Monday, 6 September 2021

Juru bicara Taliban mengklaim bahwa provinsi Afghanistan Panjshir 'di bawah kontrol penuh Taliban'

Juru bicara Taliban mengklaim bahwa provinsi Afghanistan Panjshir 'di bawah kontrol penuh Taliban'

Juru bicara Taliban mengklaim bahwa provinsi Afghanistan Panjshir 'di bawah kontrol penuh Taliban'










Provinsi Panjshir di Afghanistan timur laut tetap menjadi benteng terakhir yang telah diperjuangkan sejak perebutan Kabul oleh Taliban pada 15 Agustus.






Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan bahwa kelompok itu sepenuhnya menguasai provinsi Panjshir di Afghanistan.


"Benteng terakhir tentara bayaran musuh, provinsi Panjshir, sepenuhnya dikuasai ... Upaya terbaru untuk memastikan keamanan penuh di negara itu juga membawa hasil, dan provinsi Panjshir berada di bawah kendali penuh Imarah Islam," kata Zabiullah Mujahid di Twitter.


Dia menambahkan bahwa beberapa pejuang resistansi dikalahkan, sementara yang lain telah melarikan diri. Taliban meyakinkan orang-orang Panjshir bahwa mereka tidak akan menindak mereka.


Pada gilirannya, ketahanan yang dialami Afghanistan di Panjshir pada hari Senin menolak klaim oleh Taliban tentang mengambil kontrol penuh atas provinsi tersebut, dan berjanji untuk melanjutkan perang melawan kelompok teroris.




"Pernyataan Taliban tentang Menangkap Panjshir tidak benar. Tanggung daya depan ada pada posisi strategis di lembah. Lembaga untuk melanjutkan pertarungan. Kami menjamin orang Afghanistan bahwa perjuangan melawan Taliban dan mitra mereka akan berlanjut sampai keadilan dan kebebasan berlaku," kata ketahanan yang diadakan dalam sebuah pernyataan, yang dirilis di Twitter.


Panjshir adalah benteng di depan resistensi nasional, yang dipimpin oleh Ahmad Massour, putra seorang putri gereja mantan affan ahmad Shah Massoud, dan mantan wakil Presiden Amrullah Saleh, yang menyatakan dirinya sebagai presiden perawat. Pada hari Minggu, Massour mengatakan bahwa dia siap untuk berhenti berjuang dan memulai negosiasi jika Taliban meninggalkan provinsi.


Pada awal Agustus, pada awal Agustus, Taliban mengadakan serangan mereka terhadap pasukan pemerintah di Afghanistan. Taliban memasuki modal pada tanggal 15 Agustus dan mengendalikan istana kepresidenan, dan pada 16 Agustus mengumumkan bahwa perang di Afghanistan telah berakhir dan bentuk pemerintah di negara bagian akan menjadi jelas dalam waktu dekat.


Pada tanggal 31 Agustus, militer AS meninggalkan bandara Kabul, mengakhiri hampir 6 tahun kehadiran militer Amerika di Afghanistan.





Kelompok itu mengatakan secara terpisah dalam sebuah tweet pada hari Minggu bahwa juru bicara Fahim Dashty, seorang jurnalis Afghanistan terkenal, dan Jenderal Abdul Wudod Zara telah tewas dalam pertempuran terbaru.


NRF telah berjanji untuk memerangi Taliban tetapi juga mengatakan bersedia untuk bernegosiasi dengan kelompok itu. Tetapi kontak awal tidak mengarah pada terobosan.


Lembah Panjshir terkenal sebagai tempat perlawanan terhadap pasukan Soviet pada 1980-an dan Taliban pada akhir 90-an.


Taliban belum menyelesaikan pemerintahan barunya setelah memasuki Kabul tiga minggu lalu.


Para penguasa baru Afghanistan telah berjanji untuk menjadi lebih “inklusif” daripada selama tugas pertama mereka berkuasa, yang juga terjadi setelah bertahun-tahun konflik, pertama invasi Soviet tahun 1979, dan kemudian perang saudara berdarah. Mereka telah menjanjikan pemerintah yang mewakili susunan etnis Afghanistan yang kompleks.


