Thursday, 29 April 2021

Putin membahas sikap terhadap Sputnik V dengan pengusaha Prancis

Putin membahas sikap terhadap Sputnik V dengan pengusaha Prancis

Putin membahas sikap terhadap Sputnik V dengan pengusaha Prancis














©Alexei Druzhinin/Kantor Pers dan Informasi Kepresidenan Rusia/TASS













Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak bisnis Prancis untuk membantu mengubah sikap bias regulator Eropa terhadap vaksin virus corona Sputnik V, Direktur Jenderal Kamar Dagang dan Industri Prancis-Rusia Pavel Shinsky, yang ikut serta dalam pertemuan presiden dengan komunitas bisnis Prancis kepada TASS pada hari Kamis.




"Ini tentu saja dibahas karena Sanofi termasuk di antara peserta. Saya yakin bukan rahasia lagi bahwa presiden mendesak investor Rusia-Prancis untuk juga memengaruhi mekanisme dan layanan regulasi Eropa yang ada sehingga mereka memastikan perkembangan dan barang Rusia memiliki sikap loyal yang sama seperti Prancis pada khususnya dan orang asing pada umumnya menerima di Rusia," kata Shinsky.


"Ini mengacu pada pengadaan, lokalisasi dan mungkin bahkan produksi Sputnik V. Untuk tujuan ini, dan presiden secara logis mengatakannya, ada kebutuhan untuk menerima jaminan bahwa obat-obatan ini akan diuji. Tidak ada gunanya menginvestasikan dana dalam produksi dari item yang mungkin tidak menerima otorisasi untuk digunakan," tambahnya.



Merkel, Macron, Putin membahas vaksin Sputnik V



Sebelumnya pada tanggal 31/03/2021, Ketiga pemimpin berbicara tentang masalah keamanan global serta kemungkinan mengesahkan dan memproduksi vaksin virus corona Sputnik V yang dikembangkan Rusia di UE.


Para pemimpin Jerman, Prancis dan Rusia mengadakan panggilan konferensi pada hari Selasa di mana mereka membahas masalah keamanan dan potensi pendaftaran vaksin Sputnik V COVID-19 Rusia.


Kremlin mengatakan setelah panggilan telepon bahwa ketiga pemimpin telah berbicara tentang pengiriman dan produksi bersama jab yang dikembangkan Rusia, menunggu otorisasi dari European Medicines Agency (EMA).



Sputnik V: Bagaimana vaksin Covid Rusia membagi Eropa



Bukan kebetulan bahwa Rusia telah menamai vaksin Covid-nya Sputnik V. Pertama kali dunia mengetahui arti kata Rusia Sputnik adalah pada tahun 1957 ketika Uni Soviet meluncurkan satelit buatan manusia pertama ke orbit.




Pada puncak Perang Dingin, bukti mengejutkan dari kemampuan ilmiah dan teknis Moskow ini menjadi kejutan besar bagi kekuatan Barat, yang berasumsi bahwa mereka menikmati keunggulan teknologi yang nyaman atas Soviet.


Kritikus pemerintahan Putin skeptis ketika vaksin itu diberikan persetujuan peraturan di Moskow pada awal Agustus lalu.


Beberapa negara Eropa telah menunjukkan minat pada Sputnik meskipun badan obat-obatan UE belum menyetujuinya


Namun, skeptisisme itu telah memudar. Karena sekali lagi para ilmuwan Rusia mengejutkan Barat.



'Alat kekuatan lunak' Rusia



Seorang diplomat Eropa Timur, dari negara yang menganggap Rusia sebagai ancaman yang nyata dan nyata, mengatakan kepada saya seperti ini: "Pencarian vaksin pada tahun 2020 agak mirip dengan perlombaan penerbangan luar angkasa pada tahun 1950-an. Sekali lagi banyak orang luar yang melakukannya. Rusia yang diremehkan. Ini berpotensi menjadi alat soft power terkuat yang dimiliki Moskow selama beberapa generasi."


Kata "berpotensi" itu penting di sini.


Sputnik V belum disetujui oleh European Medicines Agency UE. Tapi itu sudah dipesan oleh banyak negara berbeda dari Argentina dan Meksiko hingga Israel dan Filipina, dan pejabat Rusia mengatakan mereka telah menandatangani kesepakatan untuk memproduksinya di Korea Selatan dan India.



Telah terjadi gangguan aneh dalam peluncurannya.



Presiden Argentina Alberto Fernández dinyatakan positif Covid-19 pada April setelah menerima dua dosis Sputnik pada Januari dan Februari. Itu adalah pengingat bahwa meskipun tingkat kemanjuran yang diklaim Institut Gamaleya sebesar 91,6% ternyata benar, risiko statistik kecil tetap ada di antara mereka yang telah divaksinasi.


Namun di Eropa, vaksin Sputnik telah menciptakan masalah yang lebih bersifat politis daripada epidemiologis.


Uni Eropa berjuang untuk berbicara dengan satu suara yang meyakinkan tentang Rusia.


Itu sebagian karena masalah sejarah dan geografi. Lituania dan Polandia secara alami lebih mungkin menganggap Rusia sebagai ancaman daripada, katakanlah, Portugal dan Malta.




Dan ada juga masalah abadi dalam menyeimbangkan status UE sebagai importir gas Rusia dengan keinginan UE untuk menghukum Rusia atas masalah-masalah seperti percobaan pembunuhan tokoh oposisi terkemuka Alexei Navalny atau pembangunan militer di perbatasan Ukraina.


Menambahkan ketergantungan Eropa pada Rusia untuk pasokan vaksin ke dalam campuran itu akan membuat hubungan itu semakin sulit untuk diseimbangkan.


