Episentrum gempa itu 93 kilometer di utara Batang, di provinsi Jawa, pada kedalaman lebih dari 500 kilometer, kata seismolog.
Gempa berkekuatan 6,6 telah melanda pantai Indonesia, Survei Geologi AS mengatakan pada hari Senin.
Prelim M6.6 Earthquake Java Sea Jul-06 22:54 UTC, updates https://t.co/GIbVMfjafR
— USGSted (@USGSted) July 6, 2020
Sementara menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, bahwa gempa bumi dengan magnitudo 6,1 yang terjadi di Laut Jawa pada Selasa pagi. Guncangannya dirasakan di wilayah yang luas.
#Gempa Mag:6.1, 07-Jul-20 05:54:44 WIB, Lok:6.12 LS,110.55 BT (53 km BaratLaut JEPARA-JATENG), Kedlmn:578 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG pic.twitter.com/bTzxkVaKAL
— BMKG (@infoBMKG) July 6, 2020
Baca juga: Tips Beraktivitas Di New Normal.
Baca juga: Jam Kerja 2 Sif Jakarta, Berikut Aturan Yang Harus Dipatuhi.
Menurut dia, gempa dalam akibat adanya deformasi atau penyesaran pada lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Jawa tersebut guncangannya dirasakan di sebagian Pulau Jawa, Bali, Lombok, dan Sumatera bagian selatan.
Guncangan akibat gempa tersebut dirasakan di daerah Karangkates dan Nganjuk di Jawa Timur; Daerah Istimewa Yogyakarta; Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, dan Boyolali di Jawa Tengah; Pangandaran dan Garut di Jawa Barat; Krui, Sekincau, dan Semaka di Lampung; Gianyar, Kuta, Denpasar, dan Karangasem di Bali; serta Lombok Barat dan Mataram di Nusa Tenggara Barat.
"Karena saking dalamnya hiposenter gempa maka spektrum guncangan yang dirasakan dalam wilayah yang luas," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam siaran pers BMKG.
Menurut dia, gempa yang terjadi pukul 05.54 WIB di laut sekitar 85 km arah Utara Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah, pada kedalaman 539 km itu disebut sebagai deep focus earthquake.
Ia menjelaskan, gempa itu terjadi karena slab lempeng Indo Australia yang menunjam dan menukik di bawah Laut Jawa menggantung dan kemudian putus akibat adanya tarikan gaya gravitasi atau proses lempeng yang mulai menggulung balik.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault) akibat tarikan lempeng ke bawah, katanya.
Belum ada informasi lebih lanjut mengenai kemungkinan korban atau kerusakan akibat gempa. Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Menurut skala besarnya Richter, gempa bumi yang dimulai dengan kekuatan 6,0 dianggap "kuat" dan dapat menyebabkan kerusakan sedang hingga kuat pada struktur yang buruk.
No comments:
Post a Comment