Wanita akan diizinkan untuk kuliah selama kelas dipisahkan berdasarkan jenis kelamin atau setidaknya dipisahkan oleh tirai, otoritas pendidikan Taliban mengatakan dalam sebuah dokumen panjang yang dikeluarkan pada hari Minggu.





Tetapi siswa perempuan akan diminta untuk mengenakan jubah panjang dan cadar, berbeda dengan wajib burqa di bawah aturan Taliban sebelumnya. Kebebasan perempuan di Afghanistan sangat dibatasi di bawah pemerintahan Taliban tahun 1996-2001.


Karena Taliban menyadari transisi dari pemberontakan bersenjata kepada pemerintah, ini menghadapi sejumlah tantangan, termasuk kebutuhan kemanusiaan yang membantu internasional internasional.


Kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths telah tiba di Kabul selama beberapa hari dengan kepemimpinan Taliban, yang telah berjanji untuk membantu. "Pihak berwenang menjamin bahwa keamanan dan keamanan staf kemanusiaan, dan akses kemanusiaan kepada orang-orang yang membutuhkan, akan dijamin dan bahwa pekerja kemanusiaan - pria dan wanita - akan dijamin kebebasan bergerak," sebuah pernyataan dari juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa Stephane Dujarric mengatakan.


Juru bicara Taliban men-tweet bahwa delegasi kelompok tersebut memastikan bahwa kerjasama PBB.

Sekolah di Cimahi Tak Boleh Paksa Siswa Pakai Seragam Baru Saat PTM

Sekolah di Cimahi Tak Boleh Paksa Siswa Pakai Seragam Baru Saat PTM

Sekolah di Cimahi Tak Boleh Paksa Siswa Pakai Seragam Baru Saat PTM



PTM di SMA 1 Cimahi. (Ayobandung.com/Restu Nugraha)







Dinas Pendidikan Kota Cimahi melarang keras sekolah atau satuan pendidikan mewajibkan siswa untuk mengenakan seragam baru pada pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).






Kebijakan itu diluncurkan sebagai upaya meringankan beban ekonomi masyarakat di tengah Pandemik Covid-19. Apalagi di masa ajaran baru, harga seragam kerap melambung.


"Karena ini di masa pandemi, kami paham kesulitan ekonomi masyarakat. Karena itu kami berharap ke semua sekolah jangan memaksa untuk anak baru untuk memakai seragam," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Harjono saat meninjau PTM di SMP 1 Cimahi, Senin 6 September 2021.


Disdik Kota Cimahi mempersiapkan siswa memakai seragam yang ada tak perlu baru asal rapi dan sopan. Disdik juga mengizinkan siswa dari SD yang naik ke SMP, boleh memakai seram bekas merah putih untuk sementara.




"Jadi gunakan saja baju yang ada, meskipun sudah sempit, asal rapi dan sopan. Tapi saya lihat kalau di sini semuanya sudah pakai seragam. Tak menutup kemungkinan di sekolah lain ada yang belum, tadi saya sudah cek ada beberapa sekolah yang siswanya tak mengenakan seragam baru. Itu gak apa, sekolah tak boleh memaksakan beli seragam baru," tambah Harjono.


Diketahui, PTM terbatas di Kota Cimahi ikut oleh ratusan sekolah mulai dari jenjang PAUD hingga SMP. Data Dinas Pendidikan, dari 336 PAUD di Kota Cimahi yang lolos verifikasi dan diizinkan PTM sebanyak 212. Untuk SD, dari 116 tercatat 115 mengadakan PTM. Sedangkan SMP, dari total 45 unit sekolah, baru 44 SMP yang bersedia mengadakan PTM.


Harjono menjelaskan pelaksanaan PTM ini diprioritaskan bagai siswa yang tak memiliki sarana penunjang belajar dari rumah (BDR) seperti gadget dan jaringan internet. Jumlah siswa pun dibatasi hanya 33% dari total siswa.


"PTM ini semangatnya kita menyasar siswa yang tak memiliki sarana penunjang belajar jarak jauh atau BDR. Prioritasnya itu agar ada pemerataan dan memangkas kesenjangan pendidikan di masa pandemi Covid-19," ujarnya.

