Friday 23 July 2010

Sri Mulyani bukan Dewi Sri

Sri Mulyani bukan Dewi Sri

Sri Mulyani, nama yang indah, nama asli produk Indonesia, beliau adalah ratu sejagad di tahun - tahun masa pemerintahan Presiden SBY. Beliau bagai sebuah icon ekonomi nasional, telah menjadi primadona dalam roda perekonomian Indonesia dan kini beliau telah tiada, pergi dengan meninggalkan tugas kenegaraan, berhenti dengan hormat untuk memangku jabatan baru tempat yang lebih mulia menurut mereka, di bank dunia.




Sri Mulyani, seorang wanita jenius, tegas , feminim. Jenius, kemampuannya telah menempatkannya menjadi orang penting di negeri ini, mampu membendung badai krisis. Tegas, lihat saja bagaimana beliau bertutur disetiap kesempatan wawancara dan talk show di tipi-tipi. Feminim, ketegasannya tidak melunturkan kodratnya sebagai wanita, beliau juga bisa menjerit & menangis ketika badai centuri menghantamnya.


Sudah lama saya ingin menulis ini, tapi coba diendapkan dulu, sebab hal yang kurang pas menulis ketika suasana pada saat itu terbelah dua yang hebat, antara yang simpatik mengharu biru bangga diangkatnya beliau menjadi staf ahli di bank dunia dan yang antipatik atas sikapnya itu.


Buat saya, Sri Mulyani orang pintar tapi bukan Dewi Sri. Kapasitas otaknya yang tokcer, bisa di sejajarkan dengan Habibie, namun sangatlah sulit, untuk mensejajarkannya dengan semangat Kartini. Ada yang tersisa dari Sri Mulyani, beliau pergi dengan menggantungkan masalah nasional yang bukan saja hangat tapi menghebohkan, yaitu century gate.


Namun terlepas dengan masalah century gate, secara pribadi, saya menghormati privacy dan hak orang lain, juga untuk seorang Sri Mulyani, walaupun menurut penilaian saya, bahwa beliau ini, bukanlah orang yang pas untuk menjadi seorang dirigen didalam paduan pengelolaan lalulintas, pertumbuhan dan keamanan keuangan negara yang berpihak pada rakyat kecil, rakyat kecil disini bukan fisiknya, tapi kecil kemampuan daya belinya.


Sebab beliau ini, sepanjang yang pengamatan saya, sepertinya tidaklah memiliki rasa kerakyatan. Apalagi jiwa nasionalis, dari sikapnya itu tidaklah menggambarkan dirinya masuk kedalam kedalaman mitos dewi sri, yakni " semakin berisi semakin merunduk", tapi malah kesan yang dilihat kian mendongak saja, seakan beliau ingin menyampaikan:" akulah satu-satunya.."


Jadi yang lebih tepat buat beliau ini adalah seorang Profesional sejati, sejatinya wanita profesional. Sri Mulyani hanyalah seorang profesional. Bekerja menurut maunya pimpinannya tahu dong siapa pimpinannya?


Kepergian beliau seakan - akan, tidak ada sesuatu hal yang istimewa, kecuali sebuah prestasi tertinggi dan terhormat diminta untuk memangku jabatan di bank dunia, sebuah Prestise bagi Sri Mulyani dan para pejabat yang silau jabatan.. Jadi diminta, bukan nglamar loh., ingat itu ya!


Kepergian Beliau memangku jabatan baru ini, bisa saja ini adalah bisa - bisanya skenario dari Presiden, atas bisikan maut seorang pahlawan amerika, George Sorosh itu, dalam hal ini, bisa saja dalam rangka bagian dari strategi untuk meredam atau lebih tepatnya mengaburkan kembali kasus century gate, yang pada saat itu pembedahan kasusnya sudah mulai bisa memperlihatkan benang merahnya. Bisa saja kan begitu? Why not?.. Begitulah potret negeri ini, di negeri ini apa saja bisa terjadi, daun semangka pun bisa berdaun sirih.




