Thursday, 5 August 2021

Ramai-ramai Kibarkan Bendera Putih di Puncak Bogor, Pokdarwis: Mati Perlahan

Ramai-ramai Kibarkan Bendera Putih di Puncak Bogor, Pokdarwis: Mati Perlahan

Ramai-ramai Kibarkan Bendera Putih di Puncak Bogor, Pokdarwis: Mati Perlahan


Pelaku usaha pariwisata Puncak, Bogor kibarkan bendera putih. IST








Buntut kekecewaan mereka setelah dua tahun terakhir terkena dampak pembatasan saat pandemi, para pelaku usaha pariwisata Puncak, Kabupaten Bogor ramai-ramai pasang bendera berwarna putih.




Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 pun sampai saat ini masih terus diperpanjang dan sama sekali tidak longgarkan.


“Kami serentak memasang bendera berwarna putih yang menandakan menyerah karena wisatawan sudah dua tahun jeblok,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cisarua Puncak, Bowie.


Dia menjelaskan bahwa pemasangan bendera ini serentak dilakukan oleh kelompok-kelompok pelaku wisata binaan Pokdarwis Puncak Cisarua.


Seperti komunitas pramu wisata, paguyuban pengelola home stay, himpunan pedagang dan yang lainnya.


“Pendapatan pelaku pariwisata tidak ada pendapatannya alias terpuruk semuanya gara-gara Covid-19 dan peraturan pemerintah melalui PPKM,” ungkapnya.


Diberitakan sebelumnya, imbas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pemasukan pelaku pariwisata Puncak Bogor anjlok.


Pembatasan yang dilakukan pemerintah membuat pendapatan kebanyakan warga Puncak Bogor yang bergantung pada pariwisata sulit mendapat pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari.


“Pendapatan pramuwisata binaan Pokdarwis Puncak, fotografer, home stay, vila dan lain-lain menurun drastis karena wisatawan yang datang hanya sebagian Kecil,” kata Bowie.


Bowie mengatakan bahwa apabila PPKM terus berlanjut, pelaku pariwisata Puncak bakal menghilang.


Sebab, para warga Puncak yang menggantungkan hidupnya pada tempat wisata tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti untuk anak dan istri mereka.


“Warga masyarakat Puncak minimal Rp 200 ribu per hari untuk kebutuhan. Pelaku pariwisata Puncak ada ribuan orang dan sekarang semuanya terpuruk. Kalau PPKM terus berlanjut, pelaku pariwisata Puncak akan mati perlahan,” kata Bowie.

Wednesday, 4 August 2021

Video - Kebakaran hutan mendekati pembangkit listrik Turki

Video - Kebakaran hutan mendekati pembangkit listrik Turki

Video - Kebakaran hutan mendekati pembangkit listrik Turki









Dua pesawat pemadam kebakaran dari Spanyol dan satu dari Kroasia bergabung dengan tim dari Rusia, Iran, Ukraina dan Azerbaijan untuk memerangi kobaran api pada hari Selasa, setelah Turki meminta dukungan Eropa.




Kebakaran hutan bergerak lebih dekat ke pembangkit listrik tenaga batu bara di Turki barat daya pada Selasa malam dan kebakaran hutan berkobar di dekat resor selatan untuk hari ketujuh ketika pesawat pemadam kebakaran dari Spanyol dan Kroasia bergabung dalam pertempuran untuk memadamkannya.


Sebelas kebakaran masih berkobar, didorong oleh angin kencang, suhu di atas 40 derajat Celcius (104° F), dan kelembaban rendah, kata para pejabat. Gumpalan asap hitam membubung dari lereng bukit dan hutan di dekat resor pantai Bodrum dan Marmaris.



APAKAH MELEDAK PADA PABRIK Petrokimia



Bagian kedua dari acara adalah apakah itu akan menyebabkan bencana. Sebagai kamar, kami tidak mengharapkan ledakan seperti pabrik petrokimia atau bencana dengan konsekuensi yang parah.


Ada bahan kimia yang mudah terbakar di pembangkit listrik termal yang akan meningkatkan efek api. Misalnya, ada hidrogen untuk mendinginkan generator. Selain itu, ada minyak solar, yang digunakan pada tahap pertama untuk menyalakan batu bara.




Selain itu, ada informasi di samping bahwa rumput di sekitar pembangkit listrik termal telah dibersihkan dan parit telah digali, dan bahwa perusahaan mendukung pekerja air dan pemadam kebakaran. Ini semua adalah praktik sejati yang perlu dilakukan.


