Wednesday 3 May 2023

Google AI pioneer says he quit to speak freely about technology's 'dangers'

Google AI pioneer says he quit to speak freely about technology's 'dangers'

Google AI pioneer says he quit to speak freely about technology's 'dangers'




Artificial intelligence pioneer Geoffrey Hinton speaks at the Thomson Reuters Financial and Risk Summit in Toronto, December 4, 2017. REUTERS/Mark Blinch






A pioneer of artificial intelligence said he quit Google (GOOGL.O) to speak freely about the technology's dangers, after realising computers could become smarter than people far sooner than he and other experts had expected.







"I left so that I could talk about the dangers of AI without considering how this impacts Google," Geoffrey Hinton wrote on Twitter.




In an interview with the New York Times, Hinton said he was worried about AI's capacity to create convincing false images and texts, creating a world where people will "not be able to know what is true anymore".


"It is hard to see how you can prevent the bad actors from using it for bad things," he said.


The technology could quickly displace workers, and become a greater danger as it learns new behaviours.


“The idea that this stuff could actually get smarter than people — a few people believed that,” he told the New York Times. “But most people thought it was way off. And I thought it was way off. I thought it was 30 to 50 years or even longer away. Obviously, I no longer think that."


In his tweet, Hinton said Google itself had "acted very responsibly" and denied that he had quit so that he could criticise his former employer.


Google, part of Alphabet Inc., did not immediately reply to a request for comment from Reuters.


The Times quoted Google’s chief scientist, Jeff Dean, as saying in a statement: “We remain committed to a responsible approach to A.I. We’re continually learning to understand emerging risks while also innovating boldly.”







Since Microsoft-backed (MSFT.O) startup OpenAI released ChatGPT in November, the growing number of "generative AI" applications that can create text or images have provoked concern over the future regulation of the technology.


“That so many experts are speaking up about their concerns regarding the safety of AI, with some computer scientists going as far as regretting some of their work, should alarm policymakers," said Dr Carissa Veliz, an associate professor in philosophy at the University of Oxford's Institute for Ethics in AI. "The time to regulate AI is now."


"I console myself with the normal excuse: If I hadn't done it, somebody else would have," Hinton told the New York Times, which was first to report his decision.


In a tweet Monday, Hinton said he left Google so he could speak freely about the risks of AI, rather than because of a desire to criticize Google specifically.


"I left so that I could talk about the dangers of AI without considering how this impacts Google," Hinton said in a tweet. "Google has acted very responsibly."


Jeff Dean, chief scientist at Google, said Hinton "has made foundational breakthroughs in AI" and expressed appreciation for Hinton's "decade of contributions at Google."


"We remain committed to a responsible approach to AI," Dean said in a statement provided to CNN. "We're continually learning to understand emerging risks while also innovating boldly."


Hinton's decision to step back from the company and speak out on the technology comes as a growing number of lawmakers, advocacy groups and tech insiders have raised alarms about the potential for a new crop of AI-powered chatbots to spread misinformation and displace jobs.


The wave of attention around ChatGPT late last year helped renew an arms race among tech companies to develop and deploy similar AI tools in their products. OpenAI, Microsoft and Google are at the forefront of this trend, but IBM, Amazon, Baidu and Tencent are working on similar technologies.


In March, some prominent figures in tech signed a letter calling for artificial intelligence labs to stop the training of the most powerful AI systems for at least six months, citing "profound risks to society and humanity." The letter, published by the Future of Life Institute, a nonprofit backed by Elon Musk,came just two weeks after OpenAI announced GPT-4, an even more powerful version of the technology that powers ChatGPT. In early tests and a company demo, GPT-4 was used to draft lawsuits, pass standardized exams and build a working website from a hand-drawn sketch.








In the interview with the Times, Hinton echoed concerns about AI's potential to eliminate jobs and create a world where many will "not be able to know what is true anymore." He also pointed to the stunning pace of advancement, far beyond what he and others had anticipated.


"The idea that this stuff could actually get smarter than people — a few people believed that," Hinton said in the interview. "But most people thought it was way off. And I thought it was way off. I thought it was 30 to 50 years or even longer away. Obviously, I no longer think that."


