1. Takbiratul Ihram
Mengangkat kedua lengan dimana kedua daun telapak tangan mengarah ke depan dengan posisi sejajar dengan daun telinga, jari jempol kiri dan kanan tepat di bawah telinga, seraya mengucapkan Takbir ;
"اَاللّهُ اَكْبَرُ"
"ALLAH MAHA BESAR"
"ALLAH, yang Arrahman lagi Arrahim, adalah Pembina Hidup yang lebih Agung"
cara, lihat gambar dibawah ini;
2. Membaca Doa Iftitah
Setelah takbir, posisi kedua tangan disedakepkan, tangan kanan diatas tangan kiri dibawah dada, diatas pusar sedikit menjorok disebelah kanan, lihat gambar dibawah ini:
Bacaan doa iftitah;
"اِنِّي وَجَهْتُ وَجْهَيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالَْرْضَ
حَنِيْفًا مُسْلِيْمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرَكِيْنَ
"
"Sesungguhnya saya menghadapkan pandangan saya kepada pandangan hidup berdasarkan Yang telah menciptakan semesta angkasa dan bumi, setulus hati dan seikhlas-ikhlasnya, Sehingga saya tidak menjadi berpandangan hidup dualisme.."
"اِنَّ الصَّلَاتِيْ وَ نُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلٌهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَالِكَ اُمِرتُ وَ اَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ"
"Sesungguhnya shalatku, yakni semua pembinaan hidupku/ ibadahku, yakni seluruh hidupku dan matiku berdasarkan Pembina Kehidupan Semesta Seru Sekalian Alam.
Tidak benar mendualismekanNYA, maka berdasarkan itu saya merasa diperintah untuk berpandangan hidup dengan islam satu-satunya pembinaan dan penataan hidup dariNYA."
3. Membaca Surat Alfatihah
Setelah doa iftitah, diteruskan dengan membaca surat alfatihah, diawali dengan membaca ta'awwud.
Surat alfatihah dibaca pada rakaat pertama, kedua, ketiga dan keempat. Khusus sholat berjamaa, pada rakaat ketuga dan keempat bacaannya tidak diperdengarkan kepada makmun, dipelankan.
"اَعُوْذُ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَانِ الرٌَحِيْمِ
الحَمْدُللّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنَ
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
ْصِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِم وَلَا الضَّالِّيْنَ
"
"Aku berlindung kepada ALLAH,yakni alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad SAW, dari segala bentuk ajaran syaithan perusak kehidupan
.""Atas nama ALLAH yang telah mengajarkan alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad lagi menurut pilihan hidup masing - masing."
Menjadi penyanjung hidup anjaran ALLAH, Pembimbingku Semesta kehidupan.
Yang telah mengajarkan alQuran menurut sunnah "Rasul Muhammad lagi menurut pilihan masing - masing."
"Yang merajai setiap peredaran hidup."
"Hanya kepada ANDA, kami hidup mengabdi dan hanya kepada ANDA, kami meminta pertolongan."
"Pedomanilah, dengan alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad, jalan kehidupan yang tangguh tiada tanding."
Jalan hidup yang telah menjadi kemantapan hidup kepada mereka, para Rasul, bukan jalan hidup yang aduk-adukan, kadzdzaba dan bukan menjadi pendukung aduk-adukan."
4. Membaca Surat
Kemudian dilanjutkan membaca surat alQuran, boleh surat-surat panjang boleh juga surat - surat pendek. Membaca surat hanya pada rakaat pertama dan kedua.
Pada rakaat kedua selalu surat lebih akhir dari surat pada rakaat pertama.
5. Ruku
Kemudian ruku diawali dengan takbir dengan menangkat kedua lengan seperti gambar dibawah seraya mengucapkannya :
"اَاللّهُ اَكْبَرُ"
"ALLAH MAHA BESAR"
"ALLAH, yang Arrahman lagi Arrahim, adalah Pembina Hidup yang lebih Agung"
Posisi ruku seperti gambar dibawah ini:
Bacaan ruku:
3x "سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ "
"Semesta kenyataan hidup sibuk berbuat berdasarkan perintahNYA, wahai PEMBIMBING HIDUP saya PEMBINA kehidupan yang tangguh tiada tanding, karenanya kami berharap menjadi penyanjung hidup menurutNYA, yakni alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad."
Atau
3x "سُبْحَانَكَ اَللّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ رَبِّ اغْفِرْلِيْ"
"Semesta kenyataan hidup sibuk berbuat berdasarkan perintah ANDA, ya ALLAH jadikanlah kami penyanjung hidup berdasarkan ajaran ANDA, yakni alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad, wahai PEMBIMBING HIDUP saya perbaikilah hidup saya."
6. I'tidal
Kemudian i'tidal seperti gambar dibawah seraya mengucapkan doa:
3x "سَمِعَ الّلهُ لِمَنْ حَمِدَهُ"
"Semoga ALLAH, dengan alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad, berkenan membentuk pandangan dan sikap hidup bagi yang mau menyanjung hidup menurutNYA."
