Sunday, 6 March 2022

NATO Akan Menggunakan Konflik Ukraina sebagai Dalih untuk Menyeret Negara-Negara Baru ke dalam Blok, Moskow Mengatakan

NATO Akan Menggunakan Konflik Ukraina sebagai Dalih untuk Menyeret Negara-Negara Baru ke dalam Blok, Moskow Mengatakan

NATO Akan Menggunakan Konflik Ukraina sebagai Dalih untuk Menyeret Negara-Negara Baru ke dalam Blok, Moskow Mengatakan








Rusia telah mengumumkan gencatan senjata di Ukraina mulai pukul 07:00 GMT pada hari Sabtu untuk membiarkan warga sipil mengungsi melalui koridor kemanusiaan. Ini sebelumnya telah disepakati dengan Kiev selama putaran kedua negosiasi di Belarusia awal pekan ini.







Selama pengarahan hariannya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa sejak dimulainya operasi militer khusus negara itu di Ukraina pada 24 Februari, pasukan Rusia telah menghancurkan lebih dari 2.000 fasilitas militer, termasuk pusat komando dan komunikasi, sistem anti-rudal, sistem anti-pesawat, dan radar.


Kementerian menambahkan bahwa tentara Rusia bersama dengan kelompok-kelompok milisi Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR, LPR) telah maju di semua lini.


Kementerian menambahkan bahwa tentara Rusia bersama dengan kelompok-kelompok milisi Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR, LPR) telah maju di semua lini.


Awal pekan ini, Presiden Rusia Putin mengatakan bahwa operasi negaranya berjalan sesuai rencana, yaitu tentang melindungi penduduk di republik Donetsk dan Lugansk Ukraina yang memisahkan diri dan untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" Ukraina. Moskow dan Kiev telah melakukan dua putaran negosiasi di Belarusia dalam seminggu terakhir, dengan putaran ketiga dilaporkan diharapkan pada 5 atau 6.



Sejak 2014 13.000-14.000 telah tewas di Donbass — Putin



Hingga 14.000 warga sipil di republik Donetsk dan Lugansk telah tewas sejak 2014, kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Sabtu.


"Apa yang akan saya katakan mungkin terdengar kasar. Namun situasi memaksa saya untuk mengatakan dengan lantang apa yang baru saja terjadi pada saya. Seperti yang mungkin Anda dengar, anjing-anjing liar akhir-akhir ini mulai menyerang orang-orang di berbagai daerah. Beberapa terluka. bahkan menjadi kasus yang mematikan," kata Putin.


Pada titik tertentu, orang "mulai meracuni dan menembak hewan-hewan ini." Dia membuat reservasi bahwa bahkan anjing-anjing liar adalah masalah yang terpisah dan "otoritas lokal berkewajiban untuk mengatasinya."


"Sekarang dengarkan ini: orang-orang Donbass BUKAN anjing liar! Namun, 13.000-14.000 dari mereka telah terbunuh di sana selama bertahun-tahun. Lebih dari 500 anak telah terbunuh atau lumpuh," kata Putin.


Dia percaya apa yang sangat tidak dapat ditoleransi adalah apa yang disebut Barat beradab lebih memilih untuk tidak memperhatikan hal ini selama delapan tahun.


"Selain itu, pihak berwenang di Kiev mulai mengatakan akhir-akhir ini bahwa mereka tidak akan menerapkan perjanjian ini (Minsk-2 - TASS). Mereka telah mengatakannya selama ini di TV dan di Internet - di mana-mana! Mereka menyatakan di depan umum: "Kami tidak menyukainya, kami tidak akan melakukannya," jelas Putin.


Sementara itu, Rusia terus dituduh gagal mengimplementasikan perjanjian.


"Tapi itu omong kosong. Itu tidak masuk akal. Mereka berpendapat bahwa putih itu hitam dan hitam itu putih," dia berbagi kesan tentang peristiwa terbaru.



Scholz, Bennett Bahas Pembicaraan Perdana Menteri Israel Dengan Putin - Pemerintah Jerman



Kanselir Jerman Olaf Scholz telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett selama lebih dari satu jam, membahas pertemuan terakhir dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, kata juru bicara pemerintah Jerman Steffen Hebestreit.


Bennett membahas situasi di Ukraina dengan Presiden Putin pada hari Sabtu, selama pertemuan di Kremlin. Perdana menteri Israel kemudian menuju ke Jerman.


"Kanselir Olaf Scholz bertemu dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada malam hari (pada hari Sabtu). Fokus pembicaraan selama 90 menit adalah hasil pembicaraan yang dilakukan Perdana Menteri dengan Presiden Rusia Putin di Moskow pada hari Sabtu," kata Hebestreit. dalam pernyataan hari Minggu.


