Polisi Kanada Bersama Tim Kimia Melakukan Operasi Terkait Surat Berisi Racun Ricin yang Dikirim ke Trump
Seorang wanita yang diduga mengirim amplop dengan risin racun yang ditujukan ke Gedung Putih telah ditahan di perbatasan New York-Kanada, kata pejabat penegak hukum Kanada, seperti dikutip oleh Montreal Gazette.
Polisi Kanada mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa operasi besar terkait dengan surat terkontaminasi yang dikirim ke Gedung Putih sedang berlangsung di Quebec, Kanada.
Menurut pernyataan tersebut, operasi di Longueuil (Saint-Hubert) melibatkan tim khusus Kimia, Biologi, Radiologi, Nuklir, Bahan Peledak (CBRNE).
Ongoing police operation on Vauquelin blvd in St-Hubert. A media relations officer is on site to answer questions. pic.twitter.com/1ndIxslMM4
— Quebec RCMP (@rcmpqc) September 21, 2020
Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
Our Chemical, Biological, Radiological, Nuclear, Explosives team (CBRNE) is leading the operation. Police and Fire teams from Longueuil are also on site. All necessary measures have been taken to ensure public safety.
— Quebec RCMP (@rcmpqc) September 21, 2020
Pada 20 September, otoritas setempat menahan seorang wanita yang diduga mengirimkan racun mematikan dalam sebuah amplop. Surat itu dicegat di fasilitas pemerintah yang menyaring surat yang dialamatkan ke Gedung Putih dan Presiden Donald Trump, dan penyelidikan awal menunjukkan bahwa surat itu dites positif mengandung ricin.
Tersangka ditahan ketika mencoba memasuki Amerika Serikat dari Kanada, seorang pejabat penegak hukum federal mengatakan kepada NBC.
Pada tahun 2018, seorang mantan perwira Angkatan Laut AS dilaporkan mengirim dua lembar surat dengan biji jarak ke Menteri Pertahanan James Mattis dan kemudian Kepala Operasi Angkatan Laut Laksamana John Richardson. Paket serupa disinyalir juga dikirim ke Gedung Putih dan kantor Senator AS Ted Cruz.
No comments:
Post a Comment