Di sisi lain, ada situasi beruntung mengenai sumber listrik utama pembangkit listrik, batu bara. Sementara batubara yang akan digunakan secara umum disimpan dengan cepat di sebelah pembangkit listrik termal, area penyimpanan di Kemerköy dibuat sekitar 4-5 kilometer dari tempat terbang burung. Karena itu, risikonya semakin berkurang. Kami mengklaim bahwa 20 ribu ton batu bara disimpan di sini.



APA YANG TERJADI JIKA Nyala Api Masuk ke Pembangkit Listrik?



Apa yang terjadi jika api masuk ke area pembangkit listrik?




Pembangkit listrik adalah struktur yang terbuat dari beton dan baja. Mereka memiliki sistem pemadam kebakaran sendiri. Bahkan jika semuanya berjalan salah, tentunya tidak mengharapkan timbul ledakan, dll.


Seperti pabrik petrokimia. Apa yang akan terjadi di pembangkit listrik akan kecil dibandingkan dengan kebakaran hutan yang kita alami.Tetapi jika ini adalah pembangkit listrik tenaga nuklir, itu akan memiliki konsekuensi yang sangat penting.



Dampak Moral



Mehmet zdağ, Anggota Dewan Direksi Chamber of Electrical Engineers, mencatat bahwa dampak moral dari pembangkit listrik yang terkena dampak kebakaran akan lebih besar daripada kerusakan material. Bahkan dalam CB – Green Consensus Circular yang diterbitkan pada 16 Juli 2021, tidak ada satupun kalimat negatif tentang PLTU Batubara.


Ini berarti kerentanan keamanan yang sangat penting. Ini menciptakan tanda tanya di seluruh masyarakat tentang keamanan pembangkit listrik termal dan pembangkit listrik negara lainnya.


Partai oposisi mengkritik Presiden Tayyip Erdogan dan pemerintahannya karena menghabiskan sumber daya pemadam kebakaran selama bertahun-tahun. Ribuan juga turun ke media sosial menyerukan agar Erdogan mundur, sementara yang lain mengkritik kurangnya sumber daya dan apa yang mereka sebut persiapan yang tidak memadai

Biaya ke KUA Ditilep Staf Desa Ciaruten Udik, Pasangan Pengantin ini Nyaris Gagal Nikah

Biaya ke KUA Ditilep Staf Desa Ciaruten Udik, Pasangan Pengantin ini Nyaris Gagal Nikah

Biaya ke KUA Ditilep Staf Desa Ciaruten Udik, Pasangan Pengantin ini Nyaris Gagal Nikah









Cibungbulang – Rencana melangsungkan pernikahan pasangan pengantin asal Desa Ciaruten Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor ini nyaris kandas dan gagal. Sebab, uang biaya pernikahan yang sudah disetorkan melalui salah satu staf Desa Ciaruten Udik, tidak disetorkan ke Kantor Urusan Agama (KAU), sehingga pasangan calon pengantin tersebut tidak terdaftar di KUA Cibungbulang.




Peristiwa itu diketahui ketika pasangan calon pengantin tersebut mendatangi kantor KUA Kecamatan Cibungbulang untuk melaksanakan akad nikah, dan ternyata berkas nikahnya tidak terdaftar di KUA. Padahal, biaya untuk ke KUA sudah diserahkan melalui salah seorang staf desa Ciaruten Udik sebesar Rp1 juta.


Salah satu kerabat mempelai wanita yang tidak mau di sebutkan namanya, mengatakan, pihaknya sudah mengajukan permohonan untuk acara pernikahan ke KUA. Berkas pasangan pengantin dan juga uang senilai Rp1 juta untuk biaya persyaratan ke KUA sudah diserahkan kepada salah satu staf Desa.


“Kami datang ke KUA bersama mempelai dari keluarga perempuan dan laki-laki, setelah sampai disana, ternyata pasangan yang akan nikah ini tidak terdaftar di KUA. Padahal untuk biaya pernikahan sudah disetorkan melalui salah satu staf desa,” ungkapnya kepada Pakar Online, pada Rabu, 04/08/2021.


Menurutnya, dalam kejadian ini pihaknya merasa kecewa dan ditipu oleh staf desa yang tidak menyetorkan uang untuk pernikahan ke KUA. Selain itu, juga malu kepada keluarga mempelai pria, sehingga pihaknya meminta maaf sebesar-besarnya kepada pihak keluarga besar mempelai pria. Namun, akhirnya akad nikah tetap dilaksanakan namun tidak mendapatkan buku nikah karena belum terdaftar.


