Laman

Monday, 4 October 2021

Whistleblower mengatakan Facebook mengutamakan keuntungan sebelum mengekang ujaran kebencian

Whistleblower mengatakan Facebook mengutamakan keuntungan sebelum mengekang ujaran kebencian

Whistleblower mengatakan Facebook mengutamakan keuntungan sebelum mengekang ujaran kebencian


Logo Facebook ditampilkan di smartphone dalam ilustrasi ini yang diambil 6 Januari 2020. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration








Seorang Whistleblower (Pelapor) melaporkan Facebook Inc pada hari Minggu, menuduh raksasa media sosial itu berulang kali memprioritaskan keuntungan daripada menekan ujaran kebencian dan informasi yang salah, dan mengatakan pengacaranya telah mengajukan setidaknya delapan keluhan kepada regulator sekuritas AS.






Frances Haugen, yang bekerja sebagai manajer produk di tim misinformasi sipil di Facebook, muncul pada hari Minggu di program televisi "60 Minutes," mengungkapkan identitasnya sebagai pelapor yang membantu memimpin penyelidikan Wall Street Journal dan sidang Senat di Instagram, merugikan gadis remaja.


Facebook mendapat kecaman setelah Wall Street Journal melaporkan dokumen internal menunjukkan bahwa perusahaan media sosial itu sadar bahwa Instagram membahayakan kesehatan mental pengguna muda.


Haugen akan bersaksi di depan subkomite Senat pada hari Selasa dalam sidang berjudul "Melindungi Anak Online," tentang penelitian perusahaan tentang efek Instagram pada kesehatan mental pengguna muda.


"Ada konflik kepentingan antara apa yang baik untuk publik dan apa yang baik untuk Facebook," katanya selama wawancara. "Dan Facebook berulang kali memilih untuk mengoptimalkan untuk kepentingannya sendiri seperti menghasilkan lebih banyak uang."


Haugen, yang sebelumnya bekerja di Google dan Pinterest, mengatakan Facebook telah berbohong kepada publik tentang kemajuan yang dibuatnya untuk menekan ujaran kebencian dan informasi yang salah di platformnya.


Facebook pada hari Minggu tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.


Seorang eksekutif Facebook Inc FB.O mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN sebelumnya pada hari Minggu bahwa perusahaan tidak percaya bahwa layanan media sosialnya adalah kontributor utama polarisasi politik yang telah menyebar luas di Amerika Serikat.


Haugen mengatakan dia telah melihat masalah di perusahaan media sosial lainnya, tetapi "itu jauh lebih buruk di Facebook daripada apa pun yang pernah saya lihat sebelumnya."


Dokumen internal yang dia bocorkan termasuk penelitian bahwa Instagram merusak kesehatan mental gadis remaja dan menyebabkan beberapa orang berpikir untuk bunuh diri.


Pekan lalu, seorang eksekutif Facebook bersaksi kepada senator AS dan membantah karakterisasi Journal dari penelitian, menunjukkan temuan lain yang katanya menunjukkan dampak positif aplikasi pada remaja.


(Reporting by Sheila Dang in Dallas; Editing by Aurora Ellis and Richard Pullin

No comments:

Post a Comment