Even before stepping aside from Google, Hinton had spoken publicly about AI's potential to do harm as well as good.


"I believe that the rapid progress of AI is going to transform society in ways we do not fully understand and not all of the effects are going to be good," Hinton said in a 2021 commencement address at the Indian Institute of Technology Bombay in Mumbai. He noted how AI will boost healthcare while also creating opportunities for lethal autonomous weapons. "I find this prospect much more immediate and much more terrifying than the prospect of robots taking over, which I think is a very long way off."


Hinton isn't the first Google employee to raise a red flag on AI. In July, the company fired an engineer who claimed an unreleased AI system had become sentient, saying he violated employment and data security policies. Many in the AI community pushed back strongly on the engineer's assertion.















Tuesday 2 May 2023

Polda Metro Jaya sebut penembak di gedung MUI bukan jaringan teroris

Polda Metro Jaya sebut penembak di gedung MUI bukan jaringan teroris

Polda Metro Jaya sebut penembak di gedung MUI bukan jaringan teroris




Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi (kiri) bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunuyodo Wisnu Andiko (tengah) saat konferensi pers di Polsek Menteng terkait kasus penembakan di gedung MUI, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). ANTARA/Ilham Kausar






Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyebut tersangka M (60) sebagai pelaku penembakan di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bukan merupakan jaringan teroris.







"Tadi kita sudah berkoordinasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 bahwa tersangka ini bukan termasuk jaringan teroris," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat ditemui di kantor Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.


Hengki juga menjelaskan bahwa tersangka bukan wujud dari tindakan terorisme secara yang beraksi sendiri (lone wolf) dan tidak terafiliasi dengan ideologi agama yang ekstrem.


Selain itu, Hengki juga menyebutkan bahwa tersangka merupakan seorang residivis di Lampung pada 2016 dalam kasus perusakan.


"Pada 2016 yang bersangkutan pernah divonis terkait perusakan, divonis tiga bulan," ucapnya.


Hengki juga mempertanyakan tentang tersangka yang dianggap sebagai orang gangguan jiwa.


"Apakah yang bersangkutan termasuk mengalami gangguan jiwa? Tapi kok gangguan jiwa kok di sidang dan divonis, " katanya


Oleh karena itu tim Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya mendatangi Polda Lampung secara komprehensif.


"Sebenarnya apa latar belakang psikologis, perilaku untuk diketahui motif yang sebenarnya dan melaksanakan penyidikan lebih mendalam lagi, " ucapnya.


Sebelumnya, Polda Metro Jaya mendalami keterkaitan pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, dengan jaringan teroris.







"Sementara ya kita dalami terkait dengan itu (jaringan teroris), kami juga akan koordinasi dengan Densus 88 apakah orang-orang ini ada dalam jaringan atau tidak, kami tidak berani menyimpulkan sekarang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat ditemui di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat.



Respons MUI Jabar terhadap penembakan di kantor MUI Pusat



MUI Jawa Barat merespons aksi penembakan yang terjadi di kantor MUI Pusat. MUI Jabar berharap polisi bisa segera mengusut motif yang dilakukan pelaku penembakan tersebut.






"MUI Jawa Barat tentu berharap polisi bisa segera mengungkap siapa dan apa motif pelaku ini melakukan penembakan," kata Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar saat ditemui di kantornya, hari Selasa, 02/05/2023.


Rafani mengaku masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari pengurus pusat pascainsiden ini. Untuk itu, ia berharap kepolisian bisa segera mengungkap motif pelaku ke publik supaya mencegah potensi yang bisa mengganggu kerukunan umat beragama.


"Ini harus segera, sebab kalau tidak ini bisa menimbulkan keresahan. MUI kabupaten/kota juga sudah banyak yang ngontak ke saya. Intinya, jangan sampai mengganggu intern umat beragama. Jadi harus segera diungkap motifnya," ucap Rafani.


Di sisi lain, Rafani juga masih menunggu arahan untuk keperluan pengamanan di kantor-kantor MUI di Jabar. Jika diperlukan, ia akan segera meminta bantuan kepolisian supaya bisa menerjunkan anggota pengamanan di kantor MUI.


