Puskesmas Pejuang yang berlokasi di Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat tutup sementara karena ada pasien yang diduga positif terinfeksi virus corona berkeliaran lebih dari satu jam tanpa mendapatkan pendampingan khusus.
"Dia sudah tes cepat positif Covid-19, berarti harusnya isolasi, namun dia datang tanpa perlindungan apapun, bahkan kata dokter dia tidak pakai masker," kata Kepala UPTD Puskesmas Pejuang, Hani saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (13/5).
Mulanya, kata Hani, pasien pria 50 tahun, lalu di uji tes cepat corona di RS Bella, Bekasi Timur. Tanggapan reaktif atau terindikasi positif.
Pasien itu lalu mendapat rujukan dari RS Bella untuk menjalani tes polymerase chain reaction (PCR). Namun pasien tersebut kemudian mendatangi Puskesmas Medan Satria tanpa pendampingan khusus pada Rabu pagi, 13 Mei 2020.
"Tadi sekitar jam 09.30 WIB itu dokter di Puskesmas Pejuang mendapatkan pasien membawa surat rujukan dari Rumah Sakit Bella itu rujukannya untuk melakukan PCR dengan kondisi pasien gagal ginjal dengan rutin cuci darah dua kali seminggu," kata Hani.
Setelah tahu bahwa pasien tersebut ingin tes PCR, pihak puskesmas langsung menutup operasional. Itu dilakukan karena pasien yang bersangkutan berada di puskesmas lebih dari satu jam untuk menunggu pelayanan.
Penyemprotan disinfektan dilakukan di seluruh penjuru puskesmas. Semua langkah antisipasi dilakukan agar tidak ada pasien lain yang tertular. Laporan juga telah diajukan ke Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
Pihak puskesmas lalu memulangkan pasien tersebut agar melakukan isolasi mandiri di rumah. Puskesmas tidak bisa langsung melakukan tes PCR lantaran tidak memiliki fasilitas yang memadai.
Namun Hani menyambut telah dihubungi oleh Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk meminta melakukan tes PCR pada pasien malam ini juga. Kemudian, puskesmas juga rencananya akan dibuka kembali pada Kamis, 14 Mei 2020.
"Karena ini viral saya mendapat tugas dari Kadinkes Kota Bekasi bahwa harus malam ini dilakukan PCR tes di rumahnya di Kecamatan Medan Satria," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati tak ingin berspekulasi terlebih dahulu terkait dugaan lalainya RS Bella dalam menangani pasien terkait Covid-19. Kepada CNNIndonesia.com ia menyatakan bakal memanggil pihak manajemen RS Bella untuk membicarakan duduk perkara kasus itu.
"Besok saya baru memanggil RS Bella, karena tahunya sore hari tadi, jadi besok baru kita ada konfirmasinya ya," kata Tanti.
Meski demikian, Tanti turut menyayangkan temuan tersebut jika benar-benar terjadi kelalaian. Menurutnya pasien yang terindikasi Covid-19 tidak boleh dilepas begitu saja tanpa pengawasan khusus.
CNNIndonesia.com telah berusaha menghubungi pihak manajemen RS Bella untuk meminta keabsahan informasi. Namun, belum direspons.