Dorongan kerja sama antara China dan negara-negara Teluk diperkirakan akan semakin kuat dengan kunjungan para menteri luar negeri dari empat negara Teluk termasuk Arab Saudi, Kuwait, Oman dan Bahrain serta sekretaris jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) pada hari Senin, 10/01/2022, waktu setempat.
Kedatangan para pejabat dalam kunjungan lima hari itu juga akan menjadi dorongan positif untuk negosiasi mengenai Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) China-GCC dan memperkuat hubungan ekonomi China dengan blok tersebut.
Menurut jadwal, keempat menteri luar negeri termasuk Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud dari Arab Saudi, Sheikh Ahmad Nasser al Mohammad al Sabah dari Kuwait, Sayyid Badr al Busaidi dari Oman dan Abdullatif bin Rashid al Zayani dari Bahrain, serta Sekretaris Jenderal GCC Nayef bin Falah al Hajraf akan berada di China dari 10 hingga 14 Januari atas undangan Penasihat Negara merangkap Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
"Kami berharap kedua belah pihak akan menyelesaikan negosiasi FTA China-GCC pada tanggal yang lebih awal untuk membantu negara-negara anggota GCC mengatasi tekanan ekonomi global dan mencapai pemulihan ekonomi sesegera mungkin," kata Wang dalam pertemuan, seperti dikutip dari Global Times, hari Selasa, 11/01/2022.
Sementara Nayef al-Hajraf, Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC), menekankan pentingnya memperkuat hubungan Teluk-Cina dalam sebuah pernyataan yang dimuat Saudi Press Agency (SPA) resmi.
Pemimpin GCC mengatakan bahwa kunjungan itu akan memberikan kesempatan untuk membahas bidang-bidang kepentingan bersama termasuk perjanjian ekonomi 2004 yang ditandatangani di Beijing dan nota kesepahaman yang ditandatangani pada 2010.
Al-Hajraf juga menunjukkan bahwa kunjungan tersebut merupakan kesempatan untuk meninjau bidang kerja sama Teluk-China dan untuk memajukan dan memperkuat persahabatan dan kerja sama.