Laman

Monday, 2 May 2022

Video - Pembakar Quran Rasmus Paludan Berlibur dengan Aman Setelah Diserang Massa Muslim

Video - Pembakar Quran Rasmus Paludan Berlibur dengan Aman Setelah Diserang Massa Muslim

Video - Pembakar Quran Rasmus Paludan Berlibur dengan Aman Setelah Diserang Massa Muslim


©AFP 2022/JOHAN NILSSON






Selama Paskah, pembakaran Al-Qur'an oleh politisi anti-Islam Rasmus Paludan, yang ia sendiri rayakan sebagai kebebasan berbicara, menyebabkan kerusuhan besar-besaran di sejumlah kota di Swedia, dengan puluhan orang ditahan dan terluka. Biaya kerusakan mobil dan properti diperkirakan mencapai jutaan kronor.







Politisi Denmark-Swedia Rasmus Paludan diserang oleh gerombolan Muslim yang marah ketika dia hendak menyalakan Alquran di sebuah masjid di Uppsala.


Sekelompok besar Muslim mendekati pertemuan itu dengan teriakan marah dan langsung menyerang pemimpin partai Garis Keras itu. Paludan dan rombongan berhasil masuk ke mobil mereka sebelum massa mencapai mereka.


Seorang pria melompat ke mobil mereka dan menginjaknya. Dia masih berada di atap mobil saat melaju pergi. Tidak ada korban jiwa tetapi kaca depan mobil dilaporkan rusak.






Sebelumnya, Paludan mengajukan izin polisi untuk berbaris menggunakan rute yang sama dengan demonstrasi 1 Mei Partai Sosial Demokrat yang berkuasa. “Dia ingin membuat kekacauan, dia ingin membuat kerusuhan. Terserah polisi untuk memutuskan apakah ini kesempatan dan tempat yang cocok,” kata Walikota Stockholm dan kepala Dewan Eksekutif Kota, Anna König Jerlmyr.


Polisi menolak permohonan itu, tetapi Paludan tetap melanjutkan. Tidak ada pengunjuk rasa yang terlihat di sana. Pada bulan April, politisi anti-Islam Swedia-Denmark sedang berkeliling Swedia dalam apa yang dia sendiri sebut sebagai "wisata pemilihan" menjelang pemilihan parlemen tahun ini, membakar Al-Qur'an dengan izin dari pihak berwenang.






Selama Paskah, demonstrasinya memicu protes besar-besaran dan kerusuhan dengan pembakaran dan pelemparan batu, yang menyebabkan 26 polisi terluka dan sedikitnya 40 orang ditahan, termasuk anak di bawah umur. Kerusakan akibat kerusuhan di sejumlah kota di Swedia - mulai dari ibu kota Stockholm hingga Malmö di selatan - diperkirakan menelan biaya jutaan kronor.


Pada 2019, Paludan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen Denmark dengan partai Garis Kerasnya yang berkampanye dengan agenda anti-Islam yang keras dan janji untuk mendeportasi imigran non-Barat. Namun, dia gagal mendapatkan 2 persen suara yang dia butuhkan untuk tetap bersaing.

No comments:

Post a Comment