Friday, 7 July 2023

170 Jendral TNI POLRI, 50ribu Pengusaha Warteg dan Ribuan Driver Ojol Dukung Anies Baswedan Presiden 2024

170 Jendral TNI POLRI, 50ribu Pengusaha Warteg dan Ribuan Driver Ojol Dukung Anies Baswedan Presiden 2024

170 Jendral TNI POLRI, 50ribu Pengusaha Warteg dan Ribuan Driver Ojol Dukung Anies Baswedan Presiden 2024










Relawan Driver Ojol for Anies atau DOA, menggelar deklarasi dukungan untuk Anies Baswedan menjadi Presiden 2024 di pintu air Banjir Kanal Timur Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur pada minggu siang. Mereka pun berharap ada perlindungan hukum yang jelas untuk driver ojek online jika terpilih.







Ribuan driver ojol yang bernama Relawan Driver Ojol for Anies (DOA) ini berkumpul di Pintu Air Kanal Banjir Timur (KBT) Malaka Sari, Jakarta Timur, hari Minggu siang, 02/07.


Ketua Relawan DOA, Welly Akhsa mengatakan, sekitar seribuan orang driver ojol se-Jabodetabek hadir di tempat ini untuk mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan, yang kini telah menjadi bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).


"Harapan kami jelas, perubahan dan payung hukum legalitas ojol," ujar Welly kepada wartawan, Minggu siang (2/7).


Welly meminta, ojol diakui dan ada perlindungan hukum. Karena selama 10 tahun terakhir ini, nasib ojol terlunta-lunta dari perhatian negara.


"NKRI harga mati, Anies presiden harga mati, itu prinsip kami," tegas Welly.


Sementara itu para pelaku usaha warung tegal atau yang biasa disebut Warteg yang berjumlah 50.000 di seluruh Indonesia telah sepakat bahwa figur calon presiden yang akan mereka dukung pada Pemilu 2024 nanti adalah sosok pemimpin yang dapat berkeadilan dan dapat mengentaskan kesenjangan ekonomi di Indonesia.


Hal itu diungkapkan oleh Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni, pada hari Rabu, 05/07/2023.


"Seperti diketahui ketimpangan ekonomi di negeri ini sangat lumayan tinggi, 5% populasi penduduk Indonesia menguasai 50% pergerakan ekonomi, ini kan jumlah yang sangat timpang sekali. Ini yang diharapkan kedepan (calon presiden) mengatasi kesenjangan, dan distribusi kekayaan supaya rakyat semakin banyak untuk mendapatkan akses ekonomi yang baik, terutama UMKM," ujarnya.




Mukroni menyebut kesenjangan atau ketimpangan ekonomi telah banyak menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan, karena adanya ketidakadilan, kemudian terjadi kerusuhan dan segala macamnya, sehingga masyarakat akan dirugikan.


"(Untuk itu) ke depannya, pemerintah harus melihat keadilan, kesetaraan, dan pemerataan pembangunan. Sebenarnya itu saja yang dituntut oleh rakyat kecil, gak banyak," tutur dia.


"Artinya, ekonomi ini jangan dikuasai oleh hanya segelintir orang, oligarki lah istilahnya, tapi harus dikuasai oleh semua komponen bangsa atau usaha kecil menengah, kalau sinergi kan enak," imbuhnya.


Mukroni juga berharap agar nantinya pemerintah atau calon Presiden 2024 dapat dengan tegas memberantas korupsi. Sebab, adanya tindakan korupsi telah mencerminkan pemerintahan yang tidak berkeadilan.


"Bangsa terpuruk karena korupsi. Nah ini korupsi harus tegas diberantas, itu yang penting. Kan gak adil, sementara kita bekerja di bawah dengan keringat berdarah-darah, yang di atas dia menikmati hanya dengan kekuasaan terus berkorupsi, ini kan gak adil," ujar Mukroni.


Selain itu, Mukroni bersama anggota Kowantara mengharapkan agar situasi ekonomi Indonesia menjadi jauh lebih baik, harga-harga pangan tidak mengalami lonjakan drastis atau harga stabil, kemudian pemimpin yang merakyat dan tidak hanya memberikan janji-janji kosong, serta visi pembangunannya yang harus dikaji dengan benar, seperti misalnya fokus pada kebutuhan rakyat.


