Rusia tetap terbuka untuk bekerja sama dengan negara-negara Barat, tetapi tidak akan memulai perbaikan dalam hubungan dengan mereka, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
"Mari kita lihat bagaimana mereka akan keluar dari kebuntuan yang telah mereka lalui sendiri. Nilai-nilai mereka, prinsip-prinsip pasar bebas, hak milik pribadi yang tidak dapat diganggu gugat, dan asas praduga tak bersalah semuanya diinjak-injak oleh diri mereka sendiri," katanya.
Menurut Lavrov, Amerika Serikat mengirim diplomat ke banyak negara untuk meminta mereka menarik diri dari kerja sama dengan Rusia.
"Sepertinya rekan-rekan Amerika kami telah kehilangan perasaan realitas atau membengkak dengan kompleks super-superioritas," katanya.
Lavrov :'Barat mengobarkan perang informasi melawan Rusia, menggunakan terorisme informasi'
Barat sedang mengobarkan perang informasi melawan Rusia, itu termasuk unsur-unsur terorisme informasi, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada hari Jumat dalam sebuah wawancara dengan saluran RT TV.
“Pergantian pengertian sering terjadi. Ketika sesuatu terjadi, seperti protes massa, demonstrasi yang mereka [Barat] tidak suka, mereka langsung menyebutnya terorisme domestik. Ini perang. Ini perang yang melibatkan metode terorisme informasi. Ada tidak ada keraguan tentang ini," katanya.
Menurut Lavrov, bidang informasi global didominasi oleh media Amerika dan Inggris serta dunia Anglo-Saxon pada umumnya. Rusia menempati tempat yang sederhana di sini, kata menteri luar negeri. "Ini masalah lain apa kualitas outlet informasi itu," tambahnya.
"Kami sudah lama memahami bahwa tidak ada media Barat yang independen. Di Amerika Serikat, hanya Fox News yang mencoba menyajikan beberapa sudut pandang alternatif. Tetapi ketika Anda menonton saluran lain, ketika Anda membaca jejaring sosial dan platform Internet, ketika penjabat presiden diblokir, Anda menyadari bahwa penyensoran ini berlanjut dalam skala besar," tegas Lavrov.
Berbicara tentang TikTok dan platform serupa lainnya, Lavrov mencatat bahwa Washington pada dasarnya menarik bagi anak-anak karena platform ini digunakan oleh anak laki-laki dan perempuan yang sangat muda. "Saya yakin ini upaya untuk mencuci otak mereka seumur hidup, dan ini tidak senonoh dan tidak adil. Kalau mau persaingan informasi, kalau mau persaingan antar media, maka harus ada aturannya," kata Menlu. menunjukkan.
No comments:
Post a Comment