Laman

Wednesday, 2 March 2022

60 KK di Lamongan Terdampak Banjir

60 KK di Lamongan Terdampak Banjir

60 KK di Lamongan Terdampak Banjir


@screenshot video ShitShot






Menurut laporan BNPB, Selasa (1/3/2022), banjir disebabkan oleh saluran irigasi meluap, Luapan ini merendam 60 kepala keluarga (KK) di Desa Bulubrangsi dan Desa Gedog, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dengan tinggi muka air 40-60 sentimeter.







BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan melaporkan, bahwa banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut. Hujan itu membuat debit air di waduk Jajong yang tidak memiliki dam naik signifikan.


"Volume air yang besar mengakibatkan luapan di sepanjang aliran irigasi di Desa Gedog dan mengarah ke Desa Bulubrangsi sampai kali Banayar dan Sungai Pajang yang bermuara di Sungai Bengawan Solo," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.


Abdul mengatakan, dari peristiwa itu, sebanyak 60 unit rumah terendam banjir, termasuk lahan pertanian seluas 25 hektare. Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa, namun banjir membuat aktivitas dan mobilitas warga terkendala.


kawasan Lamongan banjir besar




Menurut informasi peringatan dini cuaca dari BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Lamongan hingga hari Kamis, 03/03/2022. Menyikapi hal tersebut, BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat dapat mengantisipasi potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.


Menyikapi hal tersebut, BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.


Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat perlu dilakukan secara berkesinambungan.


No comments:

Post a Comment