"Jadi presiden jangan berfantasi diri, apa yang dia mau terus rakyat harus dukung semua. Kan itu tidak istilahnya tidak fokus kepada kebutuhan rakyat," ujarnya.


"Itu kriteria-kriteria yang kita inginkan dan perlu diwujudkan, yang mengedepankan visi misi dan track record yang bagus ya, mungkin banyak teman-teman (anggota Kowantara) dari kita akan melihat," lanjut dia.


Lebih lanjut, Mukroni menyebut jargon bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dari partai Nasdem lah yang untuk saat ini mewakili apa yang diinginkan oleh para pelaku usaha warteg, yaitu perubahan. Namun, dia masih belum ingin berpendapat, sebab dirinya bersama anggota Kowantara masih akan melihat terlebih dahulu jargon-jargon dari bacapres lainnya.


"Kita masih melihat-lihat, karena mereka masing-masing masih berkampanye, dan sistem atau jargon yang akan dia terapkan masih belum dikemukakan (seluruhnya). Sementara yang banyak melontarkan keadilan kan (baru) Anies yah, karena jargon dia kan perubahan. Memang kita inginkan perubahan, karena bangsa ini bagaimana agar tidak 5% yang menguasai ekonomi, tapi paling gak 30%-40% menguasai ekonomi, jadi memang teman-teman pengen perubahan yang lebih baik maksudnya, gitu kan.. Siapapun (pemimpinnya nanti)," jelasnya.


Ditambah, lanjutnya, saat ini masih belum diumumkan secara gamblang siapa bakal calon wakil presiden (Bacawapres) yang akan mendampingi para kandidat capres yang sudah ada saat ini. Sehingga, Mukroni mengaku masih belum bisa menilai kandidat mana yang akan lebih unggul dipilih oleh para pelaku usaha Warteg.


"Cuma kan kita belum tahu apakah nanti pendamping nya itu akan sepaham dengan dia. Nah ini persoalannya kan di situ. Jadi kita akan menunggu. Mungkin setelah mereka mendapatkan pendamping yang tadi mendukung proses itu, baru nanti kita tahu siapa yang akan dipilih," ujarnya.


Karena, lanjut dia, tidak hanya dengan kampanye para calon presiden itu bisa mendapatkan hati rakyat, tetapi dengan membuktikan benar atau tidak dia memiliki kemauan untuk memberantas korupsi dan berkeadilan, dengan memilih wakil atau pendampingnya yang benar-benar sepaham dengan visi misi yang diusung oleh para calon presiden.


"Teman-teman (anggota Kowantara) saat ini masih melihat, karena ini kan masih baru bacapres belum bacawapres nya, wapres nya itu harus saling meliputi, semacam saling melengkapi antara capres dan cawapres. Ini kan masih belum ketara, karena bacapresnya masih belum mengumumkan siapa pendampingnya," tutur Mukroni.


Mukroni menilai Presiden itu tidak bisa hegemoni dalam kebijakan, sementara wakil presidennya hanya dijadikan cadangan. Presiden dan Wakil Presiden harus saling melengkapi.


"Karena kan Presiden dan Wakil Presiden itu saling melengkapi, dan tidak bisa Presiden hegemoni dalam kebijakan, sementara Wapresnya hanya ban serep, itu gak bisa, jadi harus ada saling melengkapi. Kayak dulu bung karno dan bung hatta," ujarnya.




Untuk itu, saat ini pihaknya mengaku masih melihat-lihat kandidat mana yang paling cocok untuk dijadikan pemimpin negara, belum memutuskan siapa yang akan didukung nanti.


"Sekarang ini masih istilahnya melihat-lihat, masih meneropong belum melihat kesana siapa yang akan dipilih para pelaku usaha warteg," tuturnya.


Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan mendapatkan dukungan dari ratusan purnawirawan TNI-Polri.


Para purnawirawan membentuk Forum Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-Polri untuk Perubahan (FP3). Tercatat ada 170 purnawirawan yang tergabung.


Deklarasi dukungan untuk Anies dipimpin oleh Koordinator FP3 Letnan Jenderal TNI (Purn) Ediwan Prabowo, digelar Yuan Garden, Jakarta Pusat.


"Sebanyak 170-an Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-Polri yang tergabung dalam Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-Polri Untuk Perubahan (FP3) mendukung ketiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan dan Persatuan (NasDem, Demokrat, PKS) dan sekaligus mengusung Anies Baswedan sebagai Capres Perubahan," kata Ediwan, hari Selasa, 06/07/2023.


Selain tertarik dengan visi perubahan yang dicanangkan oleh Anies, FP3 pun berharap Anies dan ketiga partai segera mengumumkan bakal calon wakil presiden.


"FP3 berharap tiga partai yang tergabung dalam KPP bisa segera membentuk sekretariat bersama Anies Baswedan bisa segera mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya," tuturnya.





















































































Twitter Reportedly Threatens to Sue Meta Over Alleged Trade Secret Theft Involving Threads

Twitter Reportedly Threatens to Sue Meta Over Alleged Trade Secret Theft Involving Threads

Twitter Reportedly Threatens to Sue Meta Over Alleged Trade Secret Theft Involving Threads




©Aha Dua Permata






Twitter has reportedly sent a letter to its rival Meta* threatening to sue over the latter’s new social media platform Threads for luring former Twitter employees to create a copycat application.







Twitter intends to strictly enforce its intellectual property rights and demands that Meta take immediate steps to stop using any Twitter trade secrets or other highly confidential information, US media reported, quoting the letter as saying on Thursday.


Twitter reserves all rights, including, but not limited to, the right to seek both civil remedies and injunctive relief without further notice to prevent any retention, disclosure, or use of its intellectual property by Meta, the report added.


Twitter reportedly accused Meta of hiring dozens of former Twitter employees in possession of trade secrets and other sensitive information. In addition, Twitter is alleging Meta tasked the former employees with using Twitter's trade secrets to accelerate the development of Threads.


The letter also implies the employees in question violated their non-disclosure agreements with Twitter after joining Meta, the report added.


Earlier Thursday, Twitter CEO Elon Musk tweeted: "Competition is fine, cheating is not."


Threads, a text-based companion to Instagram that has a similar layout to Twitter, was launched on July 5 and has been reported to have accrued more than 30 million participants.


Twitter has threatened to sue Meta over its new Threads app, which Mark Zuckerberg has openly billed as a rival, claiming the company has violated Twitter’s “intellectual property rights”.


In a letter to CEO Mark Zuckerberg, first published by the news outlet Semafor, a lawyer for Twitter said the company “has serious concerns that Meta Platforms (Meta) has engaged in systematic, willful and unlawful misappropriation of Twitter’s trade secrets and other intellectual property”.


Meta launched Threads, a text-based conversation app intended to rival Twitter, on Wednesday to a largely positive reception. The company said Threads garnered 30m sign-ups in less than 24 hours after launching, apparently making it the most rapidly downloaded app ever. Threads accounts are linked to Instagram profiles, making the process to sign up seamless between apps and giving the Twitter copycat a built-in user base.


Zuckerberg said Threads was Meta’s attempt at taking a shot to build a “public conversations app with 1bn+ people” – an opportunity that Twitter had but “hasn’t nailed”.


“This is as good of a start as we could have hoped for!” Zuckerberg said in a thread on Thursday.


Twitter claims in the cease-and-desist that Meta has poached dozens of former employees in the past year, some of whom “had and continue to have access to Twitter’s trade secrets and other highly confidential information” and “many” of whom have “improperly” kept Twitter documents or electronic devices.


“With that knowledge, Meta deliberately assigned these employees to develop, in a matter of months, Meta’s copycat ‘Threads’ app with the specific intent that they use Twitter’s trade secrets and other intellectual property in order to accelerate the development of Meta’s competing app, in violation of both state and federal law as well as those employees’ ongoing obligations to Twitter,” the letter reads.


“Competition is fine, cheating is not,” Musk tweeted on Thursday.


In response to the letter, Meta’s communications director, Andy Stone, posted on Threads that there are no engineers on the team that used to work at Twitter.


It’s unclear what evidence Twitter has that former employees who now work at Meta continue to have access to Twitter intellectual property or trade secrets. Twitter responded to a request for comment with an automated email of a poop emoji.


Twitter also said Meta was “prohibited” from scraping data from any Twitter service. Twitter’s owner, Elon Musk, has recently made several moves to purportedly curtail any efforts to scrape Twitter data, including limiting the number of tweets users can see in a day. At the time, Musk said it was in response to companies using Twitter to train their AI models.


A cursory search of LinkedIn conducted by the Guardian found several Meta employees hired in the last year who previously worked at Twitter. However, it is fairly common for tech employees to jump from one company to another, particularly if they’ve worked at a social media platform.


The threat of a lawsuit over trade secret appropriation is not without precedent or consequence in the tech industry. In 2018, for instance, the Google-owned self-driving car company Waymo sued Uber over trade secrets theft, after a top executive at Waymo left the company to join Uber’s efforts to produce its own self-driving technology. Google and Uber ultimately settled for $245m. The employee in question, Anthony Levandowski, was later charged with trade secrets theft and sentenced to 18 months in federal prison, which he did not serve because he was pardoned by former president Donald Trump.


















































































.

Beredar Makanan Ringan di AS yang Mengandung Ganja dengan Kemasan Mirip Biskuit Terkenal

Beredar Makanan Ringan di AS yang Mengandung Ganja dengan Kemasan Mirip Biskuit Terkenal

Beredar Makanan Ringan di AS yang Mengandung Ganja dengan Kemasan Mirip Biskuit Terkenal




Pengemasan untuk 'Double Stuf Stoneo' melalui US Food and Drug Administration/Net






Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS telah mengirimkan surat peringatan kepada enam perusahaan yang membuat makanan ringan dengan bahan aktif ganja dan kemasannya mirip dengan makanan yang disukai anak-anak, termasuk "Stoneos" yang meniru biskuit Oreo.







FTC mengatakan, surat-surat tersebut, yang dikirim oleh FTC dan Food and Drug Administration (FDA) pada Rabu (5/7) dibuat karena kekhawatiran bahwa anak-anak mungkin ingin mencoba makanan tersebut karena kemiripannya dengan produk yang mereka sukai.


Selain mirip biskuit Oreo, ada juga kemasan makanan produk ganja yang serupa dengan keripik tortilla Doritos, camilan rasa keju Cheetos, dan Nerds, serta permen lainnya.


Produknya termasuk "Double Stuf Stoneo", ditandai dibuat oleh "Dabisco", dan "Jolly Rancher Gummies Sours", serta "Cheetos Crunchy XXTRA Flamin' Hot." Semuanya ditandai mengandung THC - bahan dalam ganja - di sudut bawah kemasan.


Surat itu mengatakan FDA telah menerima lebih dari 125 laporan anak-anak atau orang dewasa yang mengalami efek samping dari konsumsi THC sejak 1 Januari 2021 hingga 31 Mei 2022.


"Anda harus segera berhenti memasarkan produk THC Delta-8 yang dapat dimakan yang meniru makanan konvensional menggunakan iklan atau kemasan yang mungkin menarik bagi anak kecil," kata surat itu, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/7).


Frito-Lay, yang membuat Doritos, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya memuji tindakan komisi tersebut dalam membatasi produk tiruan.


Perusahaan juga dikatakan sedang mencari dasar hukum yang akan mengkriminalkan penjualan makanan THC yang dapat dimakan menggunakan kemasan yang melanggar merek makanan ringan terkenal.



English News



'Stoneos' cannabis cookies look too much like Oreos, says US FTC



FILE PHOTO: Signage is seen at the Federal Trade Commission headquarters in Washington, D.C.



Six companies that make snacks with the active ingredient of cannabis have been sent cease and desist letters because the packaging looks too much like foods that kids love, including "Stoneos" that mimic Oreo cookies, the U.S. Federal Trade Commission (FTC) said on Wednesday.


The letters were sent by the FTC and Food and Drug Administration over concern that children may want to try them, the FTC said, including products that could easily be mistaken for Doritos tortilla chips, Cheetos cheese-flavored snacks, and Nerds and other candies.