“Kecewa dan malu tentu ya, apa lagi sama keluarga besar pria ya, dalam kejadian ini harus menjadi pembelajaran bagi mereka, tentunya kita minta pertanggung jawaban agar segera di buatkan buku nikahnya,” ujarnya.


Lanjutnya, dalam kejadian tersebut dirinya meminta agar pihak desa segera memperbaiki kinerja Desa, sehingga hal tersebut tidak terjadi kembali. “Kami minta pertanggungjawaban kepada Staf desa yang tidak menyetorkan uang ke KUA tadi. Mohon juga Kasusnya untuk memberikan sanksi tegas kepada Staf nya yang sudah membuat keluarga kami kecewa dan seolah ditipu,” tegasnya.


Sementara itu, Kepala KUA Kecamatan Cibungbulang Soudin, membenarkan hal tersebut terjadi di wilayahnya, sehingga pihaknya belum mendapatkan berkas pengajuan pernikahan untuk kedua mempelai tersebut.


“Ya betul saya bertemu dengan yang bersangkutan, ada laporan ada yang mau nikah, kita tanya staf bagian perdata, dan ternyata tidak ada berkasnya,” ujarnya.


Menurut Soudin, pihanya mempertanyakan ke kedua mempelai untuk pengajuan pernikahan yang di lampirkan oleh keduanya. “Saya tanya ibu bapak melampirkan tidak ke KUA, jawaban mereka daftarnya ka staf Desa, sehingga saya tidak tau prosesnya sudah sejauh mana, kita pun tidak menerima berkasnya, kalo sudah seperti ini siapa yang tanggung jawab,” tegasnya.


Lanjut Soudin, dalam hal ini tentunya kepada calon pengantin agar menunjuk berkas tersebut, sehingga hal ini tidak terulang kembali. Tentunya ini salah satu bentuk masyarakat untuk menjadi Sakinah mawadah warahmah.


“Tentunya ini kan salah satu legalitas, kita kan hidup bernegara, kita hidup di wadah undang-undang, ya ketika orang mau menikah harus punya legalitas yaitu buku nikah. Masyarakat kalo ingin berkeinginan menikah harus datang ke KUA agar legalitas jelas, jangan melalui orang-orang lain apa lagi staf desa, saya juga meminta kepada staf desa harus liat tupoksinya,” tutupnya.

Protes Perpanjangan PPKM, Ketua Asosiasi Kafe dan Resto Lakukan Percobaan Bunuh Diri

Protes Perpanjangan PPKM, Ketua Asosiasi Kafe dan Resto Lakukan Percobaan Bunuh Diri

Protes Perpanjangan PPKM, Ketua Asosiasi Kafe dan Resto Lakukan Percobaan Bunuh Diri


ILUSTRASI-Protes dengan mengibarkan bendera putih di Ngawi (Foto: Suaraindonesia)






Bon Bonddilie, Ketua Asosiasi Kafe dan Resto (AKAR) Jawa Barat dikabarkan melakukan percobaan bunuh diri di depan Balai Kota Bandung, hari Rabu, 04/08/2021.




Seruan ini termaktub dalam surat instruksi nomor 144/A/Sek/12/1443 bertanggal 2 Agustus 2021. Menurut mereka, Presiden dan Wapres Jokowi-Ma'ruf Amin yang dihadapkan pada krisis Covid-19 gagal memenuhi hak masyarakat.


Korban selamat usai melakukan percobaan bunuh diri dan dilarikan ke IGD Rumah Sakit Hasan Sadikin atau RSHS Bandung untuk mendapatkan pertolongan.


Humas RSHS, Ekky membenarkan jika korban dibawa ke RSHS.


"Ya, pasien (Bon-bon) ada di IGD, tapi kita belum bisa kasih statement," kata Ekky melalui pesan singkat.


Sebelum mencoba bunuh diri, Bon-bon, memberikan rekaman suara yang ditujukan kepada sejumlah wartawan. Rekaman yang berdurasi 3 menit 34 detik itu Ayobandung.com-jejaring Suara.com dapatkan sekitar pukul 14.40 WIB.


Dari rekaman itu, diduga korban melakukan aksi percobaan bunuh diri karena kecewa dengan kebijakan pemerintah yang memperpanjang PPKM Level 4 hingga 9 Agustus 2021.