Inilah kesalahan yang harus diakui dengan gentle oleh seluruh rakyat di negeri ini, sebagai satu kesalahan rakyat juga, memilih atas pertimbangan semodel dengan yang biasa kita saksikan di ajang - ajang kompetisi hiburan, di tipi-tipi, dimana yang masih bisa bertahan itu adalah mereka yang mendapat perolehan prosentasinya besar berdasarkan vote sms terbanyak. Rata-rata, yang bertahan itu, hasil pertimbangannya menurut baik, santun bertutur, rendah hati dan familiar. Sedangkan bakat bisa disimpan dinomor buncit.


Dan ternyata pertimbangan itu tidaklah mencukupi sebagai kelengkapan persyaratan penuh untuk menjadi apa pun, apalagi menjadi seorang kepala pemerintahan dan negara, dibutuhkan persyaratan tambahan, yaitu harus punya kemampuan bersikap tegas, tegas yang tegas tidak dibuat tegas, mampu menumbuhkan rasa hormat dan sungkan, dengan kata lain punya aura figure central didalam sikapnya.


Jika tidak begitu, lihat saja apa yang kau lihat. Dengar saja apa yang kau dengar, rasakan saja apa yang kau rasakan kemaren dan kini di negeri ini, Bagaimana???


Presiden telah menjadi bola, mainan dari dalam negeri sendiri dan mainan amrik yang terus dibanggakannya karna manut padanya.


Selamat menempuh hidup baru ibu Pertiwi, ibu yang telah mengandungkan dewi sri dan melahirkan kartini, Sartika, Cut Nya Dien yang memiliki ketangguhan hidup pancasona.


Sepertinya telah menjadi doa dari lagu "ibu pertiwi sedang bersusah hati.." yang terkabulkan.


The end.

Tuesday 13 July 2010

Spanyol Juara Bandar untung Besar

Spanyol Juara Bandar untung Besar
Semalam ingat, tapi skarang lupa.. Nanti saja kalo ingat aku tulis lagi.

Sekarang..baru ingat,


Final Piala Dunia 2010 waka waka South African telah usai, Spanyol Juaranya. Ucapan selamat dulu buat tim Spanyol, Selamat Sukses Spanyol.

Kemenangan Spanyol menghancurkan harapan semua orang yang seneng sama prediksi si Paul. Melencengnya ramalan si Paul, maka kini jadi kambing hitam, yang sebelumnya di eluk - elukan sebagai peramal ulung. padahal dia hanya seekor Gurita, jangankan sepak bola, kehidupan disepanjang pinggiran pantai pun pastinya dia tidak tahu.

Pertandingan sepak bola, apalagi kelas dunia tidak lepas dengan yang namanya judi. Mereka bandar - bandar judi kelas kakap bisa mengatur hasil pertandingan. Bisa dibayangkan jika ramalan Paul tepat sesuai dengan yang dilapangan, di final, bandar rugi besar.. Bandar boleh rugi di awal-awal, Bandar juga tau ini pertandingan memakai sistem setengah kompetisi, untuk membikin animo pasang taruhan, maka dibuatlah semacam ramalan yang dibikin sesempurna mungkin..sstttt tapi hati-hati.. jangan sampai ketahuan, bikin seluruh dunia heboh dan geger. Begitu kira-kira semangatnya.

Lihat saja, maap, hampir semua terpancing, ramalan paul bener, waktu pertandingan perempat final dan semifinal.. di perempat final bandar fifty fifty.. dan dua pertandingan di semifinal katakan saja bandar kalah.. sebab ramalan Paul tepat.. Baru difinal, di bikin tegang.. skor 0-0 sampai 90 menit orang mulai menambah taruhannya dua kali lipat besarnya dari total jumlah taruhan dan kemenanganya di semifinal.. barulah di menit - menit akhir babak kedua perpanjangan waktu.. Bandar tertawa lebar...Kena lu!! kena dech!!


Apapun itu, saya lebih menikmati permainannya di banding skor akhirnya, BELANDA dan SPANYOL layak dapat bintang..