"Sekarang masih berkoordinasi. Kalau diperlukan, saya akan minta bantuan ke polisi supaya menjaga kantor MUI Jabar maupun MUI kabupaten/kota. Tapi yang jelas, pelayanan ke masyarakat sampai sekarang masih terus berjalan," katanya.



Isi Surat Pelaku Penembakan Kantor MUI: Minta Penjarakan Seumur Hidup



Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah Cholil Nafis menyebut pelaku penembakan di kantor MUI sempat mengirim surat ancaman pembunuhan sebelum melakukan aksinya pada hari Selasa, 02/05/2023.


Anggota polisi memasang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP) dugaan penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, hari Selasa, 02/05/2023. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)


Cholil menyebut pelaku tak hanya sekali melayangkan surat yang berkaitan dengan MUI. Wakil Sekjen MUI Arif Fahrudin mengatakan pelaku sudah dua kali mengirim surat ancaman ke kantor MUI.








Majelis Ulama Indonesia (MUI) menunjukkan salah satu surat yang dikirim oleh pelaku penembakan kantor MUI Pusat hari ini. Surat itu berisi klaim pelaku penembakan tersebut sebagai nabi.


Surat tersebut ditunjukkan oleh Ketua MUI bidang Fatwa, Asrorun Niam, di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, pada hari Selasa, 02/05/2023. Surat itu ditujukan kepada Ketua MUI dan ada tulisan 'Surat yang ke-6' pada bagian atas surat.


Surat itu juga ditandatangani oleh pelaku yang belakangan yang bernama Mustopa. Pelaku sendiri tewas usai penembakan di Kantor MUI terjadi.


Berikut isinya (ditulis sesuai dengan tulisan pada surat):


Assalamu'alaikum Wr.Wb.


Dengan Hormat,
Bapak Ketua MUI saya akan terus-terusan mengeluh dan memohon atas nama Allah dan Rasul mewakili Nabi supaya Bapak mau saya ajak mempersatukan ummatnya biar keinginan tuhan terwujud dan Rasul/Nabi Muhammad Saw merasa senang melihat ummatnya bersatu seandainya nabi bisa menampakkan wujudnya nabi yang mengeluh dan memohon kepada Bapak supaya bapak mau mempersatukan dunia/Kita semua bukan Saya !


Jadi kalo bapak menolak saya berarti menolak Nabi yang ingin mempersatukan ummatnya yaitu kita semua maka dari itu Bapak Ketua tolong jangan kecewakan Rasul, Bapak kan tahu Rasul sangat saying kepada ummatnya bapak ketua, mengenai pernyataan saya selaku wakil nabi saya sudah 4 kali diproses dilampung, saya tidak dikatan mengada-ada/merekayasa atau bohong, lebih jelasnya Bapak Cek lagi menurut hukum Agama Qur'an dan Hadist, bapak punya wewenang penuh untuk menyalahkan atau menolak, bapak ketua seandainya rasul datang kepada saya secara bertamu yaitu menampakkan wujudnya pasti saya tolak saya tidak sanggup di 2003 saya sadar saya adalah orang yang diutus kalo saya bisa menemui Rasul pasti saya kembalikan dan seandainya tuhan mengutus lagi sedangkan saya diancam oleh firman tuhan yang katanya akan dipotong seorang lidah hamba bilamana menyembunyikan kemampuannya jadi saya tidak punya pilihan selain kerja saya yakin duniapun tidak ada pilihan kalo tidak menerima saya tidak akan terjadi bersatu leher saya bisa dipenggal kalo pendapat saya salah jadi tolong pak jangan sembunyikan kemampuan saya ummat sangat membutuhkan nya Bapak Ketua saya mohon perkenankan saya menghadap Bapak saya ingin bicara secara langsung dan mendengar jawaban bapak secara langsung kalo bapak mengindahkan harapan saya berarti bapak mengindahkan harapan Rasul/ Nabi Muhammad Saw, sekali lagu saya mohon kepada Bapak jangan kecewakan Rasul mari kita persatukan dunia ini supaya Rasul merasa senang melihat ummatnya bersatu, sekian


Wassalamu'alaikum Wr.Wb

















Hollywood writers to strike as streaming shift upends TV business

Hollywood writers to strike as streaming shift upends TV business

Hollywood writers to strike as streaming shift upends TV business










Thousands of film and television writers will go on strike starting Tuesday, throwing Hollywood into turmoil as the entertainment business grapples with seismic changes triggered by the global streaming TV boom.