Padahal, banyak kafe dan resto yang sudah tak kuat menghadapi sejumlah pembatasan seperti larangan dine in.


Berikut isi lengkap dari rekaman tersebut:


"Selamat siang wartawan beserta teman-teman AKAR semuanya, PHRI. Tidak banyak yang bisa saya sampaikan. Saya berharap, saya selaku ketua harian AKAR Jabar berharap PPKM ini bisa memberikan kelonggaran kita khususnya di Kota Bandung beserta daerah lainnya. Sehingga teman-teman insan pariwisata dan lainnya dapat membuka kembali usahanya dengan protokol yang ketat.


Pada hari ini luar biasa perjuangan tetapi informasi yang kita ketahui di Kota Bandung khususnya, bahwasanya pemerintah tetap mengikuti anjuran pemerintah pusat. Maka saya harapkan selaku wakil ketua, kita sudah mediasi, kang Yana siap pasang badan tapi sangat disesalkan bahwasanya tapi pemerintah Kota Bandung tetap ikut pemerintah pusat. Tidak berani ambil tindakan yang tepat.


Saya selaku pengurus tetap memberikan terbaik untuk teman-teman, perjuangan belum berakhir. Jika perjuangan terakhir ini saya lakukan sehingga apa yang kita tuangkan dalam sehelai kertas dapat diizinkan dapat di-deal-kan oleh pemerintah sehingga kita bisa dine-in kembali. Saya mendengar keluhan teman-teman sudah nggak kuat.


Saya sudah tidak kuat. Selaku pengurus saya mohon maaf belum bisa memberikan sesuatu yang terbaik buat teman-teman. Percayalah pengorbanan ini mungkin yang terbaik yang bisa kami lakukan selaku pengurus. Kami hanya inginkan dine in saja, yang lainnya hanya mengikuti saja. Mohon maaf sekali lagi semoga perjuangan kita dapat mendapatkan ridho dari Allah.


Untuk anak-anakku mohon maaf kalau ayah belum bisa memberikan yang terbaik. Percayalah tanpa ayah kalian bisa tumbuh jadi anak soleh dan solehah.


Untuk istriku, Bon-bon belum bisa jadi ayah yang baik. Perjuangan ini tetap akan kibarkan bendera putih dan kuning sebagai pengorbanan kita untuk semuanya, terimakasih."


Sebelumnya diberitakan, polisi belum merilis motif di balik aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang pria di depan Balai Kota Bandung, pada hari Rabu, 04/08/2021.


Dari keterangan saksi, pria yang melakukan aksi percobaan bunuh diri tersebut diduga bernama Gan Bondille.


Korban diduga merupakan Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Jawa Barat.


Status pria itu diketahui berdasarkan Kesaksian dari anggota PMI Ranting Astana Anyar, Andi Yoga Pratama (31), yang menggotong korban saat akan dirujuk ke RSHS Kota Bandung.


"Ini (foto KTP) kiriman dari intel polsek, atas nama Gan Bodille kelahiran 1982," kata Andi di lokasi kejadian.


Andi melanjutkan, ia hanya bagian menggotong korban. Tapi, ia sempat mengecek kondisi korban saat akan digotong.


"Tadi pas dicek alhamdulillah masih ada denyut nadi, tekanan oksigen masih ada, lukanya tadi di sini (leher) dan perut diduga karena pisau, sekarang di RSHS," ujarnya..

HMI Serukan Demo Kepung Istana-DPR, Jokowi Dianggap Gagal

HMI Serukan Demo Kepung Istana-DPR, Jokowi Dianggap Gagal

HMI Serukan Demo Kepung Istana-DPR, Jokowi Dianggap Gagal


Ilustrasi Himpunan Mahasiswa Islam. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)







Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Indonesia (PB HMI) pimpinan Abdul Muis Amiruddin menginstruksikan kepada Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) HMI se-Indonesia agar menggelar aksi unjuk rasa menjelang dua tahun kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin.




Seruan ini termaktub dalam surat instruksi nomor 144/A/Sek/12/1443 bertanggal 2 Agustus 2021. Menurut mereka, Presiden dan Wapres Jokowi-Ma'ruf Amin yang dihadapkan pada krisis Covid-19 gagal memenuhi hak masyarakat.


"Kami pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin beserta kabinetnya dianggap gagal," kesimpulan dalam surat instruksi tersebut.