The products included "Double Stuf Stoneo" marked as made by "Dabisco," and "Jolly Rancher Gummies Sours" as well as a "Cheetos Crunchy XXTRA Flamin' Hot." All are marked as containing THC - the ingredient in marijuana that produces a high - in a lower corner of the package.


The letter said the FDA received more than 125 reports of children or adults who experienced adverse effects to a THC consumable from Jan. 1, 2021 to May 31, 2022. "Ten of the reports specifically mention the edible product to be a copycat of popular foods," the letter said.


"You must immediately cease marketing edible Delta-8 THC products that imitate conventional foods using advertising or packaging that is likely to be appealing to young children," the letter said.


Frito-Lay, which makes Doritos, said in a statement that it applauded the agencies' actions in "curtailing these deceptive products." It said it was seeking legislation that would criminalize selling THC edibles using packaging that infringes on that of famous snack brands.


The letters from the FTC and FDA were sent to Delta Munchies LLC, Exclusive Hemp Farms; North Carolina Hemp Exchange LLC, which makes the Stoneos; Dr. Smoke LLC; Nikte's Wholesale LLC, which makes "Medicated Jolly Rancher Gummies Sour," and The Haunted Vapor Room.


A person who signed an email "Dr. Smoke" said the company did not make the products in question, and that they were pulling them from the store.


The other five companies did not respond to requests for comment.













































































Menlu Rusia akan hadiri AMM ke-56 di Jakarta

Menlu Rusia akan hadiri AMM ke-56 di Jakarta

Menlu Rusia akan hadiri AMM ke-56 di Jakarta




Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Aha Dua Permata






Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov akan menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (AMM) ke-56 di Jakarta.







"Pada 13-14 Juli, Sergey Lavrov akan hadiri pertemuan Menteri Luar Negeri dalam kerangka Rusia-ASEAN, KTT Asia Timur dan #ASEAN Regional Forum di Jakarta," kata Kedutaan Besar Rusia di Jakarta melalui pengumuman di akun Twitter resmi mereka, @RusEmbJakarta, Kamis.


Mereka mengatakan kehadiran itu diupayakan dengan tujuan untuk mempromosikan kepentingan Rusia di kawasan Asia-Pasifik.


ASEAN saat ini telah menjalin beberapa kerja sama eksternal, baik dengan negara mitra wicara maupun dengan organisasi regional dan internasional.


Mitra wicara ASEAN adalah negara dan organisasi regional atau internasional yang menjadi mitra kerja sama ASEAN di berbagai bidang.


Saat ini, ASEAN memiliki 12 mitra wicara, salah satu di antaranya adalah Rusia.


Kedubes Rusia juga menjelaskan rencana yang bakal dilakukan dalam pertemuan tersebut. “Upaya kami akan bertujuan untuk mempromosikan kepentingan Rusia di kawasan Asia-Pasifik,” katanya.


Duta Besar Rusia untuk Indonesia saat ini adalah Lyudmila G Vorobieva. Sementara, Indonesia adalah Ketua ASEAN saat ini.


ASEAN sebelumnya, juga sudah menjalin beberapa kerja sama eksternal, dengan negara mitra wicara maupun organisasi regional dan internasional. Mitra wicara ASEAN adalah negara dan organisasi regional atau internasional yang menjadi mitra kerja sama ASEAN di berbagai bidang


Nilai perdagangan antara ASEAN dan Rusia mencapai US$20 miliar pada tahun 2021. Sementara ekspor ASEAN ke Rusia mendominasi sektor perdagangan mencapai US$12,6 miliar.


Komoditas utama ekspor ASEAN adalah mesin dan peralatan listrik yang mencapai US$3,4 miliar, minyak dan lemak hewan dan tumbuhan yang mencapai US$1,4 miliar, mesin dan peralatan mekanik yang mencapai US$1,3 miliar, dan terakhir ekspor karet yang mencapai US$676 juta.



Rangkuman Pidato Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Konferensi Tingkat Menteri Rusia-ASEAN, Bali, Indonesia, 22 Juli 2011



15 tahun yang lalu, di Indonesia, dengan pertemuan para menteri luar negeri Rusia dan ASEAN memulai sejarah resmi Kemitraan Dialog Rusia-ASEAN. Selama bertahun-tahun, kerja sama ini telah dibawa ke tingkat tertinggi, dan ditopang oleh dasar hukum yang kuat dan mekanisme kerja yang efektif, yang memungkinkan untuk menangani tugas bersama yang paling serius.


