Laman

Monday, 6 September 2021

Selama Covid-19, Siswa SD di Cianjur ini Sampai Lupa Cara Membaca

Selama Covid-19, Siswa SD di Cianjur ini Sampai Lupa Cara Membaca

Selama Covid-19, Siswa SD di Cianjur ini Sampai Lupa Cara Membaca


Lokasi insiden maut seorang perempuan tertabrak kereta api di di kawasan Cikudapateuh-Kiaracondong, pada Minggu (5/9/2021) pada pukul 08.00 WIB. (Tangkapan Layar Instagram @infojawabarat)







CIANJUR – Dampak dari akibat pandemi Covid-19, salah satu siswa sekolah dasar negeri (SDN) kelas IV di Cianjur, menjadi korban buta aksara. Pasalnya, saat mulai masuk pembelajaran tatap muka (PTM) murid tersebut, mengaku sudah lupa cara membaca pelajarannya. Diduga siswa SDN tersebut, tidak diperhatikan karena ditinggal kerja ibunya dan ayahnya sudah meninggal.






Informasi yang berhasil dihimpun, efek dari situasi dan kondisi (Sikon) pandemi covid-19 ini yang mengharuskan pelajar berada di rumah ternyata meninggalkan jejak prihatin bagi seorang murid sekolah dasar diwilayah Cianjur. Usut punya usut dari hasil penulusuran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, murid tersebut tidak ada yang memperhatikan kegiatan belajar di rumah karena ibunya bekerja dan ayahnya sudah meninggal.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Himam Haris mengatakan saat masuk belajar tatap muka, murid tersebut mengaku lupa cara membaca. Alhasil guru di sekolah tersebut saat ini berembuk dan fokus untuk menangani secara cepat pulihnya cara membaca murid tersebut.


“Memang ada salah seorang murid SDN kelas 4 di wailayah Cianjur kota yang lupa cara membaca karena kelamaan di rumah. Setelah kami telusuri ternyata ibunya bekerja dan ayahnya sudah meninggal, jadi tidak ada yang memperhatikannya saat belajar di rumahnya,” kata Himam kepada wartawan, hari Senin, 06/09/2021.




Himam mengaku sangat merasa prihatin dengan situasi dan kondisi (Sikon) tersebut dan memerintahkan langsung semua guru, untuk mengecek kondisi pelajar di semua sekolah dasar di Cianjur. “Khawatirnya ini ada lagi kasus serupa, tapi saya menerima laporan bahwa di sekolah tersebut guru-guru dan kepala sekolahnya sudah berembuk. Untuk mencari solusi agar memberikan pendidikan khusus terhadap anak lupa membaca tersebut,” terangnya.


Menurutnya, hingga saat ini ia belum menerima laporan kejadian di Minggu pertama pembelajaran tatap muka terbatas di Cianjur. “Harapannya agar penanganan pandemi covid-19 diwilayah Cianjur, bisa merata baik untuk guru-guru atau siswa-siswinya. Mudah-mudahan ditempat lain tidak ada kasusu seperti itu. Makanya pak Bupati menugaskan semua wali kelas SMP dan guru kelas SD untuk berkunjung kerumahnya. Guna meliat kondisi real ditempat tinggal siswa-siswinya, terutama kepada yang sudah terindentifikasi punya masalah seperti diatas,” pungkasnya.

No comments:

Post a Comment