Guru Susan Lumpuh Usai Vaksinasi kedua di Sukabumi

Guru Susan Lumpuh Usai Vaksinasi kedua di Sukabumi














Susan, guru honorer di Sukabumi alami kelumpuhan usai menjalani vaksinasi COVID-19. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)













Seorang guru di Sukabumi, Jawa Barat, bernama Susan disebut mengalami kelumpuhan usai menjalani vaksinasi Covid-19 kedua. Ia kini masih menjalani rawat jalan setelah sekitar tiga pekan dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.




Adik Susan, Yayu mengatakan kakaknya menjalani vaksinasi dosis kedua pada 31 Maret 2021.


"Pertama setelah divaksin itu tangannya mengeluarkan darah agak banyak, tidak berhenti. Lalu pusing, mual, lemas. Terus disuruh istirahat dulu, didudukin di kursi. Itu masih di lokasi vaksin," kata Yayu saat dihubungi awak media CNN Indonesia, hari Kamis 29/04/2021.


Ia mengatakan saat itu keluhan Susan tidak membaik. Kakaknya itu justru merasa sesak, penglihatannya kabur, dan tangannya kaku.


Susan pun dibawa ke Rumah Sakit Palabuhanratu, Sukabumi. Saat itu, diagnosis dokter menyatakan bahwa Susan memiliki autoimun.


Tidak lama dirawat di RS Palabuhanratu, Susan lalu dirujuk ke RSHS Bandung. Ia dirawat selama tiga pekan di rumah sakit tersebut.


"Keluar tanggal 23 [April]. Sekarang sudah di rumah, tinggal rawat jalan saja seminggu sekali. Tapi kondisinya masih belum bisa melihat dan belum bisa jalan. (Pandangan) buram. Waktu di RSHS malah sempat blank (pandangannya)," kata dia.




Menurut Yayu, Susan tidak memiliki penyakit bawaan. Ia juga menyebut, selain pada vaksinasi kedua ini, kakaknya sempat mengalami efek usai menjalani vaksin yang pertama. Namun saat itu efek yang dirasakan hanya mual dan lemas.


"Vaksin pertama kata teteh ada efek, mual sama pusing, lemas, cuma waktu screening sebelum vaksin kata petugasnya itu efek biasa. Emang ada efek itu," kata dia.


"Vaksin pertama kata teteh ada efek, mual sama pusing, lemas, cuma waktu screening sebelum vaksin kata petugasnya itu efek biasa. Emang ada efek itu," kata dia.


Dihubungi terpisah, Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut bahwa peristiwa itu tengah didalami oleh Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Jawa Barat.


"Ini mungkin masih ditangani Komda KIPI Jawa Barat ya. Kita tunggu aja lebih lanjut," kata Nadia.









Kasus Covid India Semakin Parah, 40 Negara Turun Tangan

Kasus Covid India Semakin Parah, 40 Negara Turun Tangan

Kasus Covid India Semakin Parah, 40 Negara Turun Tangan



























India akan menerima paket dukungan dari lebih dari 40 negara untuk membantu meringankan beban negara yang tengah dihantam gelombang kedua pandemi Covid-19. Paket itu sebagian besar berisi peralatan oksigen dan obat-obatan.




Dilansir dari Hindustan Times, lebih dari 40 negara, termasuk Amerika Serikat, Rusia, Prancis, dan Jerman, telah berkomitmen untuk menyediakan barang-barang yang sangat dibutuhkan. Perusahaan India dan asing juga ikut membantu pengadaan. Asosiasi komunitas India di banyak negara juga ikut campur untuk menyediakan bahan-bahan bantuan.


"Kami menghadapi gelombang kedua pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saat ini, kami memiliki lebih dari tiga juta kasus aktif. Ini jelas memberi tekanan besar pada sistem perawatan kesehatan kami, pada kapasitas dan sumber daya yang kami miliki," kata Menteri luar negeri Harsh Shringla pada hari Kamis, 29/04/2021.


Beberapa jam setelahnya, dikabarkan dua pesawat angkut militer Rusia terbang dengan membawa 20 alat produksi oksigen, ventilator dan 200.000 paket obat. Sementara tiga penerbangan khusus dari Amerika Serikat diharapkan membawa bahan baku untuk vaksin Covid-19, peralatan penghasil oksigen, serta konsentrator oksigen.


Shringla mengatakan India mengharapkan untuk menerima lebih dari 500 alat penghasil oksigen, lebih dari 4.000 konsentrator oksigen, lebih dari 10.000 tabung oksigen, dan 17 kapal tanker oksigen kriogenik.


Sementara Biofarmasi Gilead Sciences telah menawarkan 450.000 dosis obat antivirus Remdesivir sementara India mengharapkan sekitar 300.000 dosis Favipiravir dari Rusia dan Uni Emirat Arab dan pengiriman Tocilizumab dari Jerman dan Swiss.


Gilead dan Roche Pharmaceuticals membantu memperlancar pasokan bahan baku agar produksi obat dalam negeri dapat digenjot. Perusahaan India saat ini memproduksi 67.000 dosis Remdesivir sehari, sedangkan persyaratannya adalah 200.000 hingga 300.000 dosis sehari.




Shringla mengatakan perusahaan-perusahaan ini berharap dapat meningkatkan produksi hingga 400.000 dosis setelah bahan mentah dibawa masuk.


Menurut Shringla, banyak negara juga menanggapi situasi di India karena New Delhi memainkan peran proaktif dalam menyediakan produk farmasi penting dan bahkan vaksin pada fase awal pandemi. Ia juga menambahkan bahwa Presiden AS Joe Biden dan lainnya mengatakan akan membantu India karena telah memberikan bantuan selama setahun terakhir.