Menurut pemerintah Jerman, Scholz dan Bennett setuju untuk tetap berhubungan dekat dan berjanji untuk berupaya mengakhiri konflik Ukraina "secepat mungkin."




Saturday, 5 March 2022

Putin: Sanksi Anti-Rusia Mirip dengan Deklarasi Perang

Putin: Sanksi Anti-Rusia Mirip dengan Deklarasi Perang

Putin: Sanksi Anti-Rusia Mirip dengan Deklarasi Perang


©Sputnik/Andrey Gorshkov/Go to the photo bank






Presiden Rusia mengumumkan operasi khusus di Ukraina pada 24 Februari dengan alasan terus berlanjutnya penembakan di Donbass oleh pasukan Kiev, dan perlunya demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina.







Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa keputusan untuk memulai operasi khusus di Ukraina bukanlah keputusan yang mudah, tetapi menekankan bahwa Moskow berusaha menyelesaikan konflik Donbass secara damai. Dia mengatakan bahwa Kiev seharusnya mengizinkan orang-orang Donbass untuk berbicara bahasa Rusia dengan bebas dan hidup sesuai dengan keinginan mereka sendiri, tetapi pihak berwenang Ukraina malah mengorganisir blokade wilayah tersebut.


Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa Rusia telah mendeteksi munculnya pejuang dari Timur Tengah di Ukraina, yang mencoba menggunakan "mobil jihad" yang dilengkapi dengan bahan peledak untuk menyerang militer Rusia. Sejauh ini, serangan ini tidak berhasil, tambahnya. Presiden menegaskan, sejauh ini operasi berjalan sesuai rencana.


“Saya kira tentara kita akan menyelesaikan semua tugas yang dihadapinya. Saya tidak meragukannya sedetik pun. Seluruh jalannya operasi membuktikannya, semuanya berjalan sesuai rencana, sesuai jadwal.. yang mereka lakukan adalah menghancurkan seluruh infrastruktur militer, yah tidak semua, tapi sebagian. Terutama gudang senjata, amunisi, penerbangan, sistem pertahanan udara", kata Putin.


Putin jelaskan Tentara Ukrania menjadikan warga sipil sebagai perisai.




Putin juga menguraikan salah satu tujuan operasi khusus – de-Nazifikasi Ukraina. Dia menjelaskan bahwa sementara nasionalis dapat ditemukan di banyak negara, bahkan di Rusia, hanya di Ukraina mereka diizinkan untuk mengekspresikan pandangan mereka secara terbuka dan hanya di sana mereka didukung di tingkat pemerintah.


“Apakah Anda melihat ribuan orang berjalan di sekitar ibu kota dengan obor?… Apakah Anda melihat orang-orang [berbaris] dengan swastika dan dengan obor ini seperti di Jerman pada 1930-an? Apakah kami mendukung mereka yang membunuh orang Rusia, Yahudi, bahkan orang Polandia yang sama? dalam perang [Dunia Kedua]? Apakah kita menjadikan mereka pahlawan? Tapi [di Ukraina] mereka melakukannya dan [orang-orang ini] didukung", kata Putin.


“Apakah Anda melihat ribuan orang berjalan di sekitar ibu kota dengan obor?… Apakah Anda melihat orang-orang (berbaris) dengan swastika dan dengan obor ini seperti di Jerman pada 1930-an? Apakah kami mendukung mereka yang membunuh orang Rusia, Yahudi, bahkan orang Polandia yang sama? dalam perang (Dunia Kedua)? Apakah kita menjadikan mereka pahlawan? Tapi(di Ukraina) mereka melakukannya dan (orang-orang ini) didukung", kata Putin.



Tentang Sanksi Barat dan Kesiapan Pasukan Pencegahan Rusia



Putin mencatat bahwa meskipun demikian, tidak ada darurat militer atau keadaan darurat yang akan diberlakukan di Rusia. Dia menambahkan bahwa darurat militer hanya dapat diterapkan jika ada ancaman eksternal yang luar biasa, yang sejauh ini tidak ada yang terwujud. Presiden mengungkapkan, bagaimanapun, bahwa pasukan pencegahan Rusia berada dalam siaga tinggi setelah menteri luar negeri Inggris mengatakan bahwa NATO "terlibat" dalam konflik Ukraina.


Presiden menekankan bahwa penerapan zona larangan terbang di atas Ukraina oleh negara mana pun akan dilihat oleh Rusia sebagai partisipasi dalam konflik. Sebelumnya, AS dan negara-negara NATO lainnya berulang kali menolak permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memperkenalkan zona seperti itu, dengan alasan bahwa hal itu kemungkinan akan memicu perang antara blok tersebut dan Rusia.


