Laman

Tuesday, 26 April 2022

Bentrokan meletus di Prancis setelah Macron terpilih kembali, polisi anti huru hara menggunakan gas air mata, pentungan

Bentrokan meletus di Prancis setelah Macron terpilih kembali, polisi anti huru hara menggunakan gas air mata, pentungan

Bentrokan meletus di Prancis setelah Macron terpilih kembali, polisi anti huru hara menggunakan gas air mata, pentungan


Photo: Twitter/@AFP






Setelah tengah malam, sekitar 100 orang tetap berada di alun-alun, yang menghina petugas penegak hukum dan meneriakkan "Kami anti-fasis!". Polisi memblokir semua pendekatan ke alun-alun.







Menurut koresponden Sputnik, orang-orang muda mulai berkumpul di Place de la Republique di ibukota Prancis setelah hasil awal diumumkan. Slogan terdengar baik terhadap Macron dan Le Pen.


Demonstran turun ke jalan di Paris dan Lyon sebagai protes terhadap kemenangan pemilihan Macron atas saingannya Marine Le Pen. Para pengunjuk rasa melemparkan kembang api ke sebuah mobil polisi di Lyon, sementara polisi menembakkan gas air mata dan menyerang puluhan orang yang berkumpul di alun-alun Place de la Republique di Paris, lapor berita GB Inggris.


Setelah tengah malam, sekitar 100 orang tetap berada di alun-alun, yang menghina petugas penegak hukum dan meneriakkan "Kami anti-fasis!". Polisi memblokir semua pendekatan ke alun-alun.






Para pengunjuk rasa bergabung dengan radikal muda dari kelompok blok hitam yang mulai melemparkan benda-benda ke arah polisi. Sebagai tanggapan, petugas penegak hukum menggunakan gas air mata terhadap para pengunjuk rasa, menurut koresponden Sputnik.


Menurut laporan media Prancis, demonstrasi diadakan di beberapa kota Prancis lainnya pada Minggu malam.


Ratusan orang memprotes baik terhadap Le Pen dan Macron di kota pelabuhan Marseille, kata TV Prancis 3, menambahkan bahwa polisi mulai membubarkan kerumunan sekitar pukul 10 malam waktu setempat.


Putaran pemilihan presiden Prancis diadakan pada hari Minggu. Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan setelah memproses 80 persen surat suara pada putaran kedua pemilihan, Presiden petahana Emmanuel Macron memimpin dengan 54,81 persen suara, sementara kandidat presiden sayap kanan Marine Le Pen telah mengamankan 45,19 persen.


Le Pen kini telah dikalahkan dua kali berturut-turut oleh Macron tetapi jumlah suaranya meningkat dibandingkan dengan lima tahun lalu.

No comments:

Post a Comment