Laman

Wednesday, 21 July 2021

NEW NORMAL - Istilah Dan Siasat Barat Menghancurkan Kekuatan Timur

NEW NORMAL - Istilah Dan Siasat Barat Menghancurkan Kekuatan Timur

NEW NORMAL - Istilah Dan Siasat Barat Menghancurkan Kekuatan Timur



@TV Series 2011 - 2013 IDMb









New Normal istilah ini pertama kali dikeluarkan oleh Mohamed El-Erian, yang merupakan CEO dan co-CIO PIMCO, yang merupakan investor obligasi terbesar di dunia pada tahun 2010. Dimana asal - usul istilah new normal ini dikupas di situs davemanel dengan judul "What is the new normal".




Pandangannya bahwa mengacu pada gagasan bahwa ekonomi global telah berubah secara dramatis selama beberapa tahun terakhir, dan masih dalam proses reformasi secara dramatis.


Sejak itu istilah "New Normal" sering digunakan di AS, pada berita malam, radio, atau situs website, bahkan dijadikan serial drama tv di AS dari tahun 2010 sampai dengan 2013.


Pada tahun 2011 newyork times merilis artikel "The New Normal - The New York Times", dalam hubungan krisis ekonomi yang melanda AS yang membuat mengubah kebiasaan warga negaranya yang konsumtif. Menanggapi ekonomi yang menyusut, mereka telah menghabiskan lebih sedikit dan menabung lebih banyak, sebagai bentuk menyederhanakan hidup mereka.


Ini mengevaluasi penelitian pada saat itu, tentang kepuasan dan menyarankan bahwa jika alih-alih memilih untuk kembali ke "normal lama" mereka, orang Amerika belajar untuk memperoleh kepuasan dari sumber-sumber nonkonsumerisme, khususnya hubungan sosial dan kegiatan transendental (yaitu, kegiatan keagamaan, kontemplatif, dan budaya), mereka mungkin menganggap normal baru cukup dapat diterima.


Krisis ekonomi AS saat itu membuat jumlah pengangguran meningkat yang dikupas ole CNN pada tahun 2011 "The 'new normal' unemployment rate: 6.7%". Mantan Presiden AS saat itu, Barack Obama, menyoroti pada pidatonya, new normal atau kebiasaan baru, perubahan global era industri digital yang membuat banyak perusahaan lebih sedikit mempekerjakan orang yang berimplikasi pada peningkatan jumlah pengangguran.


Ketika itu ada dua hal yang dihadapi AS khususnya, yaitu krisis pasca perang dengan Irak dan sati lagi krisis yang secara umum melanda AS dan EU, kekhawatiran hadir China sebagai kekuatan ekonomi baru Dunia. Dimana Barat kalah dalam kekuatan ekonomi dengan China dihampir semua bidang. Kondisi ini tentu tidak diharapkan oleh AS dan sekutunya.


Kemudian dalam forum ekonomi dunia tahun 2016, di bahas sebagai masalah pokok, "Can the world adjust to China’s ‘new normal’? (Bisakah dunia menyesuaikan diri dengan 'normal baru' China?), pertumbuhan ekonomi China dan dampaknya bagi AS dan UE.


Bukan hal yang mudah bagi Barat untuk merebut kembali kekuatan ekonomi dunia dengan cara yang normal, bersaing secara normal, kekuatan China saat itu pada produksi dengan pasar sektor menengah bawah di berbagai bidang industri. Maka dilakukan dengan cara tidak Normal untuk menembusnya.


Pada saat itu kita tidak tahu apa yang akan direcanakan AS dan sekutunya. Dan pada tahun 2017, rencana tersebut mulai muncul ke permukaan walaupun tidak secara implisit menyebutkan rencana apa yang mau diambil untuk melumpuhkan kekuatan ekonomi China.


Pada tahun 2017, Anthony Faucy dalam acara talk show di tv AS menyebutkan akan muncul pandemi di masa yang akan datang, dengan menyebutkan perbedaan pandemi dengan epidemi. Disusul kemudian dengan pernyataan Bill Gates, kala itu program vaksinasi polio bill gates fondation di India sedang berjalan, ia menyebutkan kekhawatirannya pada masa depan bukan pada perang senjata, tapi pada wabah virus.