Saat ini, upaya Rusia dan ASEAN difokuskan pada implementasi hasil pertemuan para pemimpin tahun lalu di Hanoi. Ada alasan untuk menyimpulkan bahwa pekerjaan di bidang ini secara keseluruhan sudah cukup baik. Sejak November 2010 telah diselenggarakan Pertemuan Pejabat Tinggi bidang ekonomi, energi, budaya, serta konsultasi pakar ilmu pengetahuan dan teknologi, tanggap darurat, dan luar angkasa. Tema koordinasi kebijakan luar negeri dibahas dalam pertemuan wakil menteri luar negeri dari Rusia dan negara-negara anggota ASEAN di Naypyidaw pada Juni 2011. Pertemuan Joint Cooperation Committee yang terdiri dari perwakilan tetap ASEAN rutin diadakan di Jakarta.


Namun, kita harus menyadari bahwa potensi Kemitraan Dialog Rusia-ASEAN memungkinkan kita untuk menetapkan tujuan yang benar-benar ambisius. Negara-negara ASEAN menangani tugas untuk menciptakan Komunitas Ekonomi pada tahun 2015. Rusia dengan penuh semangat bergerak di sepanjang jalur modernisasi dan untuk tujuan ini berusaha untuk terlibat secara aktif dalam proses integrasi di kawasan Asia-Pasifik. Kami menyaksikan kemungkinan untuk saling mengoordinasikan pekerjaan praktis untuk mewujudkan arahan ini. Ini akan membantu meningkatkan ikatan ekonomi antara negara kita, yang sejauh ini jelas tidak mencukupi.


Kami berharap mitra ASEAN kami akan melakukan upaya ekstra untuk menyelesaikan pertemuan para menteri ekonomi di Manado pada bulan Agustus tahun ini, peta jalan untuk kerja sama ekonomi, komersial, dan investasi. Namun, penting untuk tidak hanya mengadopsi tetapi juga memastikan implementasinya.


Kami memberikan perhatian serius pada implementasi Program Kerja Kerjasama Energi Rusia-ASEAN untuk 2010-2015, di mana Perusahaan Negara Rosatom diselenggarakan di Hanoi pada bulan September 2010, Seminar Teknis-Ilmiah 'Proposal Rusia tentang penggunaan energi nuklir secara damai di wilayah Asia-Pasifik.' Kami mengundang mitra untuk berpartisipasi dalam Pekan Energi Internasional Tahunan yang dijadwalkan pada Oktober 2011 di Moskow. Alat penting untuk memajukan dialog energi adalah peluncuran Pusat Rusia-ASEAN untuk efisiensi energi dan penggunaan sumber energi terbarukan dan teknologi bersih. Perusahaan Mezhregionsoyuzenergo bermaksud melakukan investasi jutaan dolar dalam pembuatan Pusat ini di dekat Moskow sebelum akhir tahun.


Tentu saja, peran khusus dalam pengembangan komponen ekonomi hubungan Rusia-ASEAN diberikan kepada komunitas bisnis. Tema perluasan hubungan antaranggota kalangan bisnis baru-baru ini dibahas dalam pertemuan Presiden Kamar Dagang dan Industri Rusia dengan para duta besar negara-negara ASEAN di Moskow. Peluang bagus untuk melakukannya dibuka oleh Forum Ekonomi Internasional Baikal dan Forum Ekonomi Internasional Timur Jauh, yang diadakan secara rutin di Irkutsk dan Khabarovsk. Kami akan senang melihat perwakilan negara Anda di sana masing-masing pada bulan September dan Oktober tahun ini. Di situs-situs ini diharapkan dapat membahas berbagai masalah untuk kerja sama ekonomi yang lebih besar antara Rusia dan negara-negara di kawasan ini. Secara khusus, pembicaraan akan tentang penciptaan koridor transportasi antara Asia dan Eropa, yang tidak diragukan lagi menarik bagi rekan-rekan ASEAN kita dalam rangka mewujudkan Rencana Induk untuk meningkatkan keterkaitan fisik ASEAN, membayangkan solusi dari masalah serupa.