Operasi khusus diluncurkan oleh Putin pada 24 Februari dengan tujuan untuk mendemiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina. Presiden mengatakan bahwa Rusia tidak memiliki pilihan lain selain bertindak setelah Kiev gagal menerapkan perjanjian Minsk selama delapan tahun dan secara sistematis mencoba untuk membatalkannya.


Anggota Parlemen Ukraina : Zelensky Melarikan Diri ke Polandia dan 'Bersembunyi di Kedutaan Besar AS'

Anggota Parlemen Ukraina : Zelensky Melarikan Diri ke Polandia dan 'Bersembunyi di Kedutaan Besar AS'

Anggota Parlemen Ukraina : Zelensky Melarikan Diri ke Polandia dan 'Bersembunyi di Kedutaan Besar AS'


©AFP 2022/SERGEI SUPINSKY






Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak meninggalkan ibu kota negara itu, Kiev, karena operasi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" negara itu.







Anggota parlemen oposisi Ukraina Ilya Kiva mengklaim bahwa presiden "segera" pergi ke Polandia dan bersembunyi di Kedutaan Besar AS di sana.


"Di sinilah dia akan terus memanfaatkan Tentara Ukraina dan warga sipil sambil membuat perintah gila yang menelan ribuan nyawa manusia", kata Kiva dalam pesan video.


Baik presiden Ukraina maupun Kedutaan Besar AS di Polandia tidak mengomentari klaimnya.


Anggota Parlemen Ukrania Ilya Kiva katakan Zelenskyy kabur ke Polandia




Sebelumnya, pembicara Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin juga menegaskan bahwa Zelensky melarikan diri dari Ukraina dan menuju ke Polandia.


"Zelensky meninggalkan Ukraina. Deputi Rada Verkhovna mengatakan bahwa mereka tidak dapat menemuinya di Lvov", tulisnya di saluran Telegramnya. "Dia sekarang di Polandia".


Beberapa negara Barat telah menyatakan keprihatinan sehubungan dengan keselamatan Zelensky. Khususnya, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan Paris siap "membantunya jika perlu". Dilaporkan juga bahwa Amerika Serikat menawarinya evakuasi, tetapi dia menolak.


Laporan bahwa Zelensky meninggalkan ibukota Ukraina muncul awal pekan lalu, dengan sang presiden membantahnya dan memposting beberapa pesan video di mana dia mengatakan dia tetap di Kiev.


Pada akhir Februari, Rusia meluncurkan operasi militer di Ukraina dengan tujuan untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" negara itu. Operasi dimulai setelah permintaan bantuan dari Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Setelah dimulainya operasi, gelombang besar sanksi anti-Rusia mengikuti dar Barat

Friday, 4 March 2022

ISIS di Donbass Dilatih di Pangkalan Al-Tanf AS, Intelijen Rusia Memperingatkan

ISIS di Donbass Dilatih di Pangkalan Al-Tanf AS, Intelijen Rusia Memperingatkan

ISIS di Donbass Dilatih di Pangkalan Al-Tanf AS, Intelijen Rusia Memperingatkan


©AP Photo/Hammurabi's Justice News






Rusia meluncurkan operasi khusus di Ukraina pada 24 Februari dengan tujuan yang dinyatakan untuk demiliterisasi dan de-Nazifikasi negara tersebut. Presiden Vladimir Putin mengizinkan operasi tersebut menyusul permintaan bantuan dari Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk, yang menghadapi peningkatan pemboman oleh Kiev.







Negara-negara NATO mengirim pejuang teroris ke Ukraina, Badan Intelijen Luar Negeri Rusia memperingatkan pada hari Jumat.


Menurut dinas intelijen, para teroris, yang akan dikerahkan ke Donbass, dilatih di pangkalan militer Al-Tanf yang dikuasai AS di Suriah. Selanjutnya, Amerika Serikat terus membentuk unit teroris baru di Timur Tengah dan Afrika untuk mengirim mereka ke Ukraina melalui Polandia, kata badan tersebut.


Dinas intelijen mengatakan bahwa sebagian besar teroris ISIS yang dilatih di Suriah untuk ditempatkan di Donbass dihancurkan selama operasi militer khusus Rusia di Ukraina.


Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Kamis bahwa intelijen militer AS sedang meningkatkan kampanye untuk merekrut tentara bayaran untuk Ukraina. Sekitar 200 tentara bayaran Kroasia tiba di Ukraina melalui Polandia pekan lalu, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.


"Intelijen militer AS telah meluncurkan kampanye propaganda skala besar untuk merekrut kontraktor PMC (perusahaan militer swasta) untuk dikirim ke Ukraina. Pertama-tama, karyawan Akademi PMC Amerika, Cubic, dan Dyn Corporation sedang direkrut... Baru minggu lalu, sekitar 200 tentara bayaran dari Kroasia tiba melalui Polandia, yang bergabung dengan salah satu batalyon nasionalis di tenggara Ukraina".


Dia menekankan bahwa tentara bayaran asing di Ukraina tidak dapat dianggap sebagai tawanan perang (POW) jika ditahan sesuai dengan hukum humaniter internasional. Ketika ditahan, mereka dapat mengharapkan tuntutan pidana yang terbaik, kata Konashenkov.


Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa formasi nasionalis dan neo-Nazi, yang mencakup tentara bayaran asing dari Timur Tengah, menggunakan warga sipil di Ukraina sebagai tameng manusia. Kremlin menekankan bahwa neo-Nazi di Ukraina menggunakan metode teroris dengan mengerahkan senjata berat di daerah pemukiman.


Layanan pers Kremlin juga mengatakan bahwa ada peningkatan jumlah tentara bayaran asing di Ukraina, termasuk dari Albania dan Kroasia, serta militan Kosovo dan jihadis dengan pengalaman militer di Suriah.


Pada 27 Februari, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan pembentukan legiun asing, Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina. Beberapa hari kemudian, menteri luar negeri negara itu, Dmytro Kuleba, mengklaim bahwa lebih dari seribu tentara bayaran dari 16 negara menuju ke Ukraina. Zelensky telah menegaskan bahwa sekitar 16.000 tentara bayaran asing akan berperang untuk Ukraina.


Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer khusus di Ukraina menyusul permintaan dari republik Donbass, yang telah dia akui beberapa hari sebelumnya.


"Tujuan (operasi khusus Rusia) adalah untuk melindungi orang-orang yang telah menjadi sasaran pelecehan, genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun, dan untuk ini kami akan berusaha untuk mendemiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina, serta membawa ke pengadilan, mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap penduduk yang damai, termasuk warga Federasi Rusia", kata Putin dalam pidatonya yang disiarkan televisi kepada warga.

Zelensky Meninggalkan Ukraina ke Polandia, Kata Ketua Duma Negara Rusia

Zelensky Meninggalkan Ukraina ke Polandia, Kata Ketua Duma Negara Rusia

Zelensky Meninggalkan Ukraina ke Polandia, Kata Ketua Duma Negara Rusia


©AFP 2022/SERGEI SUPINSKY






Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak meninggalkan ibu kota negara itu, Kiev, karena operasi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" negara itu.







Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meninggalkan Ukraina dan saat ini berada di Polandia, kata pembicara Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin.


"Zelensky meninggalkan Ukraina. Deputi Rada Verkhovna mengatakan bahwa mereka tidak dapat menemuinya di Kiev", tulisnya di saluran Telegramnya. "Dia sekarang di Polandia".


Tak lama setelah pernyataan Volodin, Verkhovna Rada menyatakan bahwa Zelensky tidak meninggalkan Ukraina dan tetap di Kiev.


Beberapa negara Barat telah menyatakan keprihatinan sehubungan dengan keselamatan Zelensky. Khususnya, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan Paris siap "membantunya jika perlu". Dilaporkan juga bahwa Amerika Serikat menawarinya evakuasi, tetapi dia menolak.


Laporan bahwa Zelensky meninggalkan ibukota Ukraina muncul awal pekan lalu, dengan sang presiden membantahnya dan memposting beberapa pesan video di mana dia mengatakan dia tetap di Kiev.


Pada akhir Februari, Rusia meluncurkan operasi militer di Ukraina dengan tujuan untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" negara itu. Operasi dimulai setelah permintaan bantuan dari Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Setelah dimulainya operasi, gelombang besar sanksi anti-Rusia mengikuti dari Barat.

Kemenhan Rusia - Kiev Berusaha Framing Rusia Pembuat Kontaminasi Radioaktif di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina

Kemenhan Rusia - Kiev Berusaha Framing Rusia Pembuat Kontaminasi Radioaktif di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina

Diplomat Rusia mendesak negara-negara G7 untuk menilai kerusakan global yang mereka sebabkan dalam 25 tahun terakhir


CC BY-SA 3.0/Ralf1969/Zaporizhzhia Nuclear Power Plant






Layanan Darurat Ukraina mengatakan kebakaran telah meletus di luar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhskaya semalam, dengan salah satu unitnya telah dimatikan. Api kemudian dipadamkan, tanpa ada korban jiwa yang dilaporkan.







Pasukan Rusia telah menguasai kota Energodar di mana pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa berada, kata Kementerian Pertahanan Rusia.


Kebakaran itu merupakan hasil provokasi Kiev yang bertujuan menuduh Rusia menciptakan sarang kontaminasi radioaktif, tambah kementerian itu.


