Laman

Tuesday, 5 May 2020

Jerman Tidak Berencana Menanggapi Sanksi AS tentang Pipa Gas Nord Stream 2

Jerman Tidak Berencana Menanggapi Sanksi AS tentang Pipa Gas Nord Stream 2


Berlin tidak berencana untuk menanggapi sanksi AS yang ditempatkan pada pipa gas Nord Stream 2 meskipun tidak setuju dengan posisi AS bahwa keterlibatan dalam proyek tersebut mengancam NATO, Kabinet Federal Jerman mengatakan dalam sebuah dokumen pada hari Senin 04 Mei 2020.




“Pemerintah tidak akan memulai diskusi tentang tindakan pembalasan, sanksi diplomatik atau larangan masuk terhadap mereka yang bertanggung jawab atas sanksi Nord Stream 2.


Pemerintah percaya bahwa tindakan seperti itu tidak berguna. Selain itu, pemerintah menarik perhatian pada fakta bahwa tindakan balasan terhadap sanksi hanya dapat diperkenalkan dalam persetujuan dengan Uni Eropa, ”bunyi dokumen kabinet.


Pada saat yang sama, anggota parlemen menegaskan kembali penolakan mereka terhadap sanksi internasional dan menyatakan keyakinan mereka bahwa keterlibatan dalam proyek gas tidak menimbulkan risiko bagi NATO.


"Pemerintah federal tidak sependapat bahwa kebijakan Jerman terhadap Nord Stream 2 mengancam NATO," kata dokumen kabinet.


Pada bulan Februari, Presiden AS Donald Trump menyuarakan persetujuannya untuk memungut sanksi terhadap proyek Nord Stream 2, pipa kembar sepanjang 745 mil yang akan mengangkut hampir 2 triliun kaki kubik gas per tahun.


Proyek ini adalah perusahaan patungan antara Gazprom Rusia dan lima perusahaan lain, termasuk Uniper dan Wintershall Jerman.


Nord Stream 2 adalah perusahaan patungan antara Gazprom Rusia dan lima perusahaan Eropa. Pipa kembar 745 mil panjang akan membawa hingga 1,942 triliun kaki kubik gas per tahun dari Rusia ke Jerman melalui perairan teritorial atau zona ekonomi eksklusif Denmark, Finlandia, Jerman, Rusia dan Swedia.




Washington telah lama menentang proyek itu, sementara berusaha mempromosikan gas alam cairnya ke pasar Eropa.


Washington memberlakukan sanksi pada proyek tersebut pada bulan Desember, dan kontraktor Swiss Allseas hampir segera menangguhkan pembangunan pipa gas. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada bulan Januari bahwa pipa akan selesai pada tahun 2021, atau paling lambat pada kuartal pertama tahun depan.


































































⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments:

Post a Comment