Laman

Sunday, 26 March 2023

Perahu Penyeberangan Tenggelam di Surabaya

Perahu Penyeberangan Tenggelam di Surabaya

Perahu Penyeberangan Tenggelam di Surabaya










Seorang penumpang dinyatakan hilang setelah perahu tambang yang ditumpanginya tenggelam di Kal Pagesangan-Kemlaten, Karang Pilang, Surabaya, hari Sabtu, 25/03/2023, sekitar pukul 07.30 WIB.







Selain seorang penumpang hilang, beberapa unit sepeda motor ikut karam di badan perahu.


Diketahui perahu yang tenggelam adalah perahu penyeberangan atau perahu tambang yang menghubungkan Jalan Mastrip dengan Pagesangan Surabaya


Salah seorang korban selamat asal Kebraon, Surabaya, Agus, mengatakan saat kejadian perahu baru akan menyeberang ke arah Pagesangan.


Kata Agus, seorang penumpang nekat berenang ketika perahu mulai tenggelam, hari Sabtu pagi, 25/3/2023.


Saat perahu mulai miring, salah satu penumpang langsung loncat dan berenang.


Padahal arus kali Surabaya sangat besar.


Sementara Agus memilih bertahan di perahu.


3 FAKTA BARU Perahu Penyeberangan Tenggelam di Surabaya



Terungkap sederet fakta baru tentang insiden perahu penyeberangan tenggelam di Sungai Brantas, kawasan Jalan Mastrip Kemlaten Tambangan Gang 8, Karang Pilang, Kota Surabaya.


Salah satu fakta baru yang terungkap yakni Polsek Karang Pilang Polrestabes Surabaya sudha menemukan penyebabnya.


Kepolisian menduga kebocoran menjadi penyebab tenggelamnya perahu tersebut.








Sementara itu, pencairan korban perahu penyeberangan tenggelam di Surabaya masih berlanjut.


Berikut rangkuman faktanya.



1. Penyebabnya Terungkap



Polsek Karang Pilang Polrestabes Surabaya menduga, kebocoran menjadi penyebab tenggelamnya perahu penyeberangan dengan tali tambang di Sungai Brantas, kawasan Jalan Mastrip Kemlaten Tambangan Gang 8, Karang Pilang, Kota Surabaya pada Sabtu pagi, 25/3/2023.


Kanit Reskrim Polsek Karang Pilang, Iptu Gogot Purwanto mengatakan, didapati adanya kebocoran pada sisi kanan lambung perahu.


Temuan tersebut, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan memeriksa kondisi perahu. Termasuk pemeriksaan terhadap sejumlah saksi atau korban selamat.


Perahu penyeberangan berpenumpang 14 orang, dua orang operator perahu dan sekitar delapan sepeda motor para penumpang, tenggelam saat menyeberang dari arah Karang Pilang menuju Pagesangan.


"Perahu mengalami kebocoran di sisi kanan lambung perahu saat mulai berangkat menyeberang ke arah Pagesangan, berjarak 4 meter dari Tambangan Kemlaten, perahu mulai tenggelam," kata Iptu Gogot saat , Sabtu, 25/03/2023.


Sekitar 13 orang penumpang termasuk dua operator perahu dinyatakan selamat, meski sempat tenggelam. Dua orang penumpang di antaranya harus menjalani perawatan medis di RS Wiyung Sejahtera, Surabaya. Namun, satu orang korban dinyatakan hilang karena terseret arus sungai.



2. Update Pencarian Korban



Operasi pencarian terhadap Desire Peni Cindy Katrine (23), korban perahu tambang tenggelam di Sungai Brantas, kawasan Jalan Mastrip Kemlaten Tambangan Gang 8, Karang Pilang, Kota Surabaya, hari Sabtu, 25/03/2023.


Hingga pukul 17.00 WIB, pencarian terhadap korban belum membuahkan hasil. Pencarian tersebut, akhirnya dihentikan sementara.


