Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan mengungkapkan, terdapat satu prajurit yang terkonfirmasi tewas usai ditembaki teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat operasi pencarian pilot Susi Air Philip Mark Methrtens.
Adapun prajurit yang tewas adalah Pratu Miftahul Arifin. Bambang mengatakan Arifin gugur tertembak KKB saat sedang melakukan penyergapan.
"Tadi siang terakhir saya komunikasi dengan yang di lapangan, kepastian yang gugur itu satu orang. Itu Pratu Arifin," ujar Bambang saat ditemui di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, hari Senin, 17/04/2023.
Sementara itu, masih ada lima prajurit lain yang belum kembali ke posnya. Tidak diketahui kondisi mereka saat ini.
"Sampai siang tadi masih dilakukan pencarian. Tinggal lima yang terakhir," ucapnya.
Bambang belum bisa memastikan kondisi kelima prajurit yang belum kembali tersebut. Yang pasti, kata dia, yang terkonfirmasi meninggal sejauh ini baru satu prajurit, yakni Pratu Arifin.
Bambang pun berharap lima prajurit ini akan segera kembali ke posnya.
"Kita belum bisa memastikan. Tetapi kalau lihat kasus sebelumnya yang empat orang yang sudah kembali itu, kan kemarin dispekulasikan bahwa, 'ah mungkin yang empat sudah (gugur)'. Tapi ternyata tidak," jelas Bambang.
"Jadi yang berita simpang siur (meninggal lebih dari satu orang) kan banyak, jadi itu tidak benar. Yang terkonfirmasi meninggal satu orang. Yang lainnya sudah kembali ke posnya masing-masing," imbuhnya.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono memaparkan kronologi soal peristiwa prajurit Satuan Tugas (Satgas) Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang diserang KKB saat operasi pencarian pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37).
Julius mengatakan, peristiwa penyerangan itu terjadi ketika Satgas Yonif Raider 321 sedang mendekati posisi penyandera Philips.
"Dari Satgas (Yonif Raider 321) mencoba menyisir mendekati posisi dari para penyandera (KKB), kemudian ada serangan dari mereka (kelompok kriminal bersenjata)," kata Julius saat konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada hari Minggu, 16/04/2023.
Akibat penyerangan tersebut, Pratu Miftahul Arifin terjatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter.
Setelah itu, lanjut Julius, terjadi serangan lanjutan dari KKB terhadap Satgas Yonif Raider 321.
"Ketika (prajurit) mencoba untuk menolong (Pratu Miftahul), (mereka) mendapatkan serangan ulang," ujar Julius.
Julius membantah bila disebutkan ada enam prajurit yang gugur akibat penyerangan susulan itu.
Dia mengatakan, kondisi prajurit lain yang mendapatkan serangan susulan itu masih didalami.
"Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman," tutur Julius.
"Untuk jumlah korban nanti akan kami data ulang, dan kami sampaikan," tambahnya.
Terpisah, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel (Kav) Herman Taryaman mengatakan, penyerangan tersebut terjadi pada Sabtu, sekira pukul 16.30 WIT.
"Kejadian penyerangan oleh gerombolan KST (kelompok separatis teroris) terhadap prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas di wilayah Kabupaten Nduga dalam rangka pencarian pilot Susi Air," kata Herman saat dihubungi, pada hari Minggu, 16/04/2023.