Malah Bikin Macet, Penerapan Ganjil Genap di Kota Bandung Menuai Kritik

Malah Bikin Macet, Penerapan Ganjil Genap di Kota Bandung Menuai Kritik

Malah Bikin Macet, Penerapan Ganjil Genap di Kota Bandung Menuai Kritik



Kemacetan panjang di tol Pasteur saat ganjil genap Bandung, Jumat, 3 September 2021. [Ayobandung.com/Gelar Aldi S]







Penerapan ganjil genap di Kota Bandung memicu kemacetan di sejumlah jalan tol di pintu masuk Bandung. Di Gerbang Tol Pasteur misalnya, penerapan ganjil genap pada hari Sabtu, 04/09/2021) memicu antrean yang mengular kurang lebih sampai tiga kilometer.






Menanggapi hal ini, Pakar Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono mengungkapkan, ketidakjelasan informasi ganjil genap yang disampaikan oleh pemerintah, baik dari pihak kepolisian maupun Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, menyebabkan kemacetan terjadi di tol Bandung akhir pekan kemarin.


"Pernah ada kabar ganjil genap akan diterapkan mulai Jumat 00.00 (WIB), terus tiba-tiba Jumat sore, terus tiba-tiba Sabtu pagi," katanya.


"Nah, informasi yang seperti itu yang kadang-kadang jadi tidak jelas, jadi masyarakat bingung mencari informasi yang benar itu di mana," sambungnya.


Ia menambahkan, kemacetan itu juga terjadi disebabkan oleh beberapa akumulasi kebijakan Pemerintah itu sendiri, seperti sosialisasi sistem ganjil genap yang belum jelas.


"Kemacetan-kemacetan kemarin itu tejadi adalah akumulasi dari beberapa kebijakan, dari sosialisi (ganjil genap), kesiapan petugas, dan konsistensi (dalam penerapan ganjil genap)," ujarnya.


Ia pun tak memungkiri, adanya relaksasi ekonomi di Kota Bandung, seperti dibukanya mal, kafe, dan resto, merupakan pemicu bertambahnya volume kendaraan dan mengakibatkan kemacetan.


"Sebenernya yang bikin macet itu karena aktivitas ekonomi sudah dibuka, maka otomatis masyarakat juga beraktivias ke tempat wisata dan segala macam. Ini yang menyebabkan kenaikan jumlah kendaraan," paparnya.


Ia juga berpendapat, masih banyaknya masyarakat yang mencoba-coba untuk mencari celah pada penerapan ganjil genap ini, seperti dengan alasan tidak tahu.


"Alasan tidak tahu itu alasan klise, kemudian dari masyarakatnya juga mencari celah, seperti ganjil genap dimulai Jumat, Sabtu, Minggu, ya sudah buru-buru (pergi) sebelum diterapkan," ujarnya.


Sementara itu, ejumlah warga menilai kebijakan ganjil genap yang diterapkan di lima tol di Kota Bandung tidaklah efektif menekan mobilitas di Kota Bandung.


Salah seorang pengendara, Ratna (25), ia merasa ganjil genap ini di tol Bandung hanya membuat keribetan lainnya, misalnya dampak dari sistem tersebut yakni terciptanya kemacetan yang panjang.


Baginya, penerapan ganjil genap ini bukanlah solusi yang tepat walau dalihya adalah demi menekan angka mobilitas supaya mengungari penyebaran Covid-19.


"Kemarin (ganjil genap) di pusat Koita Bandung saja malah bikin ribet," ujarnya.


"Lebih baik penyekatan yang jelas-jelas mengurangi pengunjung yang keluar masuk Kota Bandung," tambahnya.


Senada dengan Ratna, Nurrani (26) menilai kebijakan ganjil genap di tol tidak efektif. Menurutnya, saat diberlakukan penyekatan di sejumlah ruas jalan di Bandung, pengendara masih rela cari jalan alternatif lain, meski jarak yang ditempuh cukup jauh.


"Apalagi ini cuma diberlakukan ganjil genap di gerbang tol (menuju Bandung)," kata Nurrani.


Baginya, ganjil genap di tol ini masih banyak celah lain yang bisa dimanfaatkan oleh para pengendara, seperti pengendara mempunyai dua mobil yang masing-masing dengan plat ganjil dan genap, sehingga bisa lolos dari pemeriksaan petugas.


"Terus penjagaannya juga kurang begitu ketat," ujarnya.

