Laman

Tuesday, 25 January 2011

Project PSSI, Sampah Orde Baru

Project PSSI, Sampah Orde Baru
PSSI rupanya menyengaja tidak berkaca atas project masa lalunya yang gatot koco lagi, gagal total kok malah sekarang coba -coba lagi, salah satunya yaitu, PSSI primavera. Kementerengan nama - nama pemainnya, tim primavera saat itu, tidak mampu melambungkan timnas jangankan ditingkat Asia, piala asia, di piala tiger saja loyo.

Sekarang dari hasil menyaring pemain - pemain muda dengan menggunakan ayakan mess no.2, mereka dikirim ke Uruguay guna menimba pengalaman jalan - jalan keluar negeri di usia dini, siapa yang ga suenang? Berapa budgetnya? Seharga 1 gulalikah biaya perorangnya?..

Kalau PSSI tidak berkaca, itu wajar, lihat saja tampang ketumnya, kebanyakan disisir pake sisir dompet.

Project karbitan PSSI ini adalah jalan keluar dari ribednya bagi - bagi anggaran membina kompetisi usia dini. Selain biayanya lebih mahhal menguras bukan saja anggaran yang ada, tapi juga menguras energi kalau harus pontang - panting nyodorin proposal sama sponsor, lagian gengsi dong, nurdin teaaa..anak buahnya.. bentobentobento.

Banyak talenta muda, layu sebelum berkembang akibat tak adanya wadah yang tepat. Satu - satunya wadah, sudah jadi mesium hidup. Mereka berdiri berpose disetiap standnya tanpa pengembangan dan peningkatan skill yang diatas rata-rata seperti yang mereka impikan ingin jadi Zidane, Beckham, Ronaldinho, Messi.

Sistem pembinaan dan pelatihan harus dibangun jika ingin melahirkan bakat - bakat baru. Kerjasama Pemerintah dengan PSSI harus padu. Bisa padu jika keduanya bergerak berdasarkan satu panduan aturan. Sehingga masing - masing tahu batasan. Batasan ini dibuat mengikuti butir - butir kerja, pelaksanaan teknis dan taktis.

Sehingga dengan begitu keduanya tidak akan lagi bertabrakan atau saling menyalakan, seperti yang sering kita lihat. Perseteruan Pemerintah dengan PSSI akhir - akhir ini sudah tampak jelas cuma pada persoalan rebutan lahan. Problem ada gula ada semut. Apalagi geliat kompetisi selalu penuh penontonnya. Selama begitu, ini hanya jadi arena cari untung para opportunis.

Saya ingin menggaris bawahi pada tulisan akhir, bahwa kerjasama yang baik itu akan melahirkan hasil yang maksimal dan berguna. PSSI mengelola kompetisi dan semua event resmi, serta mengatur penerimaan dari hasil usahanya, dari tiket, iklan dan lain sebagainya. Dan Pemerintah urusan pembinaan calon bibit baru dari tingkat 5 ke tingkat pusat berjenjang .
Itu saja sebagai solusinya, semoga ada manfaatnya.

No comments:

Post a Comment