Sumber:ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo menyebut mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus dibacok sesaat setelah memarkir mobil ketika tiba di rumahnya, Selasa.
Rumah Jaja berada di Komplek Perumahan Griya Bandung Asri, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Menurut Kusworo, pelaku diduga telah mengikuti Jaja sebelum tiba di rumahnya.
"Tersangka diduga sudah menunggu korban saat tiba di rumah. Seketika korban masuk ke dalam rumah, dan memarkir kendaraannya, tersangka mendekati dan melakukan penyerangan, melakukan pembacokan terhadap korban," kata Kusworo saat ditemui di lokasi.
Menurutnya aksi pembacokan itu diduga terjadi di area parkir rumah Jaja tersebut. Sejauh ini pelaku pembacokan terhadap mantan pejabat negara itu berjumlah satu orang.
Saat kejadian, putri dari Jaja yang bernama Tami (22) turut menjadi korban. Polisi telah mengamankan senjata tajam yang diduga digunakan oleh pelaku.
"Sang anak juga melakukan pembelaan kepada ayahnya, dan juga mengalami luka-luka," katanya.
Akibat pembacokan itu, katanya, Jaja mengalami luka di kepala dan leher bagian belakang. Polisi kini masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Mayapada yang menjadi tempat Jaja menjalani perawatan medis.
"Ada empat orang (saksi), nanti kita cocokkan lagi dengan saksi yang lain," kata dia.
Sementara itu, salah seorang warga yang menjadi saksi, Dion (59) menyebut Jaja itu kini dalam kesehariannya beraktivitas sebagai dosen di Universitas Pasundan. Dion pun menduga Jaja itu dibacok sepulang dari kampus setelah mengisi kuliah.
"Kondisi rumahnya saya nggak lihat persis, tapi kayaknya nggak ada barang yang hilang," kata Dion.
Warga ungkap kondisi parah mantan Ketua KY dan anaknya saat dievakuasi
Salah seorang warga Perumahan Griya Bandung Asri (GBA) 2 Blok F Dion mengungkapkan kondisi mengenaskan korban pembacokan di perumahan itu yang merupakan mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus dan putrinya saat dievakuasi.
Dion (59) mengungkapkan bahwa Jaja dan sang putri Rahmi Dwi Utami (Tami) yang berusia 22 tahun, saat dievakuasi oleh dirinya dan warga lain menderita luka sabetan benda tajam di bagian kepala, leher dan lengan.
"Saya melihatnya setelah kejadian dan akan mengevakuasi, kedua korban lukanya banyak dan berlumuran darah, penuh darah dan mungkin kalau telat sedikit bisa meninggal," kata Dion saat ditemui di lokasi kejadian.
Dion menyebut kedua korban diduga mengalami luka akibat bacokan senjata berjenis celurit.
"Karena pak haji (Jaja Ahmad) ketika dibawa ke rumah sakit sempat berbicara ke saya bahwa celurit (yang digunakan pelaku) ada di dapur (bagian belakang rumah)," ucapnya.
Saat kejadian, Dion menduga bahwa kondisi rumah korban sedang sepi di mana Jaja yang kini berprofesi sebagai dosen baru pulang bersama putrinya, sementara sang istri sedang mengajar di salah satu universitas di Bandung.
"Jadi saat kejadian hanya ada berdua dan keduanya ketika dievakuasi berada di depan rumah," ucap Dion.
Dion mendapatkan informasi bahwa pelaku sempat dikejar oleh beberapa tetangga yang melihat kejadian tersebut, namun pelaku yang diduga seorang diri tersebut, berhasil lolos karena membuat takut warga dengan cara mengacungkan senjata tajam.
Jaja sendiri tidak mengetahui pasti apakah kediaman korban mengalami kerusakan atau ada kehilangan atas kejadian tersebut, mengingat dirinya mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Mayapada Buah Batu, Bandung.
"Kondisi rumah saya tidak tahu persis, karena fokus saya dan warga lain adalah keselamatan Pak Haji dan Tami untuk segera mendapatkan pertolongan," ucap Dion.
Sebelumnya, kasus pembacokan yang menimpa Jaja itu diketahui terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Sebelum dibacok, diduga korban dikuntit oleh pelaku sampai ke rumah korban sebelum akhirnya diserang menggunakan senjata tajam.
Rumah eks Ketua KY itu berada di Komplek GBA Blok F yang letaknya berbatasan antara Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Dari informasi yang dihimpun kedua korban kini masih dalam perawatan oleh pihak Rumah Sakit Mayapada, Buah Batu, Bandung.
Usut dan Tangkap Pelakunya, Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus Terluka di Kepala dan Leher Belakang
Usut dan tangkap pelakunya. Mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus yang menjadi korban pembacokan di rumahnya di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa, mengalami luka di kepala bagian belakang dan leher bagian belakang, kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo.
Kusworo menyebut pihaknya masih menunggu hasil visum dari rumah sakit. Pasca kejadian, menurutnya Jaja beserta anaknya yang juga turut jadi korban itu telah dilarikan ke Rumah Sakit Mayapada, Kota Bandung, Jawa Barat.
"Korban sekarang sudah berada di Rumah Sakit Mayapada, dan saat ini kami sedang melakukan penyelidikan terhadap pelaku," kata Kusworo saat ditemui di lokasi.
Sejauh ini, dia menduga pelaku pembacokan terhadap mantan pejabat negara itu berjumlah satu orang, sementara senjata tajam yang dibawa pelaku itu berhasil diamankan oleh polisi.
"Senjata milik tersangka sudah kami amankan, dan kami kirim ke laboratorium forensik," kata dia.
Kusworo mengatakan polisi juga telah memeriksa empat orang saksi dari lokasi. Selain itu, rumah Jaja yang menjadi tempat kejadian perkara pun telah dipasang garis polisi.
"Ada empat orang, nanti kita cocokkan lagi dengan saksi yang lain," katanya.
Sebelumnya, kasus pembacokan yang menimpa Jaja itu diketahui terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Rumah eks Ketua KY itu berada di Komplek GBA Blok F yang letaknya berbatasan antara Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. "Ada empat orang, nanti kita cocokkan lagi dengan saksi yang lain," katanya.
Sebelumnya, kasus pembacokan yang menimpa Jaja itu diketahui terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Rumah eks Ketua KY itu berada di Komplek GBA Blok F yang letaknya berbatasan antara Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
"Ada empat orang, nanti kita cocokkan lagi dengan saksi yang lain," katanya.
Sebelumnya, kasus pembacokan yang menimpa Jaja itu diketahui terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Rumah eks Ketua KY itu berada di Komplek GBA Blok F yang letaknya berbatasan antara Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.