Jutaan suara dalam jajak pendapat lokal ketika kasus COVID India melonjak: Berita langsung



Kerabat menurunkan jenazah orang yang meninggal karena COVID-19 ke sebuah kuburan di New Delhi, India (Adnan Abidi/Reuters)


Krisis virus corona di India terparah di dunia, kebakaran di krematorium terus menyala sepanjang waktu dengan ibu kota New Delhi melaporkan satu kematian setiap empat menit.


Hari Kamis menandai rekor tertinggi lain yang suram dengan 379.257 infeksi baru dan 3.645 kematian dalam 24 jam sebelumnya.


Sementara itu, program vaksinasi massal yang akan dimulai pada akhir pekan juga menghadapi kemunduran karena orang India sedang berjuang untuk mendaftar secara online.


Untuk membantu mengatasi kekurangan tempat tidur rumah sakit dan oksigen medis di negara itu, sekutu di luar negeri mengirimkan peralatan.


Berikut pembaruan terkini:




Tujuan Dubai: Permintaan jet untuk menghindari kengerian COVID India



Orang India dari jutaan komunitas ekspatriat di Uni Emirat Arab (UEA), yang terdampar di tanah air mereka selama gelombang besar virus korona, membanjiri operator jet pribadi dengan permintaan untuk membawa mereka kembali ke tempat aman.


Khawatir akan larangan penerbangan yang berkepanjangan antara India dan negara Teluk, mereka bermaksud menggunakan pengecualian untuk pesawat bisnis swasta yang berlaku tahun lalu selama gelombang pertama krisis global.




Menjual SUV-nya untuk membeli oksigen bagi orang-orang: Orang Samaria yang baik hati di India



Pada hari Minggu, Maria Mehra, seorang pasien COVID-19 berusia 56 tahun, terengah-engah di rumahnya di Mumbai.


Tingkat oksigennya turun menjadi 76 dan dia harus segera dirawat di rumah sakit. Tetapi tidak ada tempat tidur yang tersedia, mengingat rekor jumlah infeksi di seluruh kota metropolitan selama beberapa minggu terakhir.


Keluarganya yang putus asa berusaha dengan panik untuk mengatur tempat tidur rumah sakit atau tabung oksigen untuknya tetapi tidak dapat menemukannya sampai saudara ipar Maria Jackson Quadras, 47, menghubungi Shahnawaz Shahalam Sheikh.




Keputusasaan keluarga Delhi: ‘Kami menjatah oksigen ayah’



Selama dua minggu terakhir, keluarga Yeshudas telah hidup dalam keputusasaan. Penduduk Koloni Dilshad, pemukiman kelas menengah ke bawah di timur laut ibu kota, New Delhi, ketiga anggota keluarga tersebut menderita gejala COVID-19 yang parah - demam, mual, sesak napas, dan muntah.


Tapi mereka belum bisa ke dokter karena semua rumah sakit pemerintah terdekat “penuh sesak dengan pasien dan memiliki antrian panjang yang menakutkan di luar,” jelas Ajin Yeshudas, 27 tahun. Dokter swasta itu mahal dan "jauh di luar kemampuan kami", tambahnya.




Jutaan suara dalam tahap akhir dari pemungutan suara regional



Jutaan orang telah memberikan suara dalam fase terakhir pemilihan maraton di Benggala Barat India meskipun ada lonjakan infeksi dan kematian COVID-19 yang memecahkan rekor.


Antrean panjang pemilih muncul di luar tempat pemungutan suara karena banyak di bagian pedesaan negara bagian itu gagal mematuhi aturan jarak sosial, dengan beberapa mengenakan topeng tetapi yang lain menggantung longgar di dagu atau di telinga.


Rapat umum pemilu yang dihadiri oleh sebagian besar massa tanpa topeng termasuk di negara bagian timur yang bergolak, bersama dengan festival keagamaan besar-besaran, disalahkan atas lonjakan kasus di India selama beberapa minggu terakhir.


Para pemilih mengantri untuk memberikan suara mereka selama fase terakhir pemilihan majelis legislatif negara bagian Bengal Barat di Kolkata (AFP)



Jerman untuk menerbangkan persediaan medis ke India



Angkatan Udara Jerman sedang bersiap untuk menerbangkan pasokan medis dan oksigen ke India, di mana obat-obatan dan peralatan semakin menipis.


Luftwaffe akan menerbangkan pasokan medis pada hari Sabtu, kata kementerian pertahanan Jerman.


Dua pesawat kargo A400M juga akan mengangkut pabrik produksi oksigen dalam minggu mendatang. Ada juga rencana untuk 16 paramedis untuk menyiapkan pabrik dan memberikan petunjuk tentang penggunaannya.


Sekitar 120 ventilator akan diterbangkan ke India dalam penerbangan pertama pada hari Sabtu, seperti yang diumumkan sebelumnya oleh kementerian kesehatan.




Kriket Australia mengalahkan larangan terbang untuk melarikan diri dari India



Dua pemain kriket Australia tiba di rumah setelah mundur dari Liga Premier India dan melarikan diri dari negara yang tertular Covid, menghindari larangan penerbangan dengan bepergian melalui Timur Tengah.


Kane Richardson dan Adam Zampa terbang ke Melbourne dari Doha dan saat ini menjalani karantina, menurut Cricket.com.au.


Awal pekan ini Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan larangan sementara bagi kedatangan dari India karena wabah virus korona yang memburuk, menyebabkan ribuan orang Australia terlantar.


