Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak meninggalkan ibu kota negara itu, Kiev, karena operasi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" negara itu.
Anggota parlemen oposisi Ukraina Ilya Kiva mengklaim bahwa presiden "segera" pergi ke Polandia dan bersembunyi di Kedutaan Besar AS di sana.
"Di sinilah dia akan terus memanfaatkan Tentara Ukraina dan warga sipil sambil membuat perintah gila yang menelan ribuan nyawa manusia", kata Kiva dalam pesan video.
Baik presiden Ukraina maupun Kedutaan Besar AS di Polandia tidak mengomentari klaimnya.
Sebelumnya, pembicara Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin juga menegaskan bahwa Zelensky melarikan diri dari Ukraina dan menuju ke Polandia.
"Zelensky meninggalkan Ukraina. Deputi Rada Verkhovna mengatakan bahwa mereka tidak dapat menemuinya di Lvov", tulisnya di saluran Telegramnya. "Dia sekarang di Polandia".
Beberapa negara Barat telah menyatakan keprihatinan sehubungan dengan keselamatan Zelensky. Khususnya, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan Paris siap "membantunya jika perlu". Dilaporkan juga bahwa Amerika Serikat menawarinya evakuasi, tetapi dia menolak.
Laporan bahwa Zelensky meninggalkan ibukota Ukraina muncul awal pekan lalu, dengan sang presiden membantahnya dan memposting beberapa pesan video di mana dia mengatakan dia tetap di Kiev.
Pada akhir Februari, Rusia meluncurkan operasi militer di Ukraina dengan tujuan untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" negara itu. Operasi dimulai setelah permintaan bantuan dari Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Setelah dimulainya operasi, gelombang besar sanksi anti-Rusia mengikuti dar Barat
No comments:
Post a Comment