Laman

Saturday, 2 July 2016

THR Dan LEBARAN

THR Dan LEBARAN

Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu



Lebaran tinggal beberapa langkah lagi, thr.. thr.. thr..yang paling ditunggu - tunggu oleh pns, pegawai, karyawan, buruh, pedagang, tukang parkir sampai anak - anak.




Lebaran tempo dulu dengan sekarang tak ada bedanya, selalu meriah, tua muda berbusana baru, wangi dan segar, hilir mudik anjangsana ke  rumah tetangga, keluarga dan handai taulan, saling bermaaf - maafan dan berbagi hidangan.


Hidangan ini juga selalu sama dari tahun ke tahun dengan makanan khasnya, dari ketupat, rendang opor ayam, kue kering dan lain sebagainya, terutama makanan kacang tanah goreng.


Kacang goreng ini seperti makanan wajib harus ada. Jenis kacang tanahnya juga berbeda dengan kacang tanah biasa yang digunakan sehari - hari buat masak, ukurannya lebih besar. Kalau tidak salah ini jenis kacang dari india.


Kesemuanya itu disiapkan jauh - jauh hari sebelum lebaran, bisa seminggu sebelum lebaran mereka siapkan.  Maka di hari itu berbondong - bondong orang meramaikan pasar, pasar tradisional maupun modern. Mereka belanjakan segala kebutuhan hidup untuk hari lebaran dengan pengeluaran lebih dari biasanya.


Untuk membelanjakan anggaran yang diluar kebiasaan ini, tentu dibutuhkan dana extra. Dana extra inilah yang mereka nantikan dari thr, tunjangan hari raya, dana penunjang hidup bahagia di hari lebaran. Hari Raya yang membuat defisit spending.




Kondisi seperti ini tentu saja secara otomasi membuat harga menjadi abnormal, harga - harga seperti serentak bergerak membumbung tinggi. Nah dalam hal ini ada dua faktor sebagai penyebabnya, pertama permintaan pasar yang meningkat, kedua kebutuhan pedagang untuk memenuhi kebutuhan lebaran keluarganya. Karena mereka pun sama, sama seperti yang lainnya, ingin mendapatkan kebahagian yang sama di bulan ramadhan. Dua faktor ini yang saling melengkapi masalah harga.


Ini juga terjadi bukan cuma pada harga pangan dan sandang saja, tarif transportasi pun begitu, turut ambil bagian juga, menjemput berkah lebaran.


Itulah situasi yang tidak terelakkan, satu culture yang sudah lama ada, masyarakat muslim menerima kondisi seperti dengan suka cita, apa pun kondisi ekonominya. Dan dalam situasi harga seperti itu, ini tidak bisa dipecahkan dengan cara jalan pintas,  semacam menggulirkan bazaar murah yang rata - rata ini di ambil over oleh cukong juga atas nama kemanusiaan menurutnya.


Ini bukanlah solusi, akan tetapi membuka peluang pergeseran nilai IMAN semakin bergeser dari dudukannya, memadukan yang halal dengan yang bathil. Dan pada sisi kemanusiaan, melanggengkan kemiskinan.


Sinyalemen ALLAH dalam surat fajr:


"كَلَّا،بَلْ لَا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيِمَ"
"وَلَا تَحَاضُّوْنَ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِيْنَ"


"Ketahuilah ..bahkan Kalian tidak sedang memuliakan anak yatim"


"Dan tidak sedang memberi makan orang miskin"


Ini sekedar tausiah, yang nanti dilanjut dengan judul berikutnya, IDUL FITRI.


Semoga bermanfaat bagi saya dan keluarga.


Walhamdulillah


Wassalaamu'alaikum Wr.Wb





1. Wudhu Pembuka Shalat
2. Shalat - Rukun Shalat
3. Shalat - Shalat Rawatib
4. Tata Cara Shalat Dan Bacaannya
5. Shalat Pembentuk Manusia Tangguh Beretika
6. Marhaban Sahrul Ramadhaani
7. Shaum Pembinaan Hidup Sabar
8. Hidup Berkualitas Di Bulan Ramadhan
9. HILAL
10. Catatan Kecil Tentang Zakat Pembangunan SDM Dan SDA
11. Kiblat Ke Masjidil Jaraam Atas Perintah ALLAH
12. Niaga Dari Sudut AlQuran Dan Sunnah Muhammad II
13. Idul Fithri
14. THR Dan Lebaran
15. Halal Bil Halal
16. Idul Adha
17. Tentang Auliaa
18. Kata INSYAA-ALLAH

No comments:

Post a Comment