Rusia berusaha untuk menjaga hubungan yang baik dan konstruktif dengan semua negara, terutama dengan tetangganya, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Larvov dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Rossiyskaya Gazeta pada hari Kamis.
"Sebagai anggota komunitas internasional yang dapat diandalkan, Rusia mencari lingkungan eksternal yang baik, sambil tetap bertetangga yang baik dan memelihara kerja sama yang konstruktif dengan semua negara, terutama dengan tetangganya. Kami tidak bisa tidak menikmati kemitraan strategis dengan negara-negara Asia Tengah, dengan sebagian besar di antaranya adalah sekutu kami," kata diplomat itu dalam artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Rusia dalam rangka memperingati 30 tahun hubungan diplomatik dengan Asia Tengah.
Lavrov mengatakan bahwa Moskow terlibat dalam agenda sibuk dengan negara-negara Asia Tengah untuk merayakan hari jadi tersebut. Rusia juga dapat melihat perdagangannya dengan Asia Tengah tumbuh secara dinamis terlepas dari "situasi geopolitik yang bergejolak," Lavrov menekankan. "Perdagangan tumbuh dengan hampir setiap negara di kawasan ini," katanya, menambahkan bahwa, selain komoditas, ini telah melibatkan pertanian, bahan kimia, produk minyak, farmasi, logam, mobil dan peralatan.
"Antara 2010 dan 2021 saja, akumulasi investasi Rusia berjumlah sekitar $30,5 miliar. Ada lebih dari 10.000 perusahaan Rusia dan usaha patungan yang aktif di negara-negara Asia Tengah yang menciptakan 900.000 pekerjaan,” kata diplomat top Rusia itu.
Rusia tidak menganggap Asia Tengah sebagai saingan geopolitiknya
Berbeda dengan Barat, Rusia tidak menganggap Asia Tengah sebagai arena persaingan geopolitik, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Rossiyskaya Gazeta pada hari Kamis.
“Tidak seperti beberapa negara Barat, Rusia tidak menganggap Asia Tengah sebagai arena konfrontasi geopolitik dalam semangat Permainan Besar. Mengingat hal ini, kami tidak bisa tidak memuji integrasi yang sedang berlangsung di kawasan itu dan konsultasi yang diadakan antara para pemimpin Asia Tengah mengenai secara teratur," kata menteri luar negeri Rusia dalam artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Rusia dalam rangka memperingati 30 tahun hubungan diplomatik dengan wilayah tersebut.
Lavrov menggambarkan hubungan Rusia dengan kawasan sebagai harmonis, saling menguntungkan dan setara, dengan mengatakan ini "menunjukkan dengan jelas bagaimana kerja sama yang efektif harus dikembangkan antar negara di abad ke-21." Moskow dan mitranya di Asia Tengah tetap berkomitmen untuk "memperluas dan memperdalam kerja sama yang memperkaya", tambahnya.
"Kami dapat melihat potensi besar untuk lebih mengembangkan perdagangan dan kerja sama di bidang energi, penelitian dan pengembangan, dan memanfaatkan sepenuhnya kapasitas transit kami. Prasyarat yang cukup tersedia bagi hubungan kami untuk membuka landasan baru,” diplomat top Rusia itu menyimpulkan.