The Writers Guild of America (WGA) called its first work stoppage in 15 years after failing to reach an agreement for higher pay from studios such as Walt Disney Co (DIS.N) and Netflix Inc (NFLX.O). The last strike lasted 100 days and cost the California economy more than $2 billion.


"The companies' behavior has created a gig economy inside a union workforce, and their immovable stance in this negotiation has betrayed a commitment to further devaluing the profession of writing," the WGA said in a statement on its website.


The Guild represents roughly 11,500 writers in New York, Los Angeles and elsewhere. Members were scheduled to start picketing outside of Hollywood studios starting Tuesday afternoon.


The Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP), which represents the studios, said late on Monday it had offered "generous increases in compensation" to writers but the two sides were unable to reach a deal.


Media companies are facing a tough economic backdrop. Conglomerates are under pressure from Wall Street to make their streaming services profitable after investing billions of dollars on programming to attract subscribers.


The rise of streaming has led to declining television ad revenue, as traditional TV audiences shrink and advertisers go elsewhere. On top of that, the threat of a recession in the world's biggest economy also looms.


The last WGA strike, in 2007 and 2008, cost the California economy an estimated $2.1 billion as productions shut down and out-of-work writers, actors and producers cut back spending.



STICKING POINTS



Producers were prepared to increase their offers of higher pay and residuals, the AMPTP said, but were "unwilling to do so because of the magnitude of other proposals still on the table that the Guild continues to insist upon."


The primary sticking points, the group said, were proposals that "would require a company to staff a show with a certain number of writers for a specified period of time, whether needed or not."







The WGA countered that the studios' responses to its proposals "have been wholly insufficient, given the existential crisis writers are facing."


"The companies have broken this business. They have taken so much from the very people, the writers, who have made them wealthy," the Guild added.


Writers say they have suffered financially during the streaming TV boom, in part due to shorter seasons and smaller residual payments.


Half of TV series writers now work at minimum salary levels, compared with one-third in the 2013-14 season, according to Guild statistics. Median pay for scribes at the higher writer/producer level has fallen 4% over the last decade.


The iconic Hollywood sign is shown on a hillside above a neighborhood in Los Angeles California, U.S., February 1, 2019. REUTERS/Mike Blake


Artificial intelligence is another issue at the bargaining table. The WGA wants safeguards to prevent studios from using AI to generate new scripts from writers' previous work. Writers also want to ensure they are not asked to rewrite draft scripts created by AI.


Until the conflicts are resolved, some TV programming will be disrupted.


Late-night shows such as "Jimmy Kimmel Live" and "The Tonight Show with Jimmy Fallon," which use teams of writers to pen topical jokes, are expected to immediately stop production.


That means new episodes will not be available during their traditional TV time slots or on the streaming services that make them available the next day.


Further ahead, the strike could lead to a delay of the fall TV season. Writing for fall shows normally starts in May or June. If the work stoppage becomes protracted, the networks will increasingly fill their programming lineups with unscripted reality shows, news magazines and reruns.


Netflix may be insulated from any immediate impact because of its global focus and access to production facilities outside of the U.S.





















Ini Nama Pelaku Penembakan Kantor MUI Yang Mengaku Nabi

Ini Nama Pelaku Penembakan Kantor MUI Yang Mengaku Nabi

Ini Nama Pelaku Penembakan Kantor MUI Yang Mengaku Nabi




Identitas pelaku penembakan di Gedung MUI berhasil diketahui dari kartu tanda penduduk (KTP) yang diamankan sekurity MUI, Selasa, 2 Mei 2023.






Peristiwa penembakan kantor MUI Pusat, hari Selasa siang, 02/05/2023, dibenarkan oleh Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI Cholil Nafis.