Bencana alam dan buatan manusia di Jepang sekali lagi menunjukkan pentingnya menggabungkan upaya internasional di bidang pencegahan dan manajemen bencana. Dalam hal ini, Rencana Kerja Tanggap Darurat Rusia-ASEAN perlu diselesaikan secepat mungkin. Struktur kami yang bersangkutan siap untuk memperkenalkan para ahli Asosiasi dengan keahlian dan teknologi Rusia yang relevan di bidang ini. Kami yakin ini akan berguna dalam menciptakan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN.


Tugas mendesak adalah meningkatkan kerja sama di bidang teknologi tinggi. Untuk tujuan ini, badan-badan Rusia telah mengajukan proposal untuk terlibat dengan ASEAN di bidang-bidang utama seperti nanobioteknologi, ketahanan pangan, pendidikan dan penggunaan teknologi luar angkasa, termasuk penggunaan bersama sistem GLONASS dan penginderaan jarak jauh Bumi. Kami berharap pengerjaan proyek-proyek ini dalam waktu dekat akan beralih ke tahap praktis. Kami mengharapkan inisiatif serupa dari ASEAN. Dana Keuangan Kemitraan Dialog Rusia-ASEAN merupakan bantuan besar dalam upaya memperluas kegiatan proyek bersama. Bukan kebetulan bahwa mulai tahun ini kami meningkatkan kontribusi tahunan kami menjadi US$1,5 juta....













































































Latin American Nations Reject Pro-Kiev Position Ahead of EU-CELAC Summit

Latin American Nations Reject Pro-Kiev Position Ahead of EU-CELAC Summit

Latin American Nations Reject Pro-Kiev Position Ahead of EU-CELAC Summit




©AFP 2023 / Erika SANTELICES






Ahead of a summit later this month between the European Union (EU) and the Community of Latin American and Caribbean States (CELAC), the two blocs are disputing a number of passages in drafts of a joint declaration they hope to issue at the summit.







As part of the preparations for the Brussels summit on July 17-18, the two blocs have sent back and forth several drafts of the joint declaration, with one side adding lines while another deletes them. Of particular contention is an effort by the EU to turn the summit into another Western denunciation of Russia and endorsement of support for Ukraine.


The draft sent to CELAC by the EU reportedly included several paragraphs about the conflict in Ukraine, but the 33 countries of CELAC “deleted everything about Ukraine” when they sent back their version of the statement, according to one EU diplomat who spoke with European media.


Instead, CELAC’s version called for both blocs to “advocate for serious and constructive diplomatic solutions to the current conflict in Europe, by peaceful means, which guarantees the sovereignty and security of us all, as well as regional and international peace, stability and security,” according to one outlet that viewed the document.


In addition, CELAC has also rejected an appearance by Ukrainian President Volodymyr Zelensky at the Brussels summit, who was invited by Spanish Prime Minister Pedro Sanchez.


"He invited me, but some Latin American leaders blocked the invitation," Zelensky told reporters last week.


While the EU and NATO nations have managed to rally some of their allies to condemn Russia’s special operation in Ukraine, the vast majority of the planet has refused to heed their call to condemn and isolate Moscow. Relations between Russia and Latin America have grown in recent years, and the region has been a beneficiary of Europe’s boycott of Russian energy exports, some of which were redirected toward Latin American markets, such as diesel fuel.


“We recognize the need for appropriate measures to be taken to restore the dignity of the victims, including reparations and compensation to help to heal our collective memory, and to reverse the legacies of underdevelopment,” the proposed draft declaration text states. It specifically notes “issues of healthcare, education, cultural development, and food security.”