"Tujuan dari provokasi oleh rezim Kiev di fasilitas nuklir adalah upaya untuk menuduh Rusia menciptakan sumber kontaminasi radioaktif. Semua ini membuktikan niat kriminal rezim Kiev atau hilangnya kendali penuh Zelensky atas tindakan Ukraina. kelompok sabotase dengan partisipasi tentara bayaran asing", kata Konashenkov.


Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, sekitar pukul 2 pagi waktu setempat, sekelompok petugas Garda Nasional Rusia yang berpatroli di wilayah sekitar PLTN diserang oleh penyabot Ukraina yang melepaskan tembakan dari gedung pusat pelatihan stasiun. Pasukan Rusia membalas dan menghancurkan pangkalan tempur para penyabot. Saat mereka meninggalkan gedung, kelompok sabotase Ukraina membakar gedung.


Konashenkov menambahkan bahwa tingkat radiasi normal setelah insiden tersebut. Staf PLTN tetap bekerja seperti biasa dan memantau tingkat radiasi.


Direktur Badan Tenaga Atom Internasional memastikan tidak ada pelepasan radiasi akibat insiden tersebut, sistem keselamatan enam reaktor di PLTN Zaporozhskaya tidak terpengaruh oleh kebakaran.


Pada Jumat malam, Layanan Darurat Negara Ukraina melaporkan kebakaran di pusat pelatihan di luar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhskaya di kota Energodar. Kebakaran itu terlokalisir hingga 2.000 meter persegi, layanan darurat kemudian melaporkan, menambahkan bahwa tidak ada korban yang dilaporkan selama insiden itu.



Tentara bayaran AS di Ukrania ditangkap akan diadili sebagai penjahat



Tak satu pun dari tentara bayaran yang dikirim Barat ke Ukraina untuk memperjuangkan rezim nasionalis akan menikmati hak kombatan di bawah hukum humaniter internasional, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.


"Saya ingin membuat pernyataan resmi bahwa tidak ada tentara bayaran yang dikirim Barat ke Ukraina untuk memperjuangkan rezim nasionalis di Kiev yang dapat dianggap sebagai pejuang sesuai dengan hukum humaniter internasional atau menikmati status tawanan perang," tegas Konashenkov. .


Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov
©Anton Novoderezhkin/TASS


Dia menyatakan bahwa semua tindakan sabotase oleh tentara bayaran di Ukraina dilakukan dengan menggunakan senjata yang disediakan oleh Barat. Konashenkov mengatakan bahwa tentara bayaran asing menyerang militer Rusia dan konvoi pasokan dan pesawat memberikan dukungan.


"Dalam video yang disebarkan oleh dinas rahasia Ukraina untuk tujuan propaganda sebagai rekaman yang diduga difilmkan oleh warga sipil setempat, mereka memilih untuk tidak tampil di depan kamera," kata Konashenkov.


Dia memperingatkan bahwa semua tentara bayaran asing, yang ditahan di Ukraina, akan dibawa ke pengadilan atas tuduhan kriminal.


"Paling-paling, mereka dapat dituntut sebagai penjahat. Kami mendesak semua warga negara asing yang mungkin memiliki rencana untuk pergi dan berjuang untuk rezim nasionalis Kiev untuk berpikir belasan kali sebelum melanjutkan," kata Konashenkov.

Banjir Dua Kecamatan Probolinggo

Banjir Dua Kecamatan Probolinggo

Banjir Dua Kecamatan Probolinggo








Banjir menerjang tiga desa yang tersebar di dua kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur akibat hujan deras yang mengguyur kawasan setempat sejak Kamis (3/3) sore hingga malam.







"Desa yang terendam banjir yakni Desa Tambakrejo di Kecamatan Tongas, kemudian di Kecamatan Dringu ada Desa Dringu dan Desa Kedungdalem," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Sugeng Suprisayoga saat dikonfirmasi per telepon di Probolinggo, Jumat.


Menurut dia hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi sejak Kamis (3/3) sore yang diduga menjadi pemicu terjadinya peningkatan debit air sungai dan meluap hingga menggenangi permukaan warga di tiga desa tersebut.


"Banjir yang terjadi di Kecamatan Dringu biasanya kiriman dari wilayah atas yakni Kecamatan Sumber, Kuripan, dan Bantaran, sedangkan banjir di Kecamatan Tongas biasanya kiriman air dari Kecamatan Sukapura dan Lumbang," tuturnya.


Banjir Probolinggo




Sugeng mengatakan banjir di tiga desa tersebut sudah surut, sehingga relawan dan warga mulai kerja bakti membersihkan perabotan rumah yang sempat terendam banjir yang sebagian juga disertai lumpur.


"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Probolinggo juga masih melakukan asessmen akibat banjir yang menerjang di dua kecamatan itu untuk melakukan pendataan jumlah korban yang terdampak banjir," katanya.


Ia menjelaskan kedua kecamatan tersebut merupakan daerah rawan banjir, sehingga ketika hujan turun dengan intensitas sedang hingga deras dengan durasi waktu lebih 2 jam, maka kemungkinan akan banjir apalagi bersamaan dengan air pasang laut maka banjirnya akan semakin besar.


"Kami imbau masyarakat di daerah rawan banjir untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bencana alam banjir karena cuaca masih ekstrem dan potensi hujan masih terjadi," ujarnya.


Sementara itu, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam rilisnya secara tertulis melaporkan banjir berdampak pada 1.061 KK yang menempati 1.061 rumah di Kabupaten Probolinggo.


Berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 21 kecamatan di Kabupaten Probolinggo teridentifikasi sebagai wilayah dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Kecamatan Tonggas dan Dringgu yang berdekatan dengan wilayah perairan termasuk pada wilayah dengan potensi tersebut.

Banjir Klaten - Relawan Berjibaku Evakuasi Lansia dan Balita

Banjir Klaten - Relawan Berjibaku Evakuasi Lansia dan Balita

Banjir Klaten - Relawan Berjibaku Evakuasi Lansia dan Balita














Intensitas hujan tinggi selama tiga jam warga dibuat kaget, datang banjir tiba-tiba. Banjir dari luapan sejumlah sungai di Klaten, pada hari Kamis malam 03/03/2022. Lima desa di empat kecamatan di Kabupaten Klaten terendam banjir.


Banjir Klaten




Keempat kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Pedan, Ceper, Juwiring dan Karangdowo yang tergenang banjir setinggi hampir setengah meter.


Sejumlah relawan berjibaku mengevakuasi lansia dan balita karena terjebak banjir akibat luapan Sungai Kaligawe. Dengan perlengkapan seadanya, lansia tersebut dibawa mengungsi ke lokasi yang aman bersama sejumlah wanita dan balita setelah desa mereka terkepung banjir.


Di Desa Sawahan, Kecamatan Juwiring, banjir sudah memasuki rumah warga dan jalan umum hingga setinggi paha orang dewasa. “Warga yang rumahnya tergenang banjir memilih mengungsi ke rumah kerabat terdekat,” kata Gunawan, perangkat Desa Sawahan.


Selain itu, banjir membuat akses jalan penghubung antar desa di wilayah tersebut tergenang banjir sehingga tak bisa dilalui kendaraan.


Saat ini relawan dibantu warga masih berjaga-jaga sebagai antisipasi banjir semakin meninggi. Namun biasanya banjir akan kembali surut setelah dibagian hulu sungai bagian barat sudah reda dan tidak diguyur hujan.



Jalur Utama Objek Wisata Terputus



Jalur utama menuju objek wisata air Umbul Ponggok dan Janti, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah putus diterjang banjir. Penyebabnya Sungai Pondok di Desa Pondok, Kecamatan Karanganom meluap ke jalan.


"Air meluap sekitar sejam lalu (pukul 16.30 WIB). Arus cukup deras sehingga masuk ke jalan raya," ungkap Marnowo (50) warga Dusun Jayan, Desa Pondok kepada detikJateng di lokasi, pada hari Kamis sore, 03/03/2022.


Sungai di selatan rumahnya itu, sebut Marnowo, meluap setelah hujan deras sejak pukul 12.00 WIB. Gorong-gorong diduga yang tidak mampu menampung debit air hingga menyebabkan air meluap.


"Gorong- gorong terlalu kecil sehingga air tidak muat. Padahal ini jalur utama wisata ke Ponggok," papar Marnowo. Dijelaskan Marnowo, luapan besar itu baru kali pertama terjadi. Arus air cukup deras sehingga membahayakanJika pengendara yang nekat melintas.

Letusan Gunung Semeru Terjadi Puluhan Kali Sehari, PVMBG: Status Masih Level III

Letusan Gunung Semeru Terjadi Puluhan Kali Sehari, PVMBG: Status Masih Level III

Letusan Gunung Semeru Terjadi Puluhan Kali Sehari, PVMBG: Status Masih Level III


Fenomena erupsi Semeru terekam kamera pengawas atau CCTV milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang di area bukit padat, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo. [Timesindonesia.co.id]






Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyatakan letusan Gunung Semeru terjadi hampir setiap hari. Status gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut masih pada Level III atau Siaga.







Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api wilayah Barat, PVMBG Kementerian ESDM Nia Khaerani mengatakan erupsi Gunung Semeru terjadi setiap hari. Bahkan pada hari Selasa, 01/03/2022, tercatat sebanyak 40 kali dan pada hari Rabu, 02/03/2022 tercatat sebanyak 32 kali.


