Menurut Kementerian Luar Negeri Korea Utara, tuntutan keamanan Rusia adalah sah dan rasional tetapi, bagaimanapun, mereka diabaikan.
Kebijakan hegemonik AS dan pengabaian negara-negara Barat terhadap kepentingan keamanan sah Rusia adalah akar penyebab situasi di Ukraina, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
"Krisis di Ukraina berasal dari kebijakan hegemonik Amerika Serikat dan Barat, yang bertindak dengan sengaja dan sewenang-wenang terhadap negara lain," kata Kantor Berita Pusat Korea mengutip seorang diplomat Korea Utara.
Seperti yang ditunjukkan diplomat itu, Barat dan Amerika Serikat "secara sistematis merusak sistem keamanan di Eropa dengan upaya mereka yang semakin nyata untuk menyebarkan senjata ofensif di sana dan memperluas NATO ke timur."
Tuntutan keamanan Rusia sah dan rasional tetapi, bagaimanapun, mereka diabaikan, kata Pyongyang. Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga mengingat operasi militer negara-negara Barat di Afghanistan, Libya, dan Irak.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada pagi hari 24 Februari bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para kepala republik Donbass, dia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus untuk melindungi orang-orang "yang telah menderita, dari pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."
Pemimpin Rusia menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina dan operasi itu ditujukan untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara.
Ketika mengklarifikasi perkembangan yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan Rusia meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, tetapi terbatas pada pembedahan yang menyerang dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina. Tidak ada ancaman apapun terhadap penduduk sipil.
No comments:
Post a Comment