Laman

Tuesday, 30 August 2016

Sudah Genap Lima Tahun Ada Banjir Tambah Macet

Sudah Genap Lima Tahun Ada Banjir Tambah Macet


Pesan Tiket Pesawat, Hotel, Kereta Api, Event



Sebentar lagi idul adha dan sebagian umat islam sedang melaksanakan ibadah haj. Sudah hampir genap 5 tahun bertemu lebaran qurban, sebanyak itu pula potret DKI sama.

Sama sebelum lima tahunnya dan sekarang hampir genap lima tahun, bertemu banjir lagi. Kalau macet jangan ditanya.hehe..

Jadi sesumbarnya mampu menyulap dki tidak macet dengan teorinya yang sesumbar tidak malu berkata. Sesumbarnya atasi banjir sampai show up terjun ke gorong - gorong. Itu semua akting.

Kinerjanya yang terlihat sejauh ini tidak lebih jual beli tanah, sewa kos - kosan kandang baterai yang mereka sebut rumah susun. Rakyat kecil geser saja, cukup sama pakai baju perang mereka ketakutan. Trik jitu usir kaum proletar.

Siapa yang demen kaya gini?

Yang semodel itu adalah hampir semua pebisnis yang mengandalkan opportunity. Pebisnis di area comfort zone. Buat mereka yang penting ada pembangunan yang bisa masuk dompet mereka. Itulah yang disebut mufsidun.

Ibarat kucing yang mencuri makanan kucing yang lain yang lemah. Demi pembangunan itu yang selalu dijadikan otot untuk melemahkan yang tak berdaya.

Ini adalah oleh - oleh dari sebuah event, saya sebut event saja. Bukan pemilihan seorang pemimpin. Kenapa begitu?

Lihat ketika digelar debat. Ini mereka tiru seperti di amerika. Maklum bangsa yang latah. Jika musim a maka semua jualan a. Begitu dengan debat para calon. Sebuah event atau pagelaran tanpa konsep dibelakangnya.

Panelis bertanya pada masing - masing kontestan. Dan panelisnya saat itu punya besik pendidikan yang oke ditambah cukup tenar lagi. Mereka para panelis lihatlah sungguh menyusun pertanyaan, semua sudah dalam satu kerangka yang siap disampaikan.

Semua terpukau pendengar atas jawaban dari masing - masing kontestan dari pertanyaan panelis. Mereka bakal begini bakal begitu jika terpilih.

Lihat mereka enteng sekali dan berani sesumbar didepan panelis dan yang lainnya, mereka mampu atasi macet, mampu menanggulangi macet, menciptakan lapangan kerja.

Dan yang disampaikan termasuk mereka lampirkan caranya, kiatnya, programnya. Semua terpukau. Bertepuk tangan.

Sekarang hasilnya jauh panggang dari api, macet tetap macet, banjir tetap banjir, pemilihnya diusir dan lain sebagainya.

Jadi debat itu tidak lebih hanyalah sebuah event, didalamnya sedang bekerja para opportuniy di comfort zone area. Dari tukang melatih orator, tukang kampanye, tukang urus penampilan para calon dst. Termasuk pada saat event debat digelar.

Jadi kumpulan orang- orang yang peduli dengan dirinya tidak bagi orang lain kecuali ada yang lihat. Tangan dan seluruh tubuhnya siap membantu. Bila perlu dijidatnya mereka beri stempel " ikhlas".

Bangsa yang terus kian siap diajak hidup terpuruk. Dicekokik janji dan orasi mereka percaya. Apalagi disodori nasi bungkus dan selembar duit 100rb. Mereka siap gadaikan apa yang menjadi haknya hidup layak demi 100rb dan nasi bungkus.

Kondisi masyarakat miskin yang memang dicetak oleh bangsanya sendiri, membikin situasi hidup yang mereka hadapi, seperti mati segan hidup tak mau, seperti sudah pupus harapan hidup lebih berdaya di alam pikirannya.

Kondisi inilah yang membuat mereka percaya, bahwa jika ingin banyak duit perlu jadi tenar, itu jalan satu - satunya. Dan kalau mau tenar kudu bikin sensasi. Begitulah potret masyarakat la yamuutu fiha walaa yahya.

Mereka jadi begitu karena hak yang menjadi hak yang sebenarnya itu sudah dicuri, sudah dirampas oleh para pembagi nasi bungkus dan duit recehan.

Banjir di Kemang itu tampak banjir yang bukan berkurang tapi malah jadi mudah banjir.

Ini harusnya membentuk kesadaran bagi masyarakat yang terpinggirkan. Bahwa tidak ada pemilihan calon pemimpin daerah. Tapi yang ada adalah pemilihan calon opportunis baru. Demi status, demi hirarki, demi investasi.

Salam


mailto:ahmad.hanafiah33@gmail.com

Informasi detail, dapat dihubungi di :







USD
  
IDR






Friday, 26 August 2016

IGAUAN Putri Tahun 2030

IGAUAN Putri Tahun 2030

Satu hari setelah kemaren semenjak putri diberi jabatan sebagai menteri, setelah rapat dengan orang - orang di Senayan, berani sesumbar, bahwa nanti tahun 2030 Indonesia bakal menduduki peringkat 7 dunia sebagai kekuatan ekonomi baru.




