Laman

Saturday, 23 January 2021

Usai Jaga di Pelantikan Biden, 200 Tentara AS Positif Corona

Usai Jaga di Pelantikan Biden, 200 Tentara AS Positif Corona

Usai Jaga di Pelantikan Biden, 200 Tentara AS Positif Corona










Sekitar 25 ribu Garda Nasional AS diturunkan saat Joe Biden dilantik menjadi presiden. (AP/John Minchillo)






Dari 25 ribu personil yang diterjunkan, sebanyak 150 sampai 200 anggota Garda Nasional yang bertugas di pelantikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Washington D.C dinyatakan positif Covid-19.




Sebagaimana dilansir Reuters, kabar itu disampaikan seorang pejabat AS yang namanya dirahasiakan, pada hari Jumat, 23/01/2021, kemarin. Ia mengatakan jumlah Garda Nasional yang positif masih bisa bertambah.


Dalam beberapa hari terakhir, sebanyak 25 ribu Garda Nasional dikerahkan untuk mengamankan Washington D.C. Sampai saat ini sebagian kecil dari mereka dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani tes.


Garda Nasional sendiri enggan merespons hal tersebut dan hanya menyatakan bahwa anggota mereka telah mengikuti protokol yang ditetapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, seperti pemeriksaan suhu tubuh saat pergi dari kota masing-masing dan saat tiba di Washington.


Baca juga: Fakta Keterkaitan Tedros Adhanom, Faucy dan Bill Gates mengungkapkan: kesehatan dunia selama bertahun-tahun bergantung pada kepentingan mereka.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Setelah menyelesaikan tugas, sekitar 15 ribu anggota Garda Nasional secara bertahap akan meninggalkan Washington D.C dalam lima sampai 10 hari ke depan.


Kemudian, kata pejabat yang sama, sebanyak tujuh ribu personel Garda Nasional diperkirakan akan tetap di Washington D.C sampai 10 hari ke depan ke depan, dan 5 ribu tentara diperkirakan akan berjaga sampai pertengahan Maret.


Washington D.C sendiri meningkatkan pengamanan dalam level yang belum pernah terjadi sebelumnya pada beberapa pekan terakhir. Hal ini untuk merespons penyerbuan pada Gedung Capitol yang dilakukan pendukung mantan presiden Donald Trump, yang mengakibatkan lima orang tewas.


AS sendiri menjadi negara dengan kasus positif terbanyak di dunia. Pada hari Kamis, 21/01/2021, AS mencatatkan 4 ribu kasus meninggal dalam sehari selama dua hari beruntun.

No comments:

Post a Comment