Dinas Pendidikan Kota Cimahi melarang keras sekolah atau satuan pendidikan mewajibkan siswa untuk mengenakan seragam baru pada pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Kebijakan itu diluncurkan sebagai upaya meringankan beban ekonomi masyarakat di tengah Pandemik Covid-19. Apalagi di masa ajaran baru, harga seragam kerap melambung.
"Karena ini di masa pandemi, kami paham kesulitan ekonomi masyarakat. Karena itu kami berharap ke semua sekolah jangan memaksa untuk anak baru untuk memakai seragam," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Harjono saat meninjau PTM di SMP 1 Cimahi, Senin 6 September 2021.
Disdik Kota Cimahi mempersiapkan siswa memakai seragam yang ada tak perlu baru asal rapi dan sopan. Disdik juga mengizinkan siswa dari SD yang naik ke SMP, boleh memakai seram bekas merah putih untuk sementara.
Artikel lain:
Malah Bikin Macet, Penerapan Ganjil Genap di Kota Bandung Menuai Kritik | |
Izin Orangtua Tak Turun di Dua Sekolah, Bagaimana Nasib PTM di Cimahi ? |
"Jadi gunakan saja baju yang ada, meskipun sudah sempit, asal rapi dan sopan. Tapi saya lihat kalau di sini semuanya sudah pakai seragam. Tak menutup kemungkinan di sekolah lain ada yang belum, tadi saya sudah cek ada beberapa sekolah yang siswanya tak mengenakan seragam baru. Itu gak apa, sekolah tak boleh memaksakan beli seragam baru," tambah Harjono.
Diketahui, PTM terbatas di Kota Cimahi ikut oleh ratusan sekolah mulai dari jenjang PAUD hingga SMP. Data Dinas Pendidikan, dari 336 PAUD di Kota Cimahi yang lolos verifikasi dan diizinkan PTM sebanyak 212. Untuk SD, dari 116 tercatat 115 mengadakan PTM. Sedangkan SMP, dari total 45 unit sekolah, baru 44 SMP yang bersedia mengadakan PTM.
Harjono menjelaskan pelaksanaan PTM ini diprioritaskan bagai siswa yang tak memiliki sarana penunjang belajar dari rumah (BDR) seperti gadget dan jaringan internet. Jumlah siswa pun dibatasi hanya 33% dari total siswa.
"PTM ini semangatnya kita menyasar siswa yang tak memiliki sarana penunjang belajar jarak jauh atau BDR. Prioritasnya itu agar ada pemerataan dan memangkas kesenjangan pendidikan di masa pandemi Covid-19," ujarnya.
No comments:
Post a Comment