Laman

Friday, 1 January 2021

LG Group Korsel Investasi Rp 137 Triliun untuk Pabrik Baterai Kendaraan Listrik

LG Group Korsel Investasi Rp 137 Triliun untuk Pabrik Baterai Kendaraan Listrik

LG Group Korsel Investasi Rp 137 Triliun untuk Pabrik Baterai Kendaraan Listrik









Kredit Foto: Agus Aryanto








Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman dengan konglomerat LG Group terkait investasi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) senilai 9,8 miliar dolar AS (sekitar Rp137,7 triliun).




Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia telah mengonfirmasi kabar itu, Rabu (30/12/2020). Kedua pihak menandatangani kesepakatan tersebut pada 18 Desember 2020.


"Kami sudah menandatangani MOU pembangunan pabrik baterai listrik terintegrasi, dari hulu hingga hilir," ujar Kepala Dewan, Bahlil Lahadalia, sebagaimana dilansir dari Reuters.


Namun, pihak pabrikan asal Korea Selatan tersebut masih enggan untuk mengungkapkan isi dari MoU terkait.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


"Kami telah menandantangani MoU pembangunan pabrik baterai listrik terintegrasi dari hulu ke hilir. Mulai dari penambangan, smelter, prekursor, ketoda, mobil hingga fasilitas daur ulangnya," kata Bahlil dalam diskusi virtual, Kamis, 31/12/2020.


Bahlil menambahkan pabrik ini akan berlokasi di Maluku Utara dan Jawa Tengah. Dalam MoU, setidaknya 70 persen nikel yang akan digunakan untuk memproduksi baterai mobil listrik harus diproses di Indonesia.


Langkah tersebut pula memungkinkan Indonesia menjadi negara besar untuk pengembangan kendaraan listrik. Sebab, hanya Indonesia yang punya pabrik baterai terintegrasi.


Pada kerja sama ini pula, banyak BUMN yang ikut serta yang terdiri dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang (ANTM), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara. Dan MIND ID akan berkolaborasi dengan LG.




Menteri BUMN Erick Thohir juga memastikan investasi berjalan dari sisi produksi dan pasar di dalam dan luar negeri. Menurutnya, investasi LG akan bermitra dengan konsorsium baterai BUMN di seluruh rantai pasok produksi.


“Pelaksanaannya akan ditindaklanjuti dengan studi bersama (joint study) untuk mengukur secara detail kerja sama yang akan dilakukan kedua pihak dari sektor hulu sampai hilirnya,” kata Erick.


Rencana jangka menengahnya, sebagian dari baterai yang dihasilkan dari proyek ini akan disuplai ke pabrik mobil listrik pertama di Indonesia yang sudah ada.


“Karena baterai memegang peranan kunci, bisa mencapai 40 persen dari total biaya untuk membuat kendaraan listrik,” tutur Bahlil.


No comments:

Post a Comment