Sunday, 5 September 2021

Izin Orangtua Tak Turun di Dua Sekolah, Bagaimana Nasib PTM di Cimahi ?

Izin Orangtua Tak Turun di Dua Sekolah, Bagaimana Nasib PTM di Cimahi ?

Izin Orangtua Tak Turun di Dua Sekolah, Bagaimana Nasib PTM di Cimahi ?



Siswa yang bertugas sebagai satgas protokol kesehatan sekolah memeriksa suhu siswa yang hendak mengikuti kegiatan belajar mengajar saat pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan penerapan kapasitas siswa masuk kelas sebanyak 25 persen di UPT SMPN 1 Kanigoro Blitar, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021). ANTARA FOTO/Irfan Anshor







Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk jenjang TK hingga SMP di Kota Cimahi dipastikan bakal dimulai pada hari Senin, 06/9/2021. Namun masih ada orangtua yang tak mengizinkan anaknya kembali mengikuti pembelejaran tatap muka di sekolah. Lalu, bagaimana nasib PTM di Cimahi setelah ada orangtua yang tak memberi izin?






Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Cimahi, dari total 46 SMP ada satu sekolah yang orangtua dan komitenya secara umum tidak memberikan izin. Sedangkan dari 116 SD, ada satu sekolah juga yang bernasib serupa.


"Jadi ada satu SD dan SMP yang komite dan orang tuanya secara umum tidak memberi izin PTM," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono saat dihubungi medis Suara.com, pada hari Minggu, 05/09/2021.


Permasalahan berbeda didapat sekolah TK dan PAUD. Bukan permasalahan izin orangtua saja, namun ada 124 sekolah dari total 336 TK dan PAUD yang tidak siap melaksanakan PTM. Apalagi berdasarkan hasil verifikasi sarana dan prasarananya tak menunjang.


"Untuk TK dan PAUD dari 336 itu yang siap hanya 212. Bukan hanya tidak siap. Tapi dari hasil verifikasi itu tak layak tatap muka. Misal pakai kantor RW sehingga diputuskan tak diberi izin tatap muka. Malau dipaksakan takutnya malah berbahaya," katanya.


Dari berbagai permasalahan tersebut, Harjono memastikan PTM akan tetap dimulai 6 September mendatang bagi sekolah yang sudah mendapat izin dari orang tua dan siap berdasarkan sarana dan prasarana.


Untuk sekolah yang tak mendapat izin, akan tetap melakukan pembelajaran secara daring atau Belajar Dari Rumah (BDR).


"Tetap daring. Kita juga minta sekolah untuk menerapkan pembelajaran kolaborasi PTM dan BDR. Termasuk untuk guru yang rentan seperti punya penyakit penyerta juga disarankan untuk BDR saja," katanya.


Harjono sudah mengintruksikan kepada seluruh pengawas, pemilik dan struktural untuk melakukan pengawasan. Dirinya meminta laporan hasil pengawasannya dibuat apa adanya dan jujur.


Termasuk jika ada pelanggaran protokol kesehatan Covid-19. Hasil laporan nantinya akan menjadi bahan evaluasi yang akan dilakukan setiap pekan dan disampaikan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi.




"Nanti kita evalausi per minggu kita laporkan ke Pak Plt. Per minggu mana yang layak diteruskan mana yang harus diperbaiki," katanya.


Berikut Skema Singkat PTM Dimasa Transisi di Kota Cimahi:


Selama 4 minggu (6 September-2 Oktober 2021) PTM tahap pertama SMP dan TK dijadwalkan setiap hari Senin, Rabu dan Jumat, sedangkan SD setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu.


Durasi atau lama belajar siswa di sekolah untuk TK/PAUD selama 2 x 60 menit, SD 3 x 60 menit, SMP 4 x 60 menit. Selain itu setiap jenjang kelas di SMP dijadwalan setiap Senin (Kelas VII), Rabu (Kelas VIII) dan Jum'at (Kelas IX).


Dan untuk SD Selasa (Kelas I dan IV), Kamis (Kelas II dan V) dan Sabtu (Kelas III dan VI). Sedangkan jadwal untuk TK/PAUD diatur sesuai jumlah siswa.