Empat belas rekan senegaranya tetap di India bersama delapan tim liga, termasuk David Warner, Steve Smith, Pat Cummins, dan Glenn Maxwell.


Australia Adam Zampa (Kiri) dan rekan setim Kane Richardson (kanan) menunggu foto tim selama pertandingan kriket Dua puluh20 (File : Marty Melville/AFP)



Bangladesh menawarkan bantuan medis



Bangladesh telah menawarkan obat-obatan darurat dan persediaan medis kepada tetangga dekatnya, India.


“Mengingat situasi Corona yang memburuk dengan cepat di India, Pemerintah Bangladesh telah menawarkan untuk mengirimkan obat-obatan dan peralatan medis darurat bagi orang-orang India yang sedang memerangi pandemi di seluruh negeri,” kata seorang Kementerian Luar Negeri Bangladesh pernyataan.


Persediaan medis dan obat-obatan termasuk sekitar 10.000 botol anti-virus suntik, anti-virus oral, 30.000 peralatan pelindung diri (APD), dan beberapa ribu seng, kalsium, vitamin C, dan tablet lain yang diperlukan, pernyataan itu menambahkan.





Kremlin mengaitkan penolakan Ceko untuk meninjau dokumen Sputnik V dengan skandal

Kremlin mengaitkan penolakan Ceko untuk meninjau dokumen Sputnik V dengan skandal

Kremlin mengaitkan penolakan Ceko untuk meninjau dokumen Sputnik V dengan skandal

















Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov ©Foto AP/Pavel Golovkin













Penolakan regulator obat Ceko untuk meninjau dokumen tentang vaksin Sputnik V COVID-19 Rusia terkait dengan skandal diplomatik, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Kamis.




"Kemungkinan besar, ini mungkin dan bahkan harus (dikaitkan dengan skandal diplomatik)," kata Peskov kepada wartawan, menjawab pertanyaan.


"Seperti yang Anda lihat, keputusan yang diambil demi sentimen provokatif setidaknya tidak untuk kepentingan Ceko. Tetap saja, kita berbicara tentang vaksin global, yang paling efektif menurut pengakuan umum," kata juru bicara Kremlin. .


Sebelumnya, regulator obat Ceko mengumumkan keputusan untuk menghentikan peninjauan vaksin COVID-19 Rusia "karena kurangnya dokumen yang diserahkan oleh produsen."



EMA mulai meninjau ulang vaksin Sputnik V COVID-19



Komite obat-obatan manusia (CHMP) EMA telah memulai tinjauan bergulir terhadap Sputnik V (Gam-COVID-Vac), vaksin COVID-191 yang dikembangkan oleh Pusat Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya Rusia. Pemohon UE untuk obat ini adalah R-Pharm Germany GmbH.


Keputusan CHMP untuk memulai tinjauan bergulir didasarkan pada hasil dari studi laboratorium dan studi klinis pada orang dewasa. Studi ini menunjukkan bahwa Sputnik V memicu produksi antibodi dan sel kekebalan yang menargetkan virus corona SARS-CoV-2 dan dapat membantu melindungi terhadap COVID-19.


EMA akan mengevaluasi data saat tersedia untuk memutuskan apakah manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Tinjauan bergulir akan berlanjut sampai tersedia cukup bukti untuk aplikasi otorisasi pemasaran formal.




EMA akan menilai kepatuhan Sputnik V dengan standar UE biasa untuk keefektifan, keamanan, dan kualitas. Meskipun EMA tidak dapat memprediksi garis waktu secara keseluruhan, evaluasi aplikasi harus memakan waktu lebih sedikit dari biasanya karena pekerjaan yang dilakukan selama tinjauan bergulir.


EMA akan berkomunikasi lebih lanjut ketika aplikasi otorisasi pemasaran untuk vaksin tersebut telah diajukan.



Bagaimana vaksin diharapkan bekerja ?



Sputnik V diharapkan bekerja dengan mempersiapkan tubuh untuk mempertahankan diri dari infeksi virus SARS-CoV-2. Virus ini menggunakan protein di permukaan luarnya, yang disebut protein spike, untuk memasuki sel tubuh dan menyebabkan COVID-19.


Sputnik V terdiri dari dua virus berbeda yang termasuk dalam keluarga adenovirus, Ad26 dan Ad5. Adenovirus ini telah dimodifikasi agar mengandung gen untuk membuat protein lonjakan SARS-CoV-2; mereka tidak dapat berkembang biak di dalam tubuh dan tidak menyebabkan penyakit. Kedua adenovirus diberikan secara terpisah: Ad26 digunakan pada dosis pertama dan Ad5 digunakan pada dosis kedua untuk meningkatkan efek vaksin.


Setelah diberikan, vaksin tersebut mengirimkan gen SARS-CoV-2 ke dalam sel-sel di dalam tubuh. Sel akan menggunakan gen tersebut untuk menghasilkan protein lonjakan. Sistem kekebalan orang tersebut akan menganggap protein lonjakan ini sebagai benda asing dan menghasilkan pertahanan alami - antibodi dan sel T - melawan protein ini.


Jika, kemudian, orang yang divaksinasi bersentuhan dengan SARS-CoV-2, sistem kekebalan akan mengenali lonjakan protein pada virus dan bersiap untuk menyerangnya: antibodi dan sel T dapat bekerja sama untuk membunuh virus, mencegahnya. masuk ke dalam sel tubuh dan menghancurkan sel yang terinfeksi, sehingga membantu melindungi terhadap COVID-19.








