Laman

Friday, 16 December 2022

Polisi Tangkap Pelajar Kota Bogor yang Hendak Tawuran, Bukan Bawa Buku Malah Bawa Sajam

Polisi Tangkap Pelajar Kota Bogor yang Hendak Tawuran, Bukan Bawa Buku Malah Bawa Sajam

Polisi Tangkap Pelajar Kota Bogor yang Hendak Tawuran, Bukan Bawa Buku Malah Bawa Sajam










Enam pelajar Kota Bogor ditangkap lantaran kedapatan membawa senjata tajam (sajam) dan diduga akan melakukan tawuran.







Kasubsi PID Polresta Bogor Kota, Inspektur Polisi Dua Asep Herdianto mengatakan peristiwa penangkapan ke enam pelajar sendiri terjadi pada hari Rabu malam, 14/12/2022.


“Para pelajar ini diamankan saat berkumpul di Gang Selot. Mereka akan melakukan aksi tawuran dan membawa senjata tajam,” kata Kasubsi PID Polresta Bogor Kota, Inspektur Polisi Dua Asep Herdianto, pada hari Kamis, 15/12/2022.


Menurut dia, ke-enam pelajar ini merupakan pelajar gabungan dari dua sekolah yang ada di Kota Bogor.


Adapun, ditambahkan Inspektur Polisi Dua Asep, untuk keterangan lebih lanjut, ke-enam pelajar ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut di jajaran Satreskrim Polresta Bogor Kota.







Sebelumnya, sebanyak 10 pelajar di Bogor diamankan aparat kepolisian di Jalan Sukasari 3, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada hari Rabu, 14/12/2022.


Para pelajar ini diamankan karena diduga hendak melakukan tawuran.


Informasi dihimpun, ke-10 pelajar yang berhasil diamankan ini berasal dari tiga sekolah gabungan yang ada di Kota Bogor.


Mulanya, ada warga sekitar yang melaporkan terkait gerombolan pelajar Kota Bogor diduga hendak melakukan tawuran. Kemudian, petugas polisi datang dan langsung mengamankan para pelajar tersebut ke Mako Polsek Bogor Timur.


“Diamankan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Karena dari hasil interogasi, kami menemukan bukti chat mereka janjian akan melakukan tawuran,” kata Kapolsek Bogor Timur, Komisaris Polisi Syaiful Fajar kepada wartawan, hari Kamis, 15/12/2022.







Menurut Komisaris Polisi Syaiful, meski tidak ada barang bukti senjata tajam (sajam) yang diamankan dari para pelajar ini.


Petugas melakukan pemanggilan terhadap orangtua dari ke-10 pelajar ini untuk diberikan pengertian.


“Para orangtua dari seluruh pelajar tersebut dipanggil, diberikan penjelasan, serta pengertian kepada para siswa tersebut,” ucap dia.


“Selanjutnya pelajar Kota Bogor tersebut membuat pernyataan di depan orangtua serta diserahkan kembali kepada pihak keluarga masing-masing,” tandas Asep.


No comments:

Post a Comment