Wow!!! Luar biasa!!!


Hanya di Indonesia yang gemar membual kata, gemar meletupan igauan seperti orang yang kepanasan di tengah padang pasir yang terik.


Bukan kali ini saja bangsa ini disuguhkan kalimat heroik yang absurd. Dari semasa ORLA sampai dengan ORBA, gemar menyampaikan sesuatu khalayan.


Pernah ingat bagaimana ORBA meletup - letup menyebarkan issue tahun 2000 Indonesia akan tinggal landas, itu disampaikan tahun 1990. Hasilnya kebalikannya kembali ke landasan, kembali ke dasar dan terpuruk.


Satu saja saya ambil sample negara Jepang. Setelah porak poranda tahun 1945 di bom Nagasaki dan Hirosima. Kemudian Jepang berbenah.


Dan sepanjang perjalanan pembangunannya, Kaisar Jepang tidak pernah menyampaikan issue heroik yang absurd, bahwa nanti jepang bakal jadi negara maju tahun 1970 atau tahun 1980 atau tahun 1990. Itu tidak pernah terlontar.


Sebaliknya di sini gemar memperdagangkan sesuatu yang absurd. Itu karena antara yang menyampaikan dengan sebagian besar pendengarnya, pemujanya, hidup dalam kungkungan dengan dominasi pola pikir klenik.


Apa lupa bagaimana ketika menyampaikan kesaksiannya sebagai saksi di sidang kasus bank century sambil jari - jarinya pegang tasbih?


Itu yang dimaksud klenik. Setinggi - tinggi bangau terbang hinggapnya ke kubangan jua. Setinggi - tingginya sekolah tetap percaya hantu itu ada, keajaiban itu ada.


Kembali ke igauan tahun 2030. Beliau datang meninggalkan World Bank secara formal karena undangan jabatan di negaranya. Dan Indonesia baru saja nambah pinjam duit ke World Bank. Apa ini tidak ada kaitannya, dengan adanya putri, World Bank berharap tidak gagal bayar?




Minimal bayar bunganya?


Jadi berbagai issue yang absurd itu menunjukkan dengan jelas mereka itu bicara tidak berdasarkan konsep. Lebih tepatnya tidak punya konsep. Semua keluar untuk menambahkan nilai plus saja, yakni mendapatkan tepuk tangan, simpatisan di tengah masyarakat meta fisika lagi galau.


Auditor itu pasti lincah memeriksa dan mengoreksi. Dan tidak ada sebuah grand design itu dari seorang auditor. Auditor itu mengecek lalu lintas duit sudah benar atau tidak, ada kebocoran atau tidak.


Jadi disisi ini putri jempolan. Dan rata - rata putri Indonesia jempolan kalau dalam urusan administrasi dan akuntansi. Terus kenapa putri offside?


Berani menyampaikan sesuatu yang diluar jangkauannya?


Karena apa yang disampaikan itu termasuk menyangkut sistim, aturan, arah dan tujuan bernegara. Artinya apa bisa langsung menyimpulkan tahun 2030 kelak bakal seperti itu tanpa membuat konsep, strategi dan aksi perencanaannya?


Apa bukan sekedar menghibur diri?


Atau menghibur orang - orang yang sedang panik?


Banyak hal yang harus diperbaiki, dipersiapkan jika punya impian seperti igauan diatas. Ini tidak ada yang dilakukan persiapan ke arah sana, hanya berdasarkan rabaan kira- kira dari apa yang dilihat, dievaluasinya, langsung bisa menyimpulkan Indonesia bakal hebat tahun 2030. Apa bukan yang kaya gini adalah sikap premature???


Itulah mereka. Mereka bisa menyampaikan sesuatu pada masyarakat luas tapi mereka tidak bisa sembunyi terhadap realitas bahwa situasi ekonomi Indonesia kini kian memburuk.


Tambah kian buruk lagi, dengan doktrin revolusi mentalnya. Gagasan revolusi mental itu sendiri hasil curcol. Senilai dengan kalimat yang heroik absurd diatas tadi, "gagasan tanpa konsep".


Gagasan tanpa konsep hasilnya akan nyaring bunyinya seperti sebuah tong kosong dibunyikan. Seperti minuman memabokkan, hanya ingin mengajak orang semakin gemar berhayal, tenggelam hidup dialam mimpinya.


Dipermukaan luarnya mereka merasa hebat, sekalipun kerjanya seperti pak ogah, menadahkan tangan setiap tikungan lalulintas peredaran duit.


Banyak hal yang harus diperbaiki dan dikaji, put, untuk sampai pada mimpi putri.


Adios..


Permios..

Tuesday, 23 August 2016

Anjuran German Pada Warganya Dengan Perkembangan Terkini Situasi Internasional

Anjuran German Pada Warganya Dengan Perkembangan Terkini Situasi Internasional
Reservasi
Tiket Pesawat, Hotel, KA dan Event
AHADP
Agent Tiket Resmi Partner TiketDotCom



Konstalasi Politik Jelang PilGub DKI 2017Agustusan: Refleksi Penghambat Kemajuansegera dapatkanToday RRC The Great Leaf Forward Effect Jasa Payroll Sistim Akuntansi Dan Penggajian
Sudah seminggu di Jerman sedang ramai tagar "Hamsterkaeufe". Atas situasi itu pemerintah Jerman mengeluarkan anjuran pada warganya diperbolehkan menimbun kebutuhan pokok hidup mereka.

Alasan keluarnya himbauan itu menurut pemerintah Jerman, adalah dalam rangka menghadapi situasi kedepan, ancaman keamanan skala besar yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja oleh pemerintah Jerman, dimana Jerman mengakui bahwa mereka tidak memiliki pertahanan konvensional.

Issue yang berkembang dihampir semua media internasional, bahwa ini adalah anjuran pertama kali pasca perang dingin. Apakah ini ada korelasinya dengan krisis pangan?

Atau krisis ekonomi global?

Atau dalam rangka persiapan perbekalan mengghadapi bencana besar?

Atau dalam rangka membuat lumbung untuk perang Dunia III?

Kita lihat ini dari sisi global pasca kegagalan USA dan sekutunya melumpuhkan kekuatan ekonomi Rusia. Melumpuhkan kekuatan ekonomi Rusia adalah aksi dari strategi melumpuhkan kekuatan Rusia di Syria.

Aksi pertama melumpuhkan Rusia, gagal dan dampaknya terjadi krisis di Yunani dan Spanyol. Dampak ini tidak mempengaruhi sekutu untuk melancarkan aksinya, kembali gagal. Hasilnya Saudia menyerang Yaman dengan issue Syiah. Lalu apa hubungannya dengan Saudi menyerang Yaman?

Tentu saja ini ada kaitannya dengan jual satu paket alat perang ke Ara Saudi dan Yaman, amunisi, senjata dan pesawat termasuk tambahan tenaga security USA ARMY. Dananya bisa membuat buffer sementara eropa yang mulai kolaps.

Terakhir peristiwa kudeta gagal di Turki, yang imbasnya Inggris keluar dari Uni Eropa. Dan situasi yang kian memburuk di Syria, Irak, dan sebagian afrika utara di seputaran laut tengah. Tak juga membikin Rusia lumpuh secara ekonomi dah politik.

Hal ini yang dikhawatirkan Jerman, khususnya Indo Jerman keturunan Yahudi. Mereka inilah yang membuat issue "Hamsterkaeufe". Pengalaman di perang dunia ke - 2 membuat pemerintah Jerman mengambil keputusan itu.

Pada perang dunia ke - 2 Tentara Nazi hampir setengahnya meninggal saat agresi ke Uni Soviet. Bukan kalah melawan dengan tentara Uni Soviet. Tantangan alam dan luasnya daratan Uni Soviet ternyata jadi sumber petaka dan diluar prediksi Hitler dan penasehatnya.

Hitler telah melakukan kesalahan besar dengan memandang sebelah mata Uni Soviet. Dan ini pun terjadi hari ini. Meski bukan dengan Jerman. Namun tidak bisa dipungkiri Jerman adalah bagian dari sekutu dibawah komandi USA diatas panglima besar Ratu Inggris.

Jadi berkaca dari situ, kekhawatiran Jerman adalah kekhawatiran yang wajar. Dimana Pasokan gas Jerman dari Rusia dan kenapa air minum menjadi kekhawatiran Jerman akan diracun?

Sorry Not Sorry T-Shirt Female Small
Crazy T-Shirts Only $6. You will never find another deal like this. Any 10 for only $50!


Pertimbangan Jerman itu pertimbangan yang logis dibanding mereka yang menimbun karena takut besok kiamat.

Banyak Ilmuwan sains dan teknologi dari Jerman yang mengabdi di RRC. Dan RRC adalah sekutu Rusia. Ini pula yang menjadi jembatan emas diambilnya langkah oleh pemerintah Jerman. Disamping masalah tingkat populasi dengan produk khususnya kebutuhan pokok hidup tidak balance.

Inti dari persoalan ini adalah situasi krisis global ekonomi dunia masih terus berlanjut. Fenomenanya bukan pada keserakahan, seperti apa yang dilakukan hitler dan sadam husein. Tapi dalam rangka pengingkaran terhadap apa yang sudah digariskan oleh SANG PENCIPTA KEHIDUPAN SEMESTA, diujudkan dalam bentuk penghadangan nyata.

Itulah kenapa hingga kini middle east terus bergolak. Dibelahan dunia lain dunia diajak bicara HAM, kasih sayang, integritas. Sementara disana mereka berlaku sebaliknya.

Dan dalam situasi Internasional yang terus bergolak, Indonesia hampir semodel dengan arab abad ke 6. Jadi situasi dibalik permukaan dalam tidak menjadi sesuatu yang genting dibanding urusan hidup, kemegahan dan sanjungan.





mailto:ahmad.hanafiah33@gmail.com

Informasi detail, dapat dihubungi di :







USD
  
IDR