Tuesday, 26 September 2017

Disfungsi Ereksi Gara - Gara Film Porno

Disfungsi Ereksi Gara - Gara Film Porno

Jika orang dewasa ditanya, pernahkah menonton video porno?


Jawabanya, pasti iya. Kemudian, jika ditanya apakah dengan menonton video porno dapat meningkatnya gairah seks?


Sebagian besar pasti akan menjawab iya.




Pendapat itu dipastikan kini akan membuat anda terkaget - kaget. Karena baru - baru ini, majalah Rolling Stones merilis hasil survey, bahwa berdasarkan survey, ada 3,4 % orang dari 300 orang antara usia 20 sampai dengan 40 , yang menonton video porno, berakhir dengan masturbasi, tidak dengan bercinta.


Dari survey itu, anda harus mulai berubah pikiran, kalau sebelumnya punya berpikir, dengan menonton video porno itu bisa mendorong meningkatkan gairah seks, ternyata itu salah. Yang terjadi justru sebaliknya bahkan bisa menghancurkannya.


Data ini hasil survey dari situs organisasi yang mendedikasikan diri untuk membantu mereka yang menderita porn-induced erectile dysfunction (PIED), yakni Reboot Nation dan Your brain, yang terus berupaya melakukan terapi penyembuhan.


Tentunya ini menjadi khabar buruk bagi para pecinta video porno. Dan hasil terapi yang dirilis majalah Rolling Stone, memperlihatkan data yang mencengangkan, bahwa terdapat kenaikan selama 3 tahun terakhir penderita disfungsi ereksi pria akibat menonton video porno.


Ahli urologi Dr. Matthew Christman, mengatakan bahwa ada korelasi nyata antara pornografi dan ED (erectile dysfunction) yang mengerucut tajam. Berdasarkan responden, bahwa semakin sering mereka menonton video porno semakin menderita mereka dengan ED.




Sementara ahli terapi, Ian Kerner memperingatkan, bahwa untuk tidak menggambar paralel langsung antara menonton video porno dengan ED. Namun menurutnya, keduanya memiliki hubungan lebih korelatif daripada kausal.


Kepada Rolling Stone, Ian Kerner mengatakan:"Saya tidak berpikir porno yang menyebabkan ED, saya pikir porno adalah salah satu dari banyak faktor pria dengan masalah ED..."


Khabar ini tentunya bisa menjadi pembelajaran, bahwa dengan mengurangi menonton video porno dapat membuat kehidupan seks lebih berkualitas dan terjaga dengan baik. Ada dua hal yang berbeda, yaitu sex bisa dilakukan tanpa cinta, sedangkan cinta sepasang kekasih peleburannya dengan sex. Bukan mata yang keranjang, namun seberapa tangguh hati menaklukan semua godaan dan rangsangan.

No comments: