Saturday 31 August 2019

Calon Juara Sudah Dua Kali Di Pecundangi

Calon Juara Sudah Dua Kali Di Pecundangi


Marc Marquez yang sepertinya sudah mengamankan title Juara untuk kedua kalinya secara berturut - turut, yang mana di tahun ini ia tampil sangat agresif, harus menerima dua kali kekalahan secara beruntun dengan cara menyakitkan, bagaimana tidak?


Ia kalah di sekian detik garis finish, pas tikungan terakhir yang tajam.




Marc Marquez sebagai juara bertahan, biasanya orang melihat sang juara dikalahkan seperti itu, akan mengundang kekecewaan. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, hampir semua orang gembira. Bahkan penyiar tv yang memandu jalannya laga terbawa emosi meluapkan kegembiraannya.


Ada yang aneh tentunya di sini. Karena dilaga mana pun seperti sudah menjadi garis eforia dalam setiap kejuaraan, kalau sang juara, ia dimanapun berada jadi sorotan, saat berlaga dilihat dan saat menang dieluk - elukan dan saat ia gagal dengan cara yang dramatis, mengundang reaksi kekecewaan yang dalam, dan tak jarang melakukan reaksi dengan gambar (meme), komentar yang seperti menyerang pembalap yang menyingkirkannya.


Ada apa dengan Marc Marquez, sehingga semua orang begitu gembira pada pembalap yang berhasil mengalahkannya secara dramatis?


Yang kecewa mungkin hanya Marc Marquez, team Honda, dan fansnya. Sementara sebagian besarnya, termasuk juga bukan fans keduanya begitu senang dengan kemenangan seperti itu. Apakah ini ada kaitan dengan cara membalapnya yang agresif yang sering mengundang protes pembalap lainnya, setiap kali pembalap tersebut terjadi insiden dengan Mar Marquez?


Bisa jadi iya, bisa juga bukan itu. Dan memang ada beberapa contoh yang memiliki kesamaan, dimana sang juara tidak banyak yang menyukai, contohnya Conor Mcgregor dan Mayweather Jr. Dilihat sepintas, memang keduanya seperti memperlihatkan sosok yang arogan dan sombong, walaupun mungkin pada kenyataannya dalam kesehariannya tidak seperti itu.


Namun sayangnya Marc Marquez tidak seperti itu, pembalap ini full senyum, ramah diluar arena balap. Mungkin kesamaannya antara Marc Marquez dengan Conor mcgregor dan Mayweather Jr, terlihat arogan saat berlaga pada lawan - lawannya. Apakah karena hal ini yang membuat orang sulit untuk ikut terbawa emosi atas apa yang menimpa jawaranya?




Itulah yang terjadi pada pembalap Marquez. Sang juara bertahan, calon juara tapi tidak begitu luas luapan kegembiraan, kesedihan saat Sang juara dan calon juara ini dikalahkan secara dramatis. Hal lainnya tentang hasil balapan di Silverstone, membuat persaingan makin seru dan sedikit berimbang, dalam arti Suzuki, Yamaha dan Ducati dapat mengimbangi motor Honda.


Sampai jumpa di Mugello, Italia.

No comments: