Sunday, 11 September 2016

Pergulatan Menuju Perang Dunia ke Tiga

Pergulatan Menuju Perang Dunia ke Tiga

Migrasi perseteruan USA dengan Rusia dari kawasan laut tengah ke kawasan laut hitam menjadi bagian dari percikan api menuju ke arah perang dunia ke - 3.




Percikan Api yang terus menyala pasca terjadinya perdamaian perang dingin antara keduanya. Konflik yang bermuara pada penguasaan sumber energi bumi yang ini menjadi mesiu tempat tumpangan kerja global strategi yahudi.


Peristiwa penghadangan jet tempur nato diatas laut hitam oleh jet tempur Rusia mengundang kemarahan Kerry. Sedangkan pada kejadian ini justru donald trump memuji putin banding obama sekalipun yang dibahas bukan masalah yang sama.


Saling hadang dan saling intai ini sudah berlangsung beberapa bulan terakhir, termasuk di semenanjung korea, di laut china. Juga termasuk di papua nugini.


Yang unik dari peristiwa ini media lebih sering melaporkan kejadian penghadangan pesawat Rusia terhadap pesawat USA. Hal ini bukan berarti media berpihak pada barat. Tapi itu terjadi karena laporan, media hanya meneruskan.


Klaim USA yang merasa diintai atau diintimidasi menjadi hal yang tidak bisa diterima jika mereka betul - betul menjalankan peraturan internasional yang mereka buat sendiri dan mereka tetapkan sendiri.


Karena pesawat Rusia tidak menghadang pesawat USA di negara USA, baik diperbatasannya maupun di pusat kotanya. Dan kalaupun media tidak melaporkan saat pesawat USA menghadang Rusia. Itu karena tidak dilaporkan pihak Rusia ke media.




Jadi disini USA membangun kekuatan dengan persenjataan dan opini. Senjata adalah tukang pukul sedang opini adalah suporter yang siap membangun teror kebencian. Sama dengan menyisir ruang gerak sosial, ekonomi satu komunitas / bangsa / golongan / suku.


Berbeda halnya dengan ultimatum putin terhadap NATO untuk kawasan Laut Tengah, ini bukan teriakan opini. Karena secara de fact memang sebelum uni soviet dipreteli menjadi Rusia, sebagian kawasan tersebut adalah kawasan Uni Soviet.


Jadi teriakan Putin adalah sikap yang wajar, banding teriakan yang disampaikan USA, tidak lebih dari sedang membangun opini.


NATO mengklaim kawasan laut hitam memanfaatkan erdogan. Karena dikawasan ini sudah fix ditemukan sumber daya alam minyak, gas dan mineral yang berlimpah. Dari NATO diwakili oleh German dan Belanda yang melakukan penelitian sedang kan dari Rusia diwakili oleh Rusia dan India.


INDONESIA dimana?


Ditengah negara adi daya sibuk berjibaku mencari sumber kekayaan dunia untuk kesejahteraan bangsanya. Sedangkan di Indonesia sedang sibuk memamahbiak bangsanya sendiri, jika tidak begitu sedang mengais - ngais diantara puing yang bisa didayagunakan untuk bergaya.


Dipenghujung masa jabatan obama hingga terpilihnya Presiden USA yang baru, konflik di kawasan timur tengah akan senakin memanas. Dipicu oleh krisis ekonomi yang terus semakin besar eskalasinya.

No comments: