Laman

Friday, 21 October 2022

Panglima Santri Kutuk Penusukan Anak Pulang Mengaji di Cimahi: Biadab!

Panglima Santri Kutuk Penusukan Anak Pulang Mengaji di Cimahi: Biadab!

Panglima Santri Kutuk Penusukan Anak Pulang Mengaji di Cimahi: Biadab!


Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. [Suara.com/Stefanus]






Aksi biadab penusukan bocah perempuan hingga tewas di Cibereum, Kota Cimahi mengundang reaksi dari banyak pihak. Mereka mendesak agar pelaku penusukan bocah perempuan yang dalam perjalanan pulang usai ngaji itu segera ditangkap dan dihukum berat.







Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bahkan mengatakan aksi penusukan tersebut merupakan perbuatan biadab.


Pria yang juga didaulat sebagai Panglima Santri Jawa Barat itu mengaku sangat geram dengan adanya kejadian tersebut.


"Saya atas nama komunitas anak anak guru ngaji, komunitas pesantren, komunitas santri sekaligus wagub jabar turut berbela sungkawa dan ikut berduka cita," kata Uu, hari Jumat, 21/10/2022.


"Saya mengecam pelaku yang biadab ini," tegas Uu.


Uu meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku penusukan yang terjadi pada Kamis 20 Oktober 2022, malam. Menurutnya, kejadian tersebut telah menarik atensi dari masyarakat khususnya kalangan pesantren seperti dirinya.


"Kita dihebohkan dengan penusukan anak pulang ngaji ada yang menusuk bahkan sampai tidak tertolong nyawanya, meninggal. Dan mohon diproses dengan seadil adilnnya sesuai hukum yang berlaku," ucapnya.


Uu menuturkan, aktivitas mengaji dinilai suatu perbuatan positif dan sangat dianjurkan dalam Islam. Dia berharap, kejadian tersebut tidak menyurutkan semangat anak anak untuk mengaji.


"Kita doakan anak tersebut dalam keadaan husnul khotimah apalagi dia pulang ngaji, pulang mencari ilmu yang bersifat ukhrowi yang hukumnya fardu ain bagi setiap orang yang beriman," terangnya.


Uu meminta peristiwa penusukan PS dijadikan momen untuk lebih meningkatkan kewaspadaan orang tua terhadap anaknya. Selain itu, kejadian itu diharapkan dapat semakin meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap hal hal yang mencurigakan yang terjadi di sekitar.


"Saya ingatkan kepada masyarakat untuk berhati hati, ada kepedulian terdahap warga yang lain di saat ada kejadian yang aneh ataupun mencurigakan untuk bisa untuk diantisipasi sehingga tidak lagi terulang terjadinya hal serupa," tandasnya.



Polda Jabar Bantu Buru Pelaku Penusukan Bocah Perempuan di Cimahi



Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) bakal terlibat dalam proses pengungkapan kasus penusukan yang merenggut nyawa bocah perempuan berinisial PS di Kota Cimahi.


"Kita tindak lanjut prosesnya, pelaku sedang dalam pengejaran," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, hari Jumat 21/10/2022.


Kasus penusukan bocah perempuan itu sendiri kini ditangani oleh Polres Cimahi. Namun kata Ibrahim, Polda Jabar bakal ikut mengawasi dan membantu perburuan terhadap pelaku.


Warga menunjukan lokasi ditemukannya sandal bocah perempuan berusia 12 tahun yang ditemukan tewas di Cibeureum, Kota Cimahi (Suara.com/Ferry Bangkit R)


Ibrahim menuturkan, polisi saat ini tengah melakukan pendalaman. Salah satunya adalah terkait dugaan pelaku yang terekam CCTV.


"Kita info jika sudah ada perkembangan," ungkapnya.


Seorang bocah perempuan berinisial PS (12) asal Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi menjadi korban penusukan orang tak dikenal.


Bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu ditemukan tergeletak pada hari Rabu malam, 19/10/2022. Nahas nyawanya tak tertolong meski sudah mendapat sempat dibawa ke rumah sakit.


Berdasarkan informasi yang dihimpun pada hari Kamis pagi, 20/10/2020, peristiwa berdarah itu terjadi petang menjelang malam. Saat itu korban pulang mengaji di sebuah masjid di Kelurahan Cibereum.


"Anak ini pulang ngaji saman temen-temennya," kata Ketua RT setempat, Asep Dian.


Kemudian korban berpisah dengan temannya. Ia memilih melewati gang sepi yang menurut warga jarang dilewati saat malam hari. Tidak ada saksi yang melihat kejadian tersebut, hanya saja dugaan awal korban ditusuk di gang tersebut.


Lokasinya berjarak sekitar 150-200 meter dari lokasi korban ditemukan tergeletak sebab ditemukan sandal korban. Dugaan sementara, korban sempat berjalan menuju rumahnya usai ditusuk orang tak dikenal tersebut.


"Kemungkinan besar penusukannya itu ada di dekat toren (gang sepi). Sekitar 150-200 meter letaknya dari titik korban ditemukan tergeletak," tutur Asep.


Korban kemudian langsung dibawa ke klinik terdekat, lalu dirujuk ke rumah sakit. Namun korban akhirnya tidak tertolong dengan luka tusuk pada bagian belakang.


"Ada dari pesantren yang membantu dibawa ke klinik, karena enggak sanggup di bawa ke Rumah Sakit Rajawali. Kalau lihat ada luka tusukan bagian belakang. Meninggalnya sudah di rumah sakit," ungkap Asep.


Bocah malang tersebut saat ini sudah dibawa ke Cianjur untuk dikebumikan. Sementara pihak kepolisian diketahui sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Namun hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum bisa dikonfirmasi.

No comments:

Post a Comment