Saturday 20 August 2011

Mesjid, Mushala, Langgar Dan Plaza

Mesjid, Mushala, Langgar & Plaza
Bulan Ramadhan bulan yang penuh berkah, mesjid kembali dimeriahkan oleh umatnya, siang tempat beritikaf, juga sekalgus tempat berteduh, selain nyaman juga sejuk untuk sekedar mengusir dahaga dan lapar. Menjelang maghrib, menjadi berkah buat umatnya yang ingin berbuka bersama dari menu yang disajikan oleh pengurus mesjid.


Malamnya, shaf-shaf yang biasa cuma 2 sampai 3 baris, kembali full oleh gairah untuk menjalankan shalat taraweh berjama'ah.


Umat muslim yang menjalankan shalat taraweh tidak hanya bisa dilihat di mesjid - mesjid saja, juga bisa ditemukan di mushala, juga di langgar. Bedanya di mushala dan di langgar tidak akan ada menu berbukanya. Itu karena, selain ruangnya kecil, mushala dan langgar adanya cuma ada ditengah-tengah perkampungan kota dan desa.


Tempat seperti ini tidak pernah ada ditempat yang bersentuhan langsung dengan aktivitas padat para pencari nafkah ( kecuali di perkantoran, hotel dan plaza, dengan ruangannya yang kecil ), jadi tidak ada hal yang membuatnya tergesa-gesa buat berbuka, sebab mereka sudah berada dirumahnya sehingga ada banyak waktu menunggu saatnya berbuka di rumahnya masing - masing.


Namun demikian ditiap tempat ibadah, baik mesjid, mushala maupun langgar, kembali meriah disetiap bulan Ramadhan. Kemeriahannya seiring dengan kesadaran yang kian meningkat dari umatnya. Umat makin banyak, wanita pun kini banyak senang berjilbab.


Hasil perpaduan sentuhan sosial di dunia nyata dengan dunia maya sangat membantu membangkitkan budaya islami yang tidak lagi ortodok, berbagi ilmu dan wawasan membuat hidup umat muslim lebih modern dan moderat, kalaupun masih ada yang tersisa dari gaya hidup lama, tinggal sebatas keragu-raguan didalam benaknya, tidak lagi diujudkan dalam keseharian hidupnya.


Kehidupan sehari - hari umat muslim yang kian padat, diperlukan wadah sekedar memalingkan kepenatan. Maka dibangunlah tempat rekreasi, salah satunya, mall dan plaza.


Mall dan Plaza menawarkan segala macam kesenangan dan kemegahan hidup selain kemudahan akses untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Dan disetiap plaza ada mushalanya, diberi tempat di ruang kecil, sekalipun kecil pengap tak ber-ac, tetap harus ada dan diadakan, sebab ini sudah menjadi aturan.


Melihat ruang kecil tempat shalat itu, terasa membuat suasana kemegahan Plaza & Kemeriahan umat muslim di Plaza seperti tidak berimbang dengan keberadaan tempat mushalanya itu. Keberadaannya ini bisa dibilang sekedar memenuhi aturan saja, sebab kalaupun diberi ruang besar, pertimbangannya sudah barang tentu itu tidak akan menguntungkan buat pengelolanya.


Bagi pengelola ukurannya adalah bisnis, bussines oriented, segalanya harus diukur untung ruginya. Sementara buat umat muslim, ada saja (adanya mushala) sudah dianggap plaza itu sudah bersahabat dengan mereka. Tapi untungnya hal ini tidak sampai memancing reaksi dari umat kristen, hindu, budha dan khong hucu, bayangkan kalau mereka marah ?!hehe..


Dan sudah menjadi tradisi saat - saat menjelang akhir ramadian, kemeriahan menjalankan shaum, mulai beralih dari mesjid ke Plaza. Semua dikerahkan untuk menghadapi lebaran. Meskipun begitu semangat beribadahnya tetap tinggi, kebanyakan mereka masih berpuasa dan menghabis waktu berbukanya di pusat jajanan di plaza - plaza, walau harus belepotan antara berburu tempat berbuka dengan antri shalat di ruang kecil itu.
Wajah Indonesia moderat.