PB HMI pimpinan Pj. Abdul Muis Amiruddin lantas meminta agar kader HMI di daerah melakukan aksi pada 6-13 Agustus. Titik aksi yang direkomendasi mulai dari Istana Negara hingga Gedung Dewan Perwakilan Rakyat.


"Aksi puncak pada tanggal 16 Agustus 2021 yang dilakukan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)," sebagaimana dikutip dari surat tersebut, pada har Rabu, 04/08/2021.


Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Pemuda, PB HMI pimpinan Abdul Muis Amiruddin, Rich Hilman Bimantika membenarkan surat instruksi tersebut.


Menurut Hilman, pihaknya mengakomodasi keresahan masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Pihaknya lantas merespons hal ini dengan menggelar aksi unjuk rasa.


"Kita respons dalam bentuk aksi nyata, aksi unjuk rasa," kata Hilman saat dihubungi awak medua CNN Indonesia, haruRabu, 4/08/2021.


Hilman mengatakan, PB HMI membebaskan kepada kader di daerah daerah untuk memilih waktu pelaksanaan aksi dari tanggal 6-13 Agustus 2021.


Pihaknya juga menginstruksikan agar Badko HMI menggelar aksi puncak di depan kantor DPRD wilayah masing-masing pada 16 Agustus mendatang. Sementara, PB HMI akan menggelar aksi di depan gedung MPR-DPR RI.


Sebagai pemantik, PB HMI juga berencana akan menggelar aksi di Istana Merdeka pada hari Jumat, 06/08/2021.


"Sudah muncul satu titik aksi yaitu Istana Negara. Jabodetabek-Banten akan ikut kita tanggal 6 atau bagaimana ini masih kita tunggu sampai malam ini," jelas Hilman.


Menurut Hilman, sejauh ini sudah terdapat sejumlah badan koordinasi (badko) HMI di daerah yang mengkonfirmasi akan melakukan aksi tanggal 6 Agustus. Badko tersebut antara lain, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Tengah.


Pihaknya mengetahui bahwa aksi tersebut tidak diizinkan polisi karena masih dalam pelaksanaan PPKM Level 4 sehingga izin tidak mungkin diberikan. Meski demikian, pihaknya telah mengirimkan pemberitahuan.


"Namun dalam undang-undang dijelaskan itu bukan izin, cukup pemberitahuan," ujarnya.

Gegara Obat Nyamuk, Kakek dan Nenek di Bogor Tewas Terbakar Dalam Rumah

Gegara Obat Nyamuk, Kakek dan Nenek di Bogor Tewas Terbakar Dalam Rumah

Gegara Obat Nyamuk, Kakek dan Nenek di Bogor Tewas Terbakar Dalam Rumah


Petugas pemadam kebakaran saat melakukan evakuasi korban kebakaran di Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. (Dok Damkar Kabupaten Bogor)







Sebuah rumah di Kampung Hambulu, RT002, RW001, Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, ludes terbakar pada Rabu, 4 Agustus 2021 dini hari tadi.




Komandan Sektor Pemadam Kebakaran Parung Napii mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 00.54 WIB. Petugas yang menerima laporan dari warga dan perangkat desa langsung bergegas mendatangi lokasi untuk memadamkan api.


"Kami terima laporan pada Rabu 4 Agustus 2021 dini hari tadi sekitar pukul 00.54 WIB. Tiba di lokasi pukul 01.11 WIB," katanya, Rabu 4 Agustus 2021.


Untuk menjinakkan kobaran api, empat unit truk pemadam Kabupaten Bogor diterjunkan ke lokasi. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 05.00 WIB.


Petugas pemadam kebakaran saat melakukan evakuasi korban kebakaran di Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.


Dugaan sementara, kebakaran ini dipicu dari obat nyamuk yang dibakar penghuni rumah.


Akibat kejadian tersebut, dua penghuni rumah yakni kakek SA (89 tahun) dan nenek AC (85 tahun) meninggal dunia, lantaran ikut terbakar dalam peristiwa tersebut.


Kedua korban, tambah Napii, kemungkinan tidak bisa menyelamatkan diri ke luar rumah dengan cepat ketika api dan kepulan asap membesar. Saat ini, keduanya dibawa petugas ke RS Dompe Dhuafa.


"Mungkin karena sudah tua, jadi keduanya tidak bisa menyelamatkan diri dengan cepat. Jadi pingsan duluan kena asap," tutupnya.