Lebih menarik lagi perebutan peringkat ke tiga, antara tim German dan tum Uruguay, bermain terbuka, sayang Tim Uruguay kalah stamina, andai saja Forlan bukan warga negara Uruguay, dia warga negara Belanda...

diambil dari my note @myFB: Ahmad Hanafiah

Sunday 4 July 2010

Yang Tenang Yang Menang

Yang Tenang Yang Menang

World Cup..World Cup Jabulani..World Cup South African 2010 banyak mengundang ketegangan & kejutan.Jerman menang telak! Arkhentina merana..



Satu kemenangan hasil dari sebuah ketenangan.


Pemain yang tenang membuatnya bermain lepas.. Boleh ditarik kesimpulan sementara, yang tenang telah mengantongi 75% kemenangan.


Kemenangan gemilang Jerman malam ini, 3 Juli 2010, hampir saja merobek - robek hatiku. Ku teguk secangkir kopi, menghela napas panjang - panjang, berusaha untuk tenang, memahami kenapa sampai dicabik - cabiknya gawang Arkhentina.


Ternyata rapuhnya tim Arkhentina, hanya satu masalahnya, Mesi tidak tampil tenang, jangan katakan dia flu!! Hanya cari - cari alasan.. Yang jelas, yang membuatnya tidak bisa bermain lepas, karena ada beban dikepalanya. Hanya Di Maria yang bisa mengatasi dirinya, dia bisa tampil impresif meski skillnya dibawah Mesi.


Andai saja Mesi bisa seperti Di Maria, dia bakalan menjadi bintang seperti setiap kali tampil berlaga untuk klubnya, Barcelona. Jauh bertolak belakang kali ini di arena World Cup 2010 Sout African.


World cup auranya slalu menyedot perhatian masa sedunia, makanya arena ini menjadi beban buat para bintang yang slalu didengung -dengungkan bakalan jadi bintang.


Untuk seorang bintang, FAKTA membuktikan ketika bermain apalagi saat berlaga dengan lawan yang sepadan dan tangguh, para bintang itu tak mampu menanggung beban untuk bisa bermain lebih hebat dari permainanan sebelum piala dunia atau dari bintang-bintang piala dunia sebelumnya, mereka slalu terbebani, tidak mampu berhadapan dengan dirinya, menjadi sulit mengatasi dirinya, slalu dibawah bayang - bayang nama besarnya.




Pemain Jerman berhasil mengatasi nama besar timnya, tampak para pemainnya telah berhasil membangun ketenangan di dalam dirinya, ini merupakan sebuah kunci untuk bersiap - siap naik ke anak tangga berikutnya dan nama salah dua dari para pemainnya bakal menjadi bintang, Muller dan Ozil.


Nama - nama pemain dari tim Jerman mulai siap lahir di arena World Cup South African ini. Apakah ini berarti bakalan jadi JUARA DUNIA? Bisa dan boleh - boleh saja menebak - nebak, tapi rasanya terlalu pagi untuk diprediksi, lagian aku takut terpuruk nantinya, karena harus berpihak pada salah satu tim, artinya ini akan menjadi satu keberpihakan dini pada satu tim, bila nantinya ternyata kalah, akan membuatku sedihnya ka bina - bina, sedih yang menyakitkan, lain cerita kalau menang.


Tim yang menang bukan hanya karena dibangun oleh disiplin dan konsentrasi yang tinggi, tapi yang paling dibutuhkan untuk menang adalah ketenangan hati dalam diri pemainnya. Itulah yang diperlihatkan tim Jerman dan tim Belanda. Kedua tim itu layak untuk menjadikan pasar taruhan menjagokan keduanya.


Buat ARKHENTINA & BRASIL, dua tim ini dengan nama besarnya yang disandangnya, kalah dalam soal membangun ketenangan didalam diri para pemainnya dibandingkan dengan BELANDA & JERMAN.. Gol-gol itu bukan kebetulan tapi buah ketenangan. Contoh nyata, gagalnya Asamoah mengeksekusi tendangan finalty, satu moment yang menentukan bagi Ghana, di menit- menit akhir perpanjangan waktu.


Hanya yang tenang yang bakalan menang.