Laman

Friday, 23 June 2023

Airlangga - Harga Pertanian Tidak Turun saat Musim Panen Hasil Implementasi Close Loop

Airlangga - Harga Pertanian Tidak Turun saat Musim Panen Hasil Implementasi Close Loop

Airlangga - Harga Pertanian Tidak Turun saat Musim Panen Hasil Implementasi Close Loop




Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto di Kabupaten Simalungun/Ist






Program closed loop hortikultura diharapkan menjadi model kemitraan yang mampu berdampak signifikan bagi seluruh stakeholders terkait, sejak dilangsungkan pertama kali pada tahun 2020 di Kabupaten Garut.







Closed loop sendiri merupakan model kemitraan agribisnis hulu sampai hilir yang melibatkan multistakeholder dan dikembangkan dalam ekosistem berbasis digital, teknik budidaya good agricultural practices, sistem distribusi yang baik, serta jaminan pasar atau harga yang bersaing.


Melalui implementasi closed loop, diharapkan dapat memastikan ketersediaan produk berkualitas sesuai kebutuhan pasar, mengurangi ketidakpastian pasokan dan harga, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan konsumen.


“Dengan teknologi dan closed loop diharapkan harga dari pertanian bisa meningkat dan saat panen, harga tidak akan turun. Ini yang akan didorong pemerintah," tegas Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya, hari Jumat, 23/06/2023.


Seiring dengan keberhasilan implementasi di Kabupaten Garut sejak tahun 2020, program kemitraan tersebut telah dikembangkan di 16 kabupaten.


Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud menyatakan, closed loop menjadi wujud peran pemerintah mendorong terciptanya ekosistem pasar.


Dalam kemitraan tersebut, inovasi teknologi dan praktik berkelanjutan juga harus dilibatkan untuk meningkatkan produktivitas dan memastikan ketahanan pangan jangka panjang dan berkelanjutan.


“Tidak hanya menjaga ketahanan pangan, yang paling penting adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan pendapatan petani," tandas Musdhalifah.








Pada bulan Februari 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mulai menggerakkan program close loop, dengan mendorong program kemitraan closed loop (hulu hingga hilir) di sektor agribisnis hortikultura untuk menciptakan ekosistem yang efisien dan terintegrasi.


“Saya mengajak para kepala daerah dan pelaku usaha untuk melakukan perubahan dan terobosan cara yang lebih efisien untuk meningkatkan skala usaha, produktivitas, kualitas, dan nilai tambah komoditas pertanian melalui inisiatif kolaborasi dan kemitraan closed loop agribisnis yang saling menguntungkan,” kata Menko Airlangga saat launching Buku Pintar Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura, secara virtual Selasa.


Melalui program closed loop yang merupakan sistem agribisnis pertanian yang diintegrasikan dari level hulu hingga hilir dan seluruhnya dikelola melalui sistem digital, Menko Airlangga berharap petani semakin semangat dan produktif. Kemudian pelaku usaha dari hulu hingga hilir dapat berkembang dan ekosistem terus bergerak maju sehingga pertanian dapat semakin berkontribusi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.


Pemerintah terus berupaya untuk mendorong inisiatif kolaborasi multistakeholders melalui pengembangan ekosistem agribisnis yang efisien dan terintegrasi hulu-hilir berbasis teknologi, agar daya saing komoditas pertanian dapat ditingkatkan dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan harga yang terjangkau.


Menko Airlangga mengatakan kemitraan closed loop agribisnis hortikultura yang melibatkan petani, koperasi, perbankan, off taker dan pelaku usaha dari hulu hingga hilir dilakukan dengan pendampingan untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan petani.


Gambaran model kolaborasi multistakeholders yang terlibat dalam kemitraan dan proses bisnis dalam membangun ekosistem agribisnis yang terintegrasi hulu hilir dimuat dalam Buku Pintar Closed Loop Agribsinis Hortikultura.


‘Kami berharap buku ini dapat digunakan sebagai rujukan dan pedoman bagi berbagai pihak terkait dalam rangka implementasi dan percepatan replikasi kemitraan closed loop hortikultura di seluruh Indonesia,” ujarnya.


Memasuki awal tahun 2022, pemerintah meyakini bahwa koordinasi dan sinergi antara seluruh stakeholders dalam menerapkan strategi pemulihan ekonomi akan membuat ekonomi tumbuh di kisaran 4-5 persen (yoy) pada triwulan I-2022. Hal itu akan mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen (yoy) di akhir 2022 mendatang.







Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 3,69 persen pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi yang positif di tahun 2021 tersebut didukung oleh pertumbuhan di beberapa sektor, salah satunya sektor pertanian yang tumbuh 1,84 persen.


“Kontribusi sektor pertanian terhadap PDB juga cukup besar yaitu 13,28 persen tertinggi kedua setelah industri pengolahan sebesar 19,25 persen,” ungkap dia.


Sektor pertanian sebagai sektor yang terus tumbuh positif juga perlu didukung agar kontribusinya terhadap PDB yang cukup besar juga mampu berdampak terhadap kesejahteraan petani.


Menko Airlangga menyampaikan bahwa salah satu model yang telah diinisiasi dan berjalan baik adalah kemitraan closed loop agribisnis hortikultura yang melibatkan petani, koperasi, perbankan, off taker dan pelaku usaha dari hulu hingga hilir yang dilakukan dengan pendampingan untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan petani.


“Buku Pintar Closed Loop Agribsinis Hortikultura ini memberikan gambaran model kolaborasi multistakeholders yang terlibat dalam kemitraan dan proses bisnis dalam membangun ekosistem agribisnis yang terintegrasi hulu hilir, sehingga kami berharap buku ini dapat digunakan sebagai rujukan dan pedoman bagi berbagai pihak terkait dalam rangka implementasi dan percepatan replikasi kemitraan closed loop hortikultura di seluruh Indonesia,” jelas Menko Airlangga.


Pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud membuka secara langsung acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Pengembangan Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah berpartisipasi dalam program kemitraan closed loop agribisnis hortikultura. Juga diharapkan agar closed loop bisa direplikasi dan didukung penuh oleh Pemerintah Daerah, agar program kemitraan agribisnis bisa berjalan dengan baik dan sukses.


“Saya mengajak para Kepala Daerah dan pelaku usaha untuk melakukan perubahan dan terobosan cara yang lebih efisien untuk meningkatkan skala usaha, produktivitas, kualitas, dan nilai tambah komoditas pertanian melalui inisiatif kolaborasi dan kemitraan closed loop agribisnis yang saling menguntungkan, agar petani semakin semangat dan produktif, pelaku usaha dari hulu hingga hilir dapat berkembang dan ekosistem terus bergerak maju sehingga pertanian dapat semakin berkontribusi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Menko Airlangga.


Launching Buku Pintar Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura dilaksanakan secara hybrid (online dan offline) dan dihadiri oleh para Eselon 1 Kementerian/Lembaga terkait dan yang mewakili, para Bupati dan jajarannya, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Pertanian, Perwakilan BUMN dan BUMD, Akademisi, pihak swasta, dan para stakeholder. Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan FGD bertema Pengembangan Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura yang menghadirkan narasumber Bupati Garut, Direktur Utama PT Paskomnas dan, Ketua Koperasi Produsen Eptilu Membangun Indonesia Kabupaten Garut dengan pembahas Prof. Bungaran Saragih, serta perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, dan Bank Indonesia






























No comments:

Post a Comment