Puluhan ribu umat Islam di Palu shalatkan jenazah Habib Saggaf

Puluhan ribu umat Islam di Palu shalatkan jenazah Habib Saggaf

Puluhan ribu umat Islam di Palu shalatkan jenazah Habib Saggaf


Puluhan ribu umat Islam di Kota Palu dan sekitarnya mengangkat dan mengantar jenazah Ketua Utama Alkhairaat Habib Sayyid Saggaf Bin Muhammad Aljufri, untuk dishalatkan di halaman SMK Alkhairaat dan dimakamkan di Masjid Alkhairaat, di Palu, Rabu. (ANTARA/Muhammad Hajiji)







Palu - Puluhan ribu umat Islam di Kota Palu, dan di sekitarnya di Perovinsi Sulawesi Tengah menshalatkan jenazah Ketua Utama Alkhairaat Almarhum Habib Sayyid Saggaf Bin Muhammad Aljufri, di Palu, Rabu.




Shalat jenazah yang diimami oleh Habib Sayyid Ali Bin Muhammad Aljufri berlangsung di halaman SMK Alkhairaat atau di samping kanan Masjid Alkhairaat. Jamaah membludak hingga ke badan Jalan Sis Aljufri.


Usai dishalatkan, jenazah dimakamkan di kompleks Masjid Alkhairaat di Jalan Sis Aljufri Palu, di samping makam adiknya Habib Sayyid Abdillah bin Muhammad Aljfuri.


Jenazah almarhum Habib Sayyid Saggaf Bin Muhammad Aljufri dilepas oleh keluarga, dan dihadiri oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid.




Mewakili keluarga almarhum Habib Saggaf, Habib Ali Hasan Aljufri dalam sambutannya mengatakan bahwa almarhum Habib Saggaf sebelum meninggal dunia berpesan kepada abnaulkhairaat agar menjaga Alkhairaat.


"Ini pesan beliau, selalu beliau sampaikan Alkhairaat, hidupkan Alkhairaat, jaga Alkhairaat," ujarnya.


Ali Hasan Aljufri mengisahkan bahwa detik-detik Habib Saggaf sakit, tidak pernah mengucapkan satu ucapan yang membuatnya bergetar tubuh, selama Ali Hasan mendampingi Habib Saggaf ketika sakit.


"Beliau mengucapkan tiga kalimat yang membuat saya bergetar, beliau di saat-saat kritis, beliau berteriak memanggil neneknya Habib Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua), beliau mengatakan, ya, Habib Idrus saya sudah menjalankan amanatmu, ya, Habib Idrus saya sudah menjalankan amanah, tiga kali Habib Saggaf mengucapkan itu," kata Habib Ali Hasan Aljufri.


Maka sejak itu diyakini bahwa beliau akan pergi. "Saya akan berpisah dengan beliau. Sejak sakit, berkali-kali beliau masuk rumah sakit, diopname di Jakarta, beliau tidak pernah mengucapkan kalimat ini. Kecuali sakit yang terakhir ini," ucap Habib Ali Hasan Aljufri.


Almarhum Habib Saggaf, kata Ali Hasan, berpesan kepada semua Abnaulkhairaat agar menjaga Alkhairaat.


"Beliau dengan tabah, sabar, menjalankan amanah Habib Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua)," ujar Ali Hasan.

Warga Sukabumi Dengar Suara Gemuruh sebelum Rasakan Goncangan Gempa

Warga Sukabumi Dengar Suara Gemuruh sebelum Rasakan Goncangan Gempa

Warga Sukabumi Dengar Suara Gemuruh sebelum Rasakan Goncangan Gempa


@bmkg







Warga Sukabumi mendengar suara gemuruh sebelum merasakan goncangan akibat gempa bumi yang terjadi pada hari Rabu, 04/08/2021 kurang lebih pukul 05.41 WIB pagi tadi.




Gempa berkekuatan 2.4 magnitudo tersebut dirasakan sejumlah warga di Kecamatan Cireunghas dan Kebonpdes. Ini menjadi Gempa ketiga yang terjadi dalam waktu berdekatan, setelah Jumat, 30 Juli, dan Sabtu, 31 Juli 2021.


Ridwan Hidayat (42 tahun), warga Kampung Cilangla, Desa dan Kecamatan Cireunghas, ikut merasakan getaran Gempa pagi tadi, meski tidak terlalu besar.


"Terdengar suara gemuruh, kemudian ada guncangan meski tidak besar. Tapi lumayan kaget," kata dia.




Hal serupa juga dirasakan Nuri (28 tahun), warga Kampung Cijambe, Desa Cireunghas.