Cholil mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 1100 WIB. Kejadian ini pun menyebabkan kaca pecah serta pantulan peluru mengenai punggung salah seorang staf resepsionis.


"Dan pecahan kaca kena tangan staf dan badan security," jelasnya. Dia melanjutkan, saat ini aparat kepolisian telah mengamankan pelaku penembakan di Kantor MUI. "Kami percaya aparat keamanan mampu menyelesaikannya dengan baik," tambahnya.


Pelaku penembakan Kantor MUI Pusat di Menteng Jakarta Pusat berasal dari Lampung dan mengakus sebagai Nabi. Foto/Istimewa


Saat kejadian, Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menceritakan, dirinya tengah rapat bersama para pimpinan di lantai empat saat kejadian berlangsung. Pasalnya, menurut dia, setiap Selasa merupakan rapat rutin para pimpinan MUI.


"Dan itu mendakwakan dirinya sebagai nabi, dia berasal dari Lampung, mendakwakan diri sebagai nabi dan ingin ketemu dengan Ketua MUI," kata dia.


Lantaran ada banyak ketua di MUI, resepsionis pun bertanya ingin menemui pimpinan yang mana. Namun, desakan terduga pelaku membuat petugas ingin naik ke lantai empat untuk memberi tahu para pimpinan ada tamu yang ingin bertemu.


"Tapi sebelum dia (petugas) masuk lift, terjadi penembakan," ungkap Anwar. Menurut Anwar, kemungkinan terduga pelaku menggunakan airsoft gun. Dia pun menegaskan, peristiwa ini telah masuk ranah pidana karena mengancam banyak orang.


"Maka MUI menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian," katanya.



Karyawan terluka diduga akibat peluru dan pecahan kaca



Anwar melanjutkan, salah seorang karyawan terluka di bagian punggung akibat pantulan peluru. Bukan itu saja, kaca pintu belakang Kantor MUI Pusat juga pecah dan berserakan. Menurut dia, ada dua versi penyebab pecahnya kaca pintu belakang.








Pertama, ada yang menyebut karena terkena peluru. Namun yang kedua, menyebutkan bahwa pintu kaca pecah lantaran tertabrak karyawan yang ingin lari menyelamatkan diri.


"Pecah kaca itu berat dugaan karena ada karyawan yang lari ketakutan, dia tabrak, tangannya luka," ungkapnya.


"Resepsionis terluka, di punggung sebelah kanan. Bukan peluru menembus dada," lanjutnya.


Pelaku penembakan di kantor pusat MUI, Jakarta, diamankan aparat
Photo :Dok Polri


Dia menambahkan, saat terjadi penembakan, beberapa petugas keamanan langsung membekuk pelaku dan melepaskan senjatanya


"Senjatanya dilepas, diambil, diamankan ke lantai dua. Kemudian petugas memberitahu Babinsa, Babinsa mengontak kepolisian, sekarang sudah ditangani kepolisian," tandasnya.


Mustopa, nama pelaku penembakan di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, ternyata sudah beberapa kali datang ke lokasi. Mustofa datang ke MUI karena mengaku sebagai nabi.


Hal itu diketahui dari keterangan salah satu saksi mata yang juga staf di kantor MUI yang terletak di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. “Dia mengaku dari Lampung dan sudah beberapa kali datang,” ujar staf bernama Nugrahadi Bambal tersebut, pada hari Selasa, 02/05/2023.


Menurut staf tersebut, pelaku datang untuk bertemu dengan ketua dan pimpinan MUI. Dia datang ke sana untuk difasilitasi MUI karena dirinya mengaku sebagai nabi.








“Dia minta ketemu Ketua MUI beberapa kali dan minta difasilitasi karena mengaku sebagai nabi. Ada suratnya. Sampai mengancam,” ujarnya.


Dikatakan, karena merasa tidak diterima dengan baik, Mustofa langsung mengeluarkan senjata. Dia menembak ke arah di gedung MUI dan serpihan kaca pintu tersebut mengenai salah satu staf.




Diberitakan sebelumnya, pelaku penembakan di gedung MUI bernama Mustofa NR. Pelaku sempat diringkus aparat kepolisian, namun kemudian tewas.