Sikap atau posisi i'tidal seperti gambar dibawah ini, atau bisa juga sambil mengangkat kedua tangan dalam posisi sedang berdoa:
Bacaan i'tidal sebagai berikut:
"رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ"
"Wahai PEMBIMBING kami, semoga saya menjadi penyanjung hidup menurut ANDA, sepertihalnya sepenjuru semesta angkasa dan bumi ini dan seterusnya, meliputi segala sesuatu yang ANDA menghendakinya"
7. Sujud
Kemudian sujud dengan diawali mengucapkan takbir :
"اَاللّهُ اَكْبَرُ"
"ALLAH MAHA BESAR"
"ALLAH, yang Arrahman lagi Arrahim, adalah Pembina Hidup yang lebih Agung"
Posisi sujud seperti gambar dibawah ini:
Bacaaan sujud sebagai berikut dibawah ini:
3x "سُبْحَانَ رَبِّيَ الْاَعْلَى وَبِحَمْدِهِ"
"Semesta kenyataan hidup sibuk berbuat berdasarkan perintahNYA, wahai PEMBIMBING HIDUP saya PEMBINA kehidupan yang mengangkat martabat hidup tinggi mulia tiada tanding, karenanya kami berharap menjadi penyanjung hidup alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad."
atau
3x "سُبْحَانَكَ اَللّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ رَبِّ اغْفِرْلِيْ"
"Semesta kenyataan hidup sibuk berbuat berdasarkan perintah ANDA, ya ALLAH jadikanlah kami penyanjung hidup berdasarkan ajaran ANDA yakni alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad, wahai PEMBIMBING HIDUP saya perbaikilah hidup saya"
8. Duduk diantara dua sujud
Setelah itu duduk diantara dua sujud yang diawali dengan mengucapkan takbir.
"اَاللّهُ اَكْبَرُ"
"ALLAH MAHA BESAR"
"ALLAH, yang Arrahman lagi Arrahim, adalah Pembina Hidup yang lebih Agung"
Posisi duduk diantara dua sujud seperti gambar dibawah ini:
Bacaan duduk diantara dua sujud :
"رَبِّ اغْفِرلِيْ وَرْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُعَنِّيْ"
"Wahai PEMBIMBING kami, revolusikanlan hidupku, yakni kurniakanlah kehidupan kasih sayang, yakni perbaikilah hidupku, yakni angkatlah martabat hidupku, yakni limpahkanlah hidupku adil dan makmur, yakni pedomanilah hidupku dengan alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad, yaitu bersihkanlah hidupku dari kotoran hidup menurut sunah syayathin."
Kemudian sujud kembali dengan bacaan yang sama diawali dengan mengucapkan takbir;
"اَاللّهُ اَكْبَرُ"
"ALLAH MAHA BESAR"
"ALLAH, yang Arrahman lagi Arrahiim, adalah Pembina Hidup yang lebih Agung"
Selesai satu rakaat, dilanjutkan rakaat berikutnya, setelah sujud langsung berdiri seraya mengucapkan takbir:
"اَاللّهُ اَكْبَرُ"
"ALLAH MAHA BESAR."
"ALLAH, yang Arrahman lagi Arrahiim, adalah Pembina Hidup yang lebih Agung."
Pada raka'at kedua tidak langsung berdiri, dilanjutkan dengan duduk tahiyyat awal. Setelah itu langsung berdiri seraya mengucapkan takbir.
Sedangkan pada raka'at terakhir dengan duduk tahiyyat akhir diakhiri dengan mengucapkan salam.
Dan masing - masing sebelum tahiyyat awal/akhir, diawali dengan mengucapkan takbir.
9. Tahiyyat Awal
Tahiyyat awal dilakukan setiap raka'at kedua dengan posisi seperti gambar berikut ini:
Bacaan tahiyyat awal:
"اَلتَّحّيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ للّهِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّلِيُّ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَلَرَكَاتُهُ
اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللّهِ الصَّالِحِيْنَ
اَشْنَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللّهُ وَاَشْخَدُ اَنَّ مَحَمَّدًارَسُوْلُ اللّهِ
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ وَسَلِّمِ"
"Sistim yang dapat menjamin kehidupan saling hormat, saling memakmurkan, saling memenuhi harapan kemanusiaan, yang dapat mencapai tujuan hanyalah menurut ALLAH."
"Dinnul islam satu-satunya penataan hidup tiada tanding menurut sunnah Anda, wahai para nabi, yakni sistim saling menghamparkan kasih sayang menurutNYA dan saling memakmurkan menurutNYA."
"Semoga dinnul islam satu-satunya penataan hidup tangguh tiada tanding ini berlaku pada hidupku dan pada pengabdi - pengabdi hidup menurut ajaranNYA, yakni alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad, yang berlaku hidup tepat menurut yang demikian."
