Laman

Monday, 27 April 2020

Teori Konspirasi Pandemi Virus Corona Dianggap Berita Palsu ?

Teori Konspirasi Pandemi Virus Corona Dianggap Berita Palsu ?

Teori Konspirasi Pandemi Virus Corona Dianggap Berita Palsu ?






Mereka berhak berbantah - bantah, kenyataan fakta diakui bahwa ada surat ajakan konspirasi saat Olimpiade Militer di Wuhan. Ini mempertegas ucapan Kementrian Luar Negeri Rusia yang menyebutkan AS mengubah kebocoran senjata biologis menjadi virus corona. Ditambahkan oleh pihak Cina, bahwa virus Corona dibawa oleh militer AS saat olimpiade militer di Wuhan bulan November 2019.





Hal lain, AS mencoba menutupi awak kapal induk Theodore Roosevelt terinfeksi virus corona. Ketika ini bocor ke luar, Kapten kapal di pecat.




di takedown youtube.

Kemudian berlanjut untuk membuat tuduhan berbalik mulai dari Trumph hingga politikus As menyebut virus corona dengan virus wuhan. Dan implikasinya dari issue itu melahirkan kebencian etnis china oleh warga Amerika di dataran Amerika Utara.


Bulan Februari 2020, semua tentara sekutu AS terpapar virus, hanya pemerintah Jerman yang mengakui yang lainnya bungkam hingga akhirnya muncul kepermukaan awak kapal Induk Theodore Roosevelt terpapar virus corona.


Sampai di sini belum berakhir, terakhir untuk mengaburkan dari mana virus ini berasal, President AS, Donald Trump terus menyerang Cina dan akan memberikan sanksi yang tidak ditentukan berupa nilai uang, jika terbukti virus itu berasal dari lab Institut Virology Wuhan.


Tuduhan AS tidak direspon oleh beberapa sekutunya termasuk Jerman, kecuali hanya Australia. Dan memang dari dulu Australia ini menjadi garda terdepan AS dalam menyebar teror AS.




Trump berusaha untuk menyudutkan WHO, hingga menarik donasi dana ke WHO. Ini seperti dalih bahwa sebetulnya AS sudah kehabisan dana yang tersita untuk menanggulangi wabah di negeri-nya sendiri.


Dan sebelum munculnya wabah virus corona di Wuhan yang terjadi di bulan Desember 2019, ada issue sentral internasional masalah kamp uighur yang tidak diakui Cina keberadaannya.


Dalam video yang di take down Youtube, menceritakan kebocoron surat ajakan konspirasi di Wuhan kepada Maatje Benassi, seorang tentara cadangan Angkatan Darat AS saat mengikuti olimpiade militer di Wuhan China


26 April 2020 kemudian setelah di take down youtube, sehari sesudahnya media Barat secara bersamaan, CNN, BBC, msn, nytimes, guardian dll merilis bantahan untuk mengaburkan kembali kejadian yang sebenarnya. Guna kebohongan itu dapat dipercaya mereka lampirkan video bantahan dari wanita militer tersebut, bahwa teori konspirasi itu hoaks.


Semua berita yang dipublikasikan media arus pokok kontennya seragam bukan dalam bentuk penjelasan bantahan berupa dokumen sebagai bukti keterangan yang bernilai benar, namun sebaliknya isi bantahan adalah serangan balik.


Dan tidak hanya artikel yang di takedown, banyak juga video yang take down youtube, yang Anda bisa dilihat dibawah ini videonya, salah satunya video Dokter Dan Erickson & Artin Massihi memberikan pendapat yang berbeda tentang tatanan shelter-in-place. Bakersfield,


Dokter D. Erickson & A. Massihi dari Accelerated Urgent Care menolak untuk memakai masker di luar. Mereka mengatakan semakin lama orang tinggal di dalam, sistem kekebalan tubuh mereka semakin menurun. Mereka berbicara tentang dampak virus corona di Kern County dan menyerukan agar Kern segera dibuka kembali.


"Jika Anda tidak memiliki gejala, Anda harus dapat kembali bekerja," kata Erickson, Rabu. “Apakah Anda seorang virus shedder tanpa gejala? Mungkin. Tapi kita tidak bisa menguji semua umat manusia... peristiwa besar, acara olahraga, ini tidak penting. Mari kita kembali ke hal itu secara perlahan. Mari kita mulai dengan sekolah.”




Video tersebut di take down YouTube, Kemudian diupload kembali di bitchute, agar publik dapat melihat sisi lain dari apa yang diblowup media arus pokok




Erickson mengatakan COVID-19 mirip dengan flu dalam hal prevalensi dan tingkat kematian. Namun, jumlahnya tidak sesuai dengan statistik yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.


Menurut CDC, 34.200 orang meninggal karena flu selama musim 2018-29, tingkat kematian 0,01 persen.


Sejauh ini, lebih dari 46.000 orang telah meninggal karena virus corona baru - tingkat kematian 5,6 persen.


Juru bicara Kesehatan Masyarakat Kern Michelle Corson menanggapi klaim dokter dengan mengatakan pejabat kesehatan masyarakat terus mematuhi panduan yang dikeluarkan oleh Gubernur Gavin Newsom mengenai perintah tinggal di rumah, dan mendesak warga untuk terus mempraktikkan jarak sosial, sering mencuci tangan mereka dan memakai masker saat keluar di tempat umum


Komentar mereka setelah melihat video tersebut ;




Debra Johnson:"Saya membaca artikel Donie & melihat video CNN, yang sangat menipu dan menyesatkan. Itu tidak mengatakan cangkang fakta George tidak benar, tetapi informasi mendasar dihilangkan. Ditambah lagi artikel itu menyatakan bahwa alamat mereka sudah keluar, yang merupakan jembatan yang tidak pernah dilintasi George. Dia sangat berhati-hati untuk tidak membocorkan apa pun yang belum menjadi sumber terbuka, seperti profil LinkedIn Benassi yang kini telah dihapus. Anda dapat melihatnya, jika Anda mencarinya, tetapi mengklik untuk melihatnya menunjukkan bahwa itu telah dihapus. Erika Naik & John General adalah penulis kontributor video di CNN Business & Heather Fulbright adalah fotografernya."


Steve O:"Twitter memang menarik akun Georges, seperti yang disebutkan seseorang sebelumnya. George Webb masih dapat ditemukan di youtube untuk saat ini, dan di Patreon. Layak beberapa dolar, dan sebenarnya lebih banyak lagi jika itu sesuai kemampuan Anda. Laporan Corbett juga ada di Patreon. Kedua orang ini sangat penting bagi orang-orang yang membutuhkan kebenaran. Kita tidak bisa membiarkan mereka dibungkam!


Celia Burns :"Sebagai ahli hematopatologi yang mendiagnosis limfoma yang dipicu oleh virus sepanjang hari, buku terbaru Judy Mikovits, Plague of Corruption sangat menarik. Ini akan mengungkap korupsi di NCI dan akan membantu Anda memahami neoplasia yang dipicu oleh virus."

































No comments:

Post a Comment