Mustofa meninggalkan surat yang diberi judul “Sumpah yang Kedua”. Surat yang ditujukan ke Kapolda Metro Jaya dan berisi ancaman itu bertanggal 25 Juli 2022.


“Saya bersumpah atas nama Allah dan Rasul saya akan cari senjata api. Saya akan tembak penguasa/pejabat di negeri ini, terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu,” demikian bunyi surat yang ditulis Mustofa.

























Penembakan Massal Terjadi di Kantor MUI Pusat Pelaku Meninggal

Penembakan Massal Terjadi di Kantor MUI Pusat Pelaku Meninggal




Lampiran foto pintu kaca Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pecah berserakan usai kejadian penembakan di tempat tersebut, Selasa (2/5/2023). ANTARA/twitter/facialwashh






Aksi penembakan terjadi di gedung kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, hari Selasa siang, 02/05/2023.







Menurut foto dan video yang beredar, terlihat pecahan kaca pintu yang berada di depan kantor. Dalam video lainnya, tampak seseorang berbaju kotak-kotak ditangkap dan hendak dibawa masuk ke dalam mobil.


Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengonfirmasi peristiwa itu.


"Benar, lagi didalami," katanya saat dihubungi wartawan.


Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis pun membenarkan peristiwa itu.


"Benar ada penembakan jam 11 tadi, sudah diamankan oleh polisi," ujarnya.



Pelaku penembakan di Kantor MUI meninggal dunia



Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan terduga pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berlokasi di kawasan Menteng meninggal dunia di lokasi kejadian.


"Pelaku sudah meninggal," kata Komarudin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.


Komarudin menjelaskan, dari laporan awal, pelaku penembakan berjumlah satu orang dengan barang bukti satu buah pistol.


Polisi menduga ada korban dalam penembakan yang terjadi pada Selasa pukul 10.30 WIB tersebut.


Polisi masih menunggu hasil penyelidikan dengan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi.







"Saat ini sedang kita olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan sebagainya," kata Komarudin.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kantor MUI di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, ditembaki orang tak dikenal pada Selasa pagi.


Sejumlah foto yang diunggah ke media sosial menunjukkan pintu kaca MUI pecah dan berserakan. Terdapat pula lampiran foto pistol berwarna hitam dan karyawan MUI yang diduga menjadi korban dalam peristiwa tersebut.



Kapolda Metro turun langsung tinjau lokasi penembakan di gedung MUI



Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto turun langsung ke lokasi untuk meninjau tempat kejadian perkara (TKP) insiden penembakan di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa siang.


Pantauan di lokasi, datang lebih awal Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, kemudian Kapolres Pusat Kombes Pol Komarudin, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto.


Kapolda Metro Jaya tiba bersama sejumlah rombongan pada sekitar pukul 12.45 WIB. Terlihat juga tim Inafis. Sejumlah polisi juga tengah berjaga di sekitar gedung MUI.


Saat ini, polisi telah memasang garis polisi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara pada insiden penembakan yang terjadi di gedung pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI).


"Iya saat ini sedang kita olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan sebaginya," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin saat dikonfirmasi, Selasa.


Komarudin menjelaskan penyidik menemukan barang bukti sepucuk pistol. Sedangkan pelaku penembakan dipastikan meninggal dunia.








Sebelumnya, tersebar informasi telah terjadi penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Menteng, Jakarta Pusat yang dibenarkan oleh Sekjen MUI Amirsyah Tambunan.


"Belum diketahui motif penembakan tersebut," ujar Sekjen MUI Amirsyah Tambunan.


Di media sosial, akun Twitter @faicalwashh juga mencuit, "Terjadi penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia Jakarta oleh orang tak dikenal. Beberapa orang terluka dan dibawa ke rumah sakit."


Dalam foto yang beredar terlihat sebuah pintu kaca pecah. Adapula foto yang memperlihatkan seorang pria berjaket hitam ditahan dengan posisi telungkup ke aspal oleh anggota polisi.


