Kata INSYAA ALLAH
Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu
InsyaALLAH, kata yang sering kita dengar dan sering kita ucapkan dalam sehari - hari. Bahasa dalam pengucapannya ini sepertinya sudah jadi serapan bahasa Indonesia.
Pada kata IsyaALLAH ini ada hal menarik yang ingin dikupas, setelah saya melihat satu meme yang menyebarkan begini, bahwa kata insyaALLAH itu salah yang benar katanya inshaaALLAH.
Dan di meme tersebut disebut ustadznya ustadz zakir.
Dari sana muncul pertanyaan dari saya, Apakah benar demikian?
Apakah benar kalau yang benar bukan syin tapi shad?
Nah! Mari kita buka ini dari sudut bahasa.
Apa yang disebut ust.zakir tersebut bisa saja benar, jika mengambil dari kata dasar Ishaallah dari nashaa (نصئ) dan insyaAllah dari nasyaa (نشئ). Berdasarkan itu ust zakir menyimpulkan kata Isyaallah itu salah, disana dikatakan jika dari nasyaa ini salah karena arti insyaallah kata dia menciptakan allah sampai ditambahkan tanda kurung naudzubillah, begitu katanya.
Benarkah demikian?
Mari kita lihat lagi.
Benarkah Insyaallah itu menciptakan Allah?
Disini ust.Zakir tidak menjelaskan dengan jelas alasan ilmiahnya bahkan bisa dikatakan buram apa yang dimaksud ust.Zakir (ingat lho Zakir ini jadi idola umat islam di USA).
Dari sini muncul pertanyaan lagi.
Jika apa yang dikoreksi tidak melampirkan alasan ilmiahnya Apa tidak ini akan menimbulkan fitnah?
Sebab disana bisa dua arti jika tidak jelas tanda bacanya, contoh;
- Insyaallaha = menciptakan ALLAH
- Insyaallahu = ALLAH menciptakan, kedudukan dhammah maka khabar mukaddam.
- Insyaallahi = ciptaan ALLAH.
Dari sini saja terpampang bahwa apa yang disampaikannya tidak lengkap, atau memang sengaja alQuran mau ditarik ke bahasa mesir?
Atau memang mau menggalakkan bahasa mesir pada umat islam di Indonesia?
Jika itu yang sedang in / lagi trend, yakni lagi hangat - hangatnya mesirisasi indonesia. Jika itu yang sedang digalakkan, hanya mengakrabkan bahasa mesir bukankah lebih baik pakai bahasa Indonesia saja, lansung saja disebut seperti ini:" mudah2an ALLAH berkenan, diizinkan ALLAH. Kan lebih afdol, jelas dan sangat bisa dipahami.
Ini saya sampaikan bukan apa - apa, itu karena saya bangga dengan bahasa Indonesia. Jadi jika kita pengen berpedoman dengan alQuran tapi berkata sekedar alih bahasa ke bahasa mesir, bukan bahasa alQuran sebagai patokannya, buat apa??
Saya katakan bahasa mesir, karena zakir meminta diganti dengan shad, INSHAALLAH. JELAS??!
Kita kupas saja ini.
INSHAALLAH ini asli bahasa mesir bukan bahasa alQuran.
Karena tidak ada dalam alQuran kata tersebut. Dengan kata lain apakah bisa dikatakan dengan siap menerima kata INSHAALLAH sama dengan mau menggeser kedudukan alQuran sebagai pedoman hidup umat muslim?
Bukan apa - apa kalau semua rujukan alQurannya dari ucapan dari orang mesir itu sama saja alQuran tunduk terhadap bahasa mesir.
Bagi saya, alQuran adalah satu bahasa, bukan bahasa mesir, bukan bahasa arab, bukan pula bahasa indonesia. Maka jika saya mau menjadikan alQuran sebagai pedoman, maka saya tempatkan bahasa alQuran sebagai bahasa tertinggi, artinya semua ucapan/ dialek harus merujuk pada alQuran, termasuk kata "insya ALLAH".
Insyaa ALLAH berdasarkan alQuran merujuk pada "in yasyaaau yasyaa ALLAHU" atau "lau yasyaa ALLAHU".
Artinya disana ada hurup in yang ber arti hurup syarat bermakna lau dan kata dasar syaia (شئ).
Artin in(اِنْ) = jikalau, jika= لو"
Jadi yang benar itu INSYAAALLAH kalau dipenggal katanya menjadi:
"IN-SYAA-ALLAHU".
ARTINYA :
"JIKALAU ALLAH BERKENAN"
Itu uraian tentang kata INSYAALLAH (bahasa alQuran) sebagai jawaban alQuran atas keinginan orang yg sedang menggalakkan bahasa mesir di tanah air menjadi INSHAALLAH (bahasa mesir).
Semoga bermanfaat bagi saya.
Wassalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu