Laman

Sunday, 24 April 2022

Turki Bagian Dari Sindikat Drama Di Bucha

Turki Bagian Dari Sindikat Drama Di Bucha

Turki Bagian Dari Sindikat Drama Di Bucha








Drama di Bucha terjadi setelah Rusia menyetujui usulan Erdogan untuk melakukan gencatan senjata dan menarik pasukan Rusia dari Kiev Mmnjelang perundingan di Turki. Namun yang terjadi, perwalilan perunfingan Ukrania mengajukan proposal yang tidak seirama dengan perundingan sebelumnya di Belarusia. Lalu muncul drama Bucha.







Erdogan adalah Presiden Turki keturunan Yahudi. Ia adalah pion AS untuk membangun pengaruh ke dalam dunia Islam. Dan dalam kurun lima tahun sejak kepemimpinannya, Erdogan berhasil merebut sebagian besar umat Islam.


Keterlibatan Turki dalam menghancurkan Presiden Bashar Al Shaad tidak dapat dipungkiri lagi. Sejak Rusia mulai terlibat dalam memerangi kejahatan barat, di Suriah, dimana pada saat AS dan sekutunya menghancurkan pemerintah yang diklaim sepihak oleh media arus barat sebagai negara otoriter, di mulai di Tunisia, Libya, Mesir, Maroko kemudian terakhir di Suriah.


Rusia mulai turun membantu Suriah dari serbuan AS dan sekutunya, hasilnya semua misi AS dan sekutunya gagal. Namun mereka tidak berhenti sampai di situ, Tahun 2011 dilakukan persiapan pembentukan ISIS di DenHaag, yang dilakukan Mossad Israel.


Lalu melalukan pengkaderan dengan merekrut umat Islam yang ada di setiap negara dunia ketiga sebagai serdadunya. Penggalangan dilakukan oleh Turki. Mereka yang berminat oleh Turki saat ditawarkan tidak diajak sebagai serdadu, mereka itu diiming - imingi kuliah bea siswa di Turki, namun sampai di Turki dijadikan sebagai ISIS.


Erdogan adalah orang yang lihai memainkan peran. Begitu ketika perang Rusia dan Ukrania. Sebelumnya sudah jelas, Ukrania menggunakan drone dari Turki, kemudian untuk menutupi ini diklaim oleh Turki itu adalah senjata lama yang dibeli Ukrania sebelum perang.


Disaat Kiev sudah dua pertiga akan dikuasai Rusia, Erdogan menawarkan diri sebagai penengah. Untuk dapat dipercaya Rusia dibuat drama terlebih dahulu, yaitu seolah AS dan Turki berseteru masalah permintaan AS untuk mengirim Rudal K-400 ke Ukrania yang dibikin drama Turki menolak dengan tegas.


Drama ini berhasil, akhirnya Turki dipercaya sebagai penengah dalam perundingan lanjutan Ukrania dengan Rusia.


Dari dua kali perundingan sebelumnya di Belarusia berjalan mulus walaupun tidak tercapai kesepakatn diantara kedua kubu yang bertikai. Setelah itu tidak ada drama apa pun.


Hasil berbeda ketika Turki bersiasat tampil sebagai penengah. Rusia berhasil disudutkan drama yang dimainkan oleh Erdogan dan Blinken. Semua media arus utama mulai BBC, CNN, Reuters, Aljaazera dan lain - lain, di waktu yang hampir bersamaan membuat artikel dengan judul dan konten yang sama, Rusia melakukan genosida di Bucha.


Itu adalah hasil siasat Turki, AS dan Inggris. Sama halnya ketika ketiganya mengklaim Rusia menggunakan senjata Kimia di Suriah. Dan yang paling lantang bicara keras tentang hal itu adalah Emanuel Macron.


Semoga Ummat Islam Disadarkan atas tipu daya Yahudi yang hampir- hampir tak terlihat nyata dalam melakukan tipu daya.

No comments:

Post a Comment