Dalam foto lain, diperlihatkan sepucuk pistol warna hitam yang diduga digunakan untuk melakukan penembakan. Kemudian di foto terakhir ada seorang pria yang tengah mendapat perawatan medis karena mengalami luka di bagian tangan


















Para pemimpin keuangan Asia diskusikan peningkatan perlindungan pasar

Para pemimpin keuangan Asia diskusikan peningkatan perlindungan pasar

Para pemimpin keuangan Asia diskusikan peningkatan perlindungan pasar




Foto Dokumen: Seorang wanita melewati bendera KTT ASEAN di Suntec Convention Center di Singapura, 11 November 2018. ANTARA/REUTERS/Edgar Su






Para pemimpin keuangan Asia pada Selasa akan mendiskusikan cara-cara untuk memperkuat perlindungan regional untuk mengatasi kebutuhan pendanaan darurat dengan lebih baik selama pandemi dan bencana alam, ketika kekhawatiran resesi global dan pasar keuangan yang bergejolak mempersuram prospek ekonomi.







Dampak kenaikan suku bunga AS terhadap aliran modal kawasan juga dapat didiskusikan saat para menteri keuangan dan kepala bank sentral ASEAN+3 - yang merupakan kelompok Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) plus Jepang, China, dan Korea Selatan - bertemu pada Selasa.


Jepang, yang memimpin bersama pertemuan negara-negara ASEAN+3 tahun ini dengan Indonesia, berharap untuk membahas penguatan jalur pertukaran mata uang, Menteri Keuangan Shunichi Suzuki mengatakan kepada wartawan pada Jumat (28/4/2023).


Jepang tertarik untuk mengusulkan fasilitas yang meningkatkan penggunaan jalur pertukaran mata uang yang ada, dan memungkinkan anggota untuk memanfaatkan dana pada saat darurat seperti pandemi dan bencana alam, kata tiga sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut.


Kegagalan dua bank AS baru-baru ini telah meningkatkan kewaspadaan di kalangan pembuat kebijakan tentang kerentanan dalam sistem perbankan global dan potensi gejolak pasar yang dapat muncul kembali dari kenaikan suku bunga AS yang agresif.


Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-ho dalam pertemuan dengan rekan-rekannya dari China dan Jepang yang diadakan sebelum pertemuan ASEAN+3 mengatakan bahwa kerja sama antara ketiga negara menjadi lebih penting bagi Asia dan seluruh dunia, karena ekonomi global berada pada "titik perubahan".


Setelah dilanda krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an, kelompok ASEAN+3 menciptakan jaringan jalur pertukaran mata uang yang disebut Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) pada tahun 2000, dan mengubahnya menjadi jaringan multilateral pada tahun 2010, untuk saling membantu mencegah atau memerangi arus keluar modal yang tajam.


Namun jalur swap tidak pernah digunakan, termasuk selama pandemi COVID-19, sehingga menimbulkan seruan dari dalam grup untuk membuat sistem lebih mudah diakses jika terjadi peristiwa mengejutkan.







Sementara itu para pembuat kebijakan Asia menekankan bahwa negara mereka memiliki cadangan devisa dan penyangga yang cukup untuk menangkis krisis lain, mereka mungkin melihat ruang lingkup untuk meningkatkan pengaturan yang ada untuk memerangi potensi pergolakan pasar, kata para analis.


"Fakta bahwa CMIM tidak pernah digunakan sejak diciptakan menunjukkan bahwa negara-negara sulit menggunakannya," kata Toru Nishihama, kepala ekonom pasar negara berkembang di Dai-ichi Life Research Institute.


Meskipun penting untuk membuat CMIM lebih fleksibel, negara-negara juga harus memastikan bahwa mereka memiliki skema pengawasan yang kuat untuk menghindari moral hazard, tambahnya.


Negara-negara berkembang di Asia diperkirakan akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat sebesar 4,8 persen pada tahun 2023, lebih cepat dari pertumbuhan 4,2 persen pada tahun 2022 berkat kebangkitan China, menurut proyeksi Bank Pembangunan Asia (ADB).


Para pemimpin keuangan ASEAN+3, termasuk Suzuki dan Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ) Kazuo Ueda, bertemu di sela-sela pertemuan tahunan ADB di Incheon di Korea Selatan minggu ini.