12.184 Guru di Kota Bogor Sudah Divaksin, 3000 Sisanya On Proses

12.184 Guru di Kota Bogor Sudah Divaksin, 3000 Sisanya On Proses

12.184 Guru di Kota Bogor Sudah Divaksin, 3000 Sisanya On Proses


















Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno (Yogo Faisal)













Keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk menggelar uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam waktu dekat ini nampaknya bukan hisapan jempol belaka.




Hal tersebut dibuktikan dengan keseriusan Pemkot Bogor dalam melakukan vaksinasi covid-19 terhadap tenaga pendidik.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, dari 15.240 guru yang ada di Kota Bogor, 12.184 diantaranya sudah menerima vaksin covid-19.


"Artinya sudah sekitar 80 persen guru di Kota Bogor sudah kami vaksin hingga dosis dua. Sementara 3.056 sisanya atau 20 persen guru lainnya, masih dalam tahap penyuntikan," katanya kepada awak media ayo bogor Rabu 28 April 2021.


Jika dirinci berdasarkan jenjang pendidikan, guru pada satuan pendidikan TK hingga SMP menjadi yang terbanyak sebagai penerima vaksin. Dari total 9.830 guru pada satuan pendidikan TK, SD, MI, SMP, MTS, 8.333 guru sudah menjalani vaksinasi covid-19.


"Kalau guru TK, SD, MI, SMP, MTS capaiannya hampir di angka 85 persen. 15 persen atau 1.497 guru lainnya, masih terus kita lakukan penyuntikan vaksin covid-19 sampai saat ini," tutupnya.


Berikut rincian data vaksinasi covid-19 tenaga pendidik di Kota Bogor:




TK, SD, MI, SMP, MTS
Jumlah guru: 9.830 guru
Jumlah guru yang sudah divaksin: 8.333 guru
Persentase: 85 persen
Jumlah guru yang belum divaksin: 1.497 guru


SMA, SMK, MA
Jumlah guru: 3.088 guru
Jumlah guru yang sudah divaksin: 1.997 guru
Persentase: 65 persen
Jumlah guru yang belum divaksin: 1.091guru


Perguruan tinggi
Jumlah dosen: 2.231 dosen
Jumlah dosen yang sudah divaksin: 1.802 dosen
Persentase: 81 persen
Jumlah dosen yang belum divaksin: 365 dosen











Juni Nanti Bus Gratis Mulai Beroperasi di Kota Bogor, cek rutenya

Juni Nanti Bus Gratis Mulai Beroperasi di Kota Bogor, cek rutenya

Juni Nanti Bus Gratis Mulai Beroperasi di Kota Bogor, cek rutenya














Bus Buy the Service (BTS). IST













Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti mengatakan pihaknya akan menyediakan layanan bus buy the service (BTS) untuk memudahkan mobilitas masyarakat Bogor. Bus akan mulai beroperasi Juni atau Juli mendatang.




Sebagai informasi bus BTS merupakan layanan angkutan umum yang dilakukan pemerintah dengan membeli layanan yang disediakan operator.


Dengan sistem ini, pembelian layanan dihitung berdasarkan formulasi biaya pokok yang akan menghasilkan nilai rupiah per kilometer.


Dengan demikian, pihak operator nantinya tetap dibayar berdasarkan nilai tempuh dalam rupiah per kilometer.


Dengan sistem ini Kemenhub berharap operator angkutan tak melayani masyarakat dengan sistem kejar setoran sehingga bisa lebih nyaman. Polana menambahkan Bogor merupakan kota keenam yang dilayani angkutan itu.


Ia menambahkan untuk masa percobaan atau 3 bulan pertama, layanan akan diberikan secara gratis kepada masyarakat.


“Diharapkan pada Juni bisa terealisasi dan akan ada enam rute,” katanya pada diskusi BPTJ bertajuk Skema Pembelian Layanan Buy The Service (BTS) di Kota Bogor.




Enam rute itu adalah:


  • Terminal Bubulak – Yasmin – Warung Jambu – Baranangsiang / Cidangiang;


  • Terminal Bubulak – Stasiun Bogor – KRB – Baranangsiang / Cidangiang – Ciawi;


  • Terminal Bubulak – Stasiun Bogor – KRB – Suryakencana / Empang – Sukasari Lawang Gintung – Ciawi;


  • Ciawi – Baranangsiang / Cidangiang – KRB – Warung Jambu Pomad / Ciparigi;


  • Ciparigi – Stasiun Bogor;


  • Parung Banteng – Warung Jambu melalui R3











Kimia Farma Sanksi Petugas Beri Layanan Rapid Test Antigen Bekas di Bandara Kualanamu

Kimia Farma Sanksi Petugas Beri Layanan Rapid Test Antigen Bekas di Bandara Kualanamu

Kimia Farma Sanksi Petugas Beri Layanan Rapid Test Antigen Bekas di Bandara Kualanamu



























Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadhilah Bulqini mengatakan, tindakan yang dilakukan oknum petugas yang memberikan layanan dengan alat bekas sangat merugikan perusahaan dan bertentangan dengan Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan.




PT Kimia Farma TBK melalui cucu usahanya PT Kimia Farma Diagnostik, kata Adil Fadhila Bulqini, akan memberikan sanksi yang berat kepada oknum petugas yang memberikan layanan rapid test antigen dengan alat bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara (Sumut).


"Tindakan petugas tersebut, termasuk pelanggaran berat. Apabila terbukti bersalah, maka para oknum petugas layanan rapid test tersebut akan dii berikan tindakan tegas dan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku," ujar Adil Fadhila Bulqini.


Seperti diberitakan sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara menggerebek layanan rapid test antigen calan penumpang di Bandara Kualanamu Internasional Airport Deli Serdang.