Mencuat kembali Konsep Tentara Eropa diantara anggota UE

Mencuat kembali Konsep Tentara Eropa diantara anggota UE

Mencuat kembali Konsep Tentara Eropa diantara anggota UE











Gagasan tentang tentara Eropa yang independen dari aliansi NATO yang dipimpin AS telah ada sejak awal 1950-an, tetapi sebagian besar dilupakan selama Perang Dingin. Konsep tersebut muncul kembali dengan penandatanganan Traktat Lisbon 2007, yang mengusulkan integrasi pertahanan negara-negara anggota UE. Jerman dan Prancis baru-baru ini mendukung gagasan tersebut.






Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah menyatakan keprihatinan atas pembentukan tentara Eropa, dengan mengatakan kekuatan militer Uni Eropa memiliki potensi untuk "membagi Eropa" dan melebih-lebihkan sumber daya pembelanjaan pertahanan senilai $1 triliun yang dimiliki aliansi tersebut. pembuangan.


Berbicara kepada The Telegraph dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Sabtu malam, Stoltenberg bersikeras bahwa dia tidak menentang “lebih banyak upaya Eropa untuk pertahanan,” tetapi memperingatkan bahwa kekuatan reaksi cepat UE seperti yang baru-baru ini diadvokasi oleh kepala urusan luar negeri dan kebijakan keamanan UE Josep Borrell akan merugikan aliansi.


Pada pertemuan informal para menteri pertahanan Uni Eropa di Slovenia pada hari Kamis, Borrell menyarankan bahwa peristiwa dramatis baru-baru ini di Afghanistan, termasuk keruntuhan cepat yang tak terduga dari pemerintah yang didukung Barat dan penarikan pasukan Barat yang kacau, dapat berfungsi sebagai katalis untuk blok tersebut. untuk mengatur pertahanan bersamanya sendiri, termasuk melalui pembentukan kekuatan reaksi cepat.


“Kadang-kadang ada peristiwa yang mengkatalisasi sejarah, yang menciptakan terobosan, dan saya pikir Afghanistan adalah salah satunya,” Borrell menggarisbawahi. Menurut laporan, pasukan reaksi cepat Eropa yang baru dapat mencakup hingga 20.000 tentara, dan dilengkapi dengan kemampuan untuk dikerahkan dengan cepat di mana saja di dunia. Rancangan proposal tentang apa yang disebut "kekuatan masuk pertama" ini diharapkan akan dipresentasikan pada bulan November.


https://sputniknews.com/europe/202109021083775518-josep-borrell-says-afghanistan-events-further-necessitated-need-for-european-defence/


Dalam wawancaranya dengan The Telegraph, Stoltenberg mengungkapkan kekhawatirannya atas gagasan tersebut.


“Saya menyambut lebih banyak upaya Eropa untuk pertahanan tetapi itu tidak akan pernah bisa menggantikan NATO dan kita perlu memastikan bahwa Eropa dan Amerika Utara bersatu. Setiap upaya untuk melemahkan ikatan antara Amerika Utara dan Eropa tidak hanya akan melemahkan NATO, tetapi juga akan memecah Eropa,” kata Stoltenberg.


Pejabat itu mengakui bahwa "ini sebagian tentang uang," menunjukkan bahwa 80 persen dari pengeluaran pertahanan blok NATO berasal dari "sekutu non-Uni Eropa," di antaranya Amerika Serikat.


Tweet MFA Rusia @mfa_russia, organisasi pemerintah Rusia :"72 tahun yang lalu @NATO didirikan dengan tujuan yang dideklarasikan untuk 'mengamankan perdamaian'"




Stoltenberg menambahkan bahwa dalam pandangannya, anggota non-Uni Eropa di sekitar blok itu membantu mempertahankannya. “Ini tentang geografi, Norwegia, Islandia di Utara, Turki di Selatan, AS, Kanada, Inggris, di Barat, sangat penting untuk pertahanan Eropa… Tapi ini juga tentang politik. Karena melemahnya ikatan transatlantik juga akan memecah Eropa,” mohon pejabat itu.


Sekjen lebih lanjut berpendapat bahwa penciptaan “struktur paralel” dan upaya untuk “menduplikasi struktur komando” hanya akan berfungsi untuk “melemahkan kemampuan bersama kita untuk bekerja sama,” mengingat “sumber daya yang langka” yang dimiliki aliansi. Dia mengakui bahwa dia dan NATO belum melihat atau membahas proposal rinci atau spesifik tentang tentara Eropa.