“We acknowledge and profoundly regret the untold suffering inflicted on millions of men, women and children as a result of the trans-Atlantic slave trade of Africans,” the text states.












































































China's top diplomat Wang Yi urges Japan, South Korea to align with Beijing and 'revitalise Asia'

China's top diplomat Wang Yi urges Japan, South Korea to align with Beijing and 'revitalise Asia'

China's top diplomat Wang Yi urges Japan, South Korea to align with Beijing and 'revitalise Asia'




“No matter how blonde you dye your hair, how sharp you shape your nose, you can never become a European or American, you can never become a Westerner”



China's top diplomat Wang Yi attends the opening ceremony of the 2023 International Forum for Trilateral Cooperation in Qingdao, Shandong province on Monday. - Li Ziheng/Xinhua/Alamy Live News/AP






China’s top diplomat has urged Japan and South Korea to foster a sense of “strategic autonomy” from the West and cooperate with Beijing to “revitalize Asia,” amid rising tensions between China and the two neighboring American allies.







The comments by Wang Yi on Monday come as Japan and South Korea forge closer relations with the United States – and mend ties with each other – driven by common concerns about Beijing’s growing influence and assertiveness in the region.


In a video shared by Chinese state media, Wang told Japanese and South Korean guests attending a trilateral forum in the eastern coastal city of Qingdao that most Americans and Europeans can’t tell China, Japan and South Korea apart.


“No matter how blonde you dye your hair, how sharp you shape your nose, you can never become a European or American, you can never become a Westerner,” Wang said. “We must know where our roots lie.”


Wang called for Japan and South Korea to work together with China to “prosper together, revitalize East Asia, revitalize Asia and benefit the world.”


Wang was speaking on the sidelines of the International Forum for Trilateral Cooperation, an annual event organized by Beijing, Tokyo and Seoul since 2011.


To experts on the region, Wang’s racialized comments harken back to the sentiment of racial pan-East Asian solidarity against the West in the early 20th century.


“Imperial Japan really leaned into that as it expanded, eventually declaring a ‘Greater East Asia Co-Prosperity Sphere’, with conquest styled as win-win racial liberation,” said Joel Atkinson, a professor specializing in Northeast Asian international politics at Hankuk University of Foreign Studies in Seoul.


“The reality, of course, was Japanese ultra-nationalists destroyed all that good will in China and Korea in their attempt to replace Western influence with a new Japanese hegemony.”


Atkinson said Japan and South Korea are likely to find Wang’s pitch “unpersuasive” given a long list of assertive actions Beijing has taken toward both countries over the years.


“Unsurprisingly, China’s Northeast Asian neighbors are now resisting Beijing’s attempt to change the regional order in its favor,” he said.


“Both have made it clear they feel safer with the US around, and have no interest in abandoning their alliances to instead rely on Beijing’s goodwill.”



‘Strategic autonomy’



On Monday, Wang also addressed the forum’s opening ceremony in an effort to “send a clear signal” of the potential for the three neighbors’ regrouping, the Chinese Foreign Ministry said in a statement.


In his opening remarks, Wang called for Japan and South Korea to “promote inclusive Asian values, foster a sense of strategic autonomy, maintain regional unity and stability, resist the return of the Cold War mentality and be free of the coercion of bullying and hegemony,” the statement said.


“The fate of the region is firmly in our own hands,” Wang was quoted as saying.


Xi Jinping, China’s most powerful leader in decades, has pushed to expand Beijing’s role on the world stage with an increasingly assertive foreign policy that has fueled tensions with many of its neighbors and the West.


In recent years, the Biden administration has stepped up efforts to unite allies and like-minded partners to counter China’s rising influence in the Pacific, including with South Korea and Japan, two of its most important allies in Asia.


Their trilateral ties are furthered strengthened by security concerns about North Korea. The three countries have conducted joint military drills this year to boost their coordination against increasing North Korean missile threats.


They’ve also issued joint statements on tensions in the Taiwan Strait – an area both Tokyo and Seoul say is vital to their respective security – which drew the ire of Beijing.


In a thinly veiled swipe at the US, Wang on Monday accused “certain major powers outside the region” of “exaggerating ideological differences” to sow confrontation and division, in order to seek geopolitical gains, according to the Chinese Foreign Ministry.


“If this trend is allowed to develop, it will not only seriously interfere with the smooth progress of trilateral cooperation, but also aggravate tension and confrontation in the region,” Wang added.


South Korean Foreign Minister Park Jin and Japanese Foreign Minister Yoshimasa Hayashi addressed the event via video link, according to the Chinese Foreign Ministry.