Enam petugas rapid test beserta sejumlah alat rapid test antigen diduga bekas, diboyong ke Mapolda Sumatera Utara.



Kronologis Penangkapan



Kronologi penangkapannya, pada pukul 15.05 WIB, anggota Krimsus Poldasu yang berpakaian sipil menyamar sebagai calon penumpang salah satu pesawat, melaksanakan test rapid antigen. Selanjutnya polisi mengisi daftar calon pasien untuk mendapatkan nomor antrean.


Setelah mendapatkan nomor antrean, polisi yang menyamar dipanggil nama dan masuk ke ruang pemeriksaan untuk diambil sampel lewat kedua lubang hidung.




Setelah selesai pengambilan sampel, maka petugas Krimsus menunggu di ruang tunggu hingga keluar hasil rapid antigen. Berselang sekira 10 menit menunggu, hasil yang didapatkan positif Covid-19.


Setelah itu terjadi perdebatan dan saling balas argument, maka polisi memeriksa seluruh isi ruangan labolatorium rapid antigen dan para petugas Kimia Farma dikumpulkan.


“Petugas Krimsus Poldasu mendapati barang bukti ratusan alat yang dipakai untuk rapid antigen untuk pengambilan sampel (ternyata) bekas pakai dan telah didaur ulang,” tulis Polda Sumut dalam rilisnya, pada hari Rabu, 28/04/2021.


Menurut keterangan dari petugas Kimia Farma yang ketakutan saat diinterogasi oleh polisi, alat yang digunakan untuk pengambilan sampel yang dimasukkan ke dalam hidung dicuci dan dibersihkan kembali setelah digunakan. Atat itu lalu dimasukkan ke dalam bungkus kemasan untuk digunakan dan dipakai untuk pemeriksaan orang berikutnya.


Dirkrimsus Polda Sumatera Utara mengamankan 4 orang petugas Laboratorium Kimia farma lantai M Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Selasa 27 Apri;l 2021 pukul 15.45 WIB.









Rusia, China menabur disinformasi untuk merusak kepercayaan pada vaksin Barat, kata laporan UE

Rusia, China menabur disinformasi untuk merusak kepercayaan pada vaksin Barat, kata laporan UE

Rusia, China menabur disinformasi untuk merusak kepercayaan pada vaksin Barat, kata laporan UE














Jarum suntik yang mengandung vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 terlihat di pusat vaksinasi Impfzentrum Basel Stadt di Pusat Kongres Messe Basel fairground, saat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut, di Basel, Swiss 18 Maret 2021 REUTERS/Arnd Wiegmann













Diplomasi vaksin Rusia dan China "mengikuti logika permainan zero-sum dan dikombinasikan dengan upaya disinformasi dan manipulasi untuk merusak kepercayaan pada vaksin buatan Barat," kata studi Uni Eropa yang dirilis oleh unit disinformasi blok itu, bagian dari lengan kebijakan luar negeri EEAS*).




"Baik Rusia dan China menggunakan media yang dikontrol negara, jaringan outlet media proxy dan media sosial, termasuk akun media sosial diplomatik resmi, untuk mencapai tujuan ini," kata laporan itu, mengutip 100 contoh Rusia tahun ini.


UE dan NATO secara teratur menuduh Rusia melakukan tindakan rahasia, termasuk disinformasi, untuk mencoba mengguncang Barat dengan mengeksploitasi perpecahan dalam masyarakat.



"VAKSIN CHAOS"



Rusia membantah taktik semacam itu dan Presiden Vladimir Putin menuduh musuh asing menargetkan Rusia dengan menyebarkan berita palsu tentang virus corona.


Tahun lalu, China berusaha memblokir laporan UE yang menuduh Beijing menyebarkan disinformasi tentang wabah virus corona, menurut penyelidikan Reuters.


Meskipun UE belum memvaksinasi 450 juta warganya secepat Inggris, yang tidak lagi menjadi anggota blok, suntikan sekarang semakin cepat, dipimpin oleh pembuat obat Vaksin AS Pfizer (PFE.N) dan partner Jermannya, BioNTech.


Tetapi media Rusia melaporkan bahwa "Brexit menyelamatkan Inggris dari 'kekacauan vaksin' yang melanda Uni Eropa," kata Uni Eropa. "Narasi semacam itu menunjukkan upaya untuk menyebarkan perpecahan di dalam UE," tambahnya.




Dalam laporan tersebut, dirilis secara online di https://euvsdisinfo.eu/, Uni Eropa mengatakan akun Twitter resmi Sputnik V Rusia berusaha untuk merusak kepercayaan publik pada Badan Obat-obatan Eropa.


China sementara itu mempromosikan vaksinnya sebagai "barang publik global" dan "menyajikannya sebagai lebih cocok untuk negara berkembang dan juga Balkan Barat," kata laporan itu. Negara-negara Balkan Barat dipandang sebagai anggota UE masa depan


Footnote :


EEAS : European External Action Service
layanan diplomatik dan kementerian luar negeri dan pertahanan gabungan dari Uni Eropa (UE). EEAS dipimpin oleh Perwakilan Tinggi untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan (SDM), yang juga Presiden Dewan Urusan Luar Negeri dan Wakil Presiden Komisi Eropa, dan melaksanakan Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Umum (CFSP) Uni Eropa, termasuk Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Bersama (CSDP). [










Wednesday, 28 April 2021

Lavrov Memperingatkan Membalikkan Perjanjian Minsk Dapat Menyebabkan Pembantaian di Donbass

Lavrov Memperingatkan Membalikkan Perjanjian Minsk Dapat Menyebabkan Pembantaian di Donbass

Lavrov Memperingatkan Membalikkan Perjanjian Minsk Dapat Menyebabkan Pembantaian di Donbass



























Dalam wawancara dengan Sputnik, Menteri Luar Negeri Rusia telah menyinggung berbagai masalah, termasuk eskalasi baru-baru ini di sekitar Ukraina, upaya Barat untuk memanfaatkannya, serta memburuknya hubungan antara Rusia dan Barat.