"Saya kaget karena lagi masak di dapur. Tidak besar, hanya beberapa detik," imbuhnya


Warga lain, Tedi Ginanjar, dari Kampung Babakan Sempur RT 01/14 Desa Cipurut, Kecamatan Cireunghas, menyebut getaran juga dirasakan di Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.


"Kalau di daerah saya terasa getaran sekitar tiga detik," katanya. "Di Desa Bojongsawah juga terasa getarannya. Tadi saya telepon salah satu warga di sana," tambah dia.



Dari laporan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Wilayah II Tangerang Selatan Hendro Nugroho yang diunggah akun Facebook BMKG Bandung, pusat gempa berada pada koordinat 6.92 Lintang Selatan dan 107.02 Bujur Timur, tepatnya di darat berjarak 9 kilometer Tenggara Kota Sukabumi dengan kedalaman 4 kilometer.


"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis Gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cimandiri," tulis laporan itu.


Berdasarkan peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan laporan masyarakat, Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, dengan Skala Intensitas II MMI (getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).


Hingga pukul 05:52 WIB, hasil monitoring BMKG, belum menunjukkan adanya aktivitas Gempa bumi susulan.


Sebelumnya, Gempa dari aktivitas yang sama alias Sesar Cimandiri segmen Nyalindung juga terjadi pada Jumat, 30 Juli, pukul 11:59:06 WIB dengan 2.6 magnitudo. Kemudian Sabtu, 31 Juli 2021 pukul 06:09:42 WIB, berkekuatan 3.1 magnitudo.

PCR Test dan Antigen Test Akan Dicabut oleh FDA Otorisasi Penggunaan Untuk Tes Covid

PCR Test dan Antigen Test Akan Dicabut oleh FDA Otorisasi Penggunaan Untuk Tes Covid

PCR Test dan Antigen Test Akan Dicabut oleh FDA Otorisasi Penggunaan Untuk Tes Covid









FDA telah mengidentifikasi ini sebagai penarikan Kelas I, jenis penarikan yang paling serius. Penggunaan perangkat ini dapat menyebabkan cedera serius atau kematian.




Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengumumkan minggu ini bahwa tes PCR-nya telah gagal ditinjau secara penuh dan Otorisasi Penggunaan Daruratnya akan dicabut.


Tes Kualitatif Cepat Antigen Innova SARS-CoV-2, sistem pengujian diagnostik COVID patokan CDC, akan ditarik untuk Penggunaan Darurat pada akhir tahun 2021 karena frekuensi hasil positif dan negatif palsu yang berlebihan.


“FDA telah mengidentifikasi ini sebagai penarikan Kelas I, jenis penarikan yang paling serius. Penggunaan perangkat ini dapat menyebabkan cedera serius atau kematian,” FDA menyatakan di situsnya.




Pada bulan April, Grup Medis Innova mengirim surat Penarikan Perangkat Medis Mendesak ke semua pengguna perangkat yang terpengaruh.


"Jangan gunakan tes ini untuk menyaring atau mendiagnosis COVID-19," tulis surat itu.


“Baik menghancurkan tes dengan menempatkannya di tempat sampah atau mengembalikan tes menggunakan label pengembalian FedEx yang disertakan dengan surat yang dikirim Innova kepada pelanggannya.”


CDC merilis pernyataan sebagai tanggapan atas penarikan kembali FDA, mendesak klinik untuk meninggalkan tes PCR demi alternatif "berotorisasi FDA".


“Setelah 31 Desember 2021, CDC akan menarik permintaan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) dari CDC 2019-Novel Coronavirus (2019-nCoV) Panel Diagnostik RT-PCR Real-Time, pengujian pertama kali diperkenalkan pada Februari 2020 untuk mendeteksi SARS-CoV-2 saja,” pernyataan CDC di situs web CDC, dapat Anda baca di sini


“CDC memberikan pemberitahuan awal ini agar laboratorium klinis memiliki waktu yang cukup untuk memilih dan menerapkan salah satu dari banyak alternatif yang disetujui FDA.”


Tes PCR, yang dikenal sebagai landasan pengujian diagnostik COVID di seluruh dunia, telah terungkap hanya sebagai penipuan lain dalam tipuan COVID yang sedang berlangsung, tetapi Anda dapat bertaruh media arus utama akan mengabaikan perkembangan yang sangat penting ini.

