Monday 27 June 2016

Shaum Pembinaan Hidup Sabar

Shaum Pembinaan Hidup Sabar

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu



"Shaum, ini tidak sama dengan puasa, puasa itu dari hindu, sepertihalnya shalat bukan sembahyang, karena sembahyang dari hindu"


Shaum sebagai satu pembinaan bagi siapa saja yang mau hidup menurut yang dimau ALLAH, yakni alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad. Pembinaan hidup sabar ini termaktub dalam alQuran surat alBaqarah 183-184:




"وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَكُم"


"dan bahwa kalian melaksanakan shaum itu sangat baik bagi diri kalian "


Ini menjawab, kalau manfaat shaum itu buat manusia yang menjalankannya, bukan melaksanakan shaum untuk ALLAH. Kenapa demikian?


Jawab ALLAH:


"اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ"


"Jika kalian memahami ILMU-nya(alQuran)"


Penjelasan lainnya dalam surat albaqarah 187 bukan sekedar menahan lapar dan haus saja, disana juga ALLAH memberi batasan dan toleransi pada kalimat "وَلَا تَقْرَبَهَا", bahwa siang hari juga harus mampu menahan diri tidak melakukan hubungan badan dengan istri. Ini memberi satu pendekatan terhadap makna shaum secara pasif, yakni membina diri berlaku hidup sabar.


Sabar dijabarkan ALLAH dalam alQuran surat albaqarah 177:


"وَالصَّابِرِيْنَ فِي الْبَاسَاءِ والضَّرَّاء  وَحِيْنَ الْبَاسِ

اُوْلَائِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا، وَاَوْلَائِكَ هُمُالْمُتَّقُّوْنَ"


"Sabar adalah teguh bertahan dengan alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad dalam keadaan yang menyesakkan dada dan menegakkan bulu roma.


Begitulah yang disebut benar - benar beriman, yakni mereka itulah yang benar - benar hidup patuh (takwa) atas pilihan hidup dengan alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad"



Ini memberi pengertian terhadap arti sabar, bahwa sabar itu teguh bertahan, ketahanan.


Shaum dalam arti pasif membina hidup sabar ( surat albaqarah 187 ), menahan diri dari segala lapar, haus dan segala tekanan d'effect dan reflect, hatta ketahanan hingga sedemikan minimnya.


Jadi dalam keadaaan ketahanan minim kesadaran dirinya masih tangguh dan terjaga, untuk berbuat secara sadar dengan ajaran ALLAH, alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad. Ketahanan inilah dilatihnya dengan shaum.




Shaum dalam arti aktif adalah melakukan perbaikan iman melalui shalat tahajud (surat albaqarah 185), yakni mengomandokan diri kedalam satu pembinaan, yakni bangun malam, selama bulan Ramadhan, untuk memahkotakan hati dengan alQuran.


Sehingga selasai shaum terbentuk manusia berpola pikir alQuran ( mukmin) seperti yang dijelaskan dalam surat alBaqarah ayat 1 sd 3.


Demikian tentang shaum.


Sedikit tambahan tentang shaum dalam arti pasif, masalah teknis, terutama tentang imsyak.


Imsyak ini dari Rasulullah, ingat 60- 40= 20 tahun rasullah hidup dengan alQuran, dan madinatumunawarrah itu bukan perkumpulan kampung kecil, ini negara, jadi aturan pun bukan dari bisik berbisik. Semua aturan shaum  secara teknis diterjemahkan kedalam aturan secara nasional.


Sepeninggalan beliau dan pendukung utamanya, inilah yang ditaktum. Kemudian beredar lagi, aturan yang mereka keluarkan merujuk dari hadis hasil berbisik - bisik, seolah2 selama 10 tahun ramadhan Rasulullah membiarkan umatnya dalam kebingungan menjalankan shaum dan seolah - olah mereka menangkap dari mulut ke mulut, sehingga demi melancarkan itikad jahatnya mereka bindle sebagai hadits tanpa merujuk pada asbabul nuzul-nya. Kemudian mereka bundel bahwa bukan imsyak sebagai pembatasnya atau pengingat atau alert.


Dan keterangan dari penjelasan mereka pun tambah salah kaprah dan asal - asalan yang mereka ambil dari surat albaqarah 186, bahwa batasannya itu waktu fajar.


Padahal tidak demikian!.. di surat albaqarah 186 tersebut disana bukan waw (و), tapi Min (مِنْ). Min fajri. Tapi mereka artikan "wa fajra", artinya "yaitu fajar" sama dengan "menunjuk pada fajar". Luar biasa!.. seenaknya saja memberi makna, mereka tarik makna alQuran menurut keinginan mereka.


Inilah kesalahan besar bukan saja menjerumuskan namun juga dibalik itu ada agenda besar untuk melakukan taktumunal haq wajahaqal bathil.


Min fajri itu, hurup zar majrur, bisa diantara, bisa sampai, bisa menjelang fajar. Waktu antara goresan putih hingga fajar kurang lebih 10 menit.


Itu saja, hal yang sama dengan persoalan waktu lama atau durasi yang berbeda karena perbedaan letak geografis yang membikin satu area lebih lama melaksanakan shaum seperti dibelahan utara bumi. Ini benar - benar membikin rusak pelaksanaan shaum karena salah menilai waktu yang dimaksud alQuran.


Walhamdulillahi rabbil'alamin


Wassalaamu'alaikum.Wr.Wb.





1. Wudhu Pembuka Shalat
2. Shalat - Rukun Shalat
3. Shalat - Shalat Rawatib
4. Tata Cara Shalat Dan Bacaannya
5. Shalat Pembentuk Manusia Tangguh Beretika
6. Marhaban Sahrul Ramadhaani
7. Shaum Pembinaan Hidup Sabar
8. Hidup Berkualitas Di Bulan Ramadhan
9. HILAL
10. Catatan Kecil Tentang Zakat Pembangunan SDM Dan SDA
11. Kiblat Ke Masjidil Jaraam Atas Perintah ALLAH
12. Niaga Dari Sudut AlQuran Dan Sunnah Muhammad II
13. Idul Fithri
14. THR Dan Lebaran
15. Halal Bil Halal
16. Idul Adha
17. Tentang Auliaa
18. Kata INSYAA-ALLAH

No comments: