Saturday 17 December 2022

Report: Traces of Cocaine Found at Liz Truss, Boris Johnson’s Residences After Parties

Report: Traces of Cocaine Found at Liz Truss, Boris Johnson’s Residences After Parties

Report: Traces of Cocaine Found at Liz Truss, Boris Johnson’s Residences After Parties




©AP Photo / Frank Augstein






Liz Truss lasted just 45 days as prime minister, quitting after her extremely limited budget was blamed for the crash of the British pound and subsequent economic instability. She replaced Boris Johnson after he resigned from the post under the cloud of multiple scandals.







Traces of a white powder suspected to be cocaine were found at a government “grace-and-favor” home after a party attended by political allies of former Prime Minister Liz Truss, according to sources who spoke exclusively to the Guardian.


The powder was discovered in the Chevening estate last summer, just days before Truss was elected the leader of the Tory Party and tapped as prime minister. At the time, Truss served as UK foreign secretary.


Members of the estate staff say they tested the white powder and it came back positive for containing cocaine. Under UK laws, cocaine possession can result in seven years in prison and a fine.


Separate sources also told the Guardian that traces of a similar white powder were found after parties at 10 Downing Street when Boris Johnson served as prime minister. It is understood that Johnson did not attend those parties.







The Chevening estate is a “grace-and-favor” home, which means it is owned by the Monarchy and is leased out (usually for free) to officials as part of a payment package or in gratitude for past services. The Chevening estate is traditionally granted to the foreign secretary. It sits on 3,000 acres and is maintained by a trust established by parliament.


The staff at the Chevening estate say they found the white powder on two occasions on a table in a game room. Truss hosted gatherings at the house on the weekend of August 19-21 and September 2-4 of this year.


None of the sources suggested that either Truss or Johnson used or were aware of the alleged white substance. They also did not say who was responsible for bringing it to the residences.


The parties at 10 Downing Street where a white substance was allegedly found by staff were already investigated for breaking lockdown laws by senior civil servant Sue Gray. Her investigation did not mention drug use at the parties.







But cleaning staff say they found small plastic bags and traces of white powder the morning after a Christmas party in December 2020. The staff suspected the material was drugs because it was found among evidence of partying, including empty cans and food wrappers.


The staff also said they found white powder after a party on the eve of Prince Phillips’ funeral. They say a smudged line of white powder was found next to a UK department store membership card. It is not known who that card belonged to.


Johnson’s administration cracked down on what it called middle-class drug use, saying users could have their passports confiscated to “interfere with their lives.” Truss’ administration said curbing drug use was a “priority” but she was ousted before any significant drug policies were proposed.


A spokesperson for Truss has vehemently denied the accusations put forth in the Guardian report. “If there were evidence that this alleged activity had occurred during her use of Chevening, Ms Truss would have expected to have been informed and for the relevant authorities to have properly investigated the matter. As it is, the Guardian has produced no evidence to support these spurious claims.”








A spokesperson for Johnson said he was unaware of any suggestions of drug use at 10 Downing Street.


“Boris Johnson is surprised by these allegations since he has not previously been made aware of any suggestions of drug use in 10 Downing Street and as far as he is aware no such claims were made to Sue Gray or to any other investigators," the spokesperson said.


“It was a feature of Mr Johnson’s premiership that he strongly campaigned against drug use, especially middle-class drug use. His government made huge investments in tougher policing to help roll up county lines drugs gangs, which cause so much misery. He repeatedly called for harsher punishments for the use and distribution of class A drugs.”


SMK Negeri 1 Cimahi Bikin Kandang Ayam Canggih

SMK Negeri 1 Cimahi Bikin Kandang Ayam Canggih

SMK Negeri 1 Cimahi Bikin Kandang Ayam Canggih










SMK Negeri 1 Cimahi, Jawa Barat, yang tergabung dalam Tim Altissimo berhasil merancang kandang ayak canggih berteknologi Internet of Things (IoT) sebagai solusi bagi peternak ayam tradisional.







Tim Altissimo yang terdiri dari Mega Arzula Akbar (Software developer), Fajar Nugraha (IoT Engineer), Niswa Fadila (Data Analyst), dan Sekar Sari Ramadhanti (UI Designer), adalah pemenang kedua dari dari Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3 2021/2022 dengan project mereka yang disebut Farm Operating System (FARMOPS).


Naswa Fadila, salah satu personil Tim Altissiomo mengatakan bahwa, dari data dan wawancara yang timnya lakukan dengan peternak, ada beberapa masalah yang dihadapi. Seperti keterlambatan memberikan pakan dan minum secara manual, tingkat mortalitas ternak ayam yang tinggi, suhu kandang yang tak selalu konsisten atau normal, mobilitas peternak ayam yang terhambat, dan tak adanya sumber listrik cadangan pada kandang ayam.


"Oleh karena itu, tujuan FARMOPS ini ialah untuk memaksimalkan mobilitas para peternak tanpa melalaikan pekerjaan utama mereka,” kata Naswa.


FARMOPS terdiri dari tiga sistem utama. Pertama ialah sistem monitoring dan controlling kondisi lingkungan kandang yang dilengkapi dengan sensor pendeteksi suhu dan kelembapan DHT-11. Suhu dapat dikontrol sesuai input yang dimasukkan melalui website FARMOPS. Kedua ialah sistem pemberian pakan dan minum otomatis, yang bekerja sesuai jadwal yang di-input ke dalam website.







Pada FARMOPS juga tersedia sensor ultrasonik untuk mengukur ketersediaan pakan dan air. Jika pakan habis, sistem akan otomatis mengirim pesan kepada supplier. Ketiga ialah sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk memastikan FARMOPS dapat lanjut beroperasi meskipun listrik dari PLN tiba-tiba padam. Saat sensor arus tak menemukan aliran listrik pada sumber utama, maka secara otomatis sumber listrik berpindah ke baterai disertai pengiriman notifikasi kepada peternak bahwa terjadi pemadaman listrik.


Dalam proses kreasi rancangannya, tantangan bermunculan. Naswa bercerita tantangan pertama yang dialami ialah pertama coding error. Kendala lain yang dialaminya ialah nilai sensor yang tak terdeteksi.


"Namun hal-hal tersebut sudah dapat kami atasi, melalui SIC bootcamp yang kami ikuti di mana kami seringkali bertanya ketika kelas berlangsung, dari materi yang kami dapatkan, serta mentoring dari pementor yang hebat. Setiap ada hambatan kami konsultasi ke mentor,” kata Naswa Fadila.


Tim Altissimo mengakui besarnya peranan SIC, para mentor, dan berbagai materi yang mereka dapatkan saat mengikuti pelatihan SIC Batch 3 2021/2021 selama kurang lebih 9 bulan, sehingga sukses merancang project yang bermanfaat bagi peternak itu.







Kegiatan ini, kata Naswa, dapat menunjang materi pembelajaran yang mereka dapatkan di sekolah. Dengan SIC, mereka dapat turun langsung ke lapangan untuk menggali materi yang didapat di kelas, terutama seputar IoT. Melalui SIC, mereka juga belajar bahwa dengan eksekusi yang bagus maka ide-ide kreatif yang muncul dapat direalisasikan.


Ke depannya, tim Altissimo berharap FARMOPS ini dapat diimplementasikan dengan dukungan dari berbagai pihak, seperti Dinas Peternakan untuk menyebarluaskan penggunaan FARMOPS, lembaga pendidikan untuk menjadikan FARMOPS sebagai bahan ajar penemuan teknologi dalam bidang IoT di sekolah.


Mereka berencana mengembangkan FARMOPS agar dapat digunakan tak hanya pada peternakan ayam, bisa mendeteksi tingkat amonia di kandang, dapat memberikan campuran vitamin dan obat pada air secara otomatis, mengetahui kondisi kesehatan ayam sebelum dipasarkan, mengembangkan website menjadi aplikasi mobile, menambahkan fitur blog untuk mengedukasi para peternak, serta menambahkan fitur "Buy and sell" yang terhubung dengan platform belanja online.


“Dengan SIC ini kami mendapat ilmu, pengalaman, dan berkenalan dengan banyak orang baru yang keren di luar sana. Semoga SIC dapat lanjut menginspirasi siswa-siswi Indonesia dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan dapat menunjang ilmu untuk karier siswa-siswi ini ke depannya, kami mau SIC ini dapat diikuti oleh seluruh siswa, mungkin nanti dapat SMP dan dapat diadakan secara offline,” kata Niswa.


Farmops/ Samsung Innovation Campus


Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia Ennita Pramono mengatakan timnya mau memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak penerima faedah dari guru, siswa, dan sekolah menengah kejuruan maupun Madrasah Aliyah.








"Kami mau lebih banyak guru, siswa, dan sekolah mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan peningkatan skill dan kapasitas mereka. Sejak awal materi-materi SIC dirancang agar sejalan dan dapat diadaptasikan dengan konsep link and match antara lembaga pendidikan vokasi dan industri, sehingga bisa menghasilkan talenta-talenta muda yang mempunyai keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri maupun jadi bekal mereka berwirausaha,” katanya.


Samsung Innovation Campus telah mengadakan pelatihan keterampilan coding, programming, dan IoT, bagi para guru dan siswa SMK serta MA di Indonesia sejak 2019. SIC bekerja sama dengan Skilvul, sebuah platform pendidikan teknologi yang menyediakan konten pelajaran digital skill, dengan menyediakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan digital sesuai dengan kebutuhan industri yang lanjut berkembang.


Program SIC semakin berkembang dengan sasaran penerima faedah yang lanjut bertambah setiap batch-nya. Mulai dari hanya 4 sekolah (2 SMA, 2 SMK) pada batch 1, naik menjadi 13 SMK pada batch 2 dan akhirnya menjadi 70 sekolah (MA & SMK) pada batch 3. Khusus pada batch 3, program ini diikuti oleh total 3.076 siswa mendaftar program, di mana 1.000 siswa lolos seleksi logic test yang terdiri dari 360 siswa MAN dan 460 siswa SMK yang terbagi ke dalam 250 tim, di mana masing-masing tim terdiri dari 4 siswa.


Russian missiles hammer Ukrainian energy facilities, cause power outages

Russian missiles hammer Ukrainian energy facilities, cause power outages

Russian missiles hammer Ukrainian energy facilities, cause power outages




Above, a Russian warship launches a cruise missile at a target in Ukraine in October. As many as 60 Russian missiles had been spotted heading for Ukraine on Dec. 16, 2022. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)






Russia pounded energy facilities across Ukraine with dozens of missiles on Friday, knocking out electricity in some areas and forcing Kyiv to introduce emergency power cuts across the whole country.







The latest in a series of big waves of missile strikes since October hammered critical infrastructure and drove people into air-raid shelters as residential areas also came under fire.


Two people were killed in the central city of Kryvyi Rih, and a third died in the southern Kherson region after an apartment block was hit by Russian shelling that caused a fire, regional authorities said.


The central city of Poltava and parts of Kyiv were among areas where power was knocked out, and critical infrastructure was hit in the eastern region of Kharkiv, the Black Sea region of Odesa and in Vinnytsia in west central Ukraine.


Three loud blasts rocked Kyiv, Reuters witnesses said, and Ukraine’s railway operator said a number of railway lines were left without power.







“They want to destroy us, and make us slaves. But we will not surrender. We will endure,” said Lidiya Vasilieva, 53, as she headed for shelter at a Kyiv railway station.


“I want the war over and soon. But I am ready to wait as long as needed,” she said.


“Kyiv withstood one of the biggest missile attacks since the beginning of the full-scale invasion. About 40 missiles were recorded in the capital’s airspace,” regional authorities said in a statement on social media.


“Thirty-seven of them were destroyed by air defense forces!” they added.


Kyrylo Tymoshenko, deputy head of the Ukrainian president’s office, said emergency power shutdowns had been introduced across the country to enable repairs after damage to energy facilities in several regions which he did not identify.







About 2-1/2 hours after the initial air alert, Kyiv’s regional authorities urged residents not to leave shelters.


“The attack is continuing. Stay in shelters and safe places,” regional governor Oleksiy Kuleba said.


Russia, which invaded Ukraine in February, has been attacking Ukrainian energy infrastructure since October, causing repeated power outages across the country at the start of winter.


Moscow says the attacks on basic infrastructure are militarily legitimate. Ukraine says attacks intended to cause civilian misery are a war crime.








“Massive shelling, explosions. The goal of the Russian Federation is for Ukrainians to be constantly under pressure, to go down into bomb shelters almost every day, to feel discomfort due to power outages or water interruptions,” economy minister Yulia Svyrydenko wrote on Facebook.


“But Ukraine’s position is unchanged: let it be without light, but #withoutyou. We will endure. We will win. We will rebuild.”




Friday 16 December 2022

Moscow: Drones Used for Attacks on Crimea, Other Russian Regions Made by US Spektreworks

Moscow: Drones Used for Attacks on Crimea, Other Russian Regions Made by US Spektreworks

Moscow: Drones Used for Attacks on Crimea, Other Russian Regions Made by US Spektreworks




©Sputnik / Go to the mediabank






Drones used by Ukraine to attack Crimea and other Russian regions were manufactured by US engineering services company Spektreworks, the relevant authorities of Russia said on Friday.







Russia's competent authorities have analyzed the electronic components of intercepted unmanned aerial vehicles used by Ukraine to attack Russian infrastructure facilities, in particular, in Sevastopol, the Republic of Crimea, Kursk, Belgorod and Voronezh regions.


"It was established that the avionics and control stations of the drones were manufactured by US company Spektreworks, which made their initial adjustment and testing at the airport in Scottsdale, Arizona. Later, on the territory of Poland, in the area of the Rzeszow airport, used by the US and NATO as the main supply hub for Ukrainian armed formations, the final assembly and flight tests of these UAVs were carried out," the authorities said in a statement.


These facts, according to the Russian side, confirm the direct involvement of the United States and Poland, which, as de facto parties to the conflict, carry out massive military and logistical support for Ukraine, the statement added.



'Where’s the Money for Your Own Population?’: Scholz Mocked Over 18 Bln Euro Ukraine Aid Remarks



A poll conducted by the German think tank INSA in late November indicated that at least 55 percent of Germans dislike Olaf Scholz's work as the chancellor, against 39 percent of those surveyed in March.







Twitter users lashed out at German Chancellor Olaf Scholz’s remarks about Europe’s “resolute” reaction to resolving issues related to the EU’s aid to Ukraine and the West’s anti-Russian sanctions.


“Europe is reacting resolutely and powerfully to the current crises: another 18 billion euro for Ukraine, the 9th sanctions package against Russia, new impetus for the EU expansion process and global minimum taxation for large companies. Those are good results,” Scholz tweeted on Thursday.


©AFP 2022 / JOHN THYS



One user noted that they wonder “where these 18 billion come from”, while another was quick to answer: “from your salary.”


“€18 billion to Ukraine? Are you crazy?”, another netizen tweeted, adding that “almost 10-15 million [German] citizens either already live in poverty or on the poverty line” and that “your ridiculous increase of €50 in citizen income is a mockery when inflation is over 10-15%.”







“18 billion? And where is the money for your own population?”, a separate Twitter message reads, with one more user writing that they feel like they have read about 18 billion euros for Ukraine “42 times now”. “Has something arrived there, or will it remain the same as with the weapons, with the same announcements and delays?”, they tweeted.


One netizen argued that “a wave of resignations in your cabinet would be a good result. Or have you already forgotten the shortcomings of your ministers?”


Another user slammed Scholz for approving 18 billion euro “for a corrupt country”, while one more netizen urged the German Chancellor to “throw the billions out the window, at least that won't cause any damage.”


The netizen was echoed by another user who claimed that “they're already throwing billions out of the window” and that “a government full of failures has managed to ruin Germany within a year”. The remarks come after Deputy Foreign Minister Alexander Grushko told Sputnik on Friday that imposing new sanctions on Russia is the choice of the European Union, but these measures undermine the interests of the member states as well.


“They [EU states] are abandoning market principles — in energy, finance, and in many other areas. This is their choice. But this choice, when implemented in concrete actions, undermines international economic relations in the form, in which they have been formed in recent years, and undermines the economic interests of these countries," Grushko pointed out.








On Thursday, the EU agreed in principle on the ninth package of sanctions against Russia. The final technical procedure for the execution of the sanctions package is expected to be completed on Friday, which will be followed by the restrictive measures coming into force.


In a separate development, EU member states clinched an agreement late last week to unblock an €18 billion package of financial aid to Ukraine for next year, circumventing a veto introduced by Hungary.






Western countries slapped Russia with several new rounds of sanctions in response to the start of the ongoing Russian special military operation in Ukraine on February 24. Since then, these countries have faced surging inflation, as well as electricity and fuel prices, partly prompted by their own sanctions imposed on Moscow.


Aurora ini berbentuk seperti siklon - Para ilmuwan menyebutnya badai luar angkasa

Aurora ini berbentuk seperti siklon - Para ilmuwan menyebutnya badai luar angkasa

Aurora ini berbentuk seperti siklon - Para ilmuwan menyebutnya badai luar angkasa










Ketika kita memikirkan aurora, kita sering membayangkan tirai cahaya yang sempit dan memanjang. Badai luar angkasa juga bersinar terang dalam warna hijau, merah, biru, dan merah muda yang sama.









''Badai antariksa' yang berputar-putar di atas Bumi mengejutkan para ilmuwan'



Tahun lalu, para ilmuwan mengumumkan bahwa mereka telah menemukan aurora mirip siklon di dekat Kutub Utara. Berdiameter lebih dari 600 mil dengan banyak lengan yang berputar berlawanan arah jarum jam, mereka mengandung pusat yang tenang, atau mata, dan elektron "hujan" ke atmosfer bagian atas. Tim menjuluki mereka "badai luar angkasa" karena bentuk corong 3D mereka.


"(Mereka) terjadi di mana tidak ada yang melihat dan terjadi dalam kondisi di mana tidak ada yang mengira sesuatu sedang terjadi," kata Larry Lyons, salah satu penulis studi tentang badai antariksa serta fisikawan antariksa di UCLA: "Ini hanya masalah membuka matamu."


Dalam sebuah studi baru, para peneliti menjelaskan lebih banyak tentang fenomena misterius ini, menunjukkan kapan, di mana, dan bagaimana fenomena itu terjadi dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya.


Aurora adalah salah satu manifestasi dampak matahari yang paling terlihat di Bumi, karena cahaya lembutnya disebabkan oleh partikel dari molekul menarik matahari di atmosfer bagian atas kita. Identifikasi jenis aurora baru ini menyoroti jalan raya lain yang dapat dilalui oleh partikel matahari dan mentransfer energi dalam jumlah besar ke dalam sistem Bumi — memasuki garis lintang yang lebih tinggi daripada aurora pada umumnya.







"Orang-orang telah mengetahui ada beberapa aurora terang atau beberapa bentuk aurora di wilayah itu sebelumnya, tapi tidak ada yang benar-benar memasukkannya ke dalam gambar yang kohesif ini," kata Lyons. "Ini sangat kuat, dan aurora bisa sangat, sangat terang."


Badai luar angkasa, dengan kata lain, seperti sereal Chocolate Caramel Crunch dari Cap'n Crunch: mirip dengan aslinya tetapi memiliki rasa sendiri. (Juga, Anda mungkin tidak tahu ada sebelum artikel ini.)


Ketika kita berpikir tentang aurora, kita sering membayangkan tirai cahaya yang sempit dan memanjang menari-nari melintasi langit ke arah timur-barat. Badai luar angkasa juga bersinar terang dalam warna hijau, merah, biru, dan merah muda yang sama. Keduanya bergerak dengan kecepatan dan ketinggian yang sama (sekitar 100 hingga 250 kilometer).


Tapi sekarang rasa coklat karamel masuk. Studi ini menemukan aurora siklon ini terbentuk di lintang tinggi dekat Kutub Utara, jauh di atas tempat aurora memanjang terang telah diamati. Mereka dapat berputar selama delapan jam, sedangkan aurora tradisional hanya bertahan beberapa menit. Mereka juga muncul selama periode aktivitas geomagnetik rendah, ketika gangguan di medan magnet bumi oleh partikel matahari diyakini sangat rendah.







Lyons mengatakan orang-orang di darat kemungkinan besar akan melihat badai antariksa jika mereka berada di sekitar 80 derajat lintang utara dekat Kutub Utara. (Santa mungkin akan melihatnya berkali-kali, jika dia nyata.) Astronot mungkin juga dapat melihatnya dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, jika mereka diajari di mana dan apa yang harus dicari.