Dalam kaitan itu kita kutip yang ditunjukkan oleh Rockefeller Foundation Paper, bahwa Tidak Ada yang Terjadi di Dunia Politik Secara Kebetulan.




Mengutip Franklin Roosevelt, "jika sesuatu terjadi di dunia politik atau geopolitik, Anda dapat bertaruh bahwa itu direncanakan seperti itu".


Dari dua kutipan diatas, memberikan gambaran jelas ada agenda yang sedang akan mereka persiapkan dan atau dalam program perencanaan yang disebutkan Faucy dan Bill Gates tahun 2017 tersebut.


Tahun 2020 Dunia menghadapi pandemi yang awal kejadian di Wuhan China, Desember 2019. Kemudian hubungkan dengan program global vaksinasi WHO yang sudah dicanangkan pada tahun 2011 hingga 2020. Maka dapat dikatakan pandemi 2020 adalah menjadi puncaknya. https://www.who.int/teams/immunization-vaccines-and-biologicals/strategies/global-vaccine-action-plan


Hal ini tampak jelas, melalui Anthony Faucy kemudian di endorse WHO, mereka menyatakan bahwa hanya satu - satunya cara untuk menghentikan pandemi covid-19 adalah vaksin.


Lalu dalam memerangi pandemi covid-19, kembali didengungkan istilah "New Normal". New Normal yang bisa diartikan "Abnormal", menjalani hidup tidak normal, keluar rumah pakai masker jaga jarak dan cuci tangan.


Dalam arus Global, istilah New Normal dikaitkan dengan agenda tersembunyi Barat, yaitu mengembalikan kejayaan AS sebagai satu - satunya kekuatan Ekonomi dunia lewat penjualan vaksin anti-covid-19. Namun kelihatannya ini tidak lagi berjalan mulus seperti yang diharapkan AS dan sekutunya, setelah Rusia dan China berhasil membuat vaksin anti covid-19.


China merupakan salah satu sasaran Barat sebagai pasar terbesar dunia dalam penjualan vaksin menjadi tidak mungkin bagi Barat. Mereka hanya bisa melakukan ke India, Indonesia, dua negara ini sebagai pasar terbesar di dunia. Dan kita lihat dalam dua periode, yang melanda India kemudian dilanjut dengan Indonesia. Seperti India, Indonesiapun menerima vaksin AstraZeneca, pfixer dan Moderna dari WHO,




Realisasi di India, sebagiannya lebih memilih obat untuk penyembuhan covid-19. Dan di Indonesia, sepertinya juga tidak akan mulus setelah tersiar ke publik, TKA China datang tanpa perlakukan yang sama dengan PPKM yang diberlakukan, tentunya ambigu ini menimbulkan kecurigaan besar ada permainan di dalamnya mengatas namakan lonjakan kasus Covid-19. apalagi dengan mengerahkan kekuatan pertahanan dan keamaanan untuk menajalnkan program vaksinasi tersebut. Mengabaikan tingkat kesembuhan, menekankan vaksin





Warren Buffet Hengkang dari Gates Foundation



Keluarnya Warren Buffet sebagai donator Gates Foundation yang diumumkan resmi pada tanggal 23 Juni 2021, menjadi satu sinyal, akan terjadi pada peristiwa penangkapan Osama Bin Laden.


Berkembang opini dan spekulasi, keluarnya Warren Buffet ada kaitan dengan perceraian Bill Gates dengan Mellinda. Terlepas benar atau tidaknya, hal ini akan mempengaruhi bagi Bill Gates sendiri. Cuitannya di Twitter yang di reoly ulang sendiri oleh Bill Gates, secara sikologis menunjukkan ketidaknyamanannya.


Kami melihat keluarnya Warren Buffet ada kaitan dengan penjualan vaksin yang jauh diluar dari harapan besar mereka, selain kegagalan global menaklukan kekuatan ekonomi China.

No comments:

Post a Comment