Ukraina seharusnya tidak mengandalkan bantuan militer dari Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada Sputnik, mempertimbangkan eskalasi Donbass baru-baru ini.


"...tidak ada gunanya mengandalkan bantuan militer dari AS. Semua orang selalu tahu itu. Jika seseorang memiliki ilusi bahwa bantuan seperti itu akan datang, nah, 'penasihat' seperti itu tidak akan berguna di pemerintahan mana pun, termasuk pemerintah (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelenskyy".




Menurut diplomat top Rusia, tim Zelenskyy sedang "mengikatkan diri dalam simpul" untuk membalikkan perjanjian Minsk, sementara Barat, yang mendukung perjanjian tersebut pada awal mula, dan menunjukkan ketidakberdayaannya seperti yang hanya diawasi.


Menteri luar negeri mengingat pernyataan Zelenskyy tentang perjanjian, ketika presiden Ukraina menjadi "putus asa untuk mengubah perjanjian Minsk" dan mengatakan bahwa perjanjian "tidak lagi baik untuk kami, tetapi kami membutuhkannya karena menjaga perjanjian Minsk menjamin sehingga sanksi melawan Rusia akan tetap di tempatnya ".


"Kami bertanya kepada Barat, bagaimana Anda menilai itu? Mereka menunduk malu dan tidak bisa mengatakan apa-apa. Tapi saya pikir itu memalukan, memalukan ketika dokumen hukum internasional diputarbalikkan seperti itu, dan Barat, yang ikut menulis dokumen dan mendukungnya di Dewan Keamanan PBB, menunjukkan kurangnya kekuasaan."


Barat terus berusaha meyakinkan Moskow tentang perlunya "melunakkan" perjanjian Minsk atau mengubah urutan penerapan serangkaian tindakan, tetapi hal itu akan mengarah pada pembantaian di Donbass, Lavrov memperingatkan, sambil mengecam upaya Kiev untuk mempromosikan. kebutuhan untuk "menegaskan kembali" gencatan senjata di Donbass.




"Beberapa minggu lalu, pemimpin Ukraina memutuskan untuk menghidupkan kembali topik gencatan senjata. Ini memalukan dan mencela."



OSCE Berusaha Menghindari Penerbitan Laporan Tujuan tentang Perkembangan Donbass



Menteri luar negeri melanjutkan dengan mengatakan bahwa Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) berusaha untuk menghindari publikasi data yang adil tentang situasi di Donbass, sementara Moskow berusaha untuk memastikan publikasi rutin dari laporan tersebut.


"Pimpinan Misi Pemantauan Khusus dan OSCE sendiri merasa sangat tidak nyaman tentang hal ini dan berusaha dengan segala cara untuk menghindari publikasi data yang jujur."


©SPUTNIK/IGOR MASLOV
Inspektur OSCE memeriksa wilayah pabrik filter Donetsk, yang terletak di garis kontak antara Yasinovataya dan Avdeyevka di Donbass, yang dibom berat oleh tentara Ukraina.


Menurut menteri Rusia, statistik OSCE tentang cedera sipil dan kerusakan fasilitas sipil "tidak mendukung Kiev", karena menegaskan bahwa dalam sebagian besar kasus, Kiev yang melancarkan serangan, sehingga memaksa milisi Donbass untuk membalas.


Lavrov Melihat sebagai 'Pemikiran Harapan' Klaim Barat Bahwa Rusia Mundur dengan Menyelesaikan Latihan


Lavrov percaya bahwa Barat telah memanjakan dalam angan-angan ketika mengklaim bahwa Rusia "mundur" dengan mengakhiri latihan militer di bagian barat negara itu, dekat perbatasan dengan Ukraina.


"Anda ingat bagaimana mereka berteriak bahwa Rusia menarik pasukannya lebih dekat ke perbatasan dengan Ukraina... Dan kemudian, ketika latihan berakhir dan kami membuat pengumuman yang relevan, kami mendengar seruan yang penuh dendam dari sana, dari sisi Barat, seperti, lihat, Rusia dipaksa untuk mundur, Rusia mundur. Anda tahu, ada ekspresi seperti itu, ramalan yang terwujud dengan sendirinya, tapi ini tentang sesuatu yang lain, ini adalah angan-angan, "kata Lavrov.


"Ini menunjukkan bahwa Barat ingin mengambil keuntungan dari ini, pertama-tama, untuk mempromosikan kata yang menentukan dan tempat yang menentukan dalam hubungan internasional modern. Ini menyedihkan."





Rusia Tidak Akan Memberi Label Negara sebagai 'Tidak Ramah' Tanpa pandang bulu



Saat menteri luar negeri menyoroti ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Barat, terutama dengan latar belakang pengusiran diplomat Rusia, ia menekankan bahwa Moskow tidak akan sembarangan mencap negara-negara sebagai "tidak bersahabat" tanpa terlebih dahulu melakukan analisis mendalam sebelum membuat pernyataan semacam itu. keputusan.


"Jika kami sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada lagi yang bisa dilakukan, saya yakin daftar itu akan diperbarui dari waktu ke waktu," kata Lavrov, menekankan bahwa daftar yang saat ini sedang disusun mungkin direvisi di masa depan.


Menteri mencatat bahwa negara-negara yang "tidak ramah" akan dilarang mempekerjakan staf di Rusia, tidak hanya di antara orang Rusia, tetapi juga di antara warga negara ketiga.



Lavrov Mengecam sebagai Peristiwa 'Skizofrenia' yang Berlangsung di Praha Sekitar Probe Ledakan Vrbetice



Lavrov kemudian menjelaskan sebagai "skizofrenia murni" pernyataan resmi Praha tentang ledakan mematikan tahun 2014 di gudang amunisi di Vrbetice dan tuduhan pengkhianatan tinggi yang dilontarkan terhadap Presiden Ceko Milos Zeman, yang menyerukan semua penjelasan untuk dipertimbangkan, termasuk kemungkinan ceroboh. penanganan senjata.


©SPUTNIK/ALEXEY NIKOLSKY
Presiden Ceko Milos Zeman


“Saya tidak dapat membicarakannya karena saya tidak mengerti apa yang sebenarnya mereka inginkan. Orang dapat mengikuti ini seperti menonton serial TV yang tidak terlalu elegan, ada banyak komponen skizofrenia dalam cerita ini. Ketika Presiden Zeman mengatakan kita perlu untuk mengetahuinya, dia tidak menutup kemungkinan bahwa ini bisa jadi sabotase oleh beberapa agen asing. "


"Dia hanya mengusulkan dengan mempertimbangkan versi yang dimunculkan oleh kepemimpinan Ceko, termasuk Perdana Menteri saat ini [Andrej] Babis: mereka mengatakan pada tahun 2014 bahwa ini terjadi karena kelalaian pemilik gudang. Dan Presiden Zeman hanya menyarankan untuk mempertimbangkan versi ini, yang tidak pernah dirusak dalam tujuh tahun terakhir. Sekarang dia dituduh melakukan pengkhianatan. Dan ketua parlemen mengklaim bahwa, setelah menunjuk pada perlunya mempelajari semua versi, Presiden Zeman mengungkapkan rahasia negara... Ya, bukan skizofrenia ini "Menurut saya, ini murni skizofrenia."


Pernyataan Zeman muncul seminggu setelah pemerintah Ceko menuduh Rusia berada di balik ledakan di gudang amunisi Vrbetice. Praha juga mengklaim bahwa ledakan itu diorganisir oleh dua tersangka agen GRU: Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov.


Keduanya sebelumnya dituduh oleh otoritas Inggris melakukan serangan yang diduga melibatkan agen beracun terhadap mantan agen GRU Sergei Skripal, tetapi mereka dengan tegas membantah menjadi agen GRU sendiri atau terlibat dalam cara apa pun dalam keracunan Skripal.


Menyusul tuduhan pemerintah Ceko pada 17 April, Praha mengusir 18 diplomat Rusia dan menghapus perusahaan negara Rusia Rosatom dari daftar pesaing untuk membangun reaktor baru di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Dukovany.


©REUTERS/DAVID W CERNY
Bendera nasional Rusia dikibarkan di kedutaan Rusia di Praha, Republik Ceko, 26 Maret 2018


Moskow membantah keras tuduhan Praha dan mengaitkan tindakan Republik Ceko dengan gelombang baru histeria anti-Rusia yang diprakarsai oleh AS. Rusia menanggapi pengusiran diplomatnya secara timbal balik, dengan mengusir 20 diplomat Ceko. Praha mungkin juga berada dalam kondisi undang-undang yang baru-baru ini diumumkan yang melarang kedutaan besar negara-negara yang "tidak bersahabat" untuk mempekerjakan warga Rusia.



Lavrov Menunjuk Peran Subversif Inggris dalam Hubungan Rusia-UE



Inggris memainkan peran subversif yang signifikan dalam hubungan antara Rusia dan Uni Eropa, menteri luar negeri Rusia menekankan.


"Sejauh menyangkut hubungan antara Rusia dan Eropa, saya masih percaya bahwa Inggris memainkan peran subversif yang aktif dan sangat serius. Ia menarik diri dari Uni Eropa, tetapi kami tidak melihat penurunan aktivitasnya di jalur ini. Pada sebaliknya, mereka mencoba mempengaruhi pendekatan negara-negara anggota UE ke Rusia semaksimal mungkin."


"Pada saat yang sama, Anda tahu, mereka mengirimkan sinyal kepada kami, mereka mengusulkan untuk menjalin kontak. Artinya, mereka tidak menghindar dari komunikasi [dengan Rusia], tetapi mencoba untuk mencegah orang lain. Sekali lagi, mungkin [ini dapat dijelaskan oleh] keinginan mereka untuk memonopoli kontak-kontak ini dan sekali lagi membuktikan bahwa mereka lebih unggul dari yang lain. "



Rusia Tidak Ingin Bergabung dengan Format G7



Dalam nada ini, ia menambahkan bahwa Rusia tidak berniat bergabung dengan format G7, karena diyakini kelompok tersebut telah kehilangan signifikansinya dalam tatanan dunia baru.


"Kami telah berulang kali mengatakan kami tidak akan pernah bergabung dengannya. Tidak akan ada G8, ini adalah masa lalu," katanya, mencatat bahwa pernyataan anggota G7 yang menentang seruan agar Rusia menggabungkan format tersebut hanya ditujukan untuk "mempromosikan kata yang menentukan mereka ".


Format G8, yang didirikan pada tahun 1998, dikurangi menjadi G7 pada tahun 2014, ketika negara-negara anggota lainnya menuduh Rusia mencampuri urusan dalam negeri Ukraina setelah penyatuan kembali Krimea dengan Rusia, dan memberikan sanksi kepada Moskow.