Meskipun kita mungkin tidak dapat melihatnya dengan mudah, kehadiran badai antariksa dirasakan dengan cara lain. Seperti aurora lainnya, mereka telah menginterupsi gelombang radio yang melewati atmosfer bagian atas, memengaruhi komunikasi satelit dan sistem navigasi, kata rekan penulis studi Qing-He Zhang dan Sheng Lu dalam email.


Mereka juga menyebabkan atmosfer bagian atas memanas, yang dapat memengaruhi orbit satelit dan puing-puing ruang angkasa. Tetapi badai tidak menimbulkan risiko luar biasa bagi kesehatan pesawat ruang angkasa atau astronot.


“Dari sudut pandang komunikasi dan navigasi, ini sepertinya akan menjadi sesuatu yang ingin kami tambahkan ke prediksi kami untuk pesawat yang menerbangkan rute kutub,” tulis Zhang, profesor di Institute of Space Science and Physics di China, dalam sebuah pernyataan. surel. "Studi tentang badai luar angkasa baru saja dimulai."


Lyons mengatakan dia menemukan badai luar angkasa secara tidak sengaja. Lyons, Zhang, Lu dan rekan lainnya sedang melihat data satelit untuk proyek yang berbeda tetapi melihat aliran plasma yang luar biasa kuat — atau gas yang sangat panas dan bermuatan energi — di tutup kutub. Tutup kutub adalah wilayah setengah lingkaran di garis lintang tertinggi di Bumi, dekat kutub utara.








Biasanya, peneliti tidak mencari aurora di tutup kutub karena berada di atas oval aurora, yang merupakan sabuk di batas tutup kutub tempat cahaya utara muncul. Ketika masuknya partikel matahari mengganggu medan magnet Bumi, oval aurora bergerak menuju ekuator. Selama badai geomagnetik yang jarang dan kuat, orang kadang-kadang dapat melihat lampu menari sejauh selatan Georgia. Namun secara umum, aurora jauh lebih lemah di wilayah tutup kutub - atau begitulah yang dipikirkan Lyons.


Melihat lebih dekat pada data, dia mulai melihat intensifikasi aurora yang sangat dramatis di tutup kutub yang terkait dengan aliran plasma yang kuat.


“Anda melihatnya lebih dekat dan saya berkata, 'Tunggu sebentar, aliran ini seperti mengambang dalam lingkaran. Dan di tengahnya, ada titik aurora yang sangat besar, aurora yang sangat terang. Wah, ini menarik. Mari kita lihat lebih dekat,” kenang Lyons.


Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah melihat sekilas aurora terang di wilayah tutup kutub dan mengetahui aliran plasma melingkar, tetapi belum ada yang menyusun gambaran yang kohesif tentang kejadian tersebut hingga saat ini, kata Lyons. Dalam studi barunya, tim menganalisis lebih dari 300 badai antariksa selama 11 tahun — sekitar 30 pengamatan per tahun, tetapi lebih banyak lagi yang bisa terjadi jika satelit tidak diawasi. Mereka paling sering muncul pada sore hari selama musim panas.


Tapi bagaimana lampu siklon ini terbentuk?








Hujan Elektron



Untuk memahami bagaimana badai luar angkasa terbentuk, pertama-tama mari kita lihat bagaimana aurora tradisional umumnya terbentuk.


Matahari terus-menerus memancarkan aliran partikel bermuatan, yang disebut angin matahari. Terkadang angin matahari bisa diperkuat dengan ledakan di matahari.


Proses aurora dimulai ketika ledakan partikel dan energi dari matahari mengganggu magnetosfer Bumi, yang merupakan perisai magnet tak terlihat yang sebagian besar dibentuk oleh arus listrik di inti Bumi dan melindungi planet kita dari radiasi energi tinggi dan partikel matahari yang merusak. Semburan ini mengubah konfigurasi (seperti bentuk dan arah) beberapa garis medan magnet Bumi.


Beberapa elektron terperangkap di sepanjang garis medan magnet dan dipercepat ke atmosfer bagian atas. Di sini, mereka menabrak dan untuk sementara membangkitkan molekul nitrogen dan oksigen serta melepaskan foton cahaya. Itulah yang kita kenal sebagai aurora borealis, atau cahaya utara.