Tuesday, 3 August 2021

Mulai Besok, Ada Bus Listrik Gratis yang Beroperasi di Kota Bogor

Mulai Besok, Ada Bus Listrik Gratis yang Beroperasi di Kota Bogor

Mulai Besok, Ada Bus Listrik Gratis yang Beroperasi di Kota Bogor


Ilustrasi bus./Pixabay/The Trond







Pemerintah Kota Bogor akan mengujicobakan bus listrik BYD c6 pinjam pakai dari PT Bakrie Autoparts. Rencananya, bus listrik tersebut akan diujicobakan dikhususkan mengangkut penumpang secara cuma-cuma, alias gratis mulai dari, Rabu 4 Agustus 2021 besok, hingga satu bulan ke depan.




Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, uji coba ini diperlukan sebelum nantinya bus listrik tersebut benar-benar mengaspal di Kota Bogor.


"Saya harap satu unit yang ada bisa dimaksimalkan bukan hanya dalam konteks kebutuhan mobilitas, tetapi juga yang lainnya mengingat kondisi cuaca dan medan di Kota Bogor. Tahun depan diharapkan sudah mulai ada bus-bus listrik yang mengaspal, jadi ketika masa pengabdian sebagai Wali Kota berakhir saya bisa menyerahkannya kepada pengganti saya," kata Bima Arya, usai menerima bus listrik secara simbolis di Plaza Balaikota Bogor, Selasa 3 Agustus 2021.


Kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor dan dinas terkait, Bima Arya meminta 2021 nanti, sudah mulai ada bus-bus listrik yang mengaspal di Kota Bogor. Dengan demikian tahun 2024 sudah ada program Bogor Transportation Program (B-Top) tercapai, walaupun tidak semua.


Dia juga menekankan koordinasi dan evaluasi sehingga kemitraan yang dimulai dapat berkesinambungan.


Perwakilan PT Bakrie Autoparts, Ludi Atmo kontribusi pinjam pakai bus listrik tersebut merupakan upaya untuk mendukung program prioritas Kota Bogor. Utamanya program pengembangan transportasi perkotaan yang ramah lingkungan.


"Kami menyambut baik program pengembangan transportasi perkotaan yang ramah lingkungan yang dilakukan Kota Bogor. Sarana transportasi yang modern, aman, nyaman dan ramah lingkungan diharapkan dapat meningkatkan keasrian Kota Bogor," kata Ludi Atmo.


Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan, rencana uji coba bus listrik ini sekaligus sosialisasi dalam konteks kendaraan massa yang ramah lingkungan. Bus listrik yang diterima Kota Bogor ini berstatus pinjam pakai dari PT Bakrie Autoparts selama satu bulan.


“Bus listrik ini rencananya akan beroperasi mulai, hari Rabu (4 Agustus 2021) besok, untuk operasional bus Trans Pakuan di koridor satu, Terminal Baranangsiang - Terminal Bubulak. Ini sebuah impian dan visi ke depan transportasi yang ramah lingkungan, tarifnya gratis,” ujar Eko.


Menurut Eko, tahun depan Pemkot Bogor menganggarkan dua unit bus elektrik mengingat harga per unit kendaraan tersebur Rp3,2 miliar, sehingga alokasi yang dianggarkan sebesar Rp6,4 miliar.


Nantinya apabila bus listrik ini direalisasikan, bus tersebut bisa digunakan PDJT Kota Bogor.


Namun demikian, untuk mewujudkan hal tersebut perlu realisasi, baik itu melalui penyertaan modal atau Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO).


"Itu kita pikirkan ke depan. Yang penting tadi ada arahan, Pak Wali berharap Dishub mempersiapkan untuk perencanaan pengadaan bus ramah lingkungan yakni bus listrik," ucap Eko.


Perwakilan PLN Bogor, Agung Wicaksono menambahkan, pihaknya mendukung program transportasi ramah lingkungan dengan menyediakan kelistrikannya. Sementara charging station yang lokasinya berada di kantor PLN menjadi kewenangan Dishub Kota Bogor.


“Ini salah satu kontribusi kami untuk mendukung program Kota Bogor, menyediakan listrik di stasiun pengisian kendaraan bus listrik,” kata Agung.


Kehadiran satu unit bus listrik ini menjadi salah satu pelengkap program B-Top sejak 2015, seperti konversi angkutan kota (angkot), rerouting, rencana pengadaan trem, konektivitas jalur dan lainnya.


Dengan baterai berdaya 135 Kilowatt dan sekali pengisian baterai (charging) selama 2 hingga 3 jam, total jarak yang mampu ditempuh bus listrik ini kurang lebih sejauh 250 KM.