Menolak Menyalahkan Bencana Afghanistan



Dalam wawancaranya, Stoltenberg juga berusaha untuk menangkis kesalahan atas keruntuhan dramatis pemerintah Afghanistan, menunjukkan bahwa pengambilalihan cepat yang tak terduga oleh Taliban "tentu saja... terkait dengan fakta bahwa sekutu NATO memutuskan untuk mengakhiri misi militer ini di Afghanistan," sebagai serta kegagalan oleh mantan pemimpin politik dan militer Afghanistan, ditambah kurangnya dukungan logistik untuk tentara Afghanistan.


Stoltenberg kemudian menyalahkan Pakistan, dengan mengatakan "banyak pertanyaan" harus ditanyakan tentang apakah Islamabad membantu Taliban secara militer, dan mencatat bahwa "hubungan khusus" antara militan dan Pakistan adalah "tentu saja... bagian dari cerita."




Sekretaris itu mengakui bahwa "setelah berinvestasi besar-besaran dalam pasukan keamanan Afghanistan selama 20 tahun", itu adalah harapan yang "masuk akal" di pihak NATO "bahwa mereka akan mampu menahan Taliban untuk waktu yang lebih lama". Stoltenberg mengungkapkan bahwa aliansi tersebut sekarang telah meluncurkan “proses pembelajaran” yang dirancang untuk menawarkan analisis “dengan mata jernih dan jujur” tentang kegagalan aliansi di Afghanistan selama kehadirannya selama satu generasi, dan pengeluaran setidaknya $1 triliun (perkiraan lain pergi setinggi $2,2 triliun). Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa proses ini akan melibatkan "mengakui [ing] keuntungan yang telah kita buat selama bertahun-tahun". Dia tidak merinci apa "keuntungan" ini.


Di tengah penarikan aliansi yang memalukan dari negara itu, Stoltenberg merekomendasikan bahwa "seluruh komunitas internasional, termasuk Rusia dan China", sekarang perlu "bekerja" untuk menghentikan Afghanistan dari sekali lagi menjadi tempat yang aman bagi kelompok teroris.


Amerika Serikat dan NATO serta sekutu Barat lainnya menginvasi Afghanistan pada akhir 2001, setelah serangan teroris 9/11, dengan dalih penolakan Taliban untuk menyerahkan pemimpin teror al-Qaeda Osama bin Laden. Bin Laden segera melarikan diri ke Pakistan, dan dilaporkan dibunuh oleh Tim SEAL AS pada Mei 2011, dengan mayatnya dibuang ke Samudra Hindia dan foto-foto para pemimpin teror yang telah meninggal tidak pernah ditemukan, seolah-olah untuk mencegah "menyerang" teroris lainnya. Dalam hampir 20 tahun AS dan sekutunya menduduki Afghanistan, sebanyak 100.000 warga sipil Afghanistan, lebih dari 70.000 personel pasukan keamanan Afghanistan, puluhan ribu pejuang Taliban, lebih dari 3.500 pasukan koalisi Barat, dan 4.000+ tentara bayaran Barat tewas. .

Kekalahan AS di Vietnam dan Afghanistan adalah peran bangsa Yahudi yang mempengaruhi global politik AS yang merugikan Negara AS

Kekalahan AS di Vietnam dan Afghanistan adalah peran bangsa Yahudi yang mempengaruhi global politik AS yang merugikan Negara AS

Kekalahan AS di Vietnam dan Afghanistan adalah peran bangsa Yahudi yang mempengaruhi global politik AS yang merugikan Negara AS











Setelah selesai semua militer AS di Afghanistan, kemungkinan tidak ada lagi seragam militer AS di Afghanistan, tetapi mungkinnmasih ada banyak prajurit Afghanistan yang dapat dimobilisasi Washington untuk mengacaukan negara dan yang lebih penting, di kawasan itu.






Contohnya Panjshir, ada pemimpin suku di provinsi Panjshir yang mendeklarasikan melawan Taliban, yang disebut anti-Taliban. Satu dari mereka, Ahmad Massoud, pemimpin muda Front Perlawanan Nasional Afghanistan, menulis kolom opini di Washington Post minggu lalu di mana ia meminta AS untuk senjata dan dukungan untuk "sekali lagi menghadapi Taliban".


Satu lagi Amrullah Saleh, Wapres Afghanistan, sekarang menjadi pemimpin sekutu lainnya, yang juga berbasis di provinsi Panjshir – satu-satunya daerah yang tidak berada di bawah kendali Taliban. Ia telah bersumpah bahwa dia tidak akan pernah berbagi atap yang sama dengan kelompok militan yang dominan.


31 Agustus 2021, menandai kekalahan bersejarah dan memalukan bagi Amerika Serikat di Afghanistan setelah 20 tahun pendudukan militer yang sia-sia dan hasilnya hanya merusak.


Selama dua dekade sejak AS meluncurkan perang di Afghanistan untuk menggulingkan penguasa Taliban, namun kemudian sekarang Taliban kembali berkuasa. Dan terlebih lagi, mereka secara militer lebih kuat dari sebelumnya setelah mewarisi seluruh gudang persenjataan Amerika yang ditinggalkan oleh pasukan AS yang melarikan diri.


Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mencoba untuk memberikan putaran positif pada bencana tersebut, mengatakan misi militer telah berakhir dan "babak baru" diplomasi sedang dibuka.


Kita dapat bertaruh dengan aman bahwa "diplomasi" di sini adalah eufemisme untuk sabotase dan intrik politik Washington untuk memastikan Afghanistan merasakan murka penuh dari pembalasan dendam Paman Sam selama bertahun-tahun, jika bukan beberapa dekade, yang akan datang.


Dan itu sudah di mulai, ketika sekelompok perempuan berdemo di Kabul menuntut persamaan hak. Demo adalah ciri khas bentuk dari hasil penggembosan dengan cara penyusupan dan bentuk pemberian paket sosial kemanusian yang disodorkan AS ke warga Afghanistan terutama perempuan.


Tanda lain, telah menunjukkan bentuknya. Sejak Taliban menguasai Kabul pada 15 Agustus, Washington telah membekukan sekitar $7 miliar aset asing milik negara Afghanistan. Amerika juga telah memerintahkan Dana Moneter Internasional untuk memotong hampir $400 juta dana segera yang jatuh tempo ke Kabul.


Hal ini menunjukkan bahwa AS sedang bersiap untuk babak baru perang ekonomi melawan Taliban dengan cara yang sama seperti yang telah dilakukan terhadap Iran setelah Revolusi Islam pada tahun 1979 melawan Shah yang didukung AS, dan juga baru-baru ini melawan Suriah setelah Revolusi Islam pada tahun 1979. kekalahan perang proksi Amerika untuk perubahan rezim.


Banyak negara lain yang menentang AS secara militer akhirnya menimbulkan terorisme ekonomi dari Washington. Kuba, Nikaragua, Korea Utara, Venezuela, antara lain.


Namun, selain perang ekonomi, Amerika Serikat juga dapat memanfaatkan dengan menggunakan opsi untuk memicu konflik militer proksi, perang saudara, di Afghanistan dengan mensponsori faksi-faksi anti-Taliban. Faksi-faksi ini dapat ditelusuri ke Aliansi Utara dan Jaringan Haqqani yang didukung AS dalam perang proksi melawan Uni Soviet selama tahun 1980-an.


Tidak diragukan lagi, CIA dan Pentagon masih mempertahankan jalur kontak dengan para panglima perang ini. Fakta bahwa salah satu dari mereka diberi platform profil tinggi di Washington Post minggu lalu untuk mengajukan permohonan senjata untuk memerangi Taliban adalah tanda yang jelas dari pengaruh negara yang begitu dalam.


Sangat penting bahwa Rusia, Cina dan negara-negara regional lainnya waspada terhadap dampak keamanan yang berasal dari Afghanistan yang sulit diatur. Rusia telah menegur AS atas pembekuan aset Afghanistan, dengan mengatakan bahwa negara itu membutuhkan dukungan internasional, bukan isolasi, untuk membantu rekonstruksi dan stabilitas perang. Demikian juga, China telah terlibat dengan otoritas baru Taliban dengan janji-janji investasi ekonomi besar-besaran untuk mengembangkan infrastruktur dan industri dengan imbalan jaminan keamanan regional.



