Puluhan rumah di Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, rusak disapu angin puting beliung, pada hari Rabu, 09/03/2022.
Kades Nagrak Utara Basroh Ramdansyah menyatakan Puting Beliung menyapu Kampung Sinagarkolot RW 08 sekitar pukul 13.30 WIB. Dari data sementara ada 50 rumah yang terdampak bencana tersebut.
"Rumah rusak berat 20, rusak sedang 20, rusak ringan 10, sarana umum rusak berat berupa sebuah bangunan mandi cuci kakus (MCK," jelasnya.
Menurut dia kerusakan yang dialami pada bangunan seperti dinding ambruk dan atap porak poranda.
Hingga kini pemdes dibantu dengan aparat, satgas bencana serta unsur terkait lainnya masih melakukan pendataan rumah yang rusak akibat bencana tersebut.
Untuk korban dari bencana ini, Basroh menyatakan tidak ada. "Selain bangunan, bencana ini juga merusak lahan pertanian dan menumbangkan pohon," pungkasnya.
P2BK BPBD Kecamatan Nagrak Miki mengatakan total rumah rusak yang terdata hingga malam ini berjumlah 90 unit. Rinciannya 15 rusak berat, 67 rusak sedang dan 8 rumah rusak ringan.
"Untuk jumlah KK terdampak ada 96 KK, sekitar 310 jiwa. Kami bersama pemerintahan desa membentuk panitia untuk manajemen logistik korban bencana, menyalurkan sembako dan perlengkapan tidur," kata Miki, pada hari Rabu, 09/03/2022.
Menurutnya, saat kejadian angin puting beliung tidak sedikit warga yang atapnya terbang karena terkena hempasan angin. Saat ini warga yang kehilangan atap sudah ada yang mendapat perbaikan.
"Banyak warga terdampak, tadi masyarakat gotong royong rumah yang atapnya berterbangan sudah ada yang diperbaiki untuk yang kategori rusak ringan," ujar dia.
Warga menceritakan angin datang tiba-tiba muncul dari arah Barat, usai melintas perkampungan angin kembali datang dan mulai menerbangkan genting rumah warga.
"Angin dari barat kencang, saya sedang di depan (rumah) angin muncul dari Barat mutar lagi balik lagi mentok ke rumah ini. Satu persatu genting lepas," kata Uyeh, warga setempat.
Uyeh bercerita saat itu angin tidak hanya menerbangkan genting, tapi juga mematahkan rangka atap rumah warga. "Saya kaget, tapi berusaha sadar saja, lalu saya lari mencari perlindungan," tutur Uyeh.
Situasi sempat mencekam saat angin kencang datang menerpa perkampungan warga. Peristiwa puting beliung itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Saat kejadian itu warga tengah berada di dalam rumah.
"Ada suara mendengung, terus ada angin kencang tidak lama genting berjatuhan saya posisi di dalam rumah. Karena takut saya lari keluar, lalu hujan turun saat itu saya sedang dengan anak di dalam," kata Entin, warga sekaligus ketua RT setempat, kepada detikJabar, hari Rabu, 09/03/2022.
No comments:
Post a Comment