Lebih dari 120.000 orang telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi militer tanpa alasan pekan lalu, kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, hari Sabtu, sebuah eksodus yang diperkirakan PBB dapat meningkat hingga 5 juta.
Badan pengungsi PBB mengatakan setengah dari mereka yang melarikan diri telah menuju ke perbatasan 300 mil dengan Polandia, di mana pasukan AS membantu persiapan kedatangan baru, sementara warga sipil terlantar lainnya berangkat ke Slovakia, Hongaria, Moldova dan Rumania.
Jumlah pengungsi diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa hari mendatang ketika pasukan darat Rusia bergerak menuju kota-kota besar, termasuk ibu kota Kyiv dengan populasi 3 juta orang.
Saat matahari terbenam pada hari ketiga serangan Rusia, rudal menghujani pusat-pusat populasi sementara semburan tembakan terdengar di tengah pertempuran jalanan yang intens. Warga Ukraina memadati gerbong kereta, jalan raya dan bahkan memilih untuk melarikan diri dengan berjalan kaki, memicu apa yang dikhawatirkan oleh banyak pejabat Amerika dan Eropa adalah krisis pengungsi berikutnya di benua itu.
Sementara itu menurut Wakil Menteri Dalam Negeri Polandia Pawel Szefernaker Sabtu mengatakan 115.000 orang telah melintasi perbatasan ke Polandia dari Ukraina sejak invasi Rusia dimulai minggu ini.
Hanya empat jam sebelumnya dia telah menyebutkan angka 100.000 kedatangan, menunjukkan betapa cepatnya para pengungsi mengalir ke tetangga Uni Eropa mereka.
“Saat ini, ada 115.000 orang yang telah melintasi perbatasan Ukraina-Polandia sejak perang meletus” pada hari Kamis, kata Szefernaker kepada wartawan di desa perbatasan Dorohusk, Polandia timur.
Kepala penjaga perbatasan Polandia, Tomasz Praga, mengatakan hampir 50.000 orang telah menyeberang ke Polandia dari Ukraina pada hari Jumat saja.
Polandia, yang sudah menjadi rumah bagi sekitar 1,5 juta orang Ukraina sebelum invasi Rusia dan yang telah menyatakan dukungan teguh untuk Ukraina, sejauh ini telah melihat sebagian besar dari mereka yang melarikan diri dari Ukraina menyeberang ke wilayahnya.
“Lebih dari 150.000 pengungsi Ukraina sekarang telah menyeberang ke negara-negara tetangga, setengah dari mereka ke Polandia, dan banyak lagi ke Hungaria, Moldova, Rumania dan sekitarnya,” cuit kepala pengungsi PBB Filippo Grandi pada Sabtu.
“Pengungsian di Ukraina juga meningkat tetapi situasi militer membuat sulit untuk memperkirakan jumlah dan memberikan bantuan,” tambahnya.
Szefernaker mengatakan 90 persen pengungsi yang memasuki Polandia memiliki tempat tujuan, seperti rumah teman atau keluarga, tetapi sisanya mencari bantuan di sembilan pusat penerimaan yang didirikan di sepanjang perbatasan. Pusat-pusat tersebut menawarkan makanan dan perawatan medis, tempat untuk beristirahat serta informasi yang diperlukan. Zein Basravi dari Al Jazeera mengatakan kota Przemysl di Polandia yang berukuran sedang telah menjadi pusat kegiatan utama karena para pengungsi Ukraina terus mengalir melintasi perbatasan. “Semua penyeberangan perbatasan terbuka untuk lalu lintas pejalan kaki,” katanya, melaporkan dari kota di Polandia timur. “Pemerintah di sini tahu ada orang yang terjebak di perbatasan di sisi Ukraina, [dan itu] waktu pemrosesannya lama. Orang-orang harus meninggalkan mobil, rel kereta kewalahan, jadi banyak orang meninggalkan segalanya dan berjalan kaki.”
Kepala penjaga perbatasan Polandia, Tomasz Praga, menambahkan pada konferensi pers bahwa pada hari Jumat saja hampir 50.000 orang telah menyeberang ke Polandia dari Ukraina.
Szefernaker mengatakan negaranya dapat memproses hingga 50.000 pengungsi dari Ukraina di perbatasan setiap hari.
Polandia, yang sudah menjadi rumah bagi sekitar 1,5 juta orang Ukraina sebelum invasi Rusia dan yang telah menyatakan dukungan teguh untuk Ukraina, sejauh ini telah melihat sebagian besar dari mereka yang melarikan diri dari Ukraina menyeberang ke wilayahnya.
“Pembaruan terbaru adalah bahwa hampir 116.000 telah melarikan diri ke negara-negara tetangga sejak 24 Februari – terutama Polandia, Hongaria, Moldova, Slovakia dan Rumania,” tulis badan pengungsi PBB UNHCR di Twitter pada hari Sabtu.
“Jumlahnya meningkat,” tambahnya.
PBB mengatakan jumlah orang yang mencari perlindungan di luar Ukraina ke negara lain bisa meningkat menjadi lima juta