Laman

Sunday, 21 November 2021

Verawaty Fajrin Sang Legend Bulutangkis Putri Indonesia

Verawaty Fajrin Sang Legend Bulutangkis Putri Indonesia

Verawaty Fajrin Sang Legend Bulutangkis Putri Indonesia


"Meninggalnya Sang Legend Verawaty Fajrin adalah duka bagi Indonesia"



Piala Sudirman 1989 Ganda Campuran Edi Hartono/Verawaty Fajrin menang lawan Park Joo-bong/Chung Myung-hee, 18-13, 15-3. Indonesia 3 - Korea Selatan 2.







"Innaalillaahi wa inna ilaihi rojiun. PBSI dan keluarga besar bulutangkis Indonesia turut berduka cita atas berpulangnya salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia, Verawaty Fadjrin. Almarhumah adalah pemain yang berjasa besar mengangkat prestasi bulutangkis Indonesia di pentas dunia. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan " kata Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna.







Kabar Verawaty Fajrin Meninggal Dunia disampaikan oleh PBSI melalui rilis resmi pada Minggu 21 November 2021 pagi WIB. Legenda bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin Meninggal Dunia di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, pukul 06.58 WIB.


Verawaty Fajrin meninggal dunia pada usia 64 tahun. Semasa hidupnya berkarier di dunia bulu tangkis, Verawaty Fajrin adalah atlet yang memiliki segudang prestasi di nomor tunggal dan ganda.


Putri pertama Indonesia yang banyak mengharumkan perbulutangkisan Indonesia di Dunia adalah Verawaty Fajrin. Legenda bulutangkis putri, ganda putri dan ganda campuran menjadi milik Alm.Verawaty Fajrin. Verawaty Fajrin, pemain bulutangkis putri yang banyak mengharumkan nama Indonesia yang sebelumnya dikuasai bulutangkis putra Indonesia. Pemain yang low profil banyak senyum, kalem dan tidak banyak bicara.


Dia aktif bermain di bulu tangkis pada tahun 1977-1989. Hampir setiap tahun, Verawaty mengikuti pertandingan dalam beberapa turnamen bergengsi.


Saat masih aktif bermain, Verawaty turun di tiga nomor sekaligus yaitu tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.


Tercatat, pada nomor tunggal putri, Vera berhasil memenangkan juara dunia 1980 di Jakarta. Dia menjadi kampiun usai di final mengalahkan rekan senegaranya, Ivana Lie dengan skor 11-1, 11-3.


Tahun 1978, Verawaty bersama Imelda Wigoena merenggut gelar di Denmark Open dan mendapatkan medali emas Asian Games VIII/1978 Bangkok mengalahkan Chiu Yu Fang/Cheng Hui Ming (China).






Tak hanya itu, permainan Verawaty di cabang bulu tangkis, terus gemilang dan selalu meraih prestasi pada tahun-tahun berikutnya.


Bersama Imelda pula, Vera juga sukses meraih juara All England 1979 setelah melumpuhkan Atsuko Tokuda/Mikiko Takada (Jepang), 15-3, 10-15, 15-5.


Mereka pun menjadi pasangan ganda putri kedua Indonesia yang sukses di All England setelah Minarni/Retno Kustiyah yang melakukannya pada 1968.


Kembali berjodoh, bersama Imelda kembali Vera menyabet piala emas SEA Games Manila 1981.


Bermain di nomor ganda campuran bersama Eddy Hartono dan pernah ikut mengantarkan Indonesia memboyong Piala Sudirman 1989.


Mereka menjadi penentu kemenangan tim Garuda 3-2 atas Korea Selatan di final setelah mengatasi Park Joo-bong/Chung Myung-hee, 18-13, 15-3.


Adapun pada sektor ganda, pemain-pemain yang pernah berpasangan dengan Verawaty adalah Imelda Wigoena, Ivanna Lie, Yanti Kusmiati, Bobby Ertanto, dan Eddy Hartono.


Hingga akhir hayat, juara dunia bulu tangkis 1980 itu meninggalkan suami, Fadjriansyah Bidoein, seorang anak Fidyandini dan dua cucu.


Semasa hidupnya, Verawati juga sempat menjadi anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra.


No comments:

Post a Comment