Laman

Wednesday, 23 February 2022

Asal kata Jalan Dago Bandung 'silih ngadagoan'

Asal kata Jalan Dago Bandung 'silih ngadagoan'

Asal kata Jalan Dago Bandung 'silih ngadagoan'


Sejarah Jalan Dago Kota Bandung, berasal dari kosa kata Sunda. (Ayobandung.com/Irfan Al-Faritsi)






Jalan Dago atau nama lainnya Jalan Ir H Juanda di Kota Bandung menjadi salah satu yang terkenal di Kota Bandung.







Jalan ini, sebelum pandemi Covid-19 dijadikan warga berolahraga karena menjadi lokasi car free day. Namun, tahukah Anda bahwa asal usul nama Jalan Dago berasal dari kosa kata bahasa Sunda? Berikut ini sejarah penamaannya.


Selain jadi tempat olahraga, Jalan Dago juga kerap digunakan untuk nongkrong. Banyak bangku-bangku yang dipasang di pinggir jalannya.


Sepanjang jalan itupun terdapat pertokoan, kafe, hotel, restoran, gedung perkantoran, hingga lembaga pendidikan.


Selain itu, jalan ini memiliki cukup banyak pepohonan di dekat trotoar sehingga nyaman untuk pejalan kaki.


Adapun nama Jalan Dago diambil dari bahasa Sunda, dagoan yang berarti menunggu.


Menurut salah satu guru besar Unpad dan sejarawan Bandung, A Sobana Hardjasaputra, nama jalan ini diambil dari kebiasaan warga Bandung saat zaman dahulu.


"Habis salat Subuh, biasanya orang Bandung itu suka berbelanja ke pasar," kata Sobana memulai cerita, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu, 23 Januari 2019.


Menurut Sobana, daerah Dago pada zaman dulu merupakan daerah yang agak gelap dan kurang pencahayaan. Hal ini membuat warga takut akan adanya ancaman seperti rampok dan binatang buas.


Untuk menghindari hal tersebut, warga Bandung memutuskan untuk berkumpul sebelum pergi ke pasar.


"Nah, pas ngumpul itu jadi patunggu-tunggu (saling menunggu). Jadi, silih ngadagoan (saling menanti). Dari situlah nama jalan itu jadi Jalan Dago. Artinya menunggu kata orang Sunda mah," tutur Sobana.


No comments:

Post a Comment