Laman

Friday, 4 March 2022

Banjir Klaten - Relawan Berjibaku Evakuasi Lansia dan Balita

Banjir Klaten - Relawan Berjibaku Evakuasi Lansia dan Balita

Banjir Klaten - Relawan Berjibaku Evakuasi Lansia dan Balita














Intensitas hujan tinggi selama tiga jam warga dibuat kaget, datang banjir tiba-tiba. Banjir dari luapan sejumlah sungai di Klaten, pada hari Kamis malam 03/03/2022. Lima desa di empat kecamatan di Kabupaten Klaten terendam banjir.


Banjir Klaten




Keempat kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Pedan, Ceper, Juwiring dan Karangdowo yang tergenang banjir setinggi hampir setengah meter.


Sejumlah relawan berjibaku mengevakuasi lansia dan balita karena terjebak banjir akibat luapan Sungai Kaligawe. Dengan perlengkapan seadanya, lansia tersebut dibawa mengungsi ke lokasi yang aman bersama sejumlah wanita dan balita setelah desa mereka terkepung banjir.


Di Desa Sawahan, Kecamatan Juwiring, banjir sudah memasuki rumah warga dan jalan umum hingga setinggi paha orang dewasa. “Warga yang rumahnya tergenang banjir memilih mengungsi ke rumah kerabat terdekat,” kata Gunawan, perangkat Desa Sawahan.


Selain itu, banjir membuat akses jalan penghubung antar desa di wilayah tersebut tergenang banjir sehingga tak bisa dilalui kendaraan.


Saat ini relawan dibantu warga masih berjaga-jaga sebagai antisipasi banjir semakin meninggi. Namun biasanya banjir akan kembali surut setelah dibagian hulu sungai bagian barat sudah reda dan tidak diguyur hujan.



Jalur Utama Objek Wisata Terputus



Jalur utama menuju objek wisata air Umbul Ponggok dan Janti, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah putus diterjang banjir. Penyebabnya Sungai Pondok di Desa Pondok, Kecamatan Karanganom meluap ke jalan.


"Air meluap sekitar sejam lalu (pukul 16.30 WIB). Arus cukup deras sehingga masuk ke jalan raya," ungkap Marnowo (50) warga Dusun Jayan, Desa Pondok kepada detikJateng di lokasi, pada hari Kamis sore, 03/03/2022.


Sungai di selatan rumahnya itu, sebut Marnowo, meluap setelah hujan deras sejak pukul 12.00 WIB. Gorong-gorong diduga yang tidak mampu menampung debit air hingga menyebabkan air meluap.


"Gorong- gorong terlalu kecil sehingga air tidak muat. Padahal ini jalur utama wisata ke Ponggok," papar Marnowo. Dijelaskan Marnowo, luapan besar itu baru kali pertama terjadi. Arus air cukup deras sehingga membahayakanJika pengendara yang nekat melintas.

No comments:

Post a Comment