Sementara, berdasarkan laporan petugas pos pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur pada periode Kamis pukul 00.00 hingga 06.00 WIB terekam letusan sebanyak 16 kali, dengan amplitudo 10-21 MM selama 55-95 detik.


Kemudian gempa embusan sebanyak dua kali, dengan amplitudo 3-6 MM selama 22-33 detik, gempa tremor harmonik sebanyak satu kali dan tektonik jauh sebanyak tiga kali.


Saat terjadi erupsi




"Secara visual Gunung Semeru terlihat jelas. Teramati letusan asap warna putih kelabu setinggi 300 - 500 meter diatas kawah," katanya mengutip dari Antara, pada hari Kamis, 03/03/2022.


Pada Kamis periode 06.00 - 12.00 WIB tercatat gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl atau tertinggi di Pulau Jawa itu kembali mengalami letusan sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 10-20 MM dengan lama gempa 45-125 detik, serta terekam satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 15 MM dan lama gempa 2.820 detik.


Hasil pengamatan enam jam berikutnya pada pukul 12.00-18.00 WIB juga tercatat Gunung Semeru mengalami empat kali letusan, dengan amplitudo 10-20 MM dan lama gempa 65-105 detik.


Nia mengatakan PVMBG merekomendasikan agar warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 KM dari puncak (pusat letusan).


Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 KM dari puncak.


"Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 KM dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.


Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Pertemuan II - Rusia, Ukraina Sepakat Format Koridor Kemanusiaan untuk Warga Sipil

Rusia, Ukraina Sepakat Format Koridor Kemanusiaan untuk Warga Sipil, Kata Negosiator


©BelTA/Go to the photo bank






Delegasi kedua negara baru-baru ini menyelesaikan perundingan putaran kedua. Kedua pihak gagal mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata atau mengakhiri operasi khusus Rusia, tetapi membuat kemajuan dalam masalah kemanusiaan.







Rusia dan Ukraina merundingkan format koridor kemanusiaan untuk keluarnya warga sipil Ukraina dari kota, kata kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky. Mereka juga membahas prospek gencatan senjata sementara untuk wilayah di sekitar koridor kemanusiaan, tambahnya.


"Kami berhasil menemukan saling pengertian untuk beberapa [masalah yang diangkat selama pembicaraan], tetapi masalah utama yang diselesaikan hari ini adalah penyelamatan orang-orang, warga sipil, yang berada di zona bentrokan militer", kata Medinsky.


Hasil Pertemuan II Rusia Ukrania




Anggota delegasi Rusia lainnya untuk negosiasi, Leonid Slutsky, mengatakan bahwa pemahaman tentang masalah tersebut telah tercapai, tetapi militer kedua belah pihak belum menentukan rinciannya. Dia menambahkan bahwa militer akan segera merundingkan pembentukan koridor kemanusiaan.


Kantor Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa PBB juga akan membahas mekanisme koordinasi bantuan kemanusiaan ke Ukraina.


Perwakilan Ukraina dalam negosiasi dengan Rusia, Mikhail Podolyak, membenarkan bahwa kedua pihak mencapai kesepahaman tentang masalah pembentukan koridor kemanusiaan. Dia mengatakan mereka akan digunakan untuk mengevakuasi warga sipil dan untuk mengirim obat-obatan dan makanan ke daerah-daerah yang paling terkena dampak pertempuran.



Putaran Baru Negosiasi Di Depan



Perwakilan Rusia dan Ukraina bertemu untuk putaran kedua negosiasi pada 3 Maret. Kedua pihak membahas masalah militer, internasional, dan kemanusiaan serta cara-cara penyelesaian politik untuk konflik tersebut, kata Medinsky. Para pihak dalam pembicaraan tidak berhasil mencapai kesepakatan apa pun di luar masalah membangun koridor kemanusiaan.


Namun, mereka sepakat untuk bertemu untuk negosiasi putaran ketiga dalam waktu dekat. Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, dengan alasan perlunya demiliterisasi Ukraina dan memindahkan senjata berbahaya dari wilayahnya yang mengancam Rusia, dan untuk "menghilangkan Nazi" negara itu.


Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia tidak punya pilihan lain selain memulai operasi setelah Kiev gagal menyelesaikan konflik Donbass secara damai, sesuai kesepakatan Minsk. Putin juga mengutip Kiev mengancam Rusia dengan kembali ke statusnya sebagai negara nuklir.