"Maka, dengan shalat ini, saya menyatakan diri, menjadi pembela, bahwa tiada ada pembina kehidupan apa pun selain ALLAH."
"Dan saya menyatakan diri, menjadi pemvela, bahwa nabi Muhammad SAW adalah patron kehidupan mulia menurut ALLAH."
Ya ALLAH! sampaikanlah saya, dengan shalat ini, mencapai kehidupan yang telah dicapai nabi Muhammad SAW, yakni kehidupan yang telah memenuhi harapan pendukungnya, maka tatakankah kehidupanku dengan dinnul islam satu - satunya penataan hidup tiada tanding."
Pada saat mengucapkan kalimat "asyhadu allaa ilaaha illallahu" jari telunjuk kanan diangkat seperti gambar diatas.
10. Tahiyyat Akhir
Pada tahiyyat akhir yang dilakukan di raka'at terakhir posisi duduknya seperti gambar dibawah ini;
Bacaan tahiyyat akhir:
"اَلتَّحّيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ للّهِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّلِيُّ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَلَرَكَاتُهُ
اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللّهِ الصَّالِحِيْنَ
اَشْنَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللّهُ وَاَشْخَدُ اَنَّ مَحَمَّدًارَسُوْلُ اللّهِ
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ وَسَلِّمِ"
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَااَبْرَاهِيْمَ وَعَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ
وَلَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
كَمَا بَارَكْتَ عَلَى يَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ
اَللّهُمَّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسٍ ظَلْمًا كَثِيْرًا كَبِيْرًا لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّاَ اَنْتَ فَاغْفِرْلِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ اِنَّكَ اَنْتَ ادْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
فَي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدًُ مَجِيْدًُ
"Sistim yang dapat menjamin kehidupan saling hormat, saling memakmurkan, saling memenuhi harapan kemanusiaan, yang dapat mencapai tujuan hanyalah menurut ALLAH."
"Dinnul islam satu-satunya penataan hidup tiada tanding menurut sunnah Anda, wahai para nabi, yakni sistim saling menghamparkan kasih sayang menurutNYA dan saling memakmurkan menurutNYA."
"Semoga dinnul islam satu-satunya penataan hidup tangguh tiada tanding ini berlaku pada hidupku dan pada pengabdi - pengabdi hidup menurut ajaranNYA, yakni alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad, yang berlaku hidup tepat menurut yang demikian."
Maka, dengan shalat ini, saya menyatakan diri, menjadi pembela, bahwa tiada ada pembina kehidupan apa pun selain ALLAH.
"Dan saya menyatakan diri, menjadi pembela, bahwa nabi Muhammad SAW adalah patron kehidupan mulia menurut ALLAH."
"Ya ALLAH! Sampaikanlah saya, dengan shalat ini, mencapai kehidupan yang telah dicapai nabi Muhammad SAW, yakni kehidupan yang telah memenuhi harapan pendukungnya, maka tatakankah kehidupanku dengan dinnul islam satu - satunya penataan hidup tiada tanding."
"Sepertihalnya ANDA, dengan shalat, telah sampaikan menjadi satu kenyataan hidup nabi Ibrahim As dan para pendukungnya."
"Dan antarkanlah saya, dengan shalat ini, kehidupan yang saling memakmurkan, yang telah menjadi satu kenyataan hidup Nabi Muhammad dan para pendukungnya."
"Sepertihalnya, dengan shalat ini, ANDA telah sampaikan menjadi satu kenyataan kehidupan saling memakmurkan pada nabi Ibrahim Ad dan para pendukungnya."
"Ya ALLAH, sesungguhnya saya telah, atas pengaruh ajaran sunnah sayathin apa saja dan ayas kebodohanku sendiri, telah merusak hidup saya menjadi berlaku hidup menurut sunnah syayathin, kecuali ANDA, dengan alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad SAW ini, maka rombaklah hidup saya mencapai satu kehidupan saling kasih sayang. Sesungguhnya ANDA, benar - benarlah ANDA, dengan alQuran menurut sunnah Rasul Muhammad SAW, adalah PEMBINA Maha Revolusioner lagi PEMBERI Kepastian tiada tanding."
"Sesungguhnya ANDA, yang didukung oleh semesta kehidupan, adalah PEMBINA kehidupan saling menyanjung lagi Pembangun kehidupan paling agung tiada tanding."
11. Mengucapkan Salam
Terakhir ditutup dengan menggerakkan kepala ke kanan kemudian ke kiri, seperti gambar dibawah ini:
Bacaan salam ke kanan dan ke kiri sama, sebagai berikut:
"اَلسَّلَامُ عَلَيكُم وَرَحْمَةُ اللّهِ"
"Semoga dinnul islam satu - satunya penataan hidup tiada tanding menjadi penataan hidup sekalian, yakni sistim kehidupan yang saling kasih sayang menurutNYA."
No comments:
Post a Comment