Taliban Puji 'Tetangga Hebat' China, Perbarui Janji untuk Tidak Membiarkan Teroris Berbasis di Afghanistan



Ini menyinggung strategi yang lebih luas oleh Washington. Mengobarkan konflik proksi di Afghanistan melalui sarana militer dan ekonomi bukan hanya masalah balas dendam yang sempit terhadap para penakluk Taliban yang membuat Paman Sam hidung berdarah untuk dilihat seluruh dunia. Intrik semacam itu memberi AS peluang untuk menyebabkan masalah keamanan regional bagi Rusia dan China. Orang dapat dengan masuk akal menduga bahwa Amerika telah mengeksploitasi Afghanistan sebagai spoiler terhadap Rusia dan China selama setidaknya 40 tahun, bukan hanya dua dekade terakhir.


Afghanistan berpotensi menjadi kunci utama dalam rencana pembangunan ekonomi global China. Negara ini berada di persimpangan rute sutra baru China yang melintasi antara Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Mengingat bahwa pemerintahan Biden, Trump, dan Obama semuanya telah memprioritaskan "mengandung" China dan Rusia sebagai "saingan kekuatan besar", tampaknya Afghanistan pascaperang menghadirkan peluang berbeda untuk ambisi kekaisaran Amerika.




Dari sudut pandang sinis Washington, fase baru perang proksi di Afghanistan dan, lebih luas di kawasan itu, akan jauh lebih murah dibandingkan dengan pendudukan militer penuh selama 20 tahun terakhir yang melibatkan pengeluaran $2 triliun. Plus tidak ada adegan yang mengganggu dari kantong mayat yang tiba kembali di tanah Amerika.


Angka kerugian $2 Trilyun selama 20 tahun invasi AS di Afghanistan tidak ada data rinciannya sama sekali. Jadi angka itu tidak lebih hanya untuk menutupi aib kekalahan memalukan dari angkatan perang AS yang hampir seperempat abad dibuatkan iklannya dimana - mana sebagai angkatan perang terbaik.


Kekalahan AS di Vietnam dan Afghanistan adalah peran Yahudi yang mempengaruhi global politik luar negeri AS yang hanya merugikan negara itu


Jadi, merayakan kekalahan AS di Afghanistan harus dilakukan dengan hati-hati. Bab berikutnya bisa menjadi cerita yang lebih suram dan menyeramkan.

Anak yang Ikut AN, Orang Tua yang Gelisah

Anak yang Ikut AN, Orang Tua yang Gelisah

Anak yang Ikut AN, Orang Tua yang Gelisah



ILUSTRASI. Asesmen Nasional (AN) segera dilakukan guna memaksimalkan pemetaan kualitas pendidikan di suatu wilayah. Hal ini tentunya berbeda dengan Ujian Nasional (UN). (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)
ILUSTRASI. Asesmen Nasional (AN) segera dilakukan guna memaksimalkan pemetaan kualitas pendidikan di suatu wilayah. Hal ini tentunya berbeda dengan Ujian Nasional (UN). (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)








Asesmen Nasional (AN) segera dilakukan guna memaksimalkan pemetaan kualitas pendidikan di suatu wilayah. Hal ini tentunya berbeda dengan Ujian Nasional (UN).






Sebab, AN ini tidak akan menilai individu murid, melainkan per sekolah atau wilayah. Jadi, tidak perlu persiapan yang mendalam, seperti mengikuti try out atau latihan-latihan, lebih baik apa adanya.


Terlebih kepada orang tua, tidak perlu khawatir ketika anaknya terpilih sebagai peserta AN. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo.


"Bagi orang tua, tidak perlu cemas menghadapi ini," kata dia dalam siaran YouTube Kemendikbud RI, Minggu, 05/09/221.


Dia pun meminta orang tua untuk lebih memahami bagaimana AN terselenggara. Hal ini perlu dilakukan agar kekhawatiran AN yang dinilai akan mendiskreditkan anaknya sirna.


"Pertama cari informasi tentang AN dari sumber yang valid, setelah dapat informasi bisa mengecek pemahaman kita apakah betul, kalau belum ya kita bisa mengajak diskusi menggali pemahaman anak dan guru soal AN ini," ungkapnya.