Thursday, 3 March 2022

Marjorie Taylor Greene Kecam Biden sebagai 'Tidak Kompeten Secara Mental'

Marjorie Taylor Greene Kecam Biden sebagai 'Tidak Kompeten Secara Mental'

Marjorie Taylor Greene Kecam Biden sebagai 'Tidak Kompeten Secara Mental'


©REUTERS/LEAH MILLIS






Selama pidato Kenegaraan Presiden Joe Biden di depan Kongres pada Selasa malam, Marjorie Taylor Greene berusaha memulai nyanyian "membangun tembok" ketika POTUS berfokus pada isu-isu terkait krisis migrasi.







Anggota Kongres dari Partai Republik Marjorie Taylor Greene telah mengecam Presiden Joe Biden atas pidato kenegaraannya baru-baru ini, mengecam POTUS sebagai orang yang "tidak kompeten secara mental".


Greene meluncurkan serangan verbalnya pada Biden selama pidato 30 menit di 'Right Side Broadcasting Network', sebuah perusahaan media konservatif yang dikenal dengan demonstrasi langsung untuk mendukung mantan Presiden AS Donald Trump.


Dalam anggukan yang jelas ke Ukraina, anggota kongres menuduh POTUS diduga mengirim "ribuan tentara Amerika ke Eropa Timur untuk mempertahankan perbatasan negara lain", menyusul dimulainya operasi khusus Rusia pada 24 Februari yang bertujuan untuk demiliterisasi dan "de-Nazifikasi" Ukraina.


“Di bawah Presiden Trump, (perkembangan) ini tidak akan pernah terjadi. Selama empat tahun negara kita memiliki pemimpin sejati yang memimpin Amerika dan seluruh dunia menuju perdamaian demi kekuatan,omong kosong", kata Greene.


Dia juga mengklaim bahwa "tidak heran Amerika lemah" dan menambahkan bahwa Biden konon "menempatkan Amerika sebagai yang terakhir" karena dia "secara harfiah melayani China dan dunia". Perwakilan Georgia menggambarkan POTUS sebagai "globalis... untuk kepentingan China dan untuk kepentingan Rusia".


Secara terpisah, anggota Kongres merujuk pada putra POTUS, mengklaim bahwa "presiden Amerika Serikat benar-benar dikompromikan karena setiap pemimpin dunia memiliki konten laptop Hunter Biden dan lebih banyak lagi untuk memerasnya".


Dia kemudian melangkah lebih jauh dengan berargumen, "...yang dia (presiden AS) pedulikan adalah melindungi Hunter Biden dan dia tidak akan melindungi salah satu dari kita. Inilah sebabnya saya telah memperkenalkan empat pasal pemakzulan pada Joe Biden".


Pernyataan Greene mengikuti dia mencoba untuk meneriakkan "bangun tembok" selama pidato Kenegaraan POTUS pada hari Selasa, dalam referensi yang jelas pada seruan mantan Presiden Donald Trump untuk membangun tembok melintasi perbatasan selatan AS untuk mengatasi migran ilegal.



Peringkat Persetujuan Joe Biden Turun



Jajak pendapat ABC News/Washington Post baru-baru ini menunjukkan bahwa peringkat persetujuan Biden telah turun menjadi 37%, dengan 55% tidak setuju, turun 4 poin persentase sejak November dan 15 poin sejak April 2021.


Sejumlah besar faktor membuat angka persetujuan Biden tetap rendah, seperti penanganannya terhadap situasi Ukraina, respons pandemi COVID-19, krisis perbatasan migrasi, dan ketajaman mentalnya.



Skandal Laptop Hunter Biden



Skandal seputar apa yang disebut "laptop dari neraka" yang konon milik Hunter Biden dimulai pada Oktober 2020, ketika New York Post menerbitkan sebuah artikel tentang dua email yang diduga diterima oleh putra Biden dari seorang pejabat tinggi di perusahaan Ukraina Burisma ketika dia berada di dewan perusahaan.


Dalam email Mei 2014, penasihat dewan Burisma Vadym Pozharsky konon meminta Hunter Biden untuk "menggunakan pengaruhnya" untuk secara politis mendukung perusahaan Ukraina, sementara dalam email lain, tertanggal April 2015, Pozharsky berterima kasih kepada Biden yang lebih muda karena mengatur pertemuannya dengan Ayah 52 tahun, Wakil Presiden AS saat itu Joe Biden.


Dugaan email dilaporkan bersumber dari hard drive laptop yang rusak, yang dikatakan milik Hunter Biden yang diturunkan untuk diperbaiki di sebuah toko di negara bagian asalnya, Delaware. POTUS, pada bagiannya, telah berulang kali bersikeras bahwa dia tidak pernah ada hubungannya dengan urusan bisnis putranya, membanting tuduhan terhadap Hunter Biden sebagai "kotoran dari antek (mantan Presiden AS) Donald Trump".