Regu penyelamat yang menyisir korban dengan cara menyelam maupun menggunakan perahu karet, ditarik mundur ke pinggir sungai.


Di pinggir sungai sekitar lokasi insiden tenggelamnya perahu penyeberangan, terlihat telah terpasang tenda.


Meskipun pencarian dihentikan sementara, tapi ternyata ketika malam ada regu penyelamat yang bersiaga di tempat tersebut.








Apabila malam ada tanda-tanda korban muncul ke permukaan sungai, maka regu penyelamat akan segera melakukan evakuasi.


Sebelum pencarian dihentikan sementara, regu penyelamat telah mengevakuasi 9 sepeda motor yang tenggelam di sungai bersama perahu tambang.


Salah satunya adalah Honda Supra GTR dengan Nopol L 4632 JI, milik kekasih Desire Peni Cindy Katrine.


Octavino selaku Komandan Tim Basarnas mengatakan, proses pencarian korban sudah dilakukan maksimal. Pertama regu penyelamat langsung diturunkan di Sungai Brantas selang beberapa menit setelah Desire dilaporkan hanyut.


Pukul 13.00 -13.45, tim penyelam sungai mencari korban dengan dibekali drone under water.


13.45, tim SAR gabungan menerjunkan 10 kapal karet di Sungai Brantas. Secara bergantian mereka menyisir keberadaan korban di pinggiran sungai sambil membuat manuver ombak di tengah sungai. Tujuannya, apabila korban berada di dasar sungai, dapat naik ke permukaan sungai.


Tak hanya itu, pencarian juga dilakukan hingga mendekati pintu air Rolak. Akan tetap semuai upaya tersebut belum menemukan titik terang keberadaan korban. Hingga akhirnya pencarian dihentikan sementara pada pukul 17.00.


"Kendalanya arus sungai sangat deras. Lalu airnya sangat keruh. Jarak pandang kami menggunakan under water hanya mampu satu jengkal tangan," kata Octavino.


Octavino memastikan operasi pencarian akan terus dilakukan hingga 7 hari ke depan. Khusus untuk operasi hari kedua pada hari Minggu, 26/03/2023, metodenya tetap sama.



3. Sosok Desire Peni Cindy



Paras Desire Peni Cindy Katrine terbilang cantik, usianya baru 23 tahun.







Nahas, nasibnya menjadi korban perahu penyeberangan tenggelam di Sungai Brantas, kawasan Jalan Mastrip Kemlaten Tambangan Gang 8, Karang Pilang, Surabaya, hari Sabtu pagi, 25/03/2023.


Gadis asal Kemlaten Gang 8 itu, hilang terbawa arus Sungai Brantas ketika perahu penyeberangan tersebut tenggelam.


Korban saat itu bersama kekasihnya, Iqbal naik perahu penyeberangan karena hendak berangkat kerja di distributor air mineral di kawasan Panjang Jiwo. Baru tiga meter perahu tersebut menyeberang, tiba-tiba bagian depan kapal tenggelam.


Elok, kakak Desire Peni Cindy Katrine mengatakan, korban sehari-hari di rumah disapa Desi.


Desi, ungkap Elok, di keluarga dikenal sebagai sosok yang ceria. Sering mengajak jalan-jalan ibunya setiap libur kerja.


Tahun ini, Desi memiliki rencana menikah dengan kekasihnya. Pertengahan tahun nanti akan lamaran. Kemudian menikah di akhir tahun.


"Sudah ada niat nikah memang, tapi belum terlaksana, ada insiden begini," ujar Elok.


Sekitar pukul 13.22 WIB, Elok bersama suami dan saudaranya datang di lokasi kejadian. Elok membawa guci kaca berisi potongan-potongan bunga mawar warna merah dan putih.


Bunga-bunga itu lalu ditaburkan ke Sungai Brantas, lokasi insiden tenggelamnya perahu penyeberangan. Suasana haru pun terasa. Semua keluarga Desi menangis.














No comments:

Post a Comment