Laman

Friday, 24 February 2023

Pengamat: Elektabilitas Airlangga Unggul Karena Bukti Kinerja

Pengamat: Elektabilitas Airlangga Unggul Karena Bukti Kinerja

Pengamat: Elektabilitas Airlangga Unggul Karena Bukti Kinerja




Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto/Net






Kinerja sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang baik, menjadi salah satu faktor mengapa elektabilitas Ketua Umum Partai Airlangga Hartarto kian positif.







Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto mengomentari elektabilitas Airlangga yang tercatat 22,7 persen dalam survei Laboratorium Suara Indonesia.


"Unggulnya Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024, karena adanya bukti kerjanya nyata dalam mengatasi perekonomian pada saat Covid-19," kata Bambang kepada wartawan, pada hari Kamis, 23/02/2023.


Bambang menilai, masyarakat telah merasakan manfaat dari program prakerja, bantuan UMKM, dan pelatihan digital teknologi yang dirancang Airlangga sebagai anggota Kabinet Indonesia Maju.


Ke depan, kata dia, menjadi tugas Partai Golkar untuk menjalankan kerja politik menjaga momentum elektabilitas Airlangga untuk dikonversi menjadi kemenangan di Pemilu 2024.


"Timses Golkar harus melakukan kerja keras dalam mempertahankan elektabilitas Airlangga sebagai capres agar menang di Pilpres 2024," tandasnya



Survei Litbang Kompas Elektabilitas Golkar Meningkat



Hasil survei Litbang Kompas periode Januari 2023 menunjukkan angka positif bagi Partai Golkar dengan menduduki peringkat kedua menggeser Partai Demokrat dengan mendapatkan elektabilitas sebesar 9 persen.


Partai Golkar tak hanya mengalami peningkatan secara elektabilitas, namun juga dari sisi popularitas mampu menempati peringkat teratas di atas partai-partai nasional lainnya. Secara popularitas, Partai Golkar tertinggi yakni 86,3 persen.







Hasil survei ini membuktikan bahwa Partai Golkar memiliki daya tarik dan nilai politik yang cukup kuat di mata publik.


"Saya melihat ada dua faktor naiknya elektabilitas Partai Golkar yang dilakukan oleh Litbang Kompas. Pertama karena kinerja dari Ketua Umumnya sendiri Pak Airlangga Hartarto dan kedua karena antara lain masuknya sosok populer seperti Ridwan Kamil dan nama-nama lainnya sebagai kader," kata Dosen Ilmu Politik UIN Sjech M Jamil Jambek Bukittinggi, Heru Permana Putra.


Heru menilai, Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian dan juga Ketum Partai Golkar rajin melakukan safari politik. Pemberitaan di media massa dan media sosial terkait Airlangga juga memiliki efek di mata masyarakat bahwa Partai Golkar adalah partai yang terbuka terhadap komunikasi ke semua partai dan ke masyarakat.


"Tentu saja berita-berita seperti ini akan sampai di tengah-tengah masyarakat, apalagi ketika safari politik yang dilakukan Airlangga Hartarto selalu membawa gagasan visi-misi atau ide-ide kebangsaan untuk membuat Indonesia semakin maju," ungkapnya.


Kemudian, kata Heru, faktor selanjutnya karena masuknya sosok populer seperti Ridwan Kamil sebagai kader Golkar. Hal ini memberi dampak positif bagi partai, terutama bagi masyarakat Jawa Barat yang merupakan daerah dengan pemilih terbesar.


"Ridwan Kamil selama ini memiliki popularitas cukup bagus di tengah-tengah anak muda, belum lagi sosok Pakde Karwo yang juga mantan Gubernur Jawa Timur, dan tokoh anak-anak muda, terus terang ini akan jadi semacam sarana sosialisasi politik juga bagi Partai Golkar," katanya.







Selain dua faktor penting itu, Heru juga menyampaikan ada faktor pendukung yang membuat elektabilitas Partai Golkar naik yakni kinerja kader-kadernya.


Kinerja Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menko Perekonomian dan kader Golkar lainnya tidak menimbulkan kegaduhan, dinilainya berbeda dengan kader partai lainnya.


"Faktor inilah yang kemudian membawa kepercayaan masyarakat terhadap Partai Golkar, hari ini sedikit demi sedikit mulai tumbuh, dibuktikan dengan kinerja kader Golkar dalam pemerintahan yang memang fokus bekerja untuk membangun bangsa dan membantu pemerintahan Jokowi," tutupnya.




No comments:

Post a Comment