Demikian pula, badai antariksa disebabkan oleh hujan elektron ke atmosfer dan menarik molekul. Tapi mereka terbentuk di garis lintang di dalam tutup kutub yang lebih tinggi dari tempat aurora tradisional tercipta, kata Lyons.






Ada kemungkinan badai antariksa tidak benar-benar "baru", kata Maria Walach, fisikawan plasma antariksa yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Mereka terlihat secara fisik mirip dengan fenomena yang diamati sebelumnya yang disebut aurora siang hari lintang tinggi, katanya, mempertanyakan apakah para ilmuwan melihat penemuan baru sama sekali atau hanya resolusi yang lebih tinggi. Penulis studi mengatakan ini berbeda dari pengamatan sebelumnya dari aurora lintang tinggi di siang hari karena jauh lebih terang, mengandung aliran melingkar yang kuat di ionosfer dan dapat memiliki lengan seperti badai.


Bagaimanapun, Walach, di Universitas Lancaster di Inggris, mengatakan pengamatan baru dapat membantu para ilmuwan membuat laporan yang lebih lengkap tentang kondisi di mana jenis aurora ini terjadi.


So sorry, Hollywood, space hurricanes are not a doomsday scenario, but feel free to make a flick with Ryan Reynolds explaining auroral physics.


Polisi Tangkap Pelajar Kota Bogor yang Hendak Tawuran, Bukan Bawa Buku Malah Bawa Sajam

Polisi Tangkap Pelajar Kota Bogor yang Hendak Tawuran, Bukan Bawa Buku Malah Bawa Sajam

Polisi Tangkap Pelajar Kota Bogor yang Hendak Tawuran, Bukan Bawa Buku Malah Bawa Sajam










Enam pelajar Kota Bogor ditangkap lantaran kedapatan membawa senjata tajam (sajam) dan diduga akan melakukan tawuran.







Kasubsi PID Polresta Bogor Kota, Inspektur Polisi Dua Asep Herdianto mengatakan peristiwa penangkapan ke enam pelajar sendiri terjadi pada hari Rabu malam, 14/12/2022.


“Para pelajar ini diamankan saat berkumpul di Gang Selot. Mereka akan melakukan aksi tawuran dan membawa senjata tajam,” kata Kasubsi PID Polresta Bogor Kota, Inspektur Polisi Dua Asep Herdianto, pada hari Kamis, 15/12/2022.


Menurut dia, ke-enam pelajar ini merupakan pelajar gabungan dari dua sekolah yang ada di Kota Bogor.


Adapun, ditambahkan Inspektur Polisi Dua Asep, untuk keterangan lebih lanjut, ke-enam pelajar ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut di jajaran Satreskrim Polresta Bogor Kota.







Sebelumnya, sebanyak 10 pelajar di Bogor diamankan aparat kepolisian di Jalan Sukasari 3, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada hari Rabu, 14/12/2022.


Para pelajar ini diamankan karena diduga hendak melakukan tawuran.


Informasi dihimpun, ke-10 pelajar yang berhasil diamankan ini berasal dari tiga sekolah gabungan yang ada di Kota Bogor.


Mulanya, ada warga sekitar yang melaporkan terkait gerombolan pelajar Kota Bogor diduga hendak melakukan tawuran. Kemudian, petugas polisi datang dan langsung mengamankan para pelajar tersebut ke Mako Polsek Bogor Timur.


“Diamankan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Karena dari hasil interogasi, kami menemukan bukti chat mereka janjian akan melakukan tawuran,” kata Kapolsek Bogor Timur, Komisaris Polisi Syaiful Fajar kepada wartawan, hari Kamis, 15/12/2022.







Menurut Komisaris Polisi Syaiful, meski tidak ada barang bukti senjata tajam (sajam) yang diamankan dari para pelajar ini.


Petugas melakukan pemanggilan terhadap orangtua dari ke-10 pelajar ini untuk diberikan pengertian.


“Para orangtua dari seluruh pelajar tersebut dipanggil, diberikan penjelasan, serta pengertian kepada para siswa tersebut,” ucap dia.


“Selanjutnya pelajar Kota Bogor tersebut membuat pernyataan di depan orangtua serta diserahkan kembali